Anda di halaman 1dari 12

UNDANG-UNDANG KELUARGA MAHASISWA

POLITEKNIK PURBAYA
NOMOR 4 TAHUN 2021
TENTANG
PEMILIHAN UMUM RAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA


POLITEKNIK PURBAYA KAB TEGAL,

Menimbang :
a. bahwa Pemilihan Umum Raya Politeknik Purbaya dilakukan secara demokratis
dan beradab dengan partisipasi mahasiswa seluas-luasnya yang dilaksanakan
berdasarkan asas jujur, adil, langsung, umum, bebas, rahasia;
b. bahwa perkembangan sistem pemerintahan kemahasiswaan Keluarga Mahasiswa
Politeknik Purbaya diupayakan kebulatan dan pemahaman menyeluruh oleh
mahasiswa, maka membutuhkan standar baku ideal demi terciptanya
demokratisasi sistematik kemahasiswaan;
c. bahwa menyikapi standarisasi pemerintahan mahasiswa harus dibangun melalui
pemilihan umum yang mempresentasikan publik mahasiswa sehingga terpilih
wakil-wakil mahasiswa sebagai legislator dan eksekutor yang amanah dan
demokratis;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c
perlu membentuk Undang-Undang Keluarga Mahasiswa Politeknik Purbaya
tentang Pemilihan Umum Raya Keluarga Mahasiswa Politeknik Purbaya ;

Mengingat :
1. Landasan idiil Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik
Purbaya sebagai organisasi tertinggi yang resmi mengatur dalam perubahan
Undang-Undang.
2. Undang-Undang Keluarga Mahasiswa Politeknik Purbaya tentang Tata
Pembentukan Undang-Undang.
3. Peraturan Pemilihan Umum Raya Keluarga Mahasiswa Politeknik
Purbaya tahun 2021.
DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK PURBAYA KAB TEGAL

Dan
PRESIDEN MAHASISWA
POLITEKNIK PURBAYA
KAB TEGAL
MEMUTUSAKAN:

Menetapkan:
UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM RAYA POLITEKNIK
PURBAYA .

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:
1. Keluarga Mahasiswa Politeknik Purbaya yang selanjutnya disebut KM
PURBAYA adalah wadah formal dan legal bagi seluruh aktifitas Kemahasiswaan
di Politeknik Purbaya .
2. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga KM PURBAYA yang selanjutnya
disingkat AD/ART KM PURBAYA adalah Peraturan yang mengikat Mahasiswa
atau Aktivis dalam berbagai Kegiatan atau Program yang dilaksanakan.
3. Undang-Undang KM PURBAYA yang selanjutnya disingkat UU KM
PURBAYA adalah Peraturan yang dibuat oleh DPM KM PURBAYA yang
disetujui oleh Presiden Mahasiswa dan tidak bertentangan dengan AD/ART KM
PURBAYA.
4. Dewan Perwakilan Mahasiswa KM PURBAYA yang selanjutnya disingkat DPM
KM PURBAYA adalah Lembaga Legislatif Kemahasiswaan di tingkat
Universitas.
5. Badan Eksekutif Mahasiswa KM PURBAYA yang selanjutnya disingkat BEM
KM PURBAYA adalah Lembaga Eksekutif Kemahasiswaan di tingkat
Universitas.
6. Komisi Pemilihan Umum Raya POLTEK PURBAYA yang selanjutnya disingkat
KPUR POLTEK PURBAYA adalah Lembaga Penyelenggara pemilihan umum di
tingkat Universitas.
7. Pemilihan Umum Raya yang selanjutnya disingkat PEMIRA adalah sarana
pelaksanaan kedaulatan demokrasi mahasiswa Politeknik Purbaya , dalam rangka
untuk memilih Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa, Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa serta Ketua HIMA dan
Wakil Ketua Fakultas secara serentak dan menggunakan sistem paket
balon.
10. Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa yang selanjutnya disingkat Presma dan
Wapresma adalah jabatan tertinggi dalam BEM KM PURBAYA.
11. PEMIRA dilaksanakan secara jujur dan adil dengan mengadakan pemberian dan
pemungutan suara secara langsung, umum, bebas dan rahasia.
12. PEMIRA dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali di POLTEK PURBAYA dengan
waktu yang telah ditentukan oleh KPUR POLTEK PURBAYA.
13. Sistem pemilihan kandidat Presma maupun calon Ketua DPM berdasarkan
dengan terpenuhinya kriteria yang telah ditetapkan oleh DPM Politeknik Purbaya
14. Pemilih adalah setiap mahasiswa POLTEK PURBAYA yang mempunyai hak
untuk memilih yang terdaftar aktif sebagai mahasiswa POLTEK PURBAYA.

