Spesifikasi CV. SME - Rumah Medis
Spesifikasi CV. SME - Rumah Medis
DAFTAR ISI
B. SYARAT KHUSUS...................................................................................................... 20
5.22 TEMPAT PEKERJAAN .......................................................................................... 20
5.23 PENJELASAN PEKERJAAN ................................................................................... 20
5.24 PERATURAN TEKNIS KHUSUS DAN SYARAT – SYARAT PELAK. PEKERJAAN ............ 20
5.25 DASAR UKURAN TINGGI DAN UKURAN-UKURAN POKOK....................................... 20
5.26 PENGUKURAN DAN PAPAN BANGUNAN ............................................................... 20
5.27 PEKERJAAN GALIAN TANAH ............................................................................... 21
5.27.1 Umum ................................................................................................... 21
5.27.2 Bahan .................................................................................................... 21
5.27.3 Pelaksanaan ........................................................................................... 21
5.27.4 Pengendalian Mutu di Lapangan............................................................... 22
5.27.5 Pengukuran dan Pembayaran .................................................................. 22
5.28 PEKERJAAN URUGAN ......................................................................................... 22
5.28.1 Umum ................................................................................................... 22
5.28.2 Bahan .................................................................................................... 23
5.28.3 Pelaksanaan ........................................................................................... 23
5.28.4 Pengendalian Mutu di Lapangan............................................................... 23
5.28.5 Pengukuran dan Pembayaran .................................................................. 24
5.29 PEKERJAAN PASANGAN BATU KOSONG ............................................................... 24
5.29.1 Umum ................................................................................................... 24
5.29.2 Bahan .................................................................................................... 24
5.29.3 Pelaksanaan ........................................................................................... 25
5.29.4 Pengendalian Mutu di Lapangan............................................................... 25
iv
iv
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
SPESIFIKASI TEKNIS
A. SYARAT-SYARAT UMUM
1
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
diminta oieh Direksi Teknik atau yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak yang
memenuhi atau melebihi yang ditentukan dalam standar standar yang diminta.
Bukti bukti tersebut harus dalam bentuk yang dimintakan oleh Direksi Teknik
secara tertulis, dan harus termasuk satu copy hasil hasil pengujian yang resmi.
4). Standar standar
Standar standar yang dipakai menjadi acuan termasuk, namun tidak terbatas
pada standar yang dicantumkan di bawah ini :
a. Peraturan Beton Indonesia disingkat SK SNI T15-1991-03.
b. Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia disingkat PKKI-NI-1961.
c. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia/1983.
d. Pedoman Plumbing Indonesia, tahun 1979.
e. Peraturan Dinas Pemadam Kebakaran.
f. Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Umum Listrik Negara.
g. Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum.
h. Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Umum Telekomunikasi.
i. Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung
Negara oleh Departemen Pekerjaan Umum.
j. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.
k. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1981 beserta
Pedomannya.
l. Standard Industri Indonesia ( SII ).
m. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia disingkat PUBI-1982.
n. Peraturan Cat Indonesia – N4.
o. Pedoman Pelaksanaan Lapis Penetrasi Macadam Indonesia
p. Pedoman Pelaksanaan Lapis Tipis Aspal Pasir (Latasir) Indonesia
5.3 MOBILISASI
5.3.1 Umum
5). Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan
persiapan yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan
pekerjaan kegiatan. Ini juga akan mencakup demobilisasi setelah penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan.
6). Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari
kebutuhan tenaga pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu
memberikan pelatihan yang memadai.
7). Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Direksi, Kontraktor harus
menggunakan rute (jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan kendaraan yang
ukurannya sesuai dengan kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk
menghindari kerusakan jalan dan jembatan yang digunakan untuk tujuan
pengangkutan ke tempat kegiatan.
8). Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan
jembatan, di karenakan muatan angkutan yang berlebihan serta harus
memperbaiki kerusakan tersebut sampai mendapat persetujuan Direksi.
2
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
9). Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus
dilaksanakan pada waktu lalu lintas sepi, dan truk truk angkutan yang bermuatan
harus ditutup dengan terpal.
5.4.1 Umum
1). Semua material yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan.
2). Kontraktor harus menyelenggarakan pengujian bahan bahan dan kecakapan kerja
untuk pengendalian mutu yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan
menurut perintah Direksi Teknik.
3). Pengujian pengujian akan dilaksanakan oleh laboratoriurn kabupaten atau
propinsi yang sesuai dengan pengaturan oleh Direksi Teknik, Pengujian khusus di
laboratoriurn pusat harus juga dilaksanakan bila diminta demikian oleh Direksi
Teknik.
3
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
5.5.1 Umum
1). Pengelola Lapangan dari Kontraktor
a. Untuk menjamin kualitas, ukuran ukuran dan kinerja pekerjaan yang benar,
kontraktor harus menyediakan staf teknik berpengalaman yang cocok
sebagaimana ditentukan dan memuaskan Direksi Teknik. Staf teknik tersebut
jika dan bilamana diminta harus mengatur pekerjaan lapangan, melakukan
pengujian lapangan untuk pengendalian mutu bahan bahan dan
kecakapan kerja, mengendalikan dan mengorganisasi tenaga kerja kontraktor
dan memelihara catatan catatan serta dokumentasi kegiatan.
b. Personalia Organisasi Lapangan Kontraktor, minimal terdiri dari :
• Seorang Penanggung Jawab Kegiatan dalam hal ini Direktur Perusahaan
atau kuasanya yang menandatangani kontrak dengan pemilik.
• Seorang Penanggung Jawab Lapangan (Site Manager), pengalaman
minimal 3 tahun sebagai Site Manager.
• Tenaga Ahli Arsitektur, Struktur, Mekanikal/Elektrikal,Estimasi Biaya.
• Tenaga Pelaksana Lapangan.
c. Penanggung Jawab Lapangan, Tenaga Ahli dan Pelaksana Lapangan harus
mendapat kuasa penuh dari Kontraktor untuk bertindak atas namanya dan
senantiasa harus di tempat pekerjaan.
d. Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas dari
tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
e. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Tim Pengelola Teknis
dan Direksi Teknik, nama dan jabatan pelaksana untuk mendapatkan
persetujuan.
f. Bila kemudian hari, menurut pendapat Tim Pengelola Teknis dan Direksi
Teknik, Pelaksana kurang mampu atau tidak cakap memimpin pekerjaan,
4
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
5
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
5). Hasil semua pengujian termasuk pemeriksaan kualitas bahan di lapangan dan
desain campuran, harus direkam dengan baik dan dilaporkan kepada Direksi
Teknik.
6
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
7
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
4). Kontraktor harus membuat papan Kegiatan yang ukuran dan modelnya
ditentukan oleh Direksi.
5.6.1 Umum
1). Uraian
Perubahan Perubahan pekerjaan dapat dirintis oleh pemimpin kegiatan (atau oleh
Direksi Teknik jika dikuasakan demikian oleh Pemimpin Kegiatan untuk bertindak
atas namanya) atau oleh kontraktor, dan akan disetujui dengan cara satu
perintah perubahan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Jika dasar
pembayaran ditentukan dalam satu perintah perubahan menimbulkan satu
perubahan dalam struktur harga satuan item pembayaran atau satu perubahan
dalam besarnya kontrak. Perintah perubahan tersebut akan dirundingkan dan
dirumuskan dalam suatu addendum.
2). Perintah Perubahan dan Addenda harus Mematuhi hal-hal berikut :
a. Perintah Perubahan
Sebuah perintah tertulis yang dikeluarkan oleh Pemimpin Kegiatan yang
diparaf oleh kontraktor, menunjukkan penerimaannya atas perubahan
pekerjaan atau dokumen kontrak dan persetujuannya atas dasar penyesuaian
pembayaran dan waktu jika ada, untuk pelaksanaan perubahan pekerjaan
tersebut. Perintah perubahan harus diterbitkan dalam satu formulir standar
dan akan mencakup semua instruksi yang dikeluarkan oleh Pemimpin
Kegiatan yang akan menimbulkan suatu perubahan dalam Dokumen
8
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
9
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
5.7 PENGAWASAN
1). Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh
Konsultan Supervisi/ Direksi Lapangan dimana setiap saat Konsultan
Supervisi/Direksi Lapangan harus dapat dengan mudah mengawasi, memeriksa
10
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Kontraktor harus
mengadakan fasilitas – fasilitas yang diperlukan.
