PBM Kel 7

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

MEMBANGUN PROYEK JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN

METODE PBM
DOSEN PENGEMPU: RIA ANDRIANI, M.KOM

ANGGOTA KELOMPOK 7

Amiruddin istiqomah 17.11.1618


Cendy oktari 17.11.1607
Maulana addurunnafis 17.11.1602

FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER


PRODI INFORMATIKA
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
WAHUN AJARAN 2019/2020
A. TUJUAN
Merancang atau membangun jaringan komputer menggunakan metode plan, build,
manage (PBM)

B. ALAT DAN BAHAN


1. Personal komputer
2. Paket tracer

C. MATERI SINGKAT
Cisco mengembangkan pendekatan siklus hidup kedua, PBM Ini dikembangkan untuk
menyederhanakan siklus hidup untuk lebih melibatkan mitra dan pelanggan mereka
dalam proyek. Fase PPDIOO masih berlaku tetapi peta ke 3 fase sederhana seperti
yang Anda lihat di bawah.

CiscoLifecycle-1

Siklus hidup yang disederhanakan ini membuat keterlibatan pelanggan jauh lebih
mudah karena Anda dapat dengan jelas mendefinisikan peran dan tanggung jawab
untuk tim, perusahaan, atau bahkan konsultan yang berbeda yang menangani bagian
proyek yang berbeda. Sebagai contoh:

Cisco Gold Partner X merancang solusinya, ini adalah bagian Plan Tim IT perusahaan
internal mengimplementasikan solusi, ini adalah bagian Build Tim layanan terkelola
mengoperasikan solusinya, ini adalah bagian Kelola.

Gambar:

D. LANGKAH KERJA
 PLAN merupakan fase pertama dalam PBM Lifecycle
o Strategi dan analisa
Dalam pembuatan perancangan jaringan yang akan di impelmentasikan ini
pada sebuah perusahaan di bidang customer service yang menyediakan 2
lantai untuk kantornya yang sementara membutuhkan 30 build pc yang
terdiri dari 6 devisi untuk kebutuhan jaringannya yang dapat di tambah
kebutuhan kedepanya di upayakan dengan dana sekecil kecilnya untuk
mendapat kualitas yang terbaik.
Perusahaan ini terletak di jalan A dengan lokasi yang cukup memadai untuk
pemasangan internet dari isp dan juga sudah memiliki unit pc pada awalnya
untuk pekerjaan kantoran, jadi untuk desain yang ada memerlukan beberapa
perangkat tambahan dan juga melakukan migrasi dari data lama untuk di
simpan.
o Desain
Desain untuk jairngan yang akan kami implementasikan seperti gambar
dibawah ini

Pada gambar diatas bisa disimpulkan:

Terdapat 30 karyawan pada satu gedung dan memiliki 6 devisi jadi tiap devisi
ditempatkan di ruangan yang sama dan terdapat 2 lantai dimana untuk
menghubungkannya mengunakan 1 switch tiap lantai dan 1 router dan server
di lantai atas.
 BUILD merupakan fase setlelah PLAN dalam PBM Lifecycle
o Validation
setelah membuat desainnya lalu mengajukan desain untuk di cek terlebih
dahulu apakah sudah memadai atau belum, pada desain ini kebutuhan sudah
tercukupi dan juga terpenuhi untuk selanjutnya di terapkan, Dan juga
pendataan keperluan untuk membangun jaringannya.
o Deployment
Menempatkan perangkat sesuai request perushaan dan merangkai jaringan
serta menggunakan perangkat yang sudah ada untuk meminimalisir biaya,
dimulai dari lantai bawah lalu lantai berikutya.
o Migrasi
Memulai migrasi dari server yang lama ke yang baru secara bertahap dimulai
dari data yang lama sertam menerapkannya di beberapa komputer lain dan
jugamenyediakan vasilitas.

 Manage merupakan Fase terakhir pada PBM Lifecycle, Tahapan optimalisasi


infrastruktur dan aplikasi.
o Product support
Menawarkan peralatan jaringan dengan produk keluaran dan fitur
terbaru.Disini kita menggunakan perangkat jaringan dengan spesifikasi High
End seperti switch D-Link Digabit EasySmart Switch seri [DGS-1100-24P],dan
prosessor Server yang digunakan ialah AMD RYZEN 5 PURE QUAD CORE 8
THREADS yg jalan di 3.6Ghz (setara i7 generasi terbaru, diatas Xeon
E3),menggunakan Mikrotik Router RB951Ui-2HnD,serta prosessor Intel Core
i5 generasi ke 7 untuk PC nya.

o Solution support
menyediakan akses prioritas untuk sumberdaya khusus untuk mengelola dan
memecahkan masalah-masalah di dalam jaringan.tugas ini biasanya dilakukan
oleh IT Support. IT Support memastikan bahwa komputer yang dipakai
terhubung ke jaringan dan bisa berkomunikasi semestinya.selain itu IT
Support mampu mengecek dan memperbaiki jaringan komputer yang
bermasalah.

