Anda di halaman 1dari 7

ROAD MAP MEMBANGUN (MEMPERKUAT) KESIAPSIAGAAN

BELA NEGARA PNS DI LINGKUNGAN INSTANSI PADA LINGKUP


PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU

Terwujudnya PNS
Kondisi Rekomendasi langkah- di lingkungan
kesiapsiagaan Telaahan terkait langkah strategis dan Pemerintah
bela negara PNS kesiapsiagaan sistematis untuk Kabupaten
di Lingkungan bela negara membangun /memperkuat Lamandau yang
Pemerintah PNS kesiapsiagaan bela negara
Kabupaten memiliki
menggunakan PNS di lingkungan
Lamandau Pemerintah Kabupaten kesiapsiagaan bela
analisis SWOT negara
Lamandau

PENDAHULUAN
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang
Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Kesadaran bela negara menjadi bagian penting dari strategi nasional bangsa dan negara
Indonesia guna menghadapi berbagai ancaman,gangguan, hambatan, dan tantangan.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga negara,
demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari
segala bentuk ancaman. Kesiapsiagaan Bela Negara merupakan kondisi Warga Negara yang
secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani yang prima serta secara
kondisi psikis yang memiliki kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa
memelihara jiwa dan raganya memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji,
merupakan sikap mental dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah seharusnya mengambil bagian di lini terdepan dalam
setiap upaya bela negara, sesuai bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing.
Kesiapsiagaan bela negara bagi PNS adalah kesiapan untuk mengabdikan diri secara total
kepada negara dan bangsa dan kesiagaan untuk menghadapi berbagi ancaman
multidimensional.
1. Kondisi Saat ini (existing) dan kondisi yang diharapkan
a. Kondisi Saat ini
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamandau
dituntut untuk senantiasa mennujukkan sikap dan perilaku berdasarkan nilai-
nilai kebangsaan, memiliki komitmen tinggi terhadap unit kerja sebagai
perwujudan sikap nyata seorang PNS dalam bela negara. Akan tetapi saat ini,
kesiapsiagaan bela negara Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan instansi
yang berada pada lingkup Pemerintah Kabupaten Lamandau masih kurang
optimal. Hal ini, dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya yaitu:
1) Masih sedikitnya PNS yang melakukan kegiatan olahraga dan olah fisik.
2) Masih adanya PNS yang hadir tidak tepat waktu ke tempat kerja.
3) Masih rendahnya pemahaman PNS terkait protokol kesehatan dengan
menjalankan 5M (Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak
Membatasi Mobilisasi, Menghindari Kerumunan). Masih banyak pegawai di
lingkungan kerja yang tidak mematuhi prokes yang berlaku; tidak memakai
masker jika sedang berbicara dengan teman dekat, berkumpul atau
berkerumun saat jam istirahat.
4) Masih banyak PNS yang belum mengetahui proses penyampaian Laporan
Informasi terkait ancaman atau bahaya yang mengancam keselamatan
umum, berbangsa dan bernegara.
5) Masih ada PNS yang kurang ramah dalam melaksanakan pelayanan sebagai
seorang PNS.
6) Sebagian PNS Pemerintah Kabupaten Lamandau masih menggunakan
bahasa daerah untuk berkomunikasi dengan rekan kerja. hal ini dapat
menimbulkan konflik dan kesalahpahaman diantara sesama PNS yang
bukan berasal dari Kabupaten Lamandau. Seharusnya penerapan
penggunaan bahasa indonesia di lingkungan kerja dilaksanakan oleh PNS
Pemerintah Kabupaten Lamandau sehingga membangun komunikasi efektif
diantara sesama PNS.
7) Masih rendahnya pemahaman PNS dalam penerapan Peraturan Baris-
Berbaris (PBB), tata upacara dan keprotokolan
b. Kondisi yang diharapkan
Terwujudnya PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamandau yang memiliki
kesipasagaan bela negara di unit kerja yaitu dapat menjalankan tugas dan fungsinya
dengan efektif dan efesien. Adapun kondisi yang diharapkan kepada Pegawai Negeri
Sipil (PNS) di lingkungan instansi yang berada pada lingkup Pemerintah Kabupaten
Lamandau saat ini ialah:
1) Kedepannya seluruh PNS dapat memiliki tekad dan tindakan yang mengandung
nilai-nilai dasar bela negara seperti PNS rutin melakukan kegiatan olahraga dan
olah fisik misalnya senam setiap pagi pada hari jum’at.
2) Memahami dan menerapkan sikap dan perilaku PNS yang menerapkan disiplin
dalam kehadiran serta memiliki