Oleh :
ISYA ARUM SARI
NIM.361841333069
2021
PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN SARI BUAH
NANAS (Ananas Comosus) TERHADAP UJI KADAR PROTEIN
DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT SUSU KEDELAI
Tugas Akhir Ini Dibuat dan Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Kelulusan Progran Studi Diploma IV Teknologi Pengolahan Hasil Ternak dan
Mencapai Gelar Sarjana Terapan Peternakan (S.Tr.Pt)
Oleh :
ISYA ARUM SARI
NIM.361841333069
Susu merupakan salah satu sumber energi yang dibutuhkan tubuh serta merupakan
bahan makanan yang bergizi tinggi, mengandung zat-zat makanan yang lengkap
dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin yang sangat
dibutuhkan oleh manusia. Semakin meningkatnya konsumen susu hewani membuat
harga susu sapi semakin mahal serta pada susu hewani mengandung kolestrol dan
banyak balita yang alergi terhadap susu hewani sehingga untuk tetap memenuhi
asupan gizi diproduksi lah susu nabati. Susu kedelai merupakan susu nabati yang
berasal dari kedelai. Susu kedelai merupakan cairan berwarna putih seperti susu sapi,
tetapi terbuat dari kedelai. Susu kedelai dibuat dengan cara menghaluskan kedelai yang
sebelumnya sudah direndam didalam air. Kedelai yang telah halus disaring sehingga
diperoleh cairan susu kedelai, selanjutnya direbus sampai mendidih dan diberi gula serta
dapat ditambahkan essen atau cita rasa (Santoso, 2009).
Kedelai secara alami mempunyai kemampuan dapat menurunkan kolesterol.
Dilingkungan sekitar kita sudah banyak dijumpai susu kedelai yang dijual dimasyarakat,
namun pada susu kedelai terdapat kandungan off-flavour atau sering disebut dengan
“langu” sehingga kurang begitu disukai. Salah satu cara yang dilakukan dan dapat
meningkatkan nilai gizi susu kedelai adalah dengan cara fermentasi (Nisa, 2007).
Fermentasi adalah reaksi dengan menggunakan mikroorganisme sebagai biokatalis
seperti bakteri, yeast atau jamur untuk mengubah bahan baku menjadi suatu produk
(Riadi, 2007). Zat – zat yang bekerja pada proses fermentasi adalah enzim yang dibuat
oleh sel – sel bakteri. Makanan fermentasi adalah sesuatu produk yang dibuat dengan
bantuan mikroorganisme (Effendi, 2012).
Yoghurt merupakan salah satu fermentasi susu yang banyak disukai oleh
masyarakat, karena banyak disukai maka pada penelitian ini dibuatlah yoghurt dari
susu kedelai. Yoghurt adalah fermentasi susu dengan menggunakan kultur start
bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.Proses fermentasi
dapat terjadi karena pada susu sapi terdapat protein susu (kasein) dan gula susu
(laktosa). Laktosa atau gula susu digunakan oleh starter bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophillus sebagai sumber karbon dan energi untuk
pertumbuhan bakteri tersebut. Proses fermentasi tersebut menyebabkan laktosa berubah
menjadi asam piruvat, yang selanjutnya dirubah
Rumusan Masalah
1) Bagaimana pengaruh penambahan gula pasir dengan konsentrasi berbeda terhadap uji
kadar protein dan organoleptik yoghurt susu kedelai?
