Anda di halaman 1dari 23

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

OPTIMALISASI PENGARSIPAN DATA


FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAM (FKUB)
DAN GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL (GNRM)
PADA BIDANG POLITIK DALAM NEGERI
DI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
KABUPATEN NIAS SELATAN

Oleh : Jois Wasta Permadani Zai, S.A.P.


NIP : 199608102022031005
Angkatan :X
Kelompok : III
Coach : Ir. Herawati N, M.MA
Mentor : Philipus Hondro, SE

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SUMATERA UTARA
MEDAN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara, dijelaskan bahwa ASN merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) dimana bekerja dengan
instansi pemerintahan. Undang- undang tersebut juga dijelaskan tugas daripada
ASN ialah melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; mempererat
persatuan dan kesatuan NKRI. Dalam menjalankan tugas, seorang ASN wajib
tunduk dan patuh pada pekerjaannya.

Berdasarkan Peraturan Bupati Nias Utara Nomor 14 Tahun 2020 tentang


Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Nias Selatan.
Dalam isi peraturannya disebutkan bahwa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol) Kabupaten Nias Selatan merupakan salah satu organisasi
perangkat daerah yang kedudukannya serta bertanggungjawab terhadap Bupati
melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Nias Selatan. Oleh karenanya, yang
menjadi tupoksi ialah Membantu Kepala Daerah melaksanakan urusan
Pemerintah Daerah di Bidang Pembinaan Kesatuan Bangsa Kemasyarakatan dan
Politik berdasarkan Kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati.

Pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, penulis ditempatkan di Bidang


Politik Dalam Negeri. Dalam bidang tersebut diterapkannya salah satu kegiatan
administrasi dalam pengarsipan dokumen. Sebagai bagian dari Bidang Politik
Dalam Negeri sudah pasti dihadapkan dengan urusan administrasi dokumen
sebagai arsip organisasi perangkat daerah Bidang Politik Dalam Negeri oleh
karena itu penyimpanan dokumen arsip sangatlah penting dalam perjalanan
organisasi. Manfaat arsip bagi suatu organisasi antara lain berisi informasi yang
berguna dalam pengambilan keputusan, juga dapat dijadikan sebagai alat bukti
bila terjadi masalah dan juga dapat dijadikan alat pertanggungjawaban
manajemen serta dapat dijadikan alat transportasi kinerja birokrasi.

1
Data Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Gerakan Nasional
Revolusi Mental (GNRM) bidang Politik Dalam Negeri pada Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Nias Utara. Dalam satu (1) tahun terakhir dapat
dikatakan tidak lengkap karena sejauh ini dokumen pelaksanaan kegiatan FKUB
seperti daftar hadir, surat keputusan, dan dokumen lain terkait tidak dapat tertata
dengan rapi dan sebagian tidak dapat ditemukan. Kemudian dalam data GNRM
juga begitu selama satu (1) tahun terakhir bahkan tidak ditemukan dokumen
terkait sehingga dalam perencanaan pelaksanaan kegiatan di tahun anggaran
2023 bidang Politik Dalam Negeri mencari referensi di luar Kesbangpol Nias
Selatan. Kebutuhan akan pengarsipan data FKUB dan GNRM yang sudah tidak
tertata dengan rapi sehingga data sulit untuk diganti serta berkurangnya efesiensi
organisasi dalam melaksanakan tugas selanjutnya. Oleh karena itu, data harus
disusun ulang sehingga data tidak menjadi satu kesatuan atau menumpuk
sehingga tidak beraturan.

Pengarsipan data FKUB dan GNRM bidang Politik Dalam Negeri dan
Ormas dilakukan karena ada sebab yaitu; 1. pengarsipan secara media elektronik
belum maksimal; 2. Data berkas manual rentan kehilangan; 3. pencarian data
FKUB dan GNRM belum efektif dan efisien sehingga butuh waktu cukup lama.
Dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Arsip
Elektronik dijelaskan dalam Pasal 1 bahwa Pengelolaan Arsip Elektronik (PAE)
adalah proses pengendalian arsip elektronik secara efektif, efisien, dan sistematis
yang meliputi pembuatan, penerimaan, penggunaan, penyimpanan, pemeliharaan,
alih media, penyusunan, akuisisi, deskripsi, pengolahan, preservasi, akses dan
pemanfaatan. Dalam hal ini maka, penulis melaksanakan peningkatan data
pengarsipan dalam mempermudah penemuan data serta lebih simpel.