2). Bagian–bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengawasan
Konsultan Supervisi/Direksi Lapangan adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pekerjaan tersebut jika diperlukan harus segera dibuka / dibongkar sebagian atau
seluruhnya.
3). Jika Kontraktor perlu melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja sehingga
diperlukan pengawasan pekerjaan oleh Direksi Lapangan, maka segala biaya
untuk itu menjadi beban Kontraktor.
4). Wewenang dalam memberikan keputusan petugas-petugas Direksi Lapangan
adalah terbatas pada soal-soal yang jelas tercantum/dimasukan di dalam gambar
dan Rencana Kerja dan Syarat serta Risalah Penjelasan. Penyimpangan
daripadanya haruslah seijin Pemilik Kegiatan.
5.8.2 Dokumentasi
Kontraktor harus membuat dokumentasi pekerjaan berupa foto-foto berukuran Post
Card pada bagian-bagian pekerjaan yang penting sedapat mungkin diusahakan
dengan foto warna :
1). Sebelum pekerjaan dimulai prestasi 0 (nol) persen.
2). Saat penggalian pondasi dan pemasangan pondasi
3). Saat pemasangan besi dan pengecoran sloof pondasi, kolom,plat beton dan ring
balk.
4). Saat pekerjaan dalam prestasi 55%, 75% dan 100% serta setelah masa
pemeliharaan atau pada waktu pekerjaan diserah terimakan .
5). Setelah pekerjaan berakhir Kontraktor harus menyerahkan album foto sebanyak 3
(tiga) set kepada Pemberi Tugas dimana 1(satu) set untuk arsip dan 2 (dua) set
untuk arsip Pemberi Tugas.
6). Untuk setiap pengajuan pembayaran angsuran Kontraktor harus melampirkan
foto kemajuan pekerjaan sesuai kontrak (diambil 1 titik bidik).
5.9.1 Uraian
1). Peraturan dan syarat – syarat teknis pelaksanaan ini bersama dengan gambar
kerjanya digunakan sebagai pedoman dasar ketentuan dalam melaksanakan
pekerjaan ini.
2). Gambar-gambar detail merupakan bagian-bagian yang tidak terpisahkan pada
peraturan dan syarat-syarat teknis pelaksanaan.
3). Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar dengan hal di atas, maka
Kontraktor menanyakan secara tertulis kepada perencana/Direksi. Kontraktor
11
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
12
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
5.10.1 Umum
1). Sesudah pekerjaan instalasi selesai dan berjalan dengan baik, Kontraktor
diharuskan menyediakan tenaga yang cakap untuk memberi pelajaran / training
kepada operator-operator yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas guna untuk
Pemeliharaan.
2). Sesudah pekerjaan instalasi selesai, Kontraktor diwajibkan pula menyerahkan
dokumen yang berisi cara operasi maupun cara pemeliharaan dari sistem
instalasi. Dokumen ini harus disetujui dahulu oleh Direksi Lapangan sebelum
diserahkan kepada Pemberi Tugas. Banyaknya dokumen yang diserahkan kepada
Pemberi Tugas adalah 3 (tiga) set.
13
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
3). Kontraktor harus mengadakan pengecekan berkala terhadap instalasi yang telah
berjalan dan membuat catatan yang perlu guna pemeliharaan dari sistem instalasi
tersebut.
5.10.3 Pemeriksaan
1). Kontraktor harus melaksanakan testing terhadap sistem yang telah selesai
dipasang baik secara sebagian maupun secara keseluruhan sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku atau yang ditentukan spesifikasi.
2). Jika sesuatu sistem instalasi yang termasuk dalam kontrak yang lain diadakan
pengetesan dan hal ini menyangkut pula pekerjaan dari salah satu kontraktor
maka wakil-wakil dari kontraktor yang bersangkutan harus hadir dan
menyaksikan jalannya pengetesan tersebut dan kalau perlu memberikan saran-
saran.
3). Kontraktor harus mengadakan pengecekan dimana Pihak Direksi Lapangan hadir
dan Pihak Direksi akan menentukan apakah testing yang dilakukan cukup baik
atau harus diulang kembali. Kontraktor harus menanggung segala perongkosan
yang timbul.
4). Kontraktor harus memberikan hasil-hasil testing kepada Direksi Lapangan. Hasil-
hasil test akan dipakai untuk menentukan apakah sistem instalasi yang telah
dipasang berfungsi sebagaimana mestinya.
5.11 PEMBERSIHAN
Kontraktor harus berusaha bahwa tempat bekerja selalu bersih dari sampah-sampah.
Pada waktu tertentu dan pada waktu pekerjaan telah selesai. Kontraktor harus
membuang sampah-sampah sebagai hasil pekerjaan ketempat diluar Kegiatan atau
tempat yang telah ditunjuk oleh Direksi Lapangan.
5.13.1 Umum
1). Uraian
Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan
berikut :
a. Mematuhi standar dan spesifikasi yang digunakan.
b. Untuk kekuatan, ukuran, buatan, tipe dan kualitas harus seperti yang
ditentukan pada gambar rencana atau spesifikasi spesifikasi lain yang
dikeluarkan atau yang disetujui secara tetulis oleh Direksi Teknik.
c. Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan agregat harus
diperoleh dari suatu sumber yang disetujui.
2). Penyerahan
14
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
15
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
b. Penyimpanan di atas hak milik pribadi hanya akan diizinkan jika telah
diperbolehkan secara tertulis oleh pemilik atau penyewa yang diberi kuasa.
c. Tempat penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan air, bebas
pengaliran air dan kalau perlu ditinggikan. Bahan-bahan tidak boleh
bercampur dengan tanah dasar, dan bila diperlukan satu lapisan alas dasar
pelindung harus disediakan. Tempat penyimpanan berisi semen, kapur dan
bahan-bahan sejenis harus dilindungi sepantasnya dari hujan dan banjir.
2). Penumpukan Agregat
a. Agregat batu harus ditumpuk dalam cara yang disetujui sedemikian sehingga
tidak ada segregasi serta menjamin gradasi yang memadai. Tinggi
tumpukan maksimum adalah lima meter.
b. Masing-masing jenis berbagai agregat harus di tumpuk secara terpisah atau
dipisahkan dengan partisi kayu.
c. Penempatan tumupukan material dan peralatan, harus di tempat-tempat yang
memadai serta tidak boleh menimbulkan kemacetan lalu lintas dan
membendung lintasan air.
d. Kontraktor harus melaksanakan penyiraman yang teratur pada jalan-jalan
angkutan, daerah lalu lintas berat lainnya serta penumpukan material lainnya.
Khususnya selama musim kering.
3). Penyimpanan Bahan-Bahan Aspal
Tempat penimbunan drum-drum aspal harus pada ketinggian yang layak dan
dibersihkan dari tumbuh-tumbuhan rendah dan sampah-sampah.
Cara penumpukan untuk berbagai bahan-bahan aspal adalah sebagai berikut :
a. Drum-drum yang berisi oli pembersih harus ditumpuk berdiri dengan lubang
pengisian arah ke atas dan dimiringkan (dengan menempatkan sebuah sisinya
ke atas sepotong kayu) untuk mencegah terkumpulnya air di atas tutup drum.
b. Drum-drum yang berisi yang berisi minyak tanah, bensin, dan aspal cut back
harus ditumpuk diatas sisinya dengan lubang pengisian di sebelah atas.
Penutup lubang harus di uji mengenai kekencangannya ketika ditumpuk dan
pada selang waktu yang teratur sewaktu penyimpanan.
c. Drum-drum emulsi aspal dapat ditumpuk di atas ujung atau di atas sisinya
tetapi bila disimpan untuk suatu jangka waktu yang panjang, drum-drum
tersebut harus digulingkan secara teratur.