2) Bagaimana pengaruh penambahan sari buah nanas dengan konsentrasi berbeda
terhadap uji kadar protein dan organoleptic yoghurt susu kedelai
Tujuan
1) Mengetahui dan mengidentifikasi penambahan gula pasir terhadap kadar protein dan
organoleptic yoghurt susu kedelai
2) Mengetahui dan mengidentifikasi penambahan sari buah nanas terhadap kadar protein
dan uji organoleptic yoghurt susu kedelai
Manfaat Penelitian
1) Memberikan informasi dan pengetahuan mengenai sari buah nanas dan gula pasir
sebagai bahan tambahan pembuatan yoghurt susu kedelai
2) Meningkatkan aroma susu kedelai yang off-flavour atau mudah langu
3) Meningkatkan mutu dan nilai jual susu kedelai
Batasan Masalah
Penelitian ini berfokus pada gula pasir dan sari buah nanas sebagai pengganti
laktosa untuk mengatasi masalah off-flavour pada susu kedelai dan peningkatan kadar
protein terhadap yoghurt susu kedelai, serta melihat hasil uji orgnoleptik pada yoghurt
susu kedelai.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kedelai
Menurut Salim (2013:11), Kedelai merupakan salah satu tanaman polong-
polongan yang telah dibudidayakan sejak 3.500 tahun yang lalu di Asia Timur. Tanaman
kedelai telah lama diusahakan di Indonesia sejak tahun 1970. Kedelai merupakan
tanaman subtropis yang multiguna dan sudah sejak dahulu dimanfaatkan sebagai salah
satu sumber pemenuhan kebutuhan protein nabati di berbagai negara, termasuk Indonesia
(Warisno dan Dahana, 2010:2). Kedelai merupakan tanaman pangan jenis kacang-
kacangan yang biasa diolah masyarakat menjadi berbagai bentuk pangan olahan. Menurut
ilmu tumbuh-tumbuhan (botani), kedelai diklasifikasikan kedalam golongan sebagai
berikut :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Klas : Dicotyledonae
Subklas : Archihlamydae
Ordo : Rosales
Subordo : Leguminosinae
Famili : Leguminosae
Genus : Glycine
Spesies : Glycine max (L.) Meril
Sumber : Adisarwanto (2014:25).
Menurut ahli nutrisi, dr. Diana F. Suganda, M.Kes, sumber serat rupanya tidak
harus selalu sayuran, tetapi juga kacang-kacangan. Dan di antara jenis kacangkacangan,
kedelai merupakan sumber serat paling baik. Dalam 100 gram kedelai terkandung 15%
serat yang larut dalam air. Jika dibandingkan bahan pangan yang lain seperti beras,
jagung, singkong, dan kacang hijau, kedelai memiliki kandungan protein yang lebih
tinggi setara dengan kadar protein pada susu skim (Sadimin, 2007:4). Kedelai dapat
diolah menjadi berbagai bahan makanan yang dapat mengatasi kekurangan protein,
karena kedelai merupakan bahan makanan yang memiliki protein yang cukup tinggi.
Banyak jenis makanan yang dibuat dari bahan baku kedelai, di antaranya tahu, tempe,
susu kedelai, kecap, oncom, kembang tahu, dan sebagainya. Sebagai bahan pangan,
kedelai merupakan sumber protein yang paling murah, sehingga banyak dibutuhkan
masyarakat.
Gula pasir
Menurut Darwin (2013), gula adalah suatu karbohidrat sederhana karena dapat larut
dalam air dan langsung diserap tubuh untuk diubah menjadi energi. Secara umum, gula
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Monosakarida Sesuai dengan namanya yaitu mono yang berarti satu, ia terbentuk
dari satu molekul gula. Yang termasuk monosakarida adalah glukosa, fruktosa,
galaktosa.
b. Disakarida Berbeda dengan monosakarida, disakarida berarti terbentuk dari dua
molekul gula. Yang termasuk disakarida adalah sukrosa (gabungan glukosa dan
fruktosa), laktosa (gabungan dari glukosa dan galaktosa) dan maltosa (gabungan dari
dua glukosa)
Pemanis gula sangat sering kita jumpai di pasaran, yang paling umum kita gunakan
adalah gula pasir. Namun, selain gula pasir, masih ada beberapa jenis gula yang lain di
pasaran. Menurut Darwin (2013), gula terbagi beberapa jenis, misalnya seperti gula pasir.
