Anda di halaman 1dari 12

VEKTOR

Jika kita sedang bepergian ke laut di sebelah pulau yang merupakan daerah perbatasan dengan
negara lain, misalnya Batam yang berbatasan dengan Singapura, akan terlihat kapal TNI AL sedang
berpatroli mengamati kapal lain yang masuk ke perairan Indonesia. Jika ada kapal lain yang
mendekati daerah perbatasan, kapal TNI AL kita mendekati kapal tersebut. Kejadian tersebut
merupakan penerapan prinsip vektor dan aplikasinya.

Besaran Skalar dan Besaran Vektor


Besaran Skalar adalah suatu besaran yang hanya mempunyai besar saja, seperti panjang, waktu,
massa, suhu, dll. Sedangkan besaran vektor adalah suatu besaran yang mempunyai besar dan arah,
seperti kecepatan, percepatan, gaya, momentum, dan medan magnet.

VEKTOR PADA BIDANG DATAR

A Vektor dan Notasinya


Vektor ialah suatu besaran yang mempunyai besar dan arah. Dengan demikian maka dua
vektor yang mempunyai besar dan arah yang sama, maka dua vektor tersebut adalah sama, tanpa
memandang di mana vektor tersebut berada.

Suatu vektor digambarkan dengan suatu anak panah di mana panjangnya anak panah
menyatakan besarnya vektor dan arah anak panah menunjukkan arah dari vektor.

B Gambar ini menunjukkan gambar vektor, A disebut titik


pangkal vektor dan B disebut titik ujung vektor (terminal).
a
A Vektor tersebut dinyatakan : AB atau a .

B Vektor pada Bidang Datar R2 (Dimensi Dua)


Dalam bidang datar (R2) suatu vektor yang titik pangkalnya di A (x 1, y1) dan titik ujungnya
di B (x2, y2) dapat dituliskan dalam bentuk komponen :
 x 2  x1 
AB   
 y 2  y1 
Digambarkan sebagai berikut :
y

B (x2, y2)

A (x1, y1)
x

Vektor dalam bidang datar juga dapat dinyatakan dalam bentuk :


- Kombinasi linear misalnya vektor a = xi + yj.
- Koordinat kartesius, yaitu : a = (a1, a2).
y 2  y1
- Koordinat kutub, yaitu : a = r   dengan r = ( x 2  x1 ) 2  ( y 2  y1 ) 2 dan tg  = .
x 2  x1

C Ruang Lingkup Vektor


1. Kesamaan Dua Vektor

Dua buah vektor a dan b dikatakan sama apabila keduanya


a b mempunyai besar (panjang) dan arah yang sama.
Diperoleh: a = b

2. Vektor Negatif

Vektor negatif dari a adalah vektor yang besarnya sama dengan


a b vektor a tetapi arahnya berlawanan dan ditulis  a .
Diperoleh: a =  b .

3. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor yang panjangnya nol dan arahnya tak tentu. Pada sistem koordinat
kartesius vektor nol digambarkan berupa titik. Di ruang dimensi dua vektor nol dilambangkan
 0
dengan O =  0  .
 

4. Vektor Posisi
Vektor posisi adalah vektor yang titik pangkalnya terletak pada pusat koordinat O(0,0) dan
titik ujungnya berada pada koordinat lain. Vektor posisi pada R 2 dari titik A(x,y) dinyatakan
sebagai kombinasi linear vektor satuan sebagai berikut :
 x
a     xi  y j
 y
Penulisan vektor i dan j menyatakan vektor satuan pada sistem koordinat. Vektor satuan i
adalah vektor yang searah dengan sumbu X positif dan besarnya 1 satuan. Vektor satuan j
adalah vektor yang searah dengan sumbu Y positif dan besarnya 1 satuan.

5. Besar Vektor atau Panjang vektor


 a1 
Misalnya a =    a1 i  a 2 j , panjang vektor a dinotasikan  a  dengan  a  = a1 2  a 2 2 .
 a2 
Jika diketahui titik A (x1, y1) dan B (x2, y2). Secara analitis, diperoleh komponen vektor AB
 x  x1 
  2  .
 y 2  y1 
Panjang vektor AB dapat dirumuskan :
 AB  = ( x 2  x1 ) 2  ( y 2  y1 ) 2 .