BAB II
DAERAH PEMILIHAN

Pasal 2
1. Untuk pemilihan Ketua Umum DPM KM PURBAYA, Presma dan Wapresma
POLTEK PURBAYA daerah pemilihannya adalah ditingkat Universitas.
2. Untuk pemilihan Ketua HIMA dan Wakil Ketua HIMA POLTEK PURBAYA
daerah pemilihannya adalah ditingkat Fakultas.
3. Bakal Calon pasangan Presma dan Wapresma adalah mahasiswa yang mendaftarkan
diri atau didaftarkan sebagai Calon Presma dan Wapresma dan memenuhi syarat yang
ditentukan oleh KPUR POLTEK PURBAYA.
4. Bakal Calon Ketua DPM KM PURBAYA adalah mahasiswa yang mendaftarkan diri
atau didaftarkan sebagai Calon dan memenuhi syarat yang ditentukan oleh KPUR
POLTEK PURBAYA.
5. Bakal Calon Gubernur Fakultas adalah mahasiswa yang mendaftarkan diri atau
didaftarkan sebagai Calon dan memenuhi syarat yang ditentukan oleh KPUR
POLTEK PURBAYA.
6. Pemungutan suara dalam PEMIRA secara online “E-VOTE” adalah cara pemilih
untuk memberikan hak suaranya pada hari dan tanggal pemungutan suara yang telah
di tetapkan oleh KPUR POLTEK PURBAYA.
7. Kampanye adalah kegiatan yang dilakukan oleh Calon Presma dan Wapresma BEM
KM PURBAYA, Calon Ketua Umum DPM KM PURBAYA, serta Calon Ketua
HIMA dan Wakil Ketua Fakultas. Kampanye dapat dilakukan oleh tim sukses
pasangan Calon dan orang-orang yang ditunjuk oleh pasangan Calon untuk
memperkenalkan, mengajak dan meyakinkan Calon pemilih.
8. Tim Sukses adalah mahasiswa POLTEK PURBAYA yang mengelola segala bentuk
aktivitas kampanye dari peserta PEMIRA.

BAB III
TAHAPAN –TAHAPAN PEMIRA

Pasal 3
Pendaftaran dan pengambilan berkas Ketua Umum DPM KM PURBAYA, bakal Calon
Presma dan Wapresma, serta Ketua HIMA dan Wakil Ketua Fakultas dilaksanakan
sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh KPUR POLTEK PURBAYA.

Pasal 4
Pemilihan Prsma dan wapresma , ketua DPMKM PURBAYA, dan Gubernur serta Wakil
Guberur Fakultas dapat telaksana apabila memenuhi sekurang – kurangnya 2 pasangan
calon dan sebanyak-banyaknya 4 pasangan calon.yang dilaksanakan sesuai waktu dan
ketentuan yang telah ditentukan KPUR POLTEK PURBAYA

Pasal 5
Tata tertib dan persyaratan pelaksanaaan pendafaran bakal calon dilaksankan sesuai
musyawarah bersama KPUR POLTEK PURBAYA serta Biro Kemahasiswaan dan tidak
bolel diganggu gugat oleh tingkat KM PURBAYA maupun tingkat Fakultas POLTEK
PURBAYA

Pasal 6
Pendataan dan pengumpulan berkas bakal Calon Presma dan Wapresma, Ketua Umum
DPM KM PURBAYA, serta Ketua HIMA dan Wakil Ketua Fakultas dilaksanakan
sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh KPUR POLTEK PURBAYA.

