Anda di halaman 1dari 3

Kelompok II :

1. Arezy Aditia Fauzi, S.STP


2. Azhari Fahmy Assegaf, S.STP
3. Fransiska Liberti, S.STP
ROAD MAP
KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI LINGKUNGAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

REKOMENDASI LANGKAH-LANGKAH
STRATEGIS DAN SISTEMATIS UNTUK MEMBANGUN/MEMPERK UAT KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA PNS DI BIRO ORGANISASI SETD
TELAAHAN TERKAIT TERWUJUDNYA PNS DI
KONDISI KESIAPSIAGAAN
KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA PNS MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT BIRO ORGANISASI SETDA JABAR YANG MEMILIKI KESIAPSIAGAA
A NEGARA PNS DI BIRO ORGANISASI SETDA JABAR

1. Kondisi Saat ini (existing) dan kondisi yang diharapkan


A. Kondisi Saat ini
Saat ini, kesiapsiagaan bela negara Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Biro Organisasi
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat masih rendah. Hal ini, dapat dilihat dari beberapa aspek,
diantaranya yaitu masih sedikitnya PNS yang melakukan kegiatan olahraga dan olahfisik, masih
banyaknya PNS yang hadir tepat waktu, masih rendahnya pemahaman PNS terkait Peraturan
Baris-Berbaris (PBB) dan tata upacara serta keprotokolan, masih banyak PNS yang belum
mengetahui proses penyampaian Laporan Informasi terkait ancaman/bahaya yang mengancam
keselamatan umum, berbangsa dan bernegara.
B. Kondisi yang diharapkan
Dengan memperhatikan kondisi yang terjadi di lingkungan Biro Organisasi Sekretariat Daerah
Provinsi Jawa Barat saat ini, maka diharapkan kedepannya seluruh PNS di lingkungan Biro
Organisasi dapat memahami dan menerapkan sikap, perilaku, PNS yang disiplin dalam kehadiran
kehadiran, tekad dan tindakan yang mengandung nilai-nilai dasar bela negara seperti PNS rutin
melakukan kegiatan olahraga dan olahfisik, PNS yang paham tentang Peraturan Baris Berbaris
dan tata upacara serta keprotokolan, PNS yang mengetahui bagaimana proses penyampaian
Laporan Informasi terkait ancaman/bahaya yang mengancam keselamatan umum, berbangsa dan
bernegara.
2. Telaahan kondisi kesiapsiagaan Bela Negara Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Biro
Organisasi Sekretariat daerah Provinsi Jawa Barat.

A. Kekuatan (Strenght)
Banyaknya PNS lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri yang bekerja di Biro Organisasi
Sekretariat Daerah Jawa Barat, yang memiliki pengetahun dan pengalaman terkait Peraturan
Baris-Berbaris (PBB) dan tata upacara serta keprotokolan.
B. Kelemahan (Weakness)
Kurangnya sosialisasi tentang proses pembuatan Laporan Informasi terkait ancaman/bahaya yang
mengancam keselamatan umum, berbangsa dan bernegara di Biro Organisasi Sekretariat Daerah
Provinsi Jawa Barat.
C. Peluang (Opportunity)
Lokasi kantor Biro Organisasi, berada di kawasan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
area perkantoran yang sangat luas dan penuh dengan taman. Sehingga, memberikan keleluasaan
kepada para PNS di lingkup Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan olahraga
dan olahfisik di sekitaran lingkungan kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.
D. Hambatan (Treatment)
Akibat pandemic virus covid-19 yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan para PNS, termasuk
PNS di lingkungan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Jawa Barat. Dikarenakan adanya jadwal
Work From Home (WFH) untuk mengurangi kerumunan di ruangan kantor dalam rangka
mencegah penyebaran virus covid-19.

3. Rekomendasi Langkah-langkah Strategis dan Sistematis untuk membangun dan


memperkuat kesiapsiagaan Bela Negara PNS di Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat.
1. Latihan Keprotokolan
Hal ini dapat dilakukan pada lingkungan instansi terkait disetiap hari senin sebagai salah
satu pelaksanaan bela Negara dilingkungan instansi pemerintah daerah. Aturan untuk
melaksanakan upacara dalam acara kenegaraan atau acara resmi, mengacu pada
peraturan pemerintah nomor 62 tahun 1990 tentang ketentuan keprotokolan mengenai
tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan.
Contoh tata urutan pelaksanaan kenaikan bendera.
 Seluruh Peserta upacara diatur dalam kelompok/barisan
 Petugas upacara telah menempati tempat yang ditentukan
 Komandan Upacara memasuki lapangan upacara dan menyiapkan seluruh barisan
 Penanggung jawab upacara lapor kepada inspektur upacara bahwa upacara siap
dimulai
 Insperktur Upacara memasuki lapangan upacara yang diantar oleh penanggung jawab
upacara
 Penghormatan kepada inspektur upacara
 Laporan Komandan upacara kepada inspektur upacara bahwa upacara siap dimulai
 Pengibaran bendera merah putih dan penghormatan dipimpin komandan upacara
 Mengheningkan cipta dipimpin inspektur upacara
 Pembacaan teks pancasila oleh inspektur upacara
 Pembacaan pembukaan UUD tahun 1945 dan Panca Prasetya Korpri
 Amanat Inspektur Upacara
 Pembacaan Doa
 Laporan Komandan Upacara Kepada Inspektur Upacara bahwa upacara telah selesai
dilaksanakan
 Upacara selesai. Inspektur Upacara meninggalkan lapangan upacara. Barisan dapat
diistirahatkan oleh komandan upacara.

2. Memberikan sosialisasi tentang proses pembuatan Laporan Informasi Kepada PNS


Pemerinth Provinsi Jawa Barat, Khususnya Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa
Barat harusnya membuat program seperti sosialisasi tentang pembuatan Laporan Informasi
terkait ancaman/bahaya yang mengancam keselamatan umum, berbangsa dan bernegara kepada
para PNS, agar nantinya jika ada bentuk ancaman atau masalah berbangsa dan bernegara dapat
segera di laporkan kepada pihak terkait sesuai dengan SOP yang ada, sehingga Negara kita bisa
aman dan tentram tanpa gangguan dari pihak yang ingin menjerumuskan ke hal hal yang tidak
baik.

3. Latihan Kegiatan Olah Fisik sebagai bentuk dari Pembinaan Kesehatan Jasmani
Dapat berupa latihan fisik yang bisa diadakan oleh Biro Organisasi Provinsi Jawa Barat,
seperti melakukan kegiatan aerobic, senam, lari pagi, bermain badminton, tenis meja dan
lain – lain. Hal ini dilakukan agar terciptanya kebugaran didalam tubuh seorang PNS.
Sehingga nantinya dalam bekerja di kantor PNS mampu memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan baik dan prima seperti mengontrol emosi diri, dll.

4. Memberikan Sanksi yang Tegas terhadap disiplin Pegawai


Dapat berupa teguran lisan dan tertulis tergantung dengan tingkatan Sanksi yang
dilakukan oleh pegawai yang bersangkutan.Apabila teguran lisan tidak di indahkan atau
dilaksanakan maka akan dberikan teguran tertulis yang menyangkut dengan Sanksi
administratif, seperti misalahnya pada saat pandemi seperti saat ini, pemerintah pusat
maupun daerah telah memberi arahan dan sanksi yang tegas bagi ASN yang melanggar
pelarangan mudik pada saat Ramadan 1441 Hijriah maupun Hari Raya Idulfitri.

Anda mungkin juga menyukai