16
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
a. Direksi Teknik akan memberikan petunjuk mengenai lokasi yang tepat untuk
menumpuk bahan-bahan di pinggir jalan dan semua tempat yang dipilih harus
keras, tanah dengan drainase yang baik, rata dan kering serta sama sekali
tidak boleh melampaui batas jalan tersebut dimana bahan-bahan tersebut
dapat menimbulkan bahaya atau kemacetan lalu lintas.
b. Tempat penumpukan harus dibersihkan dari semak-semak dan sampah, dan
bila perlu tanah tersebut diratakan dengan motorgrader.
c. Agregat dan kerikil harus ditumpuk secara rapi menurut ukuran mal dengan
sumbu memanjang, tumpukan tersebut biasanya sejajar garis tengah jalan.
d. Aspal dalam drum-drum harus ditumpuk seperti di uraikan pada item (3) di
atas dan dibentuk ke dalam tempat yang teratur (tidak berserakan sepanjang
jalan)
5.15 IKLAN
Kontraktor tidak diijinkan memasang iklan dalam bentuk apapun di lapangan kerja
atau di tanah yang berdekatan tanpa ijin dari pemilik Kegiatan / direksi lapangan.
17
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
18
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
19
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
B. SYARAT KHUSUS
20
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
4). Pengukuran – pengukuran sudut siku, ketinggian peil, panjang lebar harus
menggunakan teropong, waterpass, theodolit, prisma penyiku dan lain-lain.
Pengukuran siku dengan benang secara prinsip segitiga phitagoras hanya
dibolehkan pada bagian-bagian yang kecil dan tidak penting saja.
5). Ketidak cocokan yang mungkin ada dilapangan antara gambar dan kenyataan
harus segera dilaporkan kepada Direksi.
6). Pekerjaan pemasangan bowplank adalah termasuk pekerjaan Kontraktor dan
harus dibuat dari kayu, tidak diperkenankan menggunakan bambu
7). Pekerjaan penggalian pondasi tidak boleh dimulai sebelum papan bowplank
dipasang, tinggi dasar ( 0,00 ), sumbu-sumbu dinding dan sumbu-sumbu kolom
ditetapkan dengan persetujuan Direksi dan Pemimpin Kegiatan.
5.27.1 Umum
1). Lingkup pekerjaan
Pekerjaan galian tanah akan mencakup tetapi tidak terbatas pada :
a. Tahapan untuk mendapatkan peil yang sesuai dengan peil permukaan lantai
yang tertera dalam gambar.
b. Konstruksi Pondasi
c. Saluran air hujan dan Bak Kontrol.
d. Septictank dan bak peresapan
e. Pekerjaan galian tanah yang nyata-nyata dinperlihatkan pada gambar.
2). Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
a. Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 5.25
b. Pengukuran dan papan bangunan : seksi 5.26
5.27.2 Bahan
Tidak ada bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini.
5.27.3 Pelaksanaan :
1). Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan
kedalaman-kedalaman yang disyaratkan atau ditentukan dan diindikasikan dalam
gambar dengan cara yang sedemikian rupa, sehingga persyaratan dari pekerjaan
selanjutnya terpenuhi.
2). Galian mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan dan bahan lain yang
dijumpai dalam pelaksanaan pekerjaan.
3). Galian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk membangun
maupun memindahkan rangka/bekisting yang diperlukan, dan juga untuk
mengadakan pembersihan.
4). Jika terdapat air menggenang dalam parit/galian pondasi harus dipompa keluar,
sehingga pada waktu pemasangan pondasi parit/galian pondasi dalam keadaan
kering.
5). Jika terdapat tempat yang gembur pada dasar parit / galian pondasi harus digali
dan ditimbun kembali dengan material yang disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik,
disiram air dan dipadatkan.
21
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
6). Galian harus mencapai kedalaman seperti tercantum dalam gambar bestek dan
cukup lebar untuk bekerja dengan leluasa.
7). Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga
dicapai kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka
kelebihan dari pada galian harus diurug kembali dengan material yang disetujui
oleh Direksi/Direksi Teknik. Biaya akibat pekerjaan tersebut menjadi beban
kontraktor.
8). Kalau ternyata dijumpai kondisi yang tak memuaskan pada kedalaman yang
diperlihatkan dalam gambar-gambar, penggalian harus dilanjutkan/diperbesar
atau diubah sampai disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik.
9). Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dapat dipakai kembali akan
ditimbun ditempat yang ditunjuk untuk digunakan dalam pekerjaan landscaping.
10). Jika dalam pelaksanaan pekerjaan galian dijumpai akar-akar/bahan-bahan yang
bisa lapuk pada kedalaman yang diperlihatkan dalam gambar, maka akar-
akar/bahan-bahan tersebut harus diangkat dan diurug dengan material yang
disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik sampai padat.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
1 Galian Tanah M3
5.28.1 Umum
1). Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan urugan mencakup tetapi tidak terbatas pada :
a. Urugan pasir di bawah pondasi
b. Urugan tanah di bawah lantai
c. Urugan pasir di bawah lantai
22
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
d. Urugan pasir pada bantalan pipa drainase, pipa sanitasi dan pipa air bersih
e. Urugan pasir di bawah paving blok
f. Urugan pasir pada peresapan
2). Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan
a. Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 5.25
b. Pengukuran dan papan bangunan : seksi 5.26
5.28.2 Bahan
1). Tanah urug yang digunakan adalah tanah non plastis, minimal digolongkan dalam
klasifikasi A-2-7 (Pasir lanauan atau lempungan, AASHTO).
2). Pasir urug yang digunakan adalah material yang digolongkan dalam klasifikasi A-
1-b (Fragmen batuan kerikil dan pasir, AASHTO)
3). Khusus untuk urugan pasir pada bantalan pipa drainase, pipa sanitasi dan pipa air
bersih dan urugan pasir pada peresapan, material yang digunakan adalah
material yang digolongkan dalam klasifikasi A-3 (Pasir halus, AASHTO)
4). Seluruh material yang digunakan harus bebas dari kandungan garam-garaman
yang berlebihan.
5.28.3 Pelaksanaan :
1). Urugan tanah dan pasir dilaksanakan di bawah lantai seperti tertera pada
gambar, dan pelaksanaannya harus lapis demi lapis dengan batas maksimum
30 cm untuk hamparan setiap lapisan. Dalam setiap lapisannya, urugan harus
dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui sampai dicapai tingkat kepadatan
lapangan yang cukup baik, sesuai dengan petunjuk Direksi Teknik.
2). Seluruh bagian bangunan yang direncanakan harus ditimbun sampai mencapai
ketinggian yang ditentukan, dengan menggunakan bahan timbunan yang cukup
baik, bebas dari sisa-sisa rumput, akar-akar dan lain-lainnya serta dapat
mencapai nilai CBR minimal 4 % rendam air. Dalam hal ini harus mengikuti
petunjuk-petunjuk Direksi Teknik.
3). Untuk pekerjaan penimbunan kembali dibawah atau disekitar bangunan dan
perkerasan harus sesuai dengan gambar rencana, dan material penimbunan
harus memenuhi pasal 5.28.2 spesifikasi ini.
4). Pengurugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan dengan
menggunakan alat pemadat sehingga minimal sama dengan keadaan tanah
sebelum digali.
5). Pekerjaan penimbunan kembali harus disertai dengan pekerjaan pemadatan,
dimana dalam proses pemadatan tersebut kadar air optimum harus
dipertahankan (jika kondisi urugan terlalu kering, harus ditambahkan dengan
air/disiram)
6). Urugan tanah harus dilaksanakan setelah urugan kembali dari parit / galian
pondasi kaki kolom selesai dikerjakan agar cukup waktu untuk dipadatkan.
23
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
5.29.1 Umum
1). Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan batu kosong dilaksanakan pada lapisan kedua setelah urugan
pasir pada pondasi batu kali, dengan maksud memberikan bantalan yang stabil
pada konstruksi pondasi batu kali.
2). Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan
a. Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 5.25
b. Pengukuran dan papan bangunan : seksi 5.26
c. Pekerjaan galian tanah : seksi 5.27
5.29.2 Bahan
1). Bahan yang digunakan adalah batu kali atau batu gunung dengan kondisi harus
bersih, keras tanpa lapisan yang lemah atau retak dan harus memiliki satu daya
tahan (awet).
2). Batu-batu tersebut harus berbentuk rata, bentuk baji ataupun oval dan harus
dapat dilapisi seperlunya untuk menjamin saling mengunci yang rapat bila
24
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
5.29.3 Pelaksanaan
1). Kondisi Lapangan Pekerjaan
a. Pekerjaan urugan pasir telah selesai dilaksanakan dan telah dinyatakan
diterima oleh Direksi Teknik.
b. Semua galian harus selalu bebas air dan Kotraktor harus melengkapi semua
bahan-bahan yang diperlukan, peralatan dan tenaga untuk membuang atau
mengalirkan air, termasuk saluran-saluran sementara, pengaliran lintasan air
dan menyediakan dinding cut off.