Pasal 7
Verifikasi, pelengkapan berkas administrasi dan penetapan Calon Presma dan wapresma,
serta Ketua Umum DPM KM PURBAYA Ketua HIMA dan Wakil Ketua dilaksanakan
sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh KPUR POLTEK PURBAYA.

Pasal 8
Penetapan nomor urut Calon Presma dan wapresma, Calon ketua umum DPM KM
PURBAYA serta Calon Ketua HIMA dan Wakil Ketua dilaksanakan melalui sistem
yang akan diatur oleh KPUR POLTEK PURBAYA.

Pasal 9
Debat pasangan Calon Ketua Umum DPM KM PURBAYA, Presma dan Wapresma
serta Ketua HIMA dan Wakil Ketua Fakultas dilaksanakan secara serentak oleh
KPUR POLTEK PURBAYA.

Pasal 10
Kampanye pasangan Calon Ketua Umum DPM KM PURBAYA, Presma dan
Wapresma serta Ketua HIMA dan Wakil Ketua Fakultas dilaksanakan secara
serentak sesudah terpilihnya nomor urut pasangan hingga debat Calon oleh KPUR
POLTEK PURBAYA.

Pasal 11
Masa tenang dilaksanakan setelah debat Calon hingga berakhirnya PEMIRA oleh KPUR
POLTEK PURBAYA.

Pasal 12
Pemungutan suara dilaksankan dalam kurun waktu dua minggu setelah lima hari
terlaksananya kampanye dan debat calon oleh KPUR POLTEK PURBAYA.
Pasal 13
Perhitungan suara dilakukan dalam kurun waktu satu minggu setelah terlaksananya
pemungutan suara oleh KPUR POLTEK PURBAYA oleh KPUR POLTEK PURBAYA.

Pasal 14
Penetapan hasil PEMIRA POLTEK PURBAYA dilaksanakan setelah penghitungan suara
selesai oleh
KPUR POLTEK PURBAYA.

BAB IV
PENGUMPULAN BERKAS CALON

Pasal 15
1. Bakal Calon Ketua Umum DPM KM PURBAYA, Calon Presma dan Wapresma serta
Ketua HIMA dan Wakil Ketua Fakultas wajib mengumpulkan berkas pendaftaran
dalam kurun waktu yang telah ditentukan oleh KPUR POLTEK PURBAYA.
2. Bakal Calon Ketua Umum DPM KM PURBAYA, Calon Presma dan Wapresma serta
Gubernur Fakultas yang berhalangan untuk mengumpulan berkas pendaftaran dapat
diwakilkan dengan menunjukkan surat kuasa kepada KPUR POLTEK PURBAYA.

BAB V
VERIFIKASI

Pasal 16
Pelaksanaan verifikasi dibagi menjadi dua tahap, yaitu:
a. Pemeriksaan dan Penelitian berkas pendaftaran bakal calon; dan
b. Penetapan calon melalui uji kelayakan.

Pasal 17
1. Pemeriksaan kelengkapan dan penelitian berkas pendaftaran bakal Calon Ketua
Umum DPM KM PURBAYA, Calon Presma dan Wapresma serta Ketua HIMA dan
Wakil Ketua Fakultas dilakukan oleh KPUR POLTEK PURBAYA.
2. Bakal calon yang belum lengkap berkas pendaftaran diberikan kesempatan untuk
melengkapinya dalam waktu dua hari terhitung sejak tanggal pengumpulan
ditetapkan.
3. Bakal calon yang tidak melengkapi kekurangan berkas pendaftaran sampai batas
waktu yang ditentukan oleh KPUR POLTEK PURBAYA maka tidak lolos verifikasi.