o Optimasi
mengoptimalkan jaringan, infrastruktur, dan aplikasi. Mengoptimalisasi
jaringan kita bisa menggunakan metode Load Balancing. proses load
balancing sebenarnya merupakan proses fleksibel yang dapat diciptakan
dengan berbagai cara dan metode. Proses ini tidak dapat dilakukan oleh
sebuah perangkat tertentu atau sebuah software khusus saja. Cukup banyak
cara dan pilihan untuk mendapatkan jaringan yang dilengkapi dengan system
load balancing.
Cara kerja dan prosesnya pun berbeda-beda satu dengan yang lainnya.
Namun, cara yang paling umum dan banyak digunakan adalah dengan
mengandalkan konsep Virtual server atau Virtual IP. Istilah Virtual server atau
Virtual IP sebenarnya merupakan istilah bebas, karena mungkin saja system
lain menggunakan konsep yang sama namun dengan istilah yang berbeda.
Secara umum, konsep dari Virtual server atau Virtual IP ini adalah sebuah
alamat IP, sebuah nama, atau bisa juga dikatakan sekelompok alamat IP yang
bertugas sebagai jembatan penghubung antara pengakses dari luar dengan
sekelompok server atau perangkat jaringan yang berada dibelakangnya.
Tujuan dibuatnya sistem perwakilan tersebut adalah agar ketika nama atau
alamat IP tersebut diakses dari luar, yang dapat melayani permintaan
tersebut tidak terbatas hanya satu perangkat server saja. Sekelompok server
atau perangkat jaringan yang diwakilinya memiliki kemampuan untuk
menjawab permintaan-permintaan tersebut. Sebagai hasilnya, permintaan-
permintaan tersebut terdistribusi ke beberapa server sehingga beban proses
kerja server-server tersebut tidak terlalu berat. Hal ini membuat servis dan
layanan yang diberikan server tersebut ke si pengguna dapat berjalan lebih
baik dan berkualitas. Mengoptimalkan aplikasi yang diakses oleh pengguna
yang menggunakan jaringan LAN yang didistribusikan dengan cara
menghilangkan kelebihan transmisi, pengiriman data dalam cache lokal,
penekanan dan memprioritaskan data, dan perampingan sejumlah protokol.

o Operation management
Pemantauan proaktif dan manajemen jaringan. monitoring, performa,
masalah, dan manajemen keamanan. Manajeman jaringan merupakan
kemampuan untuk mengontrol dan memonitor sebuah jaringan komputer
dari sebuah lokasi. The International Organization for Standardization (ISO)
mendefinisikan sebuah model konseptual untuk menjelaskan fungsi
manajemen jaringan.
- Manajemen Kesalahan (Fault Management), menyediakan fasilitas yang
memungkinkan administrator jaringan untuk mengetahui kesalahan (fault)
pada perangkat yang dikelola, jaringan, dan operasi jaringan, agar dapat
segera menentukan apa penyebabnya dan dapat segera mengambil tindakan
(perbaikan). Untuk itu, manajemen kesalahan memiliki mekanisme untuk:
1. Melaporkan terjadinya kesalahan
2. Mencatat laporan kesalahan (logging)
3. Melakukan diagnosis
4. Mengoreksi kesalahan (dimungkinkan secara otomatis)

- Manajemen Performa (Performance Management), mengukur berbagai


aspek dari performa jaringan termasuk pengumpulan dan analisis dari data
statistik sistem sehingga dapat dikelola dan dipertahankan pada level
tertentu yang dapat diterima. Untuk itu, manajemen performa memiliki
kemampuan untuk:
1. Memperoleh utilisasi dan tingkat kesalahan dari perangkat jaringan
2. Mempertahankan performa pada level tertentu dengan memastikan
perangkat memiliki kapasitas yang mencukupi.
- Manajemen Keamanan (Security Management), mengatur akses ke sumber
daya jaringan sehingga informasi tidak dapat diperoleh tanpa izin. Hal
tersebut dilakukan dengan cara:
1. Membatasi akses ke sumber daya jaringan
2. Memberi pemberitahuan akan adanya usaha pelanggaran dan
pelanggaran keamanan.

Perangkta yang akan digunakan:


No Nama Spesifikasi
1 Komputer Processor: Minimal Core i5,
Ram: 4Gb
Harddisk: 500Gb
Aksesoris: Dvd Rw (Harus), Speaker
VGA: 2Gb
Montitor: 16 Inch
2 Router Mikrotik 5 buah port ethernet, 1 buah access point
Router embedded 2,4 GHz MIMO dengan power
RB951Ui-2HnD 1.000mW, antenna embedded 2,5 dbi, dan
satu buah port USB, prosesor Atheros CPU
600mHz, RAM 128Mb, PoE out 24v di ether 5.

3 Switch D-Link Switching Capacity : 48 Gbps


Digabit Maximum Forwarding Rate : 35.71 Mpps
EasySmart MAC Address Table Size : 8K Entries
Switch [DGS- Packet Buffer : 512 Kbits,Ports 24 x 10/100/1000
1100-24P] Mbps (Ports 1 to 12 are PoE)

4 Server - AMD RYZEN 5 PURE QUAD CORE 8 THREADS


yg jalan di 3.6Ghz
- DDR4 8GB Ram dual channel
- SSD 256GB
- Segotep + 500W PSU
-hardisk 2 tb

biaya perangkat keseluruhan:


No Item Jumlah Harga Total
1 Komputer 30 Rp 7.000.000 Rp 210.000.000
2 Router 1 Rp 960.000 Rp 960.000
3 Switch 2 Rp 4.500.000 Rp 9.000.000
4 Server 1 Rp 10.700.000 Rp 10.700.000
5 Kabel UTP 1 roll 2 Rp 625.000 Rp 1.250.000
Rp 231.910.000

Anda mungkin juga menyukai