2). Pelaksanaan Pekerjaan
Batu-batu harus diletakan sedemikian rupa, sehingga secara keseluruhan memiliki
daya saling mengunci (interlocking) dan stabil. Posisi batu harus memungkinkan
untuk melatakan pasangan batu kali di atasnya dan memberikan permukaan yang
maksimal untuk dilapisi pasta semen guna pelekatan dengan pasangan di
atasnya.
2). Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan diatas jenis tertentu yang
ditentukan harus dibayar dengan harga satuan kontrak untuk Mata Pembayaran
yang terdaftar di bawah ini dan ditunjukan dalam daftar kuantitas dan harga, dan
pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan
bahan, peralatan dan tenaga kerja.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
25
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
5.30.1 Umum
1). Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan batu kali meliputi penyediaan peralatan, tenaga kerja dan
pemasangan semua pekerjaan pondasi batu kali atau bagian-bagian lain yang
menggunakan batu kali sesuai dengan gambar dan persyaratan yang ditentukan
dalam RKS ini.
2). Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan
a. Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 5.25
b. Pengukuran dan papan bangunan : seksi 5.26
c. Pekerjaan galian tanah : seksi 5.27
5.30.2 Bahan
1). Batu Gunung / Kali
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukan dalam gambar-gambar seperti
pasangan batu, haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama dan sejenis
menurut persetujuan Direksi dan bersih dari campuran besi, noda-noda, lubang-
lubang, cacat atau ketidak sempurnaan lainnya. Batu tersebut harus diambil dari
sumber yang disetujui Direksi.
Ukuran minimum batu adalah (kecuali untuk batu pengunci) :
a. Tebal minimum = 15 cm
b. Lebar minimum = 1,5 xtebal (22,5 cm)
c. Panjang minimum = 1,5 x lebar (33,75 cm)
Ukuran batu maksimum akan ditentukan Direksi dengan memperhitungkan jenis,
struktur, lokasi batu dalam struktur dan persyaratan umum untuk stabilitas dan
saling mengunci.
2). Pasir
Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan
untuk menghasilkan adukan yang baik.
3). Semen
Semen yang digunakan adalah semen type I, yaitu semen portland untuk
penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus
seperti yang disyaratkan pada jenis lain (SII 0013-81).
4). Air
Air yang dipakai harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali dan
garam-garaman.
5). Adukan
a. Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk pekerjaan pasangan harus dibuat
perbandingan 1 PC : 4 Psr untuk pasangan kedap air (selanjutnya dipakai
singkatan PC untuk Portland Cement, Ps untuk pasir, Kr untuk kerikil dalam
kode perbandingan suatu adukan).
b. Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikan rupa
sehingga jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan
secara tepat sesuai persetujuan Direksi. Apabila mesin aduk yang dipakai,
26
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
bahan adukan kecuali air harus dicampur lebih dahulu di dalam mesin selama
paling tidak 2 menit. Bila pengadukan dilakukan dengan tangan, bahan
adukan harus dicampur di dalam semacam kotak diaduk 2 kali secara kering
dan akhirnya 3 kali setelah diberi air sampai adukan sewarna semua dan
merata. Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai,
adukan yang tidak dipakai selama 2 (dua) jam harus dibuang. Pemakaian
kembali adukan tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus
dibersihkan setiap akhir dari hari kerja.
5.30.3 Pelaksanaan
1). Kondisi Lapangan Pekerjaan
a. Pekerjaan pasangan batu kosong telah selesai dilaksanakan dan telah
dinyatakan diterima oleh Direksi Teknik.
b. Semua galian harus selalu bebas air dan Kontraktor harus melengkapi semua
bahan-bahan yang diperlukan, peralatan dan tenaga untuk membuang atau
mengalirkan air, termasuk saluran-saluran sementara, pengaliran lintasan air
dan menyediakan dinding cut off.
c. Bowplank, peil dan segala titik referensi yang dibutuhkan telah terpasang
dengan baik, sehingga akan menjamin hasil akhir sesuai dengan gambar
rencana.
2). Pelaksanaan Pekerjaan
a. Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum
dipasang dan harus diletakan dengan alasnya tegak lurus kepada tegangan
pokok. Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat
dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih
dari 50 mm lebarnya, serta tidak boleh ada batu berimpit satu sama lainnya.
Batu pasak tidak boleh disisipkan sesudah batu selesai dipasang.
b. Pada pasangan batu yang terlihat dibuat pasangan batu muka, batu muka
harus mempunyai bentuk seragam dan bersudut dengan ukuran tebal
minimum 15 cm, kecuali ada permintaan lain dari Direksi. Permukaan batu
muka harus merata setelah dipasang. Pasangan batu muka harus bersatu
dengan batu-batu belah yang dipasang di dalamnya dan paling sedikit ada
satu batu pengikat (pengunci) untuk tiap-tiap meter persegi. Pasangan batu
muka harus dikerjakan secara bersama-sama dengan pasangan batu inti agar
supaya pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya.
c. Batu harus dipilih dan diletakan dengan hati-hati sehingga tebal adukan tidak
kurang dari pada rata-rata 1 cm. Semua pekerjaan batu muka yang kelihatan
harus disiar, adukan untuk siaran harus campuran 1 PC : 2 Psr, kecuali
ditentukan lain oleh Direksi.
3). Perlindungan dan Perawatan
a. Pekerjaan pasangan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan dan dalam
melindungi/merawat pekerjaan yang telah selesai, Kontraktor harus
memenuhi persyaratan yang sama seperti yang ditentukan untuk beton.
b. Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau hujan
yang cukup lama yang dapat mengakibatkan adukan larut. Adukan yang telah
dipasang dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum
pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri di atas
pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap.
27
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
5.31.1 Umum
1). Lingkup Pekerjaan
Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua
pasangan bata seperti yang tertera pada gambar, pelaksanaan pemasangannya
harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian dan bentuk-bentuk yang
terlihat pada gambar dan disebutkan dalam spesifikasi ini.
2). Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
a. Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 5.25
b. Pengukuran dan papan bangunan : seksi 5.26
5.31.2 Bahan
1). Batako Press
Batu batako yang digunakan harus baru, keras dan tidak patah-patah. Ukuran
yang dianjurkan adalah (sesuai cetakan setempat).
Direksi Teknik berhak menolak batako bila tidak memenuhi syarat seperti :
c. Banyak mengandung retak-retak/keropos.
d. Bentuk tidak simetris / siku dan tidak rata.
2). Pasir
Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan
untuk menghasilkan adukan yang baik.
3). Semen
28
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
Semen yang digunakan adalah semen type I, yaitu semen portland untuk
penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus
seperti yang disyaratkan pada jenis lain (SII 0013-81).
4). Air
Air yang dipakai harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali dan
garam-garaman.
5). Adukan
a. Adukan yang digunakan untuk pasangan bata adalah :
Pasangan bata biasa adalah campuran 1 PC : 4 Pasir
Pasangan bata kedap air (traasram) menggunakan campuran 1 PC : 3
Pasir, yaitu pada tepi kosen dan kolom, dinding KM/WC dan yang
ditentukan dalam gambar bestek dan gambar detail.
b. Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikan rupa
sehingga jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan
secara tepat sesuai persetujuan Direksi. Apabila mesin aduk yang dipakai,
bahan adukan kecuali air harus dicampur lebih dahulu di dalam mesin selama
paling tidak 2 menit. Bila pengadukan dilakukan dengan tangan, bahan
adukan harus dicampur di dalam semacam kotak diaduk 2 kali secara kering
dan akhirnya 3 kali setelah diberi air sampai adukan sewarna semua dan
merata. Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai,
adukan yang tidak dipakai selama 2 (dua) jam harus dibuang. Pemakaian
kembali adukan tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus
dibersihkan setiap akhir dari hari kerja.
