LINGKUNGAN MARITIM
“PENCEGAHAN PENCEMARAN LAUT
II”
PERTEMUAN V
JURUSAN KALK
DIPLOMA IV
SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN (STIP) – JAKARTA
2020
1
Tujuan Pembelajaran Pertemuan-5
2
TUJUAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN-5
Tujuan Pembelajaran Pertemuan-5
4
PENCEGAHAN
PENCEMARAN LAUT
Pencegahan Pencemaran Laut
Operasional kapal
6
Pengendalian Pencemaran Akibat
Operasional Kapal
7
Pengendalian Pembuangan Wastewater
dan Water Treatment
Penggunaan pengontrol polusi pada pembuangan limbah air.
8
Pengendalian Pembuangan Wastewater
dan Water Treatment
Penggunaan wastewater treatment di kapal.
9
Pengendalian Pembuangan Wastewater
dan Water Treatment
Penggunaan pengontrol polusi pada pembuangan limbah air.
10
Pengendalian Sewage di Media Transportasi
Laut
Pengendalian sewage yang dihasilkan oleh
media transportasi laut relatif lebih mudah
karena :
11
Pengendalian Sewage di Media Transportasi
Laut
• Untuk kapal penumpang + ferry, sewage
direncanakan se-optimal mungkin karena
jumlah manusianya sebagai kontributor
utama sewage berfluktuasi drastis.
12
Pengendalian Sewage di Media Transportasi
Laut
Jenis sistem untuk penanganan limbah:
Metode kimia
• metode yang pada dasarnya menggunakan suatu
tangki untuk menampung limbah padat dan akan
dibuang pada area yang diijinkan pada tempat
penampungan limbah di pantai.
Metode biologi
• perlakuan sedemikian rupa sehingga limbah
dapat diperbolehkan untuk dibuang ke pantai.
• Sewage treatment adalah sistem pengolahan limbah (kotoran) dari toilet sebelum
limbah tersebut dibuang ke laut melalui overboard (O/B) atau shore connection.
13
Pengendalian Marine Debris
• Pengendalian efektif
terhadap debris
berkaitan dengan
upaya merubah suatu
budaya, kebiasaan,
dan tingkat kedisiplinan
suatu kelompok
masyarakat.
14
Pengendalian Marine Debris
15
Pengendalian Marine Debris
16
Pengendalian Marine Debris
• Memasang rambu-rambu peringatan secara lebih komprehensif di
tempat-tempat strategis di kapal
17
Pengendalian Marine Debris
18
Pengendalian Marine Debris
Kapal Pembersih Sampah
(Trash Skimmer Boat)
19
Pengendalian Kontaminasi Minyak pada Air
CHEMICAL
- Berdasarkan kategorisasi bahan kimia (A, B, C dan D)
- Pada special areas yg diakui IMO dpt lebih ketat
- Menteri menetapkan special areas di perairan Indonesia dgn
persetujuan IMO 20
Pengendalian Kontaminasi Minyak pada Air
21
Pengendalian Kontaminasi Minyak pada Air
22
Pengendalian Dumping Waste
INCINERATOR merupakan
alternatif untuk menghindari
dumping waste. Namun
incinerator juga memberikan
kontribusi pencemaran.
WASTE INCINERATION
Meskipun jumlah dari waste
dibakar di incinerator, emisi dari
dioxins dan metal dari
incineration plant telah
berkurang banyak akibat
teknologi pembersihan pada flue
gases dan kondisi incinerator
yang lebih baik. Faktor lain
adalah turunnya konsentrasi
logam seperti mercury, pada
waste yang dibakar.
23
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
24
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
25
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
26
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
• Data IMO menunjukkan bahwa lebih dari 10 milyard ton air ballast selalu
dipertukarkan /ditransfer antar negara setiap tahunnya (IMO,2000).
27
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
• Ketika kapal akan mengisi ruang muatnya mereka akan membuang air ballast di perairan setempat
sehingga mikroorganisme yang ada di dalam tangki tersebut akan ikut terbuang dan menjadi spesies
asing diperairan tersebut.
• Didalam ekosistemnya yang baru, spesies asing ini sering tidak menemukan predator alaminya sehingga
berkembangbiak sangat pesat, bahkan pada banyak kasus mereka menjadi predator ataupun invader
untuk bisa survive dan mendominasi lingkungannya yang baru (Sarles et.al.,1991). 28
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
29
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
PORT-BASED SHIPBOARD
31
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
32
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
FLOWTHROUGH
33
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
34
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
CHEMICAL TREATMENT
PHISICAL TREATMENT
35
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
CHEMICAL METHODS
(Perlakuan Secara Kimia)
• Peroxide
• Hyper-salination/Salinity adjustment
• Chlorination
• Chlorine dioxide
• Sodium/Calcium hypochlorite
• Ozone
• Anti-fouling
• pH adjustment
36
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
37
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
Peningkatan konsentrasi garam yang mendadak pada level yang ekstrim dapat
membunuh sel mikroorganisme akibat dehidrasi.
Resiko korosi tangki dapat terjadi jika lapisan dinding sudah tidak sempurna.
38
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
Chlorination
39
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
40
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
41
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
42
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
43
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
44
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
Mematikan
microorganisme
dengan cara
menghentikan suplai
oksigen dengan cara
menggunakan CO2.
45
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
1. Filtration
2. Cyclonic separation
4. Sedimentation/Flotation
46
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
47
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
48
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
49
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
51
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
52
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
2. Ultraviolet radiation
3. De-oxygenation
4. Heat treatment
6. Acoustic systems.
53
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
55
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
56
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
57
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
58
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
Acoustic systems
Teknologi Ultrasonic menggunakan gelombang suara frekwensi rendah untuk
menghasilkan efek kavitasi didalam air. Ini akan menghasilkan tegangan mekanis
pada struktur badan binatang.
59
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
60
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
61
Pengendalian Pembuangan Ballast Water
Kesimpulan
Treatment fisik juga merupakan pilihan aman jika dampak samping terhadap
lingkungan menjadi perhatian utama. Efektifitas metode UV dan pemanasan
masih memiliki kendala ketika diaplikasikan jika kwantitas air sangat besar.
62
Oil Book Record
• Oil book record (OBR) adalah buku catatan yang berada di kamar
mesin dan diisi setiap ada kegiatan yang berkaitan dengan minyak di
kapal.
• Setiap kapal tanker dengan ukuran > 150 GT dan setiap kapal selain
tanker dengan ukuran >400 GT wajib mempunyai OBR. 63
Oil Book Record
64
Oil Book Record
65
Thank You.
Any Questions?
66