Gula pasir adalah jenis gula yang paling mudah dijumpai, digunakan sehari-hari untuk
pemanis makanan dan minuman. Gula pasir juga merupakan jenis gula yang digunakan
dalam penelitian ini.Gula pasir berasal dari cairan sari tebu. Setelah dikristalkan, sari tebu
akan mengalami kristalisasi dan berubah menjadi butiran gula berwarna putih bersih atau
putih agak kecoklatan (raw sugar). Gula pasir merupakan karbohidrat sederhana yang
dibuat dari cairan tebu. Gula pasir dominan digunakan sehari – hari sebagai pemanis baik
di industri maupun pemakaian rumah tangga. Permintaan gula pasir yang tinggi, tidak
sebanding dengan produksi gula pasir lokal, sehingga menjadikan Indonesia sebagai
negara pengimport 15 gula pasir yang cukup besar.
Table 1 Komposisi Zat Gizi Gula Pasir (per 100 gram berat bahan)
Table 2 kandungan gizi dalam 100 gram buah nanas adalah sebagai berikut :
Yoghurt
Yoghurt adalah produk pangan yang berasal dari susu yang difermentasi
menggunakan bakteri tertentu. Biasanya digunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophilus. Kedua bakteri inilah yang akan memfermentasi laktosa (gula
susu) menjadi asam laktat, sehingga dihasilkan flavor yoghurt yang khas, cita rasanya
asam dan teksturnya mengental karena koagulasi protein susu oleh asam. (Taufiq H,
2009). Yoghurt dikategorikan sebagai salah satu makanan yang multifungsional, yaitu
makanan yang berfungsi untuk mengatasi berbagai penyakit sehingga dapat mendongkrak
kesehatan dan kebugaran tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi
yoghurt dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Yoghurt mengandung suatu factor
yang dapat menghambat sintesis kolesterol sehingga kolesterol menurun dan mencegah
terjadinya penyumbatan pembuluh darah(asterosklerosis) penyebab penyakit jantung
koroner.
Menurut Surajudin dkk (2006), kandungan nutrisi yoghurt dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Landasan Teori
Kedelai merupakan jenis kacang-kacangan yang terdapat di Indonesia, masyarakat
umumnya hanya mengetahui kedelai hanya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti
sumber karbohidrat lauk seperti tahu, tempe yang kemudian di goreng. Namun kedelai
juga bisa digunakan sebagai bahan baku minuman susu kedelai. Pada umumnya susu
kedelai ini tidak bisa tahan lama terutama dari segi aroma. Maka dari itu untuk mengatasi
hal tersebut, dilakukan pengembangan produk susu kedelai dengan cara fermentasi susu
kedelai tersebut menjadi yoghurt. Pembuatan yoghurt susu kedelai ini bertujuan agar
produk susu kedelai bisa lebih tahan lama dan bisa dikonsumsi lebih banyak lagi. Proses
pembuatan yoghurt susu kedelai ini ditambahkan dengan sari buah nanas yang bertujuan
supaya yoghurt tersebut bisa lebih mengandung banyak protein karena di dalam buah
nanas terdapat enzim bromelin yang dapat mengubah protein menjadi asam.
Hipotesis
Penambahan gula pasir dan sari buah nanas sebagai bahan tambahan pada pembuatan
yoghurt suus kedelai akan menghasilkan yoghurt susu kedelai dengan rasa baru dan
memperlambat bau langu. Gula pasir dan sari buah nanas dapat mempengaruhi uji
organoleptic dan kadar protein soyghurt. Semakin tinggi penambahan gula dan sari buah
nanas maka kadar protein yang dihasilkan semakin tinggi.
BAB 3
METODE PENELITIAN
ALAT BAHAN
Baskom
Kompor
Metode
Rancangan Penelitian
Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal penelitian yang akan dilaksnakan, tersaji pada tabel 7.