pengarsipan secara media elektronik belum maksimal, rentan kehilangan


data. Dalam masalah ini, penulis melihat untuk pendataan masih memiliki
kekurangan dalam penyimpanannya. Penulis menemukan pendataan dilakukan
masih secara fisik dalam penempatannya. Dalam hal ini penulis membutuhkan
adanya pembaharuan dengan melakukan data melalui media elektronik sehingga
lebih modern pada penyimpanannya. Pengarsipan secara saluran media harus
termaksimalkan dengan baik sehingga teraturnya pola penyimpanan serta

2
pencarian data lebih mudah. Penyimpanan berkas secara manual rentan akan
kehilangan, alasan ini tidak heran bagi ASN sendiri dimana sering menemui data
yang berhilangan. Hal ini disebabkan karena tidak tertibnya penyimpanan data.
Masalah ini akan terjadi secara berkelangsungan jika tidak ditangani dengan baik.
Penulis hadir dalam masalah ini untuk menghilangkan kasus tersebut guna
memperbaiki penyimpanan data melalui saluran media elektronik. Berdasarkan
regulasi pengarsipan secara elektonik maka, penulis harus menjalankan pedoman
tersebut untuk mengarah yang lebih baik dalam persoalan penyimpanan.

Pencarian data yang kurang efektif dan efisien serta belum maksimal
pencapaiannya, menjadi perhatian penulis. Selama penulis bekerja di divisi Politik
Dalam Negeri, penulis menyadari pentingnya upaya pencegahan melalui saluran
media berbasis elektronik atau saluran yang lebih modern. Selaku staf Bidang
Politik Dalam Negeri dalam memaksimalkan pencapaian, dimana sejalan dengan
salah satu tupoksi dari bidang tersebut iyalah memfasilitasi partai Forum
Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Gerakan Nasional Revolusi Mental
termasuk dalam melaksanakan pengolahan data.

Dalam melakukan pengarsipan atau mengolah data penulis akan


melakukan perubahan melalui inovasi. Oleh karena itu, pemecahan masalah ini
akan diwujudkan dalam bentuk aktualisasi Latihan dasar CPNS melalui
“Optimalisasi Pengarsipan Data Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
dan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Di Bidang Politik Dalam
Negeri Pada Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Nias Selatan”.

1.2 Tupoksi Organisasi

1.2.1 Profil Organisasi

Sebelum memasuki Tupoksi daripada Kesbangpol, penulis akan


menjabarkan visi dan misi Kabupaten Nias Selatan sebagai berikut;

Visi : Terwujudnya Nias yang maju, sejahtera dan berkeadilan

Misi : 1. Meningkatkan kualitas SDM yang beriman, sehat dan


produktif;

3
2. Memperkuat kompetensi dan etos kerja Aparatur Sipil Negara
dan aparatur pemerintahan desa;

3. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana prioritas


yang berkualitas;
4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berbasis
keunggulan sumber daya lokal;

5. Menciptakan kondisi kehidupan sosial masyarakat yang


harmoni dan berbudaya;

6. Menciptakan kondisi kehidupan sosial masyarakat yang


harmoni dan berbudaya.
Berdasarkan visi dan misi dari Kabupaten Nias Selatan maka sesuai
dengan Peraturan Bupati Nias Selatan Nomor 01.5_61 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Nias Selatan.
Badan Kesbangpol Kabupaten Nias Selatan merupakan organisasi pendukung
tugas dari Kepala Daerah Kabupate Nias Selatan. Badan Kesbangpol sendiri
dipimpin oleh Kepala Badan (Fanotona Laia, SH.,M.Kn) dimana memiliki
kedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah. Adapun tugas dari Badan Kesbangpol Kabupaten Nias Selatan sebagai
berikut :

Tugas Pokok :

Membantu Kepala Daerah melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di Bidang


Pembinaan Kesatuan Bangsa Kemasyarakatan dan Politik berdasarkan
Kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati.