Contoh:
Diketahui titik A(3, -5) dan B(-2, 7), tentukan hasil operasi vektor tersebut !
a. Komponen vektor AB
b. Besar vektor AB

Jawab:
  2  3    5
a. Komponen vektor AB =     
 7  ( 5)   12 
b. Besar vektor AB =  AB  = ( 5) 2  12 2  25  144  169  13

6. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang mempunyai panjang (besar) 1 satuan. Vektor satuan dapat
ditentukan dengan cara membagi vektor tersebut dengan besar (panjang) vektor semula.
a
Vektor satuan dari vektor a dirumuskan: e  a .

D Operasi Hitung Vektor di R2

1. Operasi Penjumlahan Vektor


Penjumlahan dua vektor dapat dikerjakan dalam dua cara yaitu cara grafis dan analitis.
a. Cara Grafis
1) Dengan cara penjumlahan segitiga atau segitiga vektor

b a +b
 b
a a

Cara: pangkal vektor b digeser ke ujung vektor a maka vektor hasil a + b adalah
vektor yang menghubungkan pangkal vektor a dengan ujung vektor b .

2) Dengan cara penjumlahan jajar genjang atau jajar genjang vektor

b
 b a +b
a a

Cara: pangkal vektor b digeser ke pangkal vektor a , dilukis jajar genjang, maka
diagonal dari ujung persekutuan adalah a + b .

Untuk melakukan penjumlahan lebih dari dua vektor digunakan aturan segi banyak
(potongan).

b c a +b +c c

a b
a
b. Cara Analitis
1) Apabila kedua vektor diketahui mengapit sudut tertentu , maka dapat digunakan
perhitungan dengan memakai rumus aturan cosinus seperti pada trigonometri.

Apabila sudut antara a dan b adalah  , maka :


b a +b ( a + b )2 = a 2 + b 2 + 2 a b Cos 
 ( a + b ) = a 2  b 2  2abCos
a

2) Jika vektor disajikan dalam bentuk komponen (dalam bidang kartesius) maka
penjumlahan dapat dilakukan dengan menjumlahkan komponennya.
 xA   xB   x A  xB 
Misalnya: a =   dan b =   maka a + b =  
 yA   yB   y A  yB 

Contoh:
 2    4  2  (4)    2
a) Apabila a    3  dan b   3  maka a + b =     
     3 3   0 
b) Diketahui panjang vektor  a  = 2 dan panjang vektor  b  = 4, sudut antara vektor
a dan b adalah 60, maka :
a +b = a  b  2abCos
2 2

= 2 2  4 2  2.2.4.Cos 60
= 4  16  16. 12
= 28  2 7

2. Pengurangan Vektor
Memperkurangkan vektor b dari vektor a didefinisikan sebagai menjumlahkan vektor
negatif b pada vektor a dan ditulis : a  b = a + (- b ).

a  a
b
a b
-b

Apabila vektor disajikan dalam bentuk komponen (dalam bidang kartesius) maka
pengurangan dapat dilakukan dengan mengurangkan komponen-komponennya.

3. Perkalian Vektor dengan Skalar


Jika a suatu vektor dan m adalah skalar (bilangan nyata), maka m a atau a m adalah suatu
vektor dengan kemungkinan :
a. Jika m > 0 maka m a adalah vektor yang besarnya m kali a dan searah dengan a .
b. Jika m < 0 maka m a adalah vektor yang besarnya m kali a dan arahnya berlawanan
dengan a .
c. Jika m = 0 maka m a adalah nektor nol.

Contoh perkalian vektor dan scalar

a. Vektor diberikan dalam bentuk gambar

1
a 2a 2
a -3 a

b. Vektor diberikan dalm bentuk kmponen


 3  3 6
Jika a =  2  maka 2 a = 2  2  =  4 
     
 4 1  4 1  2
Jika b =  2  maka 2
b 
 2
= =  1 
2
     
 2  2   4 
Jika c   5  maka  2c  2 5     10 
     

Apabila titik-titik dalam vektor dapat dinyatakan sebagai perkalian vektor yang lain,
titik-titik itu disebut kolinier (segaris).

4. Perkalian Dua vektor


Operasi perkalian pada vektor dapat dikerjakan melalui dua cara sebagai berikut :

a. Sudut antara kedua vektor diketahui


Diberikan vektor a =(a1, a2), b =(b1, b2) dan sudut yang dibentuk oleh vektor a dan b
adalah . Perkalian antara vektor a dan b dirumuskan sebagai berikut :
a .b =  a . b . Cos

Contoh:
6  3
Tentukan hasil kali kedua vektor a =  1  dan b =  6  serta sudut antara kedua vektor
   
adalah 60!