5.31.3 Pelaksanaan
1). Kondisi lapangan pekerjaan
a. Pengecoran sloof beton telah selesai dilaksanakan dan telah dalam kondisi
stabil dan dijamin tidak akan terjadi keruntuhan setelah beban pasangan bata
bekerja.
b. Peralatan utama dan steger telah disiapkan.
c. Bowplank, peil dan segala titik referensi yang dibutuhkan telah terpasang
dengan baik, sehingga akan menjamin hasil akhir sesuai dengan gambar
rencana.
2). Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pasangan dinding batako umumnya adalah 1/2 batu, kecuali Direksi
memberikan petunjuk lain.
b. Pemasangan batu bata harus lurus dan tegak, lajur penaikannya diukur tepat
dengan tiang lot, kecuali bilamana tidak diperlihatkan dalam gambar maka
setiap lajur bata harus putus sambungan dengan lajur dibawahnya. Selain itu
pola ikatan pasangan harus terjaga baik diseluruh pekerjaan.
c. Pada jarak-jarak tertentu pasangan batu tersebut perlu diperkuat dengan
kolom praktis (beton), dengan dimensi, penulangan dan penempatan sesuai
gambar.
d. Sebelum bata dipasang hendaknya direndam dalam air sampai jenuh, dan
pemasangannya harus rapi sesuai dengan syarat pekerjaan yang baik. Batu
bata potongan tidak boleh dipakai/dipasang, terkecuali pada pertemuan-
pertemuan dengan kosen/kolom.
29
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
e. Untuk perkuatan antara dinding ,kosen dan kolom utama maka pada kolom
utama dipasang angker berupa besi beton dia. 12 mm panjang minimal 25 cm
setiap jarak 100 cm yang dipasang pada waktu pengecoran kolom utama.
5.32.1 Umum
1). Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan kebutuhan persyaratan yang
tercantum dibawah ini :
a. Untuk semua plesteran dinding biasa
b. Plesteran kedap air (traasram)
c. Untuk semua plesteran beton dan kaki pondasi
2). Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
a. Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 5.25
b. Pengukuran dan papan bangunan : seksi 5.26
c. Pasangan Bataa : seksi 5.31
5.32.2 Bahan
1). Pasir
Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan
untuk menghasilkan adukan yang baik. Pasir untuk plesteran harus diayak cukup
halus, dan pasir laut atau pasir yang memiliki kandungan tanah tidak
diperkenankan untuk digunakan.
2). Semen
30
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
Semen yang digunakan adalah semen type I, yaitu semen portland untuk
penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus
seperti yang disyaratkan pada jenis lain (SII 0013-81).
3). Air
Air yang dipakai harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali dan
garam-garaman.
4). Adukan
a. Adukan yang digunakan untuk plesteran adalah :
Plesteran dinding non traasram biasa adalah campuran 1 PC : 5 Pasir
Plesteran traasram menggunakan campuran 1 PC : 3 Pasir, yaitu pada
dinding KM/WC dan yang ditentukan dalam gambar bestek dan gambar
detail.
Plesteran untuk semua dinding beton dan kaki pondasi 1 PC : 3 Pasir
b. Acian, hanya digunakan pada dinding-dinding terplester yang akan dicat.
Formula acian adalah sebagai berikut :
1 PC : 7 kapur (takaran volume); dipakai pada dinding dinding terplester
yang akan dicat
PC tanpa campuran kapur untuk kaki pondasi.
c. Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikan rupa
sehingga jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan
secara tepat sesuai persetujuan Direksi. Buat adukan dalam jumlah yang
dapat dipakai habis dalam waktu 45 menit. Adukan/Plesteran dapat dipakai
sampai batas adukan/plesteran tidak dapat lagi diolah (lebih kurang 90 menit
setelah adukan jadi). Pemakaian kembali adukan tersebut tidak
diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir dari
hari kerja.
5.32.3 Pelaksanaan
31
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
5.33.1 Umum
1). Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua macam beton biasa,
beton bertulang dengan penulangannya termasuk bekisting dan perancah.
32
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
5.33.2 Bahan
1). Agregat
a. Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari campuran agregat kasar dan
halus, berisi batu pecah yang bersih, keras dan awet atau kerikil sungai alam
atau kerikil dan pasir dari sumber yang disaring, semua agregat alam harus
dicuci.
b. Ukuran maximum agregat kasar tidak boleh lebih besar dari tiga perempat
ruang bebas minimum diantara batang-batang tulangan atau antara batang
tulangan dan cetakan (acuan).
c. Agregat halus harus bergradasi baik dari kasar sampai halus dengan hampir
seluruh partikel lolos saringan 4,75 mm.
d. Semua agregat halus, harus bebas dari sejumlah cacat kotoran organik dan
jika dimintakan demikian oleh Direksi Teknik harus diadakan pengujian
kandungan organik menggunakan standar SNI 03-2816.1-1992. Setiap
agregat yang gagal pada test warna, harus ditolak.
e. Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton konstruksi. Pasir harus diambil
dari sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti pasir dari
batu pecah akan diijinkan, apabila menurut pendapat Direksi pasir yang ada
tidak memenuhi gradasinya. Kandungan maksimum terhadap lempung dan
lanau tidak boleh lebih dari 3 % perbandingan berat.
f. Persyaratan gradasi agregat adalah sebagai berikut :
33
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
2). Semen
a. Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland Cement, harus
sesuai dengan SK SNI T-15 1991, Kontraktor harus menyediakan contoh
semen apabila diminta oleh Direksi, keduanya yaitu contoh dari gudang
Kontraktor di lapangan dan dari pabrik. Portland cement yang disimpan dalam
gudang lapangan harus memenuhi persyaratan teknis penyimpanan, bilamana
Portland Cement telah mengeras, maka tidak boleh dipakai untuk campuran.
b. Kontraktor harus mengusahakan agar untuk pelaksanaan pekerjaan beton
ini hanya menggunakan satu merk semen saja.
c. Semen ini harus dibawa ketempat pekerjaan dalam kemasan standard dari
pabrik dan terlindung.
d. Penyimpanannya harus dilaksanakan pada tempat yang tidak lembab dan
tidak terkena air (diberi lapisan pada bahagian bawahnya dengan bahan yang
kedap air), dan penumpukannya harus sesuai dengan urut-urutan pengiriman.
e. Tinggi penumpukan tidak boleh lebih dari 2 meter. Semen yang rusak atau
tercampur apapun tidak boleh dipakai
3). Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat bahan adukan
harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi standard SK SNI T-
15 1991.
4). Zat Tambahan
Ditiadakan
5). Tulangan (khusus untuk beton bertulang)
34
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
a. Tulangan baja untuk beton harus batang baja lunak yang bulat dan polos,
digilas panas, sesuai dengan SK SNI T-15 1991 seperti ditunjukan dalam
gambar-gambar.
b. Kontraktor harus menyediakan contoh tulangan dari gudang di lapangan, jika
dibutuhkan oleh Direksi. Tulangan pada waktu pengecoran beton harus bersih
dan bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat lepas. Batang-
batang baja yang telah menjadi bengkok, tidak boleh diluruskan atau
dibengkokan lagi untuk dipakai tanpa persetujuan Direksi.
c. Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara yang memenuhi
persyaratan, sehingga bebas dari kontaminasi langsung dengan udara/ tanah
lembab, aspal, olie (minyak) dan gemuk.
d. Besi untuk tulangan beton ini penyimpanannya harus dikelompokkan
berdasarkan ukuran masing- masing, dan harus memenuhi persyaratan dalam
SK-SNI-T15 1991-03 yang dinyatakan dengan mutu fy 240 MPa, sesuai
dengan keterangan pada gambar perencanaan.
e. Untuk pengikat tulangan beton harus menggunakan kawat beton yang
berukuran garis tengah minimal 1 mm.
6). Bekisting
a. Bekisting harus berbahan dasar kayu minimal kelas kuat III
b. Dalam kondisi kering udara, tanpa cacat dan dapat menjamin kekokohan
struktural selama proses pengecoran dan perawatan beton.
c. Bekisting untuk beton terbuat dari jenis reng ukuran 5 x 7 cm diperkuat
dengan papan tebal 3 cm dan balok 5 x 10 cm yang mengikuti bentuk
struktur dan pada sisi dalamnya dilapisi seng plat BJLS 22 atau terbuat dari
plat baja sesuai dimensi struktur, terkecuali dipersyaratkan lain oleh Direksi
Direksi Teknik. Sebelum pemasangan bekisting, kontraktor harus memberikan
gambar perencanaan bekisting secara lengkap untuk mendapatkan
persetujuan Direksi Direksi Teknik.
d. Syarat-syarat bekisting yang harus dipenuhi :
Tidak akan mengalami deformasi, sehingga bekisting harus cukup tebal
dan terikat kuat.
