Anda di halaman 1dari 24

Hipertensi

By : Ns. Hammad
Pengertian
• Hipertensi didefinisikan adanya kenaikan
tekanan darah yang persisten Pada orang
dewasa rata-rata tekanan sistolik sama atau di
atas 140 mm Hg dan tekanan diastolik sama
atau di atas 90 mm Hg.
Derajat Hipertensi (WHO 1999)

No Kategori Sistolik Diastolik

1 Hipertensi Ringan 140 - 159 90 - 99

2 Hipertensi Sedang 160 - 179 100 - 109

3 Hipertensi Berat ≥ 180 ≥ 110


Tingkatan Resiko / Prognosis
Faktor Resiko H. Derajat I H. Derajat II H. Derajat III
I. Tdk ada faktor resiko Resiko Rendah Resiko Rendah Resiko Tinggi

II. 1-2 faktor resiko Resiko Sedang Resiko Sedang Resiko Sangat Tinggi
III. 3/lebih faktor Resiko Tinggi Resiko Tinggi Resiko Sangat Tinggi
resiko / kerusakan
organ target/ DM
IV. Kondisi klinik yg Resiko Sangat Tinggi Resiko Sangat Tinggi Resiko Sangat Tinggi
menyertai
Faktor Predisposisi
1.Faktor keturunan

2.Ciri perseorangan : umur, jenis kelamin dan ras.

3. Kebiasaan Hidup.
– Konsumsi garam yang tinggi.
– Kegemukan atau makan berlebihan ;
– Stres dan ketegangan jiwa ; sudah lama diketahui bahwa ketegangan jiwa seperti rasa tertekan,
murung, rasa marah, dendam, rasa takut, rasa bersalah dapat merangsang kelenjar anak ginjal
melepaskaqn hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat,
sehingga tekanan darah akan meningkat. Jika stres berlangsung cukup lama, tubuh akan
berusaha mengadakan penyesuaian sehingga timbul kelainan organis atau perubahan patologis
(Hans Selye: General Adaptation Syndrome, 1957).
– Pengaruh lain yang dapat menyebabkan naiknya tekanan darah adalah sebagai berikut :
merokok: karena merangsang sistem adrenergik dan meningkatkan tekanan darah ; minum
alkohol, minum obat-obat, misal; Ephedrin, Prednison, Epinefrin.
Korelasi Hipertensi dan PJK

• Hypertension significantly increases the workload on the


heart, and the left ventricle gradually enlarges. More muscle
mass means a greater oxygen demand. When the coronary
circulation cannot keep pace, symptoms of coronary ischemia
appear. Increased arterial pressures also place a physical
stress on the walls of blood vessels throughout the body.

• This stress promotes or accelerates the development of


arteriosclerosis and increases the risk of aneurysms, heart
attacks, and strokes. Hypotension, or low blood pressure, is
most often seen in patients who have received overly
aggressive treatment for hypertension.
Penanggulangan Hipertensi

Nonfarmakologis
Modifikasi gaya hidup, yaitu :
• Mengurangi konsumsi garam
• Menghindari kegemukan
• Membatasi konsumsi lemak
• Olahraga teratur
• Makan banyak sayur segar
• Tidak merokok dan tidak minum alkohol
• Latihan relaksasi atau meditasi
• Berusaha membina hidup yang positifsi gaya hidup.
Penatalaksanaan farmakologis
• seumur hidup!

• Obat standar : urutan penggunaan harus tepat!

• Bila tekanan darah tidak dapat diturunkan dalam


satu bulan, dosis obat dapat disesuaikan sampai
dosis maksimal atau menambahkan obat golongan
lain atau mengganti obat pertama dengan obat
golongan lain.
• Sasaran penurunan tekanan darah adalah
kurang dari 140/90 mm Hg dengan efek
samping minimal.