Pasal 18
1. Penetapan bakal Calon Ketua Umum DPM KM PURBAYA, calon pasangan Presma
dan Wapresma, serta Ketua HIMA dan Wakil Ketua Fakultas dilakukan dalam Uji
Kelayakan oleh pihak Akademik baik ditingkat Universitas dan Fakultas.
2. Pasangan Calon dan/atau salah seorang dari Calon Ketua Umum DPM KM
PURBAYA pasangan Calon Presma dan Wapresma, Ketua HIMA dan Wakil Ketua
yang telah ditetapkan dilarang mengundurkan diri terhitung sejak ditetapkan sebagai
pasangan
Calon oleh para penguji kelayakan.
3. Penilaian uji kelayakan dapat terlaksana apabila terdapat sekurang-kurangnya dua
pasangan calon , jika bakal calon tersebut satu-satunya diajukan maka diberlakukan
pengecualian dengan persetujuan Biro Kemahasiswaan.

BAB VI
PENETAPAN NOMOR URUT CALON

Pasal 19
1. Penetapan nomor urut pasangan Calon Ketua Umum DPM KM PURBAYA,
pasangan Presma dan Wapresma, serta Ketua HIMA dan Wakil Ketua Fakultas
dilakukan setelah penetapan resmi Calon kandidat.
2. Penetapan nomor urut pasangan Calon Ketua Umum DPM KM PURBAYA,
pasangan Presma dan Wapresma, serta Gubernur dilakukan dengan cara pengambilan
undian oleh Calon yang bersangkutan atau yang mewakili dibuktikan dengan surat
kuasa untuk menentukan nomor urut Calon.
3. Apabila Calon atau yang mewakilinya tidak hadir, maka pengambilan undian akan
diwakili oleh KPUR POLTEK PURBAYA.

BAB VII
TIM SUKSES

Pasal 20
1. Setiap pasangan Calon Ketua Umum DPM KM, pasangan Presma dan Wapresma,
serta Ketua HIMA dan Wakil Ketua melaporkan jumlah dan nama anggota tim
sukses selambat-lambatnya 1 minggu setelah penetapan calon kandidat.
2. Tim sukses dari masing-masing pasangan Calon Ketua Umum DPM KM
PURBAYA, pasangan Presma dan Wapresma, serta Ketua HIMA dan Wakil Ketua
berjumlah minimal 10 orang dan maksimal 20 orang.
3. Tim sukses yang merupakan organisasi mahasiswa POLTEK PURBAYA wajib
melakukan kampanye tidak mengatasnamakan organisasi dan menggunakan atribut
yang bersangkutan serta tidak melakukan tindakan makar.

BAB VIII
KAMPANYE

Pasal 21
1. Dalam penyelenggaraan PEMIRA dilakukan kampanye.
2. Kampanye yang dimaksud pada ayat (1) adalah mengajak Calon pemilih untuk
memilih salah satu kandidat PEMIRA baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Dalam kampanye PEMIRA sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), mahasiswa
mempunyai kesempatan dan kebebasan untuk menghadirinya.
4. Pelaksanaan kegiatan kampanye PEMIRA diatur oleh KPUR POLTEK PURBAYA.
5. Tema kampanye PEMIRA adalah visi, misi dan program kerja kandidat PEMIRA.
6. Kampanye adalah hak setiap pasangan Calon Ketua Umum DPM KM PURBAYA,
Calon Presma dan Wapresma, serta Ketua HIMA dan Wakil Ketua Fakultas yang
terdiri atas tiga bentuk yaitu:
a. Kampanye Media yaitu kampanye melalui media cetak dan/atau elektronik.
Calon Kandidat diperkenankan menyebarkan brosur , poster dan lain-lain.
b. Kampanye Dialogis yaitu kampanye untuk menyampaikan secara langsung
dihadapan Calon pemilih mengenai visi, misi dan program kerja dan/atau
mouth-to-mouth. Kampanye ini dapat dilakukan dimana saja dengan ketentuan
peraturan PEMIRA.
c. Kampanye Kreatif yaitu kampanye bentuk lain yang dipilih calon sebagai
bentuk kreatifitas dari masing –masing calon dengan memperhatikan pada yang
tidak dapat dipisahkan pada Undang-Undang ini.di peraturan KPUR.