Harus kedap air dengan menutup semua celah-celah secara mekanis atau
dengan bahan-bahan kimia
Tahan terhadap getaran vibrator dari luar maupun dari dalam bekisting
Permukaan bekisting harus rata dan licin serta diberi releasing agent yang
disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik (bila ada).
Ukuran jarak disesuaikan dengan rencana dalam gambar
e. Tiang-tiang cetakan harus dipasang diatas papan kayu yang kokoh dan harus
mudah distel dengan baji. Tiang perancah boleh mempuyai paling banyak
satu sambungan yang tidak disokong ke arah samping.
f. Bambu tidak boleh digunakan untuk tiang perancah, stabilitas perlu dipikirkan
terutama terhadap berat sendiri beton, serta beban-beban lain yang timbul
selama pengecoran seperti getaran alat penggetar, berat pekerja dan lain-
lain.
7). Adukan
a. Untuk semua pekerjaan konstruksi dan pekerjaan beton utama,
perbandingan-perbandingan bahan untuk perencanaan campuran harus
35
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
Tabel 5.35.3 Kekuatan tekan beton minimum dan nilai slum yang diizinkan
Slump Yang
Kuat Kekuatan Tekan Minimum, Mpa
Diizinkan (mm)
Tekan
Beton Silinder
Kubus 15 Cm Digeta Tanpa
15 Cm X 30 Cm r Digetar
7 Hari 28 Hari 7 Hari 28 Hari
36
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
f. Beton yang tidak memenuhi kekuatan tekan 28 hari yang ditetapkan, yang
diberikan pada Tabel 5.35.3 akan dianggap tidak memuaskan dan pekerjaan-
pekerjaan tersebut harus diperbaiki.
Direksi Teknik akan memperhitungkan kemungkinan cacat-cacat karena
kesalahan pengambilan contoh bahan, perbedaan-perbedaan dalam statistik,
persiapan contoh uji yang buruk, dan dapat meminta pengujian-pengujian
lebih lanjut untuk dilaksanakan sebelum mengambil putusan akhir.
5.33.3 Pelaksanaan
1). Bekisting
a. Bekisting harus dibuat tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari
beton dan untuk memperoleh bentuk permukaan yang diperlukan Kontraktor
harus menyerahkan rencana-rencana dan penjelasan tentang bekisting dan
harus membuat contoh-contoh bekisting untuk mendapat pengesahan Direksi.
b. Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan harus
rapat, sehingga dapat mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan didalam
bekisting untuk memudahkan pembersihan bekisting
c. Bekisting harus dipasang sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan ukuran
yang benar dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam gambar, cara
pendukungan yang akan menghasilkan lubang-lubang atau tali-tali kawat
yang membentang pada seluruh lebar dari permukaan ke permukaan beton
tidak dibenarkan.
37
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
38
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
akan dicor. Perenggangan tulangan dari besi beton dan kawat harus sepadan
dengan bahan tulangannya. Selimut beton yang ditentukan harus terpelihara.
Batang utama dari tulangan anyaman eks pabrik yang berdampingan harus
disambung dengan overlap 300 mm dan batang melintang dengan overlap
150 mm. Kontraktor tidak boleh mengecor beton menutup tulangan baja,
sebelum Direksi memeriksa dan menyetujuinya.
d. Penulangan harus segera dibersihkan sebelum penggunaan, untuk menjamin
kondisi pengikatan yang baik.
e. Penyambungan batang baja penulangan harus disesuaikan dengan SK SNI T-
15 1991 03 dan diuraikan lebih lanjut di bawah ini :
Semua baja tulangan harus dipasang menurut panjang sepenuhnya seperti
dinyatakan dalam gambar. Penyambungan batang baja, kecuali apabila
ditunjukkan lain pada gambar, tidak akan diizinkan tanpa persetujuan
Direksi Teknik. Setiap penyambungan demikian yang disetujui harus
selang-seling sejauh mungkin dan ditetapkan pada titik tegangan tarik
minimum.
Apabila sambungan bertindih (lapped splice) disetujui, panjang tindihan
harus 40 kali diameter dan batang-batang harus dilengkapi dengan kait.
Pengelasan batang baja tulangan tidak diizinkan kecuali terinci pada
gambar atau diizinkan secara tertulis oleh Direksi Teknik.
f. Kawat ikat harus kokoh dengan akhir puntiran menghadap kedalam beton.
g. Jarak antara penulangan yang sejajar tidak boleh kurang dari diameter
batang atau ukuran maksimum agregat kasar ditambah 10 mm, dengan
minimal 30 mm, yang mana lebih besar.
h. Apabila penulangan dalam balok terdiri dari lebih satu lapis batang,
penulangan lapis atas diletakkan tepat di atas lapis bawah penulangan
dengan ruang bebas / jarak vertikal minimum 25 mm.
i. Batang tulangan baja harus diletakkan sedemikian sehingga selimut beton
minimum menutupi pinggir luar penulangan, diberikan pada Tabel 5.35.4
untuk beberapa macam kondisi.
Tabel 5.35.4 Tebal selimut beton minimum
Tebal
Kondisi Konstruksi penutup
min, mm
Beton yang dituang langsung diatas tanah dan selalu
70
berhubungan dengan tanah
Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca :
Tulangan pokok D-19 hingga D-56 50
Tulangan pokok D-16 dan yang lebih kecil 40
Beton yang tidak langsung berhubungan dengan cuaca atau
tanah
Pelat, dinding, pelat berusuk 40
Tulangan pokok D-44 hingga D-56 20
Tulangan pokok D-36 dan yang lebih kecil 40
Balok dan kolom
39
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
40
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
41
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
5.34.1 Umum
1). Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan pemasangan atap,
nok, jurai pada tempat-tempat sesuai dengan yang ditunjuk dalam gambar
perencanaan.
2). Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
a. Bahan-bahan dan penyimpanan : seksi 5.13
b. Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 5.25
c. Pengukuran dan papan bangunan : seksi 5.26
d. Pekerjaan Baja Ringan : seksi 5.36
5.34.2 Bahan
1). Bahan atap yang akan dipergunakan adalah genteng metal merek Zincalume /
Soka Roof.
2). Bahan bubungan menggunakan bubungan metal plat sesuai dengan jenis bahan
atap yang digunakan
3). Bahan jurai menggunakan karet sintetis
4). Untuk pengikat atap pada rangkanya digunakan paku.
42
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
5.34.3 Pelaksanaan
1). Sebelum pemasangan atap dilaksanakan, bahan atap/nok/ jurai harus dicat
terlebih dahulu, dan kap/kuda-kuda/ reng harus di pastikan kuat.
2). Pemasangan atap/nok/jurai harus mengikuti petunjuk-petunjuk dan ketentuan-
ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya, baik menyangkut
tumpangan, arah pemasangan, perletakan paku/kait, susunan potongan sudut,
pemotongan sudut dan cara pemotongannya.
3). Kontraktor diharuskan mengajukan contoh-contoh bahan untuk mendapatkan
persetujuan Direksi Direksi Teknik.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
5.35.1 Umum
1). Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan perlengkapan
daun pintu/ jendela dan alat-alat Bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu alumunium seperti yang
ditunjukkan/ diisyaratkan dalam detail gambar.
2). Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi ini Pekerjaan
43
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
5.35.2 Bahan
1). Semua “hardware” yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku Spesifikasi Teksis. Bila terjadi perubahan atau penggantian
“hardware” akibat dari pemilihan merk, Kontraktoor wajib melaporkan hal
tersebut kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
2). Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat alumunium
berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan
cincin nikel ke setiap anak kunci.
3). Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan “Bocked Enamel Finish”
yang dilengkapi dengan kait-kait untuk anak kunci lengkap dengan nomor
pengenalnya. Lemari berukuran lebar x tinggi adalah 40 x 50 cm, dengan tebal 15
cm berdaun pintu tunggal memakai engsel piano dan handle alumunium.
4). Kunci dan Pegangan Pintu
Semua pintu menggunakan peralatan kunci kualitas baik
5). Engsel
Untuk semua pintu-pintu dan jendela menggunakan engsel ring nylon dengan
ukuran yang sesuai
5.35.3 Pelaksanaan
1). Engsel bagian atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari atas pintu, dan
engsel bagian bawah dipasang tidak lebih dari 35 cm (as) dari permukaan lantai.
Untuk pintu-pintu kaca dipasang engsel tengah yang diletakkan diantara kedua
engsel tersebut.
2). Tiap daun pintu baik tunggal maupun double dipasang 4 (empat) buah engsel
ring nylon sejenis Union”
3). Tiap daun jendela/ventilasi membuka keluar dipasang 2 (dua) buah engsel ring
nylon sejenis .
4). Untuk pintu yang berhubungan dengan luar dipasang kunci tanam 2 (dua) slaag
merk sejenis Untuk pintu KM/WC dipasang kunci tanam dua slag ditambah 1
(satu) buah grendel yang dipasang pada bagian dalam.
5). Untuk pintu bagian dalam dipasang kunci tanam 2 (dua) slag merk sejenis
6). Untuk daun pintu Double (dua daun) dipasang espanyolet tanam.
7). Setiap bingkai jendela & ventilasi dilengkapi dengan 1 (satu) buah grendel, 2
(dua) buah kait angin dan 1 (satu) buah ganggang/tarikan kualitas baik.
Pemasangan penyetelan alat-alat harus tepat dan dapat berfungsi dengan baik,
tidak macet dan pintu dapat tertutup dengan rapat.
8). Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
9). Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
10). Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan Gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di
44
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
lapangan. Di dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang
diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail
khusus yang belum tercakup secara lengkap dalam Gambar Dokumen Kontrak,
sesuai dengan Standar Spesifikasi Pabrik.
11). Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Direksi
Pekerjaan .
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
5.36.1 Umum
1). Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja dan cat kayu,
tembok, plafond, atap dan residu kap, kuda-kuda dan gording.
2). Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi ini Pekerjaan
a. Bahan-bahan dan penyimpanan : seksi 5.13
b. Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 5.25
c. Pengukuran dan papan bangunan : seksi 5.26
d. Pekerjaan Plesteran dan Acian : seksi 5.32
e. Pekerjaan Kayu : seksi 5.36
f. Pekerjaan Langit-langit : seksi 5.39
45
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
5.36.2 Bahan
1). Jenis cat kayu yang digunakan adalah merk ALTEX atau sejenis
2). Jenis Cat tembok yang digunakan adalah merk AVIAN atau sejenis
3). Plamur atau dempul yang digunakan adalah merk AVIAN atau sejenis
4). Residu dgn kekentalan yang cukup untuk kap, kuda-kuda dan gording.
5). Politur/teakoil untuk permukaan teakwood dan pada pekerjaan kayu yang
diekspos seperti yang ditunjukan pada gambar.
5.36.3 Pelaksanaan
1). Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng-kaleng yang masih disegel, tidak
pecah atau bocor dan mendapat persetujuan Direksi/ Direksi Teknik.
2). Kontraktor bertanggung jawab, bahwa warna-warna dan bahan cat adalah tidak
palsu dan sesuai dengan persetu juan Direksi/Direksi Teknik.
3). Sudah harus memperlihatkan contoh dari bahan cat yang akan digunakan disertai
surat jaminan Kwalitas dari pabrik pembuat atau agen-agen penjual yang
ditunjuk oleh pabrik tersebut untuk disetujui Direksi/Direksi Teknik.
4). Kontraktor harus sudah mengerti betul tentang cara-cara penggunaan cat sesuai
rekomendasi pabrik yang bersangkutan.
5). Pekerjaan pengecatan tidak boleh dimulai :
a. Sebelum dinding atau bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui
oleh Direksi/ Direksi Teknik.
b. Sebelum bagian-bagian yang retak-retak, pecah atau kotoran-kotoran
dibersihkan.
c. Sebelum memperlihatkan contoh pengecatan pada percobaan (dilokasi),
macam/pola cat yang akan dilaksanakan.
d. Apabila dinding atau bagian yang akan dicat ternyata masih basah, lembab
atau berdebu.
6). Kontraktor bertanggung jawab atas hasil pengecatan yang baik dan harus
mengatur waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urut-urutan pekerjaan yang
tepat dimulai dari pekerjaan dasar (under coats) sampai dengan pengecatan akhir
(finishing coats).
7). Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dalam pengecatan.
8). Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk- petunjuk dari Direksi
dan pabrik pembuat cat tersebut serta mendapat persetujuan Direksi/Direksi
Teknik.
9). Cat Tembok :
a. Tembok baru yang akan dicat harus mempunyai cukup waktu mengering.
Setelah permukaan tembok kering, maka persiapan dilakukan dengan
membersihkan permukaan tersebut terhadap pengkristalan/pengapuran
(efflorescene) yang biasanya terdapat pada tembok baru, dengan ampelas
kemudian dengan lap sampai benar- benar bersih.
b. Permukaan dinding dan plafond sebelum dicat harus diplemur kemudian
diamplas dengan kertas pasir sampai rata dan halus.
c. Semua bidang tembok dan plafond dicat tembok minimal 2 (dua) kali sampai
kelihatan rata dan cukup tebal.
46
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
47
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
2). Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan di atas yang ditentukan harus
dibayar dengan harga satuan kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di
bawah ini dan ditunjukan dalam daftar kuantitas dan harga, dan pembayaran
tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan bahan, peralatan
dan tenaga kerja.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
1 Pengecatan dinding M2
2 Pengecatan plafond M2
3 Pengecatan kosen, jalusi dan listplank M2
4 Meni kayu M2
5 Pengecatan Atap M2
6 Pelitur/vernis pintu M2
7 Residu M2
5.37.1 Umum
1). Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan mencakup :
a. Pengadaan bahan dan peralatan yang dibutuhkan
b. Pembuatan saluran drainase dalam kompleks Los Pasar Ikan yang bertujuan
untuk mengalirkan air ke luar kompleks ke tempat yang aman dan tidak
memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan di sekitarnya.
c. Saluran Air hujan dari atap diterima dan disalurkan melalui saluran air hujan
disekeliling bangunan, yang dibuat dari pasangan batu bata yang diplester
dan diaci dengan air semen seperti tertera dalam gambar. Saluran air hujan
dibuat dengan kemiringan 2 % dan pada tiap jarak tertentu dibuat bak
kontrol. Air buangan dari saluran air hujan, wastafel dan urinoir disalurkan ke
saluran utama.
2). Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi ini
a. Bahan-bahan dan penyimpanan : seksi 5.13
b. Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 5.25
c. Pengukuran dan papan bangunan : seksi 5.26
d. Pekerjaan Pasangan Batu Kali : seksi 5.30
5.37.2 Bahan
1). Saluran drainase terbuat dari bahan pasangan batu dengan mortar yang diplester
rapi dan di aci.
48
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
2). Batu harus terdiri dari batu alam atau batu dari sumber bahan yang tidak
terbelah, yang utuh (sound), keras, awet, padat, tahan terhadap udara dan air,
dan cocok dalam segala hal untuk fungsi yang dimaksud.
3). Mutu dan ukuran batu harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebelum diguna-kan.
Batu untuk pelapisan selokan dan saluran air sedapat mungkin harus ber-bentuk
persegi.
4). Kecuali ditentukan lain oleh Gambar atau Spesifikasi, maka semua batu yang
digunakan untuk pasangan batu dengan mortar harus tertahan ayakan 10 cm.
5.37.3 Pelaksanaan
1). Penetapan Titik Pengukuran Pada Saluran
Lokasi, panjang, arah aliran dan kelandaian yang ditentukan untuk semua selokan
yang akan dibentuk lagi atau digali atau yang dilapisi, dan lokasi semua lubang
penampung (catch pits) dan selokan pembuang yang berhubungan, harus
ditandai dengan cermat oleh Kontraktor sesuai dengan Gambar atau detil
pelaksanaan yang diterbitkan oleh Direksi Pekerjaan.
2). Pelaksanaan Pekerjaan Selokan
a. Penggalian, penimbunan dan pemangkasan harus dilakukan sebagaimana
yang diperlukan untuk membentuk selokan baru atau lama sehingga
memenuhi kelandaian yang ditunjukkan pada gambar yang disetujui dan
memenuhi profil jenis selokan yang ditunjukkan dalam Gambar atau bilamana
diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.
b. Setelah formasi selokan yang telah disiapkan disetujui oleh Direksi Pekerjaan,
pelapisan selokan dengan pasangan batu dengan mortar harus dilaksanakan
seperti yang disyaratkan sebagai berikut :
Batu harus dibersihkan dari bahan yang merugikan, yang dapat
mengurangi kelekatan dengan adukan.
Sebelum pemasangan, batu harus dibasahi seluruh permukaannya dan
diberikan waktu yang cukup untuk proses penyerapan air sampai jenuh.
Suatu landasan dari adukan semen paling sedikit setebal 3 cm harus
dipasang pada formasi yang telah disiapkan. Landasan adukan ini harus
dikerjakan sedikit demi sedikit sedemikian rupa sehingga permukaan batu
akan tertanam pada adukan sebelum mengeras.
Batu harus ditanam dengan kuat di atas landasan adukan semen
sedemikian rupa sehingga satu batu berdekatan dengan lainnya sampai
mendapatkan tebal pelapisan yang diperlukan dimana tebal ini akan diukur
tegak lurus terhadap lereng. Rongga yang terdapat di antara satu batu
dengan lainnya harus disi adukan dan adukan ini harus dikerjakan sampai
hampir sama rata dengan permukaan lapisan tetapi tidak sampai menutupi
permukaan lapisan.
Pekerjaan harus dimulai dari dasar lereng menuju ke atas, dan permukaan
harus segera diselesaikan setelah pengerasan awal (initial setting) dari
adukan dengan cara menyapunya dengan sapu yang kaku.
Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus dipangkas dan
dirapikan untuk memperoleh bidang antar muka yang rapat dan halus
dengan pasangan batu dengan mortar sehingga akan memberikan drainase
yang lancar dan mencegah gerusan pada tepi pekerjaan pasangan batu
dengan mortar.
49
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
c. Seluruh bahan hasil galian harus dibuang dan diratakan oleh Kontraktor
sedemikian rupa sehingga dapat mencegah setiap dampak lingkungan yang
mungkin terjadi, di lokasi yang ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan.
3). Relokasi Saluran Air
a. Bilamana terdapat pekerjaan stabilisasi timbunan atau pekerjaan permanen
lainnya dalam Kontrak ini yang tidak dapat dihindari dan akan menghalangi
sebagian atau seluruh saluran air yang ada, maka saluran air tersebut harus
direlokasi agar tidak mengganggu aliran air pada ketinggian air banjir normal
yang melalui pekerjaan tersebut. Relokasi yang demikian harus disetujui
terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan.
b. Relokasi saluran air tersebut harus dilakukan dengan mempertahankan
kelandaian dasar saluran lama dan harus ditempatkan sedemikian rupa
sehingga tidak menyebabkan terjadinya penggerusan baik pada pekerjaan
tersebut maupun pada bangunan di sekitarnya.
5.38.1 Umum
50
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
5.38.2 Bahan
2). Kabel yang digunakan untuk tegangan rendah adalah jenis NYM, NYY, dengan
tegangan kerja minimum 0,6-1 KV.
3). Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, fixture dan lain- lain yang disebutkan
serta dipersyaratkan ini, Kontraktor wajib/harus menyediakan sesuai dengan
peralatan yang disebut dalam gambar rencana dan spesifikasi teknik.
5). Percobaan
Kontraktor harus melakukan percobaan seperti yang dipersyaratkan disini, dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh Direksi
Teknik. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan
tersebut merupakan tanggung jawab kontraktor. Peralatan, bahan dan
pengerjaan yang tidak baik harus diganti.
6). C o n t o h
Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan/material yang akan dipasang
disini untuk dimintakan persetujuan Direksi Direksi Teknik. Semua biaya yang
berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-contoh ini menjadi
tanggung jawab kontraktor.
7). G a r a n s i
Semua pekerjaan, bahan dan perlengkapan harus digaransikan, semua
perlengkapan bahan dan pekerjaan yang tidak baik harus secepatnya diganti
serta diperbaiki oleh Kontraktor tanpa biaya tambahan.
51
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
5.38.3 Pelaksanaan
a. Kabel yang tertanam dalam dinding baik kabel penerangan dan kabel untuk
stop kontak harus dimasukkan kedalam pipa conduit, sesuai dengan standard
PUIL pasal 730 dan 743 A8.
b. Semua kabel harus dipasang lurus atau sejajar dan jari- jari lengkungan tidak
boleh kurang dari syarat-syarat PUIL pasal 730.
c. Kabel-kabel tenaga harus diklem dengan klem khusus atau dilindungi dengan
besi siku yang dicat anti karat.
a. Panel/kabinet harus dibuat dari plat baja yang mempunyai ketebalan 2 mm,
dan dicat anti karat dan diberi cat finish yang rata dengan sistem cat bakar.
b. Panel sekering harus mempunyai ukuran seperti dipersyaratkan, yang
besarnya menurut kebutuhan, sehingga untuk jumlah dan ukuran kabel yang
dipakai tidak penuh sesak.
c. Frame/rangka panel harus ditanahkan/digroundingkan dan lengkap dengan
bracket untuk dapat ditutup rapat-rapat.
d. Pada kabinet harus ada cara yang baik untuk memasang, mendukung dan
menyetel Panel Sekering serta tutupnya. Kabinet dengan kawat-kawat
Through Feeder harus diatur sedemikian sehingga ada saluran dengan lebar
tidak kurang dari 10 cm.
e. Kabinet/panel harus dilengkapi dengan kombinasi Catch dan Flat Key Lock
dengan kunci yang sama (Master Key), 1 (satu) kabinet/panel harus
disediakan dua anak kunci.
52
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
8). M a n u a l
Manual mengenai operasi dan pemeliharaan, mengenai perlengkapan-
perlengkapan harus disampaikan kepada Direksi Direksi Teknik dalam waktu 30
(tiga puluh) hari sebelum dimulainya operasi.
Manual ini harus lengkap dengan petunjuk-petunjuk yang mendetail untuk
pemeliharaan dan operasi dari perleng kapan-perlengkapan serta sistem-sistem,
dan harus lengkap meliputi informasi yang perlu untuk jangka panjang,
pembongkaran dan pemasangan kembali dari unit-unit yang lengkap dan
komponen sub assamble.
Manual ini harus menjelaskan model yang tepat, style dan ukuran dari
perlengkapan sistem yang dipakai. Manual yang menjelaskan perlengkapan yang
serupa, tapi dari mode style dan ukuran yang lain tidak akan diterima. Manual ini
harus diserahkan dalam 4 (empat) rangkap.
1). Pengukuran
Pekerjaan instalasi listrik diukur sesuai dengan jumlah komponen yang terpasang
yang dinyatakan telah diterima sesuai dengan perletakannya yang ditunjukkan
pada Gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2). Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan di atas yang ditentukan harus
dibayar dengan harga satuan kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di
bawah ini dan ditunjukan dalam daftar kuantitas dan harga, dan pembayaran
53
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
Pada akhir pekerjaan, seluruh ruangan termasuk dinding, lantai dan sebagainya
harus bersih dari sisa-sisa semen, cat dan kotoran lainnya.
54
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )
Spesifikasi Teknis
Meskipun dalam RKS / gambar bestek tidak dinyatakan kata-kata yang harus
disediakan atau yang harus dibuat oleh Kontraktor, tetapi pekerjaan dan bahan-
bahan nyata menjadi bagian pekerjaan maka pekerjaan tersebut tetap dianggap dan
dimuat dalam RKS ini.
Pekerjaan yang nyata menjadi bagian dari pekerjaan yang dikerjakan, akan tetapi
tidak diuraikan atau dimuat dalam RKS / Gambar ini , tetapi harus diselenggarakan
dan diselesaikan oleh Kontraktor maka dianggap pekerjaan tersebut diuraikan dan
dimuat dalam RKS demi menuju penyerahan pekerjaan yang lengkap, sempurna dan
selesai dengan hasil yang memuaskan Direksi.
Dibuat Oleh,
CV. Swadaya Mas
Engineering
BAHARUDDIN, ST
Direktur
55
RKS Pembangunan Rumah Meids Puskesmas Tanjung Harapan ( DID )