Jawab:
Diketahui dua buah vektor sebagai berikut :
6
a =  1   a1 = 6 dan a2 = 1
 
a = 2 2
a1  a 2 = 6 2  12  36  1  37
 3
b =  6   b1 = 3 dan b2 = 6
 
b  = 2 2
b1  b2 = 3 2  6 2  9  36  45
a .b =  a . b . Cos 
= 37 . 45 .Cos 60
= 37 . 45 . 12
= 3
2
185
Jadi, hasil kali kedua vektor adalah 3
2
185 .

b. Sudut antara kedua vektor tidak diketahui


Diberikan vektor a =(a1, a2) dan b =(b1, b2). Hasil kali kedua vektor dirumuskan sebagai
berikut :

a .b = a1b1 + a2b2

Contoh:
 5  3 
Diberikan vektor a =  7  dan b =   2  . Tentukan hasil kali vektor a dan b !
   
Jawab:
 5
Diketahui a =  7   a1 = 5 dan a2 = 7 , serta
 
 3 
  2   b1 = 3 dan b2 = -2
b = 
 
a .b = a1b1 + a2b2
= 5.3 + 7(-2)
= 15 + (-14)
=1
Jadi, hasil kali vektor a dan b adalah 1.
Sementara itu, dari dua buah vektor pada sistem koordinat kartesius dapat kita cari
besar sudut yang dibentuk oleh kedua vektor yang dirumuskan sebagai berikut :

a 1 b1  a 2 b 2
Cos  = ab

Latihan 1

1. Tulislah empat buah besaran skalar !


2. Tulisalah empat buah besaran vektor !
3. Nyatakan vektor ini dalam bentuk komponen !
Y
A(1,3)

B(3,2)

X
O

4. Tentukan a + b dan a - b jika diketahui :


a) a = (3, 4) dan b = (2, 3)
b) a = (-3, ) dan b = (0, -5)
5. Gambarlah vektor a dan gambarkan pula masing-masing vektor : 2 a , -3 a , 1 12 a !

2 VEKTOR PADA BANGUN RUANG

A Vektor pada Ruang (Dimensi 3)


Untuk menentukan kedudukan atau letak titik di dalam ruang (R 3) dapat digunakan sistem
sumbu koordinat siku-siku X, Y dan Z dengan masing-masing sumbu saling tegak lurus dan
berpotongan di sebuah titik O yang disebut pusat sumbu koordinat.

Z Jarak P sampai bidang YOZ adalah X, atau PP1 = Xp.


Jarak P sampai bidang XOZ adalah Y, atau PP2 = Yp.
Jarak P sampai bidang XOY adalah Z, atau PP3 = Zp.
Zp P1 Dinyatakan bahwa koordinat ruang dari P ditulis
P (Xp, Yp, Zp).
Vektor OP dinyatakan dengan bentuk sebagai berikut:

P2 P

O Yp Y

Xp P3

X
a. OP = Xp i + Yp j + Zp k merupakan bentuk kombinasi linear dari i , j , k . Dengan i , j
, k merupakan vektor satuan dalam koordinat ruang ( i = vektor satuan pada sumbu X,
j =

vektor satuan pada sumbu Y dan k = vektor satuan pada sumbu Z).

Xp
 
b. OP =  Y p  merupakan bentuk kmponen vektor.
Z 
 p

B Ruang Lingkup Vektor


1. Vektor Posisi
Vektor posisi titik P adalah vektor OP yaitu vektor yang berpangkal di O(0,0,0) dan
berujung di titik P(x,y,z). Secara aljabar vektor OP dapat ditulis sebagai berikut :
 x
 
OP =  y atau OP = (x,y,z)
z
 
Vektor OP = (x,y,z) pada dimensi tiga dapat dinyatakan sebagaikombinasi linear dari vektor
satuan i , j , k sebagai berikut :
 x
 
OP =  y = xi + y j +zk
z
 
Sebuah vektor AB dengan koordinat titik pangkal A (x1, y1, z1) dan koordinat titik ujung
B (x2, y2, z2) memiliki vektor posisi sebagai berikut :
 x 2   x1   x 2  x1 
     
AB = OB  OA   y 2    y1    y 2  y1 
z  z  z z 
 2  1  2 1

2. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang mempunyai panjang 1 satuan. Vektor satuan dari vektor a
didefinisikan vektor a dibagi dengan besar vektor a sendiri, yang dirumuskan dengan :
a
e
a