Pasal 22
Dana kampanye PEMIRA kandidat menggunakan dana kandidat yang bersangkutan.

BAB IX
MASA TENANG

Pasal 23
1. Masa tenang adalah hari di mana seluruh aktivitas kampanye Calon dihentikan.
Dilakukan sejak berakhirnya debat Calon secara serentak.
2. Masa tenang diberlakukan di seluruh wilayah kampanye yang telah ditetapkan KPUR
POLTEK PURBAYA.

Pasal 24
1. Terhitung sejak diberlakukannya masa tenang maka seluruh calon tetap PEMIRA dan
tim sukses dilarang untuk melakukan segala aktivitas kampanye di seluruh wilayah
sesuai ketentuan KPUR POLTEK PURBAYA.
2. Terhitung sejak pemberlakuan masa tenang, maka kepada seluruh calon wajib
menarik seluruh atribut kampanye yang dipasang di seluruh wilayah yang telah
ditentukan KPUR POLTEK PURBAYA dan menghentikan kampanye di media
sosial.
3. Apabila didapati calon tetap dan tim sukses dengan sengaja atau tidak sengaja
melanggar sebagaimana yang disebutkan pada ayat (1) dan ayat (2) di atas maka akan
dikenakan sanksi oleh KPUR POLTEK PURBAYA yang diatur dalam peraturan.

BAB X
PEMUNGUTAN SUARA

Pasal 25
Pemungutan suara adalah kegiatan di mana pemilih memberikan hak suaranya untuk
memilih Calon Ketua Umum DPM KM, pasangan Calon Presma dan Wapresma, serta
Gubernur dan Wakil Gubernur.
BAB XI
PENGHITUNGAN SUARA

Pasal 26
1. Penghitungan suara dilakukan oleh KPUR POLTEK PURBAYA dengan disaksikan
oleh Biro Kemahasiswaan.
2. Komisi Pemilihan Umun Raya wajib mencatat hasil voting bersamaan dengan hasil
Uji Kelayakan dan menyebarkan hasilnya kepada seluruh civitas akademika
POLTEK PURBAYA secara terbuka.

BAB XII
PENETAPAN HASIL PEMIRA

Pasal 27
Penetapan hasil PEMIRA POLTEK PURBAYA dilakukan setelah seluruh proses
penghitungan selesai dan dicatat dalam berita acara penghitungan suara ditandatangani
oleh ketua KPUR POLTEK PURBAYA dan Biro Kemahasiswaan.

Pasal 28
Setelah penetapan hasil PEMIRA POLTEK PURBAYA, KPUR POLTEK PURBAYA
berkewajiban mensosialisasikan hasil tersebut kepada civitas akademika POLTEK
PURBAYA.

BAB XIII
PENANGANAN PELANGGARAN

Pasal 29
1. Penyampaian laporan pelanggaran-pelanggaran pada masa kampanye, masa tenang
dan pemungutan suara disampaikan kepada Badan Pengawas.
2. Batas waktu pelaporan pelanggaran kepada Badan Pengawas maksimal satu hari
setelah terjadinya pelanggaran.
3. Badan Pengawas menindaklanjuti laporan dengan mekanisme yang diatur lebih lanjut
oleh peraturan Badan Pengawas.
4. Badan Pengawas menyampaikan hasil keputusan penanganan pelangaran kepada
KPUR POLTEK PURBAYA.

