PBM Kel 7
PBM Kel 7
PBM Kel 7
METODE PBM
DOSEN PENGEMPU: RIA ANDRIANI, M.KOM
ANGGOTA KELOMPOK 7
C. MATERI SINGKAT
Cisco mengembangkan pendekatan siklus hidup kedua, PBM Ini dikembangkan untuk
menyederhanakan siklus hidup untuk lebih melibatkan mitra dan pelanggan mereka
dalam proyek. Fase PPDIOO masih berlaku tetapi peta ke 3 fase sederhana seperti
yang Anda lihat di bawah.
CiscoLifecycle-1
Siklus hidup yang disederhanakan ini membuat keterlibatan pelanggan jauh lebih
mudah karena Anda dapat dengan jelas mendefinisikan peran dan tanggung jawab
untuk tim, perusahaan, atau bahkan konsultan yang berbeda yang menangani bagian
proyek yang berbeda. Sebagai contoh:
Cisco Gold Partner X merancang solusinya, ini adalah bagian Plan Tim IT perusahaan
internal mengimplementasikan solusi, ini adalah bagian Build Tim layanan terkelola
mengoperasikan solusinya, ini adalah bagian Kelola.
Gambar:
D. LANGKAH KERJA
PLAN merupakan fase pertama dalam PBM Lifecycle
o Strategi dan analisa
Dalam pembuatan perancangan jaringan yang akan di impelmentasikan ini
pada sebuah perusahaan di bidang customer service yang menyediakan 2
lantai untuk kantornya yang sementara membutuhkan 30 build pc yang
terdiri dari 6 devisi untuk kebutuhan jaringannya yang dapat di tambah
kebutuhan kedepanya di upayakan dengan dana sekecil kecilnya untuk
mendapat kualitas yang terbaik.
Perusahaan ini terletak di jalan A dengan lokasi yang cukup memadai untuk
pemasangan internet dari isp dan juga sudah memiliki unit pc pada awalnya
untuk pekerjaan kantoran, jadi untuk desain yang ada memerlukan beberapa
perangkat tambahan dan juga melakukan migrasi dari data lama untuk di
simpan.
o Desain
Desain untuk jairngan yang akan kami implementasikan seperti gambar
dibawah ini
Terdapat 30 karyawan pada satu gedung dan memiliki 6 devisi jadi tiap devisi
ditempatkan di ruangan yang sama dan terdapat 2 lantai dimana untuk
menghubungkannya mengunakan 1 switch tiap lantai dan 1 router dan server
di lantai atas.
BUILD merupakan fase setlelah PLAN dalam PBM Lifecycle
o Validation
setelah membuat desainnya lalu mengajukan desain untuk di cek terlebih
dahulu apakah sudah memadai atau belum, pada desain ini kebutuhan sudah
tercukupi dan juga terpenuhi untuk selanjutnya di terapkan, Dan juga
pendataan keperluan untuk membangun jaringannya.
o Deployment
Menempatkan perangkat sesuai request perushaan dan merangkai jaringan
serta menggunakan perangkat yang sudah ada untuk meminimalisir biaya,
dimulai dari lantai bawah lalu lantai berikutya.
o Migrasi
Memulai migrasi dari server yang lama ke yang baru secara bertahap dimulai
dari data yang lama sertam menerapkannya di beberapa komputer lain dan
jugamenyediakan vasilitas.
o Solution support
menyediakan akses prioritas untuk sumberdaya khusus untuk mengelola dan
memecahkan masalah-masalah di dalam jaringan.tugas ini biasanya dilakukan
oleh IT Support. IT Support memastikan bahwa komputer yang dipakai
terhubung ke jaringan dan bisa berkomunikasi semestinya.selain itu IT
Support mampu mengecek dan memperbaiki jaringan komputer yang
bermasalah.
o Optimasi
mengoptimalkan jaringan, infrastruktur, dan aplikasi. Mengoptimalisasi
jaringan kita bisa menggunakan metode Load Balancing. proses load
balancing sebenarnya merupakan proses fleksibel yang dapat diciptakan
dengan berbagai cara dan metode. Proses ini tidak dapat dilakukan oleh
sebuah perangkat tertentu atau sebuah software khusus saja. Cukup banyak
cara dan pilihan untuk mendapatkan jaringan yang dilengkapi dengan system
load balancing.
Cara kerja dan prosesnya pun berbeda-beda satu dengan yang lainnya.
Namun, cara yang paling umum dan banyak digunakan adalah dengan
mengandalkan konsep Virtual server atau Virtual IP. Istilah Virtual server atau
Virtual IP sebenarnya merupakan istilah bebas, karena mungkin saja system
lain menggunakan konsep yang sama namun dengan istilah yang berbeda.
Secara umum, konsep dari Virtual server atau Virtual IP ini adalah sebuah
alamat IP, sebuah nama, atau bisa juga dikatakan sekelompok alamat IP yang
bertugas sebagai jembatan penghubung antara pengakses dari luar dengan
sekelompok server atau perangkat jaringan yang berada dibelakangnya.
Tujuan dibuatnya sistem perwakilan tersebut adalah agar ketika nama atau
alamat IP tersebut diakses dari luar, yang dapat melayani permintaan
tersebut tidak terbatas hanya satu perangkat server saja. Sekelompok server
atau perangkat jaringan yang diwakilinya memiliki kemampuan untuk
menjawab permintaan-permintaan tersebut. Sebagai hasilnya, permintaan-
permintaan tersebut terdistribusi ke beberapa server sehingga beban proses
kerja server-server tersebut tidak terlalu berat. Hal ini membuat servis dan
layanan yang diberikan server tersebut ke si pengguna dapat berjalan lebih
baik dan berkualitas. Mengoptimalkan aplikasi yang diakses oleh pengguna
yang menggunakan jaringan LAN yang didistribusikan dengan cara
menghilangkan kelebihan transmisi, pengiriman data dalam cache lokal,
penekanan dan memprioritaskan data, dan perampingan sejumlah protokol.
o Operation management
Pemantauan proaktif dan manajemen jaringan. monitoring, performa,
masalah, dan manajemen keamanan. Manajeman jaringan merupakan
kemampuan untuk mengontrol dan memonitor sebuah jaringan komputer
dari sebuah lokasi. The International Organization for Standardization (ISO)
mendefinisikan sebuah model konseptual untuk menjelaskan fungsi
manajemen jaringan.
- Manajemen Kesalahan (Fault Management), menyediakan fasilitas yang
memungkinkan administrator jaringan untuk mengetahui kesalahan (fault)
pada perangkat yang dikelola, jaringan, dan operasi jaringan, agar dapat
segera menentukan apa penyebabnya dan dapat segera mengambil tindakan
(perbaikan). Untuk itu, manajemen kesalahan memiliki mekanisme untuk:
1. Melaporkan terjadinya kesalahan
2. Mencatat laporan kesalahan (logging)
3. Melakukan diagnosis
4. Mengoreksi kesalahan (dimungkinkan secara otomatis)