• Penurunan tekanan dosis obat dapat


dilakukan pada golongan hipertessi ringan
yang sudah terkontrol dengan baik selama 1
tahun
Komplikasi
1. Krisis Hipertensi
2. Penyakut jantung dan pembuluh darah : penyakit jantung koroner dan
penyakit jantung hipertensi adalah dua bentuk utama penyakit jantung
yang timbul pada penderita hipertensi.
3. Penyakit jantung cerebrovaskuler : hipertensi adalah faktor resiko
paling penting untuk timbulnya stroke. Kekerapan dari stroke
bertambah dengan setiap kenaikan tekanan darah.
4. Ensefalopati hipertensi yaitu sindroma yang ditandai dengan
perubahan neurologis mendadak atau sub akut yang timbul sebagai
akibat tekanan arteri yang meningkat dan kembali normal apabila
tekanan darah diturunkan.
5. Nefrosklerosis karena hipertensi.
6. Retinopati hipertenssi.
KRISIS HIPERTENSI
1.Hipertensi yang gawat darurat (Emergency)
• Tekanan darah diastolik > 120 dg salah satu gejala
dibawah ini :
• perdarahan intrakranial atau CVA Trombotik
• perdarahan subarachnoid
• enselofati hipertensif
• edema pulmonum akut, Gagal Jantung Kongestif
akut
• ekslamsi
• Feokromositoma paroksismal
• Perubahan funduskopik tk 3 dan 4
• GGA
• Insufisiensi miokard akut/angina tidak stabil,
IMA
• Diseksi aorta akut
• Sindrom badai/storm katekolamin oleh :
penghentian obat antihipertensi mendadak,
cidera kepala, delirium tremens, luka bakar,
obat (MAO inhibitor)
2.Hipertensi darurat (urgencies)
• Hipertensi yang mengakselerasi dengan
kenaikan tekanan darah (> 120) tapi dengan
kerusakan organ minimal tanpa gejala seperti
pada tabel 1 dan tanpa gagal fungsi organ
membakat
• Hipertensi pasca bedah
• Hipertensi pra bedah yang tidak
terkendali/belum diobati
Faktor Pencetus

1. Humoral (bahan vaskulotoksik/vasoaktif)


– penghentian obat antihipertensi
– tumor yang mengekresi renin
– eklamsia
– cedera kepala
– feokromositoma
– luka baar
– ginjal hipertensi renovaskuler dan penyakit ginjal lain
– glomerulonefritis
– penyakit ginjal parenkim
2. Kerusakan langsung pembuluh darah
- vaskulitis
- sklerosis sistemik progesif
Krisis feokromositoma
• Merupakan serangan paroksismal disertai
takikardi, keringat dingin, pucat, baal,
parestesia, akral dingin. Terapi dengan
fentolamin
Penatalaksanaan :

• Tujuan utama adalah perbaikan perfusi organ


• bukan semata-mata mengurangi tekanan darah. Sebab tekanan darah yang
meninggi efeknya bukan memperbanyak malahan mengganggu perfusi.

• caranya : memperbaiki volume intravaskuler dan menurunkan tekanan


darah segera dengan 25 % dari Td yang ada atau TDD menjadi 100-
110(jangan kurang) dalam beberapa menit/jam.

• Pemantauan terhadap fungsi susunan saraf pusat, ginjal dan jantung

• Restriksi Na tidak begitu diperlukan kecuali bila overload cairan. Diuretika


diberikan untuk menolong memperkuat efek obat vasodilator kuat seperti
nitroprussid, diazoksid dan hidralazine.
Pilihan Obat Parenteral dan Non Parenteral

1. Terapi oral : untuk hipertensi urgencies


• - Klonidin 0,2 mg; 0,1 mg/jam (permulaan)
• - Nifedipine 10-20 mg
• - Kaptopril 1,25 – 2,25 mg sublingual
• - Prazosin 1 – 2 mg
• - Prazosin 1 – 2 mg
• - Minoksidil 5 – 10 mg
2. Obat antihipertensi Parenteral
• - Sodium Nitroprusid parenteral / Herbesser (obat standar emas krisis
hipertensi) : Dosis awal 0,3 ug/kg/menit yang dapat dinaikkan tiap 5 menit
sampai TD yang diinginkan. Biasa terapi KH 12-48 jam dan dihentikan
setelah terapi alternatif dapat diberikan. Diberikan dengan infus pump 50
mg dalam 250 D5W.

Anda mungkin juga menyukai