Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU LEARNING JOURNAL NILAI DASAR AKUNTABILITAS

PELATIHAN DASAR CPNS 2021

Angkatan : IX
Nama : M. Rija Fajrin, S. Pd
NDH : 22
Instansi : Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah
Nama Mentor : Susiawantiy, S. Pd
Jabatan Mentor : Kepala Sekolah

Assalammualaikum Wr. Wb.


Salam sejahtera untuk kita semua
Syalom
Om Swastiastu
Namo Buddhaya
Tabe Selamat Lingu Nalatai Salam Sujud Karendem Malempang
Adil Ka’talino Bacarumin Ka’saruga, Basengat Ka’jubata
Arus!!!

Perkenalkan, saya M. Rija Fajrin, Peserta Golongan 3 Angkatan 9 kelompok 3


Pelatihan dasar CPNS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021. Pada kegiatan hari
keempat agenda kedua ini saya akan membahas proses pembelajaran pada kegiatan
latsar kali ini. Pembelajaran hari ini kita laksanakan dengan cara asycronus yaitu kami
mendapatkan materi dari Bapak Dr. STEPANUS, S. Hut., MP melalui website LMS LAN
RI kemudian dilanjutkan dengan sycronus melalui zoom meeting pada pkl 07.45 s.d
08.30 WIB.
Dari materi yang telah saya pelajari saya akan mereview materi yang telah kami
pelajari yaitu tentang nilai-nilai dasar PNS. Nilai-nilai dasar PNS ada lima pokok
pembahasan yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi. Kemudian untuk pembahasan pada hari pertama agenda kedua ini kami
difokuskan penugasan pada nilai-nilai dasar PNS yang pertama yaitu tentang
akuntabilitas.
Definisi akuntablitas tersebut merujuk pada kewajiban setiap individu,kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya yaitu menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Dari definisi tersebut dapat saya simpulkan bahwa
akuntabilitas adalah pertanggungjawaban dari apa yang kita lakukan.
Pada materi hari ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar akuntabilitas pada
peserta pelatihan melalui substansi pembelajaran yang terkait dengan nilai-nilai dasar
akuntabilitas, konflik kepentingan dalam masyarakat, netralitas PNS, keadlian dalam
pelayanan public dan sikap serta perilaku konsisten.
Menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel adalah tujuan dari implementasi
nilai-nilai dasar pada akuntabilitas. Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas tersebut dapat
saya jabarkan dalam uraian berikut beserta dengan contoh implementasinya di tempat
saya bekerja SMKN 2 Kumai.
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
Pimpinan mempromosikan lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan dengan
memberikan contoh pada orang lain (lead by example), adanya komitmen yang
tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif bagi
pihak lain untuk berkomitmen pula, terhindarnya dari aspek aspek yang dapat
menggagalkan kinerja yang baik yaitu hambatan politis maupun keterbatasan
sumber daya, sehingga dengan adanya saran dan penilaian yang adil dan
bijaksana dapat dijadikan sebagai solusi.
Contoh implementasi yang dapat saya lakukan di SMKN 2 Kumai adalah:
“Selalu datang tepat waktu sesuai jadwal saya mengajar di dalam kelas.
Dengan memberikan contoh disiplin waktu kepada para siswa saya dapat
memberikan komitmen kepada siswa saya agar selalu menghargai waktu.
Sehingga saat kita dapat percaya diri saat menegur siswa yang terlambat
masuk ke dalam kelas karena sudah memberikan contoh yang baik”
2. Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi adalah:
➢ Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok
internal dan eksternal
➢ Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan
korupsi dalam pengambilan keputusan
➢ Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan
➢ Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara
keseluruhan
Contoh implementasi yang dapat saya lakukan di SMKN 2 Kumai adalah:
“Mengikuti rapat dewan guru agar terjalin komunikasi yang baik antarguru dan
meningkatkan kepercayaan kepada pimpinan secara keseluruhan”
3. Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung
tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, undang-undang, kontrak,
kebijakan, dan peraturan yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi,
dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau
stakeholders.
Contoh implementasi yang dapat saya lakukan di SMKN 2 Kumai adalah:
“Selalu menggunakan seragam dinas sesuai peraturan dan mengisi absensi
harian tepat waktu”

4. Tanggung jawab (Responsibilitas)


Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan
kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi
dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk
bertanggungjawab atas keputusan yang telah dibuat. Responsibilitas terbagi
dalam responsibilitas perorangan dan responsibilitas institusi.
Contoh implementasi yang dapat saya lakukan di SMKN 2 Kumai adalah:
“Sebagai guru saya mengimplemtasikan responsibilitas melalui kegiatan
supervisi dan konsultasi rancangan perangkat pembelajaran pada atasan
saya yaitu kepala sekolah.”
5. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara
dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab
itu, ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan
dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak
optimal.
Contoh implementasi yang dapat saya lakukan di SMKN 2 Kumai adalah:
“Saat mengajar di dalam kelas, saya tidak membeda-bedakan siswa, tidak ada
istilah anak emas atau anak tiri. Kemudian saat memberikan nilai, saya tidak
menambahkan atau mengurangi nilai siswa, nilai berdasarkan fakta yang
didapat oleh guru dari hasil belajar siswa”.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas
tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
Contoh implementasi yang dapat saya lakukan di SMKN 2 Kumai adalah:
“Dari implementasi nilai keadilan yang saya lakukan,di atas, saya
mendapatkan kepercayaan dari siswa saat mengajar sehingga siswa dapat
menaruh kepercayaan kepada guru saat memberikan nilai tanpa adanya
keraguan”.
7. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan
dan kapasitas. Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat
menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja.
Contoh implementasi yang dapat saya lakukan di SMKN 2 Kumai adalah:
“Saya mengajar mata pelajaran matematika di sekolah sesuai dengan
kapasitas sumber daya dan keahlian yang saya miliki”
8. Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan
mempertahankanakuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam
melaksanakan wewenang dan tanggungjawabnya,mereka harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan. Dengan demikian, fokus utama untuk kejelasan adalah
mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja
yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu
maupun organisasi.
Contoh implementasi yang dapat saya lakukan di SMKN 2 Kumai adalah:
“Sebagai guru di sebuah unit organisasi yaitu sekolah, setiap guru sudah
diberikan tugas tambahannya masing-masing. Salah satu contohnya wakil
kepala sekolah dan kepala program keahlian. Saya diberikan tugas tambahan
sebagai kepala program keahlian multimedia. Agar terjadi kesimbangan di
sekolah, kepala sekolah menekankan agar setiap guru yang mendapat tugas
tambahan fokus terhadap jobdesknya masing-masing tanpa ikut campur
dengan tugas guru yang lain. Tetapi tetap membantu jika dimintai pertolongan
oleh guru lain dengan prioritas tugas tambahan kita terlebih dahulu.”
9. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap
tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya
komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.
Contoh implementasi yang dapat saya lakukan di SMKN 2 Kumai adalah:
“Dengan menerapkan nilai-nilai akuntabilitas secara secara konsisten makan
akan menjamin terbentuknya stabilitas di dalam kelas. Salah satu contohnya
dengan masuk ke dalam kelas sesuai jadwal dengan tepat waktu maka siswa
akan senantiasa mencontoh kita untuk selalu konsisten dalam menghargai
waktu.”

Demikian yang dapat saya sampaikan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima
kasih. Saya sampaikan permohonan maaf jika masih banyak kekurangan dari learing
journar saya pada hari ini.
Wassalammualaikum Wr. Wb.
Syalom

Anda mungkin juga menyukai