3. Besar/Panjang Vektor di R3
 a1 
 
Misalnya a =  a 2  = a1 i + a2 j + a3 k , panjang vektor a dinotasikan  a  dengan
a 
 3
 a  = a1 2  a 2 2  a3 2 .
Jika diketahui vektor AB dengan koordinat titik A (x1, y1, z1) dan B (x2, y2, z2) maka
modulus/besar/panjang vektor AB dapat dinyatakan sebagai jarak antara titik A dan B yaitu :
 AB  = ( x 2  x1 ) 2  ( y 2  y1 ) 2  ( z 2  z1 ) 2

Contoh:
Tentukan modulus/besar vektor berikut :
a. AB dengan titik A (1,4,6) dan B (3,7,9)
b. a = 2 i + j + 3 k
Jawab:
1  3  3 1  3 1   2
           
a. Diketahui A =  4 dan B = 7 , maka AB = 7 -  4 =  7  4   3
 6 9 9  6  9  6   3
           
 AB  = (3  1) 2  (7  4) 2  (9  6) 2  2 2  32  32  22
Jadi, modulus vektor AB adalah 22 .

b.  a  = 22  12  32  14 .
Jadi, modulus vektor a adalah 14 .

4. Kesamaan Vektor

Dua buah vektor a dan b dikatakan sama apabila keduanya


a b mempunyai besar (panjang) dan arah yang sama.
Diperoleh: a = b
Misal :
 a1   b1 
   
a =  a 2  atau a = a1 i + a2 j + a3 k , dan b =  b2  atau b = b1 i + b 2 j + b3 k
a  b 
 3  3
a = b jika dan hanya jika a1 = b1, a2 = b2, a3 = b3 .

5. Vektor Negatif

Vektor negatif dari a adalah vektor yang besarnya sama dengan


a b vektor a tetapi arahnya berlawanan dan ditulis  a .
Diperoleh: a =  b .

Misal :
 a1   b1 
   
a =  a 2  atau a = a1 i + a2 j + a3 k , dan b =  b2  atau b = b1 i + b 2 j + b3 k
a  b 
 3  3
a =  b jika dan hanya jika a1 = b1, a2 = b2, a3 = b3 .

6. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor yang besar / panjangnya nol satuan dan arahnya tak tentu (berupa
titi).
 0
 
Vektor nol pada dimensi 3 dilambangkan dengan O = (0,0,0) atau O =  0 .
 0
 

C Operasi Hitung Vektor di R3


1. Penjumlahan Vektor dalam Ruang
 a1   b1 
   
a. Jika dua vektor a =  a 2  dan vektor b =  b2  adalah vektor-vektor tidak nol di R3
a  b 
 3  3
maka operasi penjumlahannya didefinisikan sebagai berikut :
 a1   b1   a1  b1 
     
a + b =  a 2  +  b2  =  a 2  b2 
a  b  a  b 
 3  3  3 3

b. Jika vektor a = a1 i + a2 j + a3 k dan vektor b = b1 i + b2 j + b3 k maka operasi


penjumlahannya didefinisikan sebagai berikut :
a + b = (a1 + b1) i + (a2 + b2) j + (a3 + b3) k

Contoh:
Hitunglah jumlah dari dua buah vektor berikut !
 2   1
   
a. a =   3 dan b =  4 
 5    2
   
b. a = 2i + j - 4 k dan b = 3i + 5 j + k

Jawab:
 2   1  2  ( 1)   1 
       
a. a + b =   3 +  4  =   3  4   1
 5    2  5  ( 2)   3 
       
b. a + b = (2 + 3) i + (1 + 5) j + (-4 + 1) k = 5i + 6 j -3 k

2. Selisih Dua Vektor pada R3


 a1   b1 
   
a. Jika dua vektor a =  a 2  dan vektor b =  b2  maka operasi pengurangan kedua vektor
a  b 
 3  3
didefinisikan sebagai berikut :
 a1   b1   a1  b1 
     
a  b =  a 2    b2  =  a 2  b2 
a  b   a  b 
 3  3  3 3

b. Jika vektor a = a1 i + a2 j + a3 k dan vektor b = b1 i + b2 j + b3 k maka operasi


pengurangan kedua vektor didefinisikan sebagai berikut :
a  b = (a1  b1) i + (a2  b2) j + (a3  b3) k

