Faktur pajak digunggung merupakan faktur pajak yang diperuntukan bagi penyerahan
Barang/Jasa Kena Pajak (BKP/JKP) oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang tidak
menyertakan identitas pembeli. Faktur pajak digunggung hanya digunakan oleh PKP
yang bergerak dalam perdagangan barang eceran atau PKP Pedagang Eceran (PKP
PE).
Perbedaan utama antara faktur pajak digunggung dengan faktur pajak digabung
adalah, dalam faktur pajak digabung tertera jelas identitas dan tanda tangan pembeli.
Dari sifatnya pun sudah jelas berbeda, karena faktur pajak digunggung merupakan
kumpulan faktur dari berbagai transaksi penyerahan BKP/JKP kepada banyak pembeli.
Sementara, faktur pajak digabung biasanya terbit dari transaksi yang melibatkan pembeli
dan penjual yang sama untuk beberapa barang sekaligus.
1. Penyerahan dilakukan melalui suatu tempat penjualan eceran seperti toko dan kios
atau langsung mendatangi dari satu tempat konsumen akhir ke tempat konsumen
akhir lainnya.
2. Penyerahan dilakukan dengan cara penjualan eceran yang dilakukan langsung
kepada konsumen akhir, tanpa didahului dengan penawaran tertulis, pemesanan
tertulis, kontrak, atau lelang.
3. Pada umumnya penyerahan BKP atau transaksi jual beli dilakukan secara tunai dan
penjual langsung menyerahkan BKP dan pembeli langsung membawa BKP yang
dibelinya.
Kriteria penyerahan JKP yang menggunakan faktur pajak digunggung antara lain:
1. Penyerahan JKP dilakukan melalui suatu tempat penyerahan jasa secara langsung
kepada konsumen akhir atau langsung mendatangi dari satu tempat konsumen
akhir ke tempat konsumen akhir lainnya.
2. Penyerahan JKP dilakukan secara langsung kepada konsumen akhir, tanpa
didahului dengan penawaran tertulis, pemesanan tertulis, kontrak, atau lelang.
3. Pada umumnya pembayaran atas penyerahan JKP dilakukan secara tunai.
Faktur pajak yang dibuat oleh PKP PE ini paling sedikit memuat:
1. Nama, alamat dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang menyerahkan BKP.
2. Jenis BKP yang diserahkan.
3. Jumlah harga jual yang sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau
besarnya PPN dicantumkan secara terpisah.
4. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang dipungut.
5. Kode, nomor seri dan tanggal pembuatan faktur pajak.
6. Kode dan nomor seri faktur pajak dapat berupa nomor nota, kode nota atau
ditentukan sendiri oleh PKP PE.
Untuk melaporkan faktur pajak digunggung, PKP PE wajib menggunakan e-Faktur karena
konsekuensi dari pengukuhan status PKP adalah wajib menggunakan e-Faktur untuk
melaporkan faktur pajak.
4. Dalam formulir 1111 AB PKP PE mengisi jumlah penyerahan dalam negeri dengan faktur
pajak digunggung selama sebulan pada bagian I.B.2.
5. Setelah mengisi jumlah penyerahan dalam negeri dengan faktur pajak digunggung,
PKP PE kemudian membuka “Bagian III” lalu klik “Simpan”.
Nilai tersebut secara otomatis akan dimasukan secara otomatis melalui sistem ke menu
“Formulir Induk”.