BAB XIV
PELANGGARAN DAN SANKSI

Pasal 30
Berdasarkan waktu terjadinya pelanggaran dibedakan menjadi :
a. Pelanggaran pada hari pertama sampai hari terakhir masa kampanye dan
Pelanggaran pada hari terakhir masa kampanye, hari tenang dan pemungutan
suara, meliputi:
1. Menghina atau menghujat suku, agama, ideologi, ras, dan golongan.
2. Intimidasi Calon oleh Calon/pendukung Calon lain (teror, pemukulan,
pembunuhan).
3. Menghina, menghujat atau memfitnah Calon lain.
4. Memprovokasi mahasiswa untuk melakukan kerusuhan.
5. Mencuri dokumen-dokumen PEMIRA KPUR POLTEK PURBAYA.
6. Memanipulasi dokumen-dokumen PEMIRA KPUR POLTEK PURBAYA.
7. Melakukan money politic.
8. Mengganggu keamanan dan ketertiban.
9. Memberikan laporan palsu pada Badan Pengawas dan KPUR POLTEK
PURBAYA.
10. Menggunakan atau mengatasnamakan lembaga intra maupun ekstra kampus.
11. Melakukan kampanye dalam bentuk apapun di tempat ibadah.
12. Memasang atribut kampanye yang menimbulkan efek permanen.
13. Melakukan aktivitas kampanye diluar wilayah kampanye yang telah
ditentukan oleh KPUR POLTEK PURBAYA.

Pasal 31
Berdasarkan waktu terjadinya pelanggaran, sanksi dibedakan menjadi :
1. sanksi pelanggaran pada hari pertama sampai hari terakhir masa kampanye,
meliputi:
a. Larangan pemasangan atau penyitaan alat peraga, dan
b. pemotongan masa kampanye yang diatur lebih lanjut oleh Badan
Pengawas dan KPUR POLTEK PURBAYA.
2. Sanksi pelanggaran pada hari terakhir masa kampanye, hari tenang dan
pemungutan suara, meliputi :
a. Pengurangan suara sebanyak-banyaknya 10 suara tiap fakultas tiap
pelanggaran untuk PEMIRA Ketua Umum DPM KM, Calon Presma dan
Wapresma KM PURBAYA dan sebanyak-banyaknya 5 suara tiap
jurusan tiap pelanggaran pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.
b. Larangan pemasangan atau penyitaan alat peraga dan/atau
pemotongan masa kampanye.
3. Aturan lebih lanjut diatur oleh KPUR POLTEK PURBAYA.

Pasal 32
Sanksi atas pelanggaran kampanye diberikan oleh KPUR POLTEK PURBAYA.

BAB XV
PENYELENGGARAAN DAN ORGANISASI

Pasal 33
1. Penanggung jawab PEMIRA adalah Ketua KPUR POLTEK PURBAYA periode berjalan.
2. Penyelenggaraan PEMIRA dilakukan oleh KPUR POLTEK PURBAYA dengan
Badan Pengawas yang independen.
3. KPUR POLTEK PURBAYA dan Badan Pengawas merupakan representasi
partisipasi lembaga kemahasiswaan Universitas dan Fakultas.
4. Penyusunan KPUR melalui uji kelayakan dan kesediaan yang dilakukan oleh tim
seleksi dari KPUR POLTEK PURBAYA periode terdahulu.
5. Nama-nama anggota KPUR POLTEK PURBAYA yang telah melewati uji kelayakan
dan
kesediaan di serahkan kepada Biro Kemahasiswaan POLTEK PURBAYA untuk
diorganisasikan lebih lanjut.
6. Terbentuknya Badan Pengawas oleh DPM KM PURBAYA dan BEM KM
PURBAYA periode berjalan.
7. Jumlah Anggota KPUR POLTEK PURBAYA adalah sekurang-kurangnya 20 orang
dan sebanyak-banyaknya 35 orang.
8. Jumlah Anggota badan Pengawas adalah sekurang-kurangnya 10 orang dan
sebanyak-banyaknya 20 orang.

Pasal 34
1. KPUR POLTEK PURBAYA bukan merupakan bagian anggota dari Unit Kegiatan
Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa, Biro maupun DPM & BEM tingkat Fakultas
maupun Universitas.
2. KPUR POLTEK PURBAYA merupakan sebuah Lembaga Mahasiswa yang berada di
bawah Biro Kemahasiswaan.
3. Tangggung Jawab KPUR POLTEK PURBAYA kepada seluruh Biro Kemahasiswaan
dan Civitas Akademika.
4. KPUR POLTEK PURBAYA dapat bergerak secara independen dalam promosi, open
recruitment, dan pencarian kandidat dengan waktu yang ditentukan oleh KPUR
POLTEK PURBAYA sendiri tanpa dicampur tangani oleh KM PURBAYA.
5. Setiap orang anggota KPUR POLTEK PURBAYA mempuyai 1 ( satu ) hak suara
yang sama dalam PEMIRA.
6. Masa keanggotaan KPUR POLTEK PURBAYA adalah 2 (dua) tahun.
7. Tata kerja KPUR POLTEK PURBAYA disusun dan diterapkan oleh KPUR
POLTEK PURBAYA dalam pembagian kerja dan/atau timeline kerja selama
PEMIRA berlangsung.
8. Timeline Kerja KPUR POLTEK PURBAYA harus disosialisasikan secara jelas
kepada Calon Kandidat dan Civitas akademik.
9. Dana pelaksanaan Pemira oleh KPUR POLTEK PURBAYA berasal dari Akademik
dan dipertanggung jawabkan ke Biro Kemahasiswaan.
10. Susunan organisasi KPUR POLTEK PURBAYA adalah sebagai berikut :
Ketua :
Wakil Ketua :
Sekretaris I :
Sekretaris II :
Bendahara I :
Bendahara II :
Divisi Internal :
Divisi Eksternal :
Divisi Jarkom :
11. Susunan organisasi Badan Pengawas adalah sebagai berikut :
Koordinator:
Anggota:

Pasal 35
Dalam kondisi dan keadaan tertentu dimana KPUR POLTEK PURBAYA tidak dapat
melaksanakan tugas dan kewajibannya, KPUR POLTEK PURBAYA dapat dibubarkan
oleh Biro Kemahasiswaan dengan rekomendasi oleh Badan Pengawas POLTEK
PURBAYA.
Pasal 36
Untuk melaksanakan PEMIRA, KPUR POLTEK PURBAYA mempunyai tugas dan
kewenangan sebagai berikut :
a. merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan PEMIRA.
b. menetapkan keseluruhan hasil PEMIRA.
c. mengumpulkan dan mensistemasikan bahan-bahan serta data hasil PEMIRA.
d. membuat tahapan-tahapan pelaksanaan PEMIRA.

BAB XVI
PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN PEMIRA

Pasal 37
Dalam rangka pengawasan pelaksanaan PEMIRA dibentuk Badan Pengawas.

Pasal 38
Tugas dan kewajiban Badan Pengawas PEMIRA sebagai mana yang dimaksud
dalam pasal 29 adalah :
1. Mengawasi semua tahapan penyelenggaraan PEMIRA.
2. Melaporkan temuan sengketa dan perselisihan yang belum dapat diselesaikan
kepada KPUR POLTEK PURBAYA.

BAB XVII
HAK MEMILIH

Pasal 39
Setiap mahasiswa POLTEK PURBAYA yang masih aktif dalam aktivitas akademik.

BAB XVIII
HAK DIPILIH

Pasal 40
Setiap mahasiswa aktif sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh KPUR
POLTEK PURBAYA berhak mencalonkan diri dalam PEMIRA.
BAB XIX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 41
1. Dengan berlakunya UU KM PURBAYA ini, maka Peraturan PEMIRA Tahun 2017
dinyatakan tidak berlaku (dicabut),
2. Segala sesuatu yang terkait PEMIRA POLTEK PURBAYA yang belum diatur dalam
UU KM PURBAYA ini akan diatur kemudian dengan Peraturan Perundang-
Undangan yang berlaku,
3. UU KM PURBAYA ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan,
4. Agar setiap Mahasiswa dapat mengetahui UU KM PURBAYA yang diundangkan,
Pengundangan maksimal dilaksanakan H+5 setelah UU KM PURBAYA ini
disahkan.

Ditetapkan di Kab Tegal


Tanggal 22 Desember 2018
Pukul 10.56 WIB
Disahkan di Kab Tegal Bertempat di Meeting
Tanggal 22 Desember 2018 Room Gedung H lantai 1.
Presiden BEM KM PURBAYA, Ketua DPM KM PURBAYA,

Anda mungkin juga menyukai