Fungsi :

1. Penetapan Kebijakan Teknis dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik;


2. Pengkoordinasian pelaksaan kebijakan teknis, pemberian bimbingan,
pembinaan dan pengawasan dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik.

3. Pelaksanaan Perumusan Kebijakan penguatan nilai-nilai Pancasila dan


Undang-Undang Dasar 1945 dan Perumusan Kebijakan Teknis
4
Pemerintah Kabupaten;

4. Pelaksanaan Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan;

6. Fasilitasi dan Pengelolaan dinamika Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya;


7. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan;
8. Mengadakan fasilitasi dan pembinaan terhadap organisasi
kemasyarakatan dan lembaga swadaya mayarakat

9. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan Tugas dan
fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Nias Selatan;

Tugas pokok Bidang Politik Dalam Negeri :

Bidang Politik Dalam Negeri sebagaimana dimaksud berkedudukan


dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan. Bidang Politik dalam
Negeri oleh kepala bidang, serta mempunyai tugas melaksanakan Melaksanakan
Penyusunan, Pelaksanaan Kebijakan, dan Pemberian Bimbingan Teknis, Serta
Pemantauan dan Evaluasi Dalam Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di
Bidang Politik Dalam Negeri. Bidang Politik Dalam Negeri mempunyai fungsi:

a) Mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah dan menyusun bahan


yang berhubungan dengan Bidang Politik Dalam Negeri;
b) menyusun pedoman atau petunjuk pelaksanaan bina politik dalam negeri;
c) Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan partai
politik dan pemilu, organisasi kemasyarakatan;
d) Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang Politik
Dalam Negeri sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab;
e) Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan organisasi politik dan
kemasyarakatan;
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan fungsinya.

Berdasarkan tupoksi dari bidang Politik Dalam Negeri yakni melaksanakan tugas
kedinasan laain yang diberikan oleh atasan. Penulis harus melaksanakan tugas

5
dengan baik sesuai dengan jabatan yakni analis politik dalam negeri sebagai
berikut:

a) Mensinkronisasikan, menyelaraskan dan memadukan seluruh kegiatan


Dalam Bidang Politik Dalam Negeri termasuk setiap rapat/forum yang
dimana Bidang Politik Dalam Negeri adalah fasilitatornya;
b) Ikut dalam kegiatan rapat/forum yang diadakan oleh Bidang Politik Dalam
Negeri;
c) Mengumpulkan, mengklasifikasikan, serta ikut dalam menelaah dalam
menyusun rekomendasi dalam setiap penyusunan draft surat keputusan,
kegiatan, dan rencana kerja di Bidang Politik Dalam Negeri;
d) Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang
berlaku sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban;
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dan fungsinya.

1.2.2 Struktur Organisasi

Struktur Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Nias Selatan


Sebagai berikut:

6
Kepala Badan
Kelompok Jabatan Sekretaris
Fungsional

Sub Bagian
Sub Bagian Tata
Perencanaan
Keuangan Usaha

Bidang Fasilitasi
Bidang Politik Bidang Kesatuan Organisasi Partai
Dalam Negeri bangsa Politik dan
Kemasyarakatan

Sub Bidang
Sub Bidang
Penanganan Konflik
Pembinaan Wawasan Sub Bidang
Sosial dan
Kebangsaan dan Fasilitasi Organisasi
kerukunan
Kehidupan
Beragamakerukuan Parpol
Demokrasi
beragma

Sub Bidang
Sub Bidang Pembinaan Sub Bidang Fasilitasi
Kerjasama dan Kesatuan dan Persatuan
KomunikasiKomuni Ormas dan LSM
Bangsa
kasi

Sub Bidang Partisipasi Sub Bidang Sub Bidang


Politikmunikasi Kewaspadaan Nasional Pendidikan Politik

Staf Analis Politik


Dalam NegersiPDN
Staf Analis Staf Staf
Negerri

UPTD

7
1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan umum

Aktualisasi dengan membekali ASN agar mampu mengaktualisasikan


nilai- nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif dalam menjalankan tugas negara ketika melakukan
pelayanan kepada masyarakat.