Contoh:
Hitunglah a  b jika :
8  3
   
a. a = 6 dan b = 1
7  4
   
b. a = 8i + 6 j + 9 k dan b = 3i + 5 j + 2k

Jawab:
8  3  8  3)   5 
       
a. a  b = 6 - 1 =  6  1   5
7  4  7  4)   3 
       
b. a  b = (8 - 3) i + (6 - 5) j + (9 - 2) k = 5i + j +7k

3. Perkalian Skalar dengan Vektor


 a1 
 
a. Hasil kali vektor a =  a 2  dengan suatu skalar c didefinisikan sebagai berikut :
a 
 3
 c.a1 
 
c. a =  c.a 2 
 c.a 
 3
b. Hasil kali vektor a = a1 i + a2 j + a3 k dengan skalar c didefinisikan sebagai berikut :
c. a = c.a1 i + c.a2 j + c.a3 k

Contoh:
 5  3.5  15 
     
1. Diberikan vektor a =  2 , maka 3. a =  3.2    6 
 4  3.4  12 
     
2. Diberikan vektor b = 2i + j - 3 k , maka 4. b = 4.2 i + 4. j - 4.3 k = 8 i + 4 j - 12 k

4. Perkalian Skalar Dari Dua Vektor / Perkalian Titik (Dot Product)


Perkalian skalar dari dua vektor a dan b didefinisikan dengan rumus :
a .b =  a . b . Cos

Apabila  = 0 maka a . b =  a . b 
Apabila  = 90 maka a . b = 0
Apabila  = 180 maka a . b =  a . b 

Apabila vektor dinyatakan dalam bentuk komponen :


 a1   b1 
   
a =  a 2  dan b =  b2 
a  b 
 3  3
Diperoleh :

a .b = a1b1 + a2b2 +
a3b3
Contoh:
1. Hitunglah perkalian skalar antara a = 2 i + 3 j + 5 k dan b = 2i + j + 3k
Jawab:
a . b = a1b1 + a2b2 + a3b3
= 2.2 + 3.1 + 5.3 = 4 + 3 + 15 = 22
1  2
   
2. Jika a =  3 dan b = 1 , hitunglah a .b !
5 6
   
Jawab:
a .b = 1 . 2 + 3 . 1 + 5 . 6
= 2 + 3 + 30 = 35

3. Hitunglah a . b jika diketahui  a  = 3,  b  = 4 dan sudut antara a dan b adalah 60 !


Jawab:
a . b =  a . b . Cos 60

= 3 . 4 . 12 = 6

5. Sudut Antara Dua Vektor


Dari definisi : a .b =  a . b . Cos 
a .b = a1b1 + a2b2 + a3b3
Diperoleh :

a.b a1b1  a 2 b2  a3b3


Cos  = a b  2 2 2 2 2
(a1  a 2  a3 )(b1 2 b2  b3 )

Contoh:
Hitunglah besar sudut di antara a = i +2 j + 2 k dan b = 2i + 3 j - 6k !

Jawab:
a.b a1b1  a 2 b2  a3b3
Cos  = ab 
2 2 2 2 2
(a1  a 2  a3 )(b1 2 b2  b3 )
1.2  2.3  2(6)
=
(1  2 2  2 2 )(2 2  3 2  (6) 2 )
2

4 4
=   0,190
9.49 21
Dari daftar diperoleh  = 180 - 79 = 101

6. Perkalian Vektor Dari Dua Vektor / Perkalian Silang


Apabila vektor disajikan dalam bentuk a = a1 i + a2 j + a3 k dan b = b1 i + b2 j + b3 k
maka:
a x b =
i j k
a1 a2 a3
b1 b2 b3

Persamaan di atas dapat diselesaikan dengan aturan Sarrus atau Cramer

Contoh:
Diketahui vektor a = 2 i + 3 j + 2 k dan vektor b = 3i + 2 j - 3k .
Tentukan a x b !

Jawab:
i j k
a x b = 2 3 2
3 2 3
3 2 2 2 2 3
=i 2 3
-j 3 3
+k 3 2
= (-9 – 4)i – (-6 – 6)j + (4 – 9)k
= -13i + 12j – 5k

Latihan 2

1. Tentukan komponen vektor AB jika A (2, -3, 4) dan B (3, 2, -1) !

 3   1
   
2. Jika a =   1 ; b = 10  maka hitunglah 2 a - 3 b !
 0   2
   

3. Diketahui titik P (3, -2, 4). Hitunglah besar OP !

4. Diketahui : = 3i - 2 j + a k
b = i +3 j - 2k
Hitunglah perkalian vektor a dan b !

 1   3 
   
5. Diketahui : a =   2 ; b =  1 . Hitunglah :
 3    2
   
a. a . b
b. Besar sudut antara a dan b
6. Diketahui : a
= 2i - 3 j + pk
b = 6i + 2 j - 4k
a . b = 10
Hitunglah nilai p !

Anda mungkin juga menyukai