1.3.2 Tujuan khusus

Aktualisasi dengan tertatanya pengarsipan data FKUB dan GNRM di


Bidang Politik Dalam Negeri Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Nias
Selatan sehingga mempermudah pencarian serta efektif dan efisien.

1.4 Manfaat

1. Bagi penulis, menjadi wadah bagi peserta CPNS dalam penerapan nilai-
nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam melaksanakan Tugas dan Jabatan
sebagai analis politik dalam negeri bidang Politik Dalam Negeri pada
Kabupaten Nias Selatan serta mampu memahami, menginternalisasi dan
implementasi nilai-nilai tersebut melalui proses aktualisasi dan
membiasakan diri terhadap pemahaman mengenai Manajemen ASN dan
Smart ASN di Instansi tempat bekerja.

2. Bagi Organisasi, tercapainya visi dan misi serta penguatan nilai organisasi
dan peningkatan kualitas pelayanan dan tanggung jawab organisasi
kepada masyarakat.

3. Bagi Masyarakat, Meningkatnya pengetahuan dalam budaya politik


sehingga tercapai peningkatan pengetahuan masyarakat Kabupaten Nias
Selatan.

8
BAB II
Identifikasi dan Analisis Isu
2.1 Identifikasi isu

Dalam menyelesaikan masalah di unit kerja, tahap pertama yang


dilakukan adalah mengidentifikasi isu. Dalam melaksanakan tugas identifikasi isu
dilakukan melalui proses pengamatan serta diskusi dengan staf dan pimpinan di
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Nias Selatan terkhusus pada
Bidang Politik Dalam Negeri. Setelah melakukan proses tersebut, penulis
melakukan proses konsultasi dengan Mentor untuk mendapatkan masukan dan
arahan. Sebagai mana yang telah disampaikan pada latar belakang, dalam proses
identifikasi isu penulis menemukan tiga isu utama. Isu-isu tersebut antara lain:

1. Belum terlaksananya pembuatan SOP setiap urusan dan kegiatan terkait


Bidang Politik Dalam Negeri di Kesbangpol Kabupaten Nias Selatan.

2. Belum Optimalnya pengarsipan data FKUB dan GNRM Bidang Politik


Dalam Negeri dan Ormas di Kesbangpol Kabupaten Nias Selatan.

3. Belum Optimalnya kegiatan ekspedisi di Bidang Politik Dalam Negeri dan


Ormas pada badan Kesbangpol Kabupaten Nias Selatan.

Belum terlaksananya pembuatan SOP setiap urusan dan kegiatan terkait


Bidang Politik Dalam Negeri di Kesbangpol Kabupaten Nias Selatan.

Pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, penulis sebagai staf


memperhatikan dalam internal Bidang Politik Dalam Negeri masih belum
terlaksananya reformasi birolrasi dalam inisiatif bidang membuat Standar
Operasional Prosedur untuk urusan dan kegiatan terkait dengan Bidang Politik
Dalam Negeri. Padahal SOP sangat diperlukan bila ada masyarakat yang
membutuhkan pelayanan terkait Bidang Politik Dalam Negeri misalnya
pengurusan surat rekomendasi pendirian rumah ibadat ataupun SOP mengenai
kegiatan Bidang Politik Dalam Negeri. SOP sangat penting bagi suatu instansi
karena berfungsi sebagai pedoman dan landasan hukum yaitu pedoman untuk
mengantisipasi situasi atau keadaan yang tidak terduga sekaligus sebagai acuan
melaksanakan pekerjaan. Bahkan berdasarkan Permenpan
9
No.PER/21/M-PAN/11/2008 manfaat SOP secara umum bagi organisasi adalah
sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaian. Oleh karena itu Bidang
Politik Dalam Negeri harusnya berinisiatif melaksanakanya seperti bidang lainnya.
Pembuatan SOP di Bidang Politik Dalam Negeri seharusnya tidak hanya
dipandang sebagai tugas administrasi dan di simpan sebagai sebuah arsip namun
sebaiknya juga menjadi media edukasi bagi ASN dan masyarakat akan
pentingnya sebuah SOP dan ditempatkan di sebuah papan pengumuman untuk
memberitahu kepada seluruh ASN mengenai alur kegiatan yang terstandarisasi
dan terkontrol oleh aturan hukum yang ada serta menjadi media edukasi bagi
masyarakat yang meminta pelayanan public yang terkait dengan Bidang Politik
Dalam Negeri.

Bukti didukung oleh pengakuan penulis sendiri salah satu foto SOP yang dibuat
oleh Bidang Parpol dan Ormas yang diletakan di madding Kesbangpol

Foto ini adalah inisiatif bidang parpol dan ormas di Kesbangpol Kabupaten Nias
Selatan
10
Gambar 1. lemari penyimpanan berkas

Berdasarkan gambar dan keterangan di atas seharusnya Bidang Politik


Dalam Negeri mengadopsi reformasi birokrasi yang dimana SOP sangat
memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi seperti halnya di atas
dan standarisasi pedoman pelaksanaan sebuah kegiatan juga bisa memudahkan
ASN. Namun, karena faktor tertentu Bidang Politik Dalam Negeri masih belum
membuat SOP seperti di atas untuk ditempelkan di papan pengumuman.

Belum Optimalnya pengarsipan data FKUB dan GNRM bidang Politik


Dalam Negeri di Kesbangpol Kabupaten Nias Selatan.

Perkembangan pengarsipan yang masih belum optimal pada bidang


Politik Dalam Negeri. Penginputan masih dengan cara manual sehingga belum
terpakainya saluran media dengan baik. Selain itu, data-data yang sudah
diperoleh sebelumnya penataannya kurang rapi dan kurang memanfaatkan
saluran media. Hal ini disebabkan kurangnya antusias atau kesadaran dalam
melakukan pengoptimalan pengarsipan. Tentu hal ini menjadi perhatian bagi
penulis dimana data yang sudah diperoleh atau dikumpulkan tidak bisa dijaga
serta dirawat dengan baik dan tidak amanah.

Bertanggung jawab akan tugas yang di emban sangat penting karena


didalamnya ASN harus melayani dengan bijak selain bagi masyarakat juga
dengan menjaga dokumen-dokumen pentingnya. Permasalahan tersebut sangat
perlu untuk diatasi, jika tidak teratasi dengan baik maka yang terjadi ialah
menghambat pekerjaan bagi bidang Politik dalam Negeri dan juga kegiatan FKUB
dan GNRM. Oleh karena itu, penulis hadir untuk mengatasi permasalahan
tersebut dengan melakukan optimalisasi pengarsipan. Pengarsipan dilakukan
tentu dengan inovasi dimana yang semula penyimpanannya bersifat fisik penulis
melakukan penambahan yakni memasukkan data melalui google drive.
Bukti didukung oleh pengakuan penulis sendiri dan foto serta pengarsipan

11
masih berbentuk fisik dan tidak beraturan.
Gambar 2. lemari penyimpanan berkas

12
Belum Optimalnya kegiatan ekspedisi di bidang Politik Dalam Negeri dan
Ormas pada badan Kesbangpol Kabupaten Nias Utara.

Sejauh ini, perkembangan penyimpanan data hasil ekspedisi masih belum


berjalan dengan baik. Hal ini menjadi perhatian penulis dimana masih
mempertahankan dokumentasi berbentuk manual dan tidak menawarkan saluran
media sebagai tempat penyimpanan dokumen. Pengarsipan dokumen yang
dilakukan semestinya harus sudah di upgrade pada media. Hal tersebut perlu
dilakukan demi menjaga dokumentasi dengan baik serta rapih. Selain itu juga,
setelah dimuat dalam komputerisasi akan mempermudah juga bagi bidang dalam
pencariannya. Penyimpanan dokumentasi dari hasil ekspedisi ialah sebagai bukti
pertanggungjawaban bahwa setiap kegiatan tersebut sudah terlaksana.

Bukti didukung oleh pengakuan penulis sendiri dan foto serta pengarsipan masih

berbentuk fisik dan tidak beraturan.

13
Gambar 3. tempat surat-surat ekspedisi

2.2 Analis isu dan penetapan isu terpilih/core isu

Isu yang telah teridentifikasi di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik


Kabupaten Nias Selatan pada bidang Politik Dalam Negeri, maka hal yang terlebih
dahulu dilakukan adalah penilaian isu dari segi aktualnya isu tersebut, selanjutnya
apakah isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, serta menyangkut
hajat hidup orang banyak, hingga akhirnya isu tersebut masuk akal serta realistis
dan relevan untuk dimunculkan sebagai isu masalah. Berdasarkan isu-isu
tersebut maka akan dinilai dengan menggunakan Analisis APKL ( kriteria isu)
yaitu:

- Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan


dalam masyarakat atau publik.

- Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks


sehingga perlu dicarikan segera solusinya.

- Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

- Layak artinya yang masuk akal dan realitas serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

No Isu Aktual Kriteria Keterangan


A P K L
1 Belum Terlaksananya pembuatan √ √ √ √ Memenuhi
SOP setiap urusan dan kegiatan terkait Syarat
Bidang Politik Dalam Negeri di
Kesbangpol Kabupaten Nias Selatan
2 Belum Optimalnya pengarsipan data √ √ √ √ Memenuhi
parpol dan/atau ormas bidang Politik Syarat
Dalam Negeri Ormas di Kesbangpol
Kabupaten Nias Selatan
3 Belum Optimalnya kegiatan ekspedisi √ √ √ √ Memenuhi
bidang Politik Dalam Negeri dan pada Syarat
badan Kesbangpol Kabupaten Nias
Selatan

Tabel 1. Teknik APKL

14
Berdasarkan isu-isu yang telah diambil diatas analis isu menggunakan APKL
yang dapat dilihat pada dalam tabel sebagai berikut:
Adapun rincian dari aktualisasi, problematika, kekhalayakan dan
kelayakan setiap isu di atas sebagai berikut:

Belum terlaksananya pembuatan SOP setiap urusan dan kegiatan terkait


Bidang Politik Dalam Negeri di Kesbangpol Kabupaten Nias Selatan.

Aktual : Masih belum terlaksananya pembuatan SOP setiap


urusan dan kegiatan terkait Bidang Politk Dalam Negeri
di Kesbangpol Kabupaten Nias selatan.

Problematika : Belum terlaksananya pembuatan SOP setiap


menyulitkan pelaksanaan agenda kegiatan bidang terkait
Bidang Politik Dalam Negeri.

Kekhalayakan : Belum terlaksananya pembuatan SOP setiap urusan dan


kegiatan masyarakat kekurangan informasi yang
meminta pelayanan informasi publik atau pengurusan
dokumen yang terkait di Bidang Politik Dalam Negeri.

Kelayakan : Dikarenakan belum terlaksananya pembuatan SOP


setiap urusan dan kegiatan yang terkait Bidang Politik
Dalam Negeri tidak sesuai dengan agenda reformasi
birokrasi yang terstruktur.

Belum Optimalnya pengarsipan data FKUB dan GNRM bidang Politik


Dalam Negeri dan Ormas di Kesbangpol Kabupaten Nias Selatan.

Aktual : Masih belum optimalnya penggunaan media teknologi


sebagai cara mempermudah pencarian data dan
menghemat waktu.

Problematika : Belum optimalnya penggunaan media teknologi


menyebabkan tidak maksimalnya proses penyimpanan.

Kekhalayakan : Belum optimalnya penggunaan media teknologi


sehingga mempengaruhi proses pengarsipan pada

15
Bidang Politik Dalam Negeri.

Kelayakan : Dikarenakan belum optimalnya penggunaan teknologi


akan sangat mempengaruhi proses pengarsipan untuk
pendataan yang dimuat, oleh sebab itu penulis mencoba
mengangkat isu ini dan dicarikan solusi dalam
penyelesaiannya.

Belum Optimalnya kegiatan ekspedisi di bidang Politik Dalam Negeri


pada badan Kesbangpol Kabupaten Nias Selatan.

Aktual : Masih belum optimalnya penggunaan media teknologi


sebagai mempermudah pencarian bukti data yang telah
terlaksanakan.

Problematika : Belum optimalnya penggunaan media teknologi


menyebabkan tidak maksimalnya proses pemuatan
dokumentasi ekspedisi.

Kekhalayakan : Belum optimalnya penggunaan media teknologi


sehingga mempengaruhi proses pengarsipan pada
bidang Politik Dalam Negeri.

Kelayakan : Dikarenakan belum optimalnya penggunaan teknologi


akan sangat mempengaruhi proses pengarsipan
dokumentasi ekspedisi yang dimuat, oleh sebab itu
penulis mencoba mengangkat isu ini dan dicarikan solusi
dalam penyelesaian.

Dari tabel di atas, terlihat bahwa ketiga isu memenuhi syarat kelayakan.
Selanjutnya ketiga isu di atas dianalisis kembali untuk menentukan isu prioritas.
Analisis yang dilakukan menggunakan USG. Analisis USG mempertimbangkan
tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan
rentang skor 1-5.

 Urgency, dimana seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,


dianalisis dan ditindaklanjuti.
 Seriousness, dimana seberapa serius suatu isu harus dibahas
16
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
 Growth, dimana seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.

No Isu U S G Total Urutan


Skor Prioritas
1 Belum terlaksananya pembuatan SOP 4 4 3 11 III
setiap urusan dan kegiatan terkait
Bidang Politik Dalam Negeri di
Kesbangpol Kabupaten Nias Selatan

2 Belum optimalnya proses 5 4 4 13 I


pengarsipan data FKUB dan
GNRM di Kesbangpol Kabupaten
Nias Selatan

3 Belum optimalnya proses pengarsipan 4 4 4 12 II


data berkas terhadap kegiatan
ekspedisi di bidang politik dalam negeri
pada badan Kesbangpol Kabupaten
Nias Selatan

Tabel 2. Teknik USG

Berdasarkan tabel diatas maka penetapan isu prioritas dengan


menggunakan metode USG diatas, diketahui bahwa isu nomor 2 memiliki jumlah
nilai tertinggi dari ketiga isu tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa penulis
menetapkan isu “Belum optimalnya pengarsipan data FKUB dan GNRM bidang
Politik Dalam Negeri di Kesbangpol Kabupaten Nias Selatan” sebagai isu prioritas
yang akan di selesaikan.

Adapun rincian analisis USG (Urgency, Serriousness, dan Growth)


sebagai berikut:

“Belum terlaksananya pembuatan SOP setiap urusan dan kegiatan terkait


Bidang Politik Dalam Negeri di Kesbangpol Kabupaten Nias Selatan”

Urgency : Karena pembuatan SOP setiap urusan dan kegiatan


terkait Bidang Politik Dalam Negeri di Kesbangpol
17
Kabupaten Nias Selatan adalah standarisasi hukum
untuk mencegah kelalaian dari pelaksanaan kegiatan di
Bidang Politik Dalam Negeri.

Seriousness : Belum terlaksananya pembuatan SOP setiap urusan dan


kegiatan terkait Bidang Politik Dalam Negeri bisa
menyulitkan masyarakat dalam pengurusan dokumen
terkait di Bidang Politik Dalam Negeri.

Growth : Belum terlaksananya pembuatan SOP setiap urusan dan


kegiatan terkait Bidang Politik Dalam Negeri akan
menyebabkan kelalaian standarisai pelasksanan
kegiatan serta menghambat pelayanan public karena
masyarakat harus menggunakan waktu yang lama untuk
pengurusan dokumen sehingga masalah tersebut akan
ketidaktahuan akan terjadi secara terus menerus.

“Belum optimalnya proses pengarsipan data FKUB dan GNRM di bidang


Politik Dalam Negeri pada Kesbangpol Kabupaten Nias Selatan”

Urgency : Karena proses pengarsipan data berkas FKUB dan


GNRM pada bidang Politik Dalam Negeri sangat
dibutuhkan maka dalam proses optimalisasi pengarsipan
dilakukan pada saat habituasi perlu dipersiapkan untuk
dilaksanakan.

Serriousness : Karena isu belum optimalnya pengarsipan FKUB dan


GNRM maka bepengaruh pada bidang Politik Dalam
Negeri.

Growth : Karena isu belum Optimalnya Pengarsipan FKUB dan


GNRM maka sangat berpengaruh pada
keberlanjutannya dimasa yang akan mendatang.

18
“Belum optimalnya proses pengarsipan data berkas terhadap kegiatan ekspedisi di bidang
politik dalam negeri pada badan Kesbangpol Kabupaten Nias Selatan”

Urgency : Karena proses pengarsipan dokumen ekpedisi


dibutuhkan dalam bidang Politik Dalam Negeri sebagai
bukti telah terlaksananya, namun saat ini belum bisa
diterapkan pada saat habituasi karena ketidak sesuaian
waktu.

Serriousness : Karena isu belum optimalnya pengarsipan dokumen


ekspedisi pada bidang Politik Dalam Negeri maka
mempengaruhi kinerjanya sebagai tidak progres dalam
bidangnya.

Growth : Karena isu belum optimalnya pengarsipan dokumen


ekspedisi pada bidang Politik Dalam Negeri maka
sangat mempengaruhi bukti catatan pada
perkembangannya di masa yang akan mendatang.

19
2.3 Diagram Fishbone

Untuk mengetahui penyebab isu terpilih di atas, demikian dapat menggunakan analisi diagram fishbone

Akibat Method

Menunggu Data penyimpanan


Arahan Atasan masih manual AKIBAT

Kurangnya
tindaklanjut dalam
Kurangnya antusias pengoptimalan Belum optimalnya
ASN pada pengarsipan data
data pengarsipan data
FKUB dan GNRM
SEBAB bidang Politik Dalam
Negeri dan Ormas di
Kesbangpol
Belum Adanya Mudahnya
Saluran Media Kabupaten Nias
kehilangan data

Terbatasnya fasilitas
untuk pelaksanaan Mudahnya
pengarsipan melalui dokumen rusak
saluran media

Material Machine

20
Berdasarkan diagram fishbone dapat kita lihat ada beberapa penyebab isu
bisa terjadi diantaranya:

Man ( Manusia)

 Kurangnya rekapitulasi penyimpanan data parpol dan/atau ormas


 Kurangnya inovatif penyimpanan data yakni masih manual atau berbentuk
berkas fisik (Filling Cabinet)

Machine (mesin)

 Kurang maksimalnya penyimpan melalui media elektronik menyebabkan


memudahkan tercecernya berkas
 Kurang efektif dan efisien penyimpanan data secara manual yakni masih
berbentuk fisik sehingga mudah dalam kehilangan berkas
Material (Alat)
 Belum adanya saluran media
 Kurangnya kelengkapan pengarsipan bidang Politik Dalam Negeri

Methode (Cara)

 Data penyimpanan masih manual


 Kurang efektifnya perekapan data FKUB dan GNRM

2.2 Dampak isu terpilih

Berdasarkan analisis diatas, maka isu yang menjadi prioritas aktualisasi


adalah “Belum optimalnya pengarsipan data FKUB dan GNRM Bidang Politik
Dalam Negeri pada Kesbangpol Kabupaten Nias Selatan.” Isu ini sangat penting
untuk ditangani dan segera dicarikan pemecah masalahnya sebab jika tidak
diselesaikan, maka dapat menimbulkan terjadinya dampak sebagai berikut:

1. Kebutuhan data FKUB dan GNRM efektif dan efisien dalam


pencariannya.

2. kesulitan dalam mencari berkas tertentu karena pengarsipan yang


kurang tertata.

20
3. Data FKUB dan GNRM lebih rentan hilangnya.

4. Menghambat Bidang Politik Dalam Negeri dalam kebutuhan data.

Belum dimanfaatkannya teknologi informasi dalam pengarsipan ini berkaitan


dengan kecakapan digital yang belum dilaksanakan secara maksimal.

2.5 Role Model

Gambar 4. Foto Role Model

Nama : Philipus hondro, SE


Pendidikan : S-1 Universitas Nias Raya
Jabatan : Kabid Politik Dalam Negeri
Pada unit kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Nias
Selatan, penulis menjadikan role model adalah Kepala Bidang Politik Dalam
Negeri pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Nias Selatan. Kepala
Bidang merupakan sosok yang dapat dijadikan sebagai contoh suri tauladan s
dimana beliau mampu bekerja cepat dan tepat kemudian teliti serta profesional
dalam bekerja dan yang paling penting pegawai paling integritas masalah waktu.
Solusi selalu hadir ketika penulis membutuhkan bantuan dari masalah yang
terjadi.

21

Anda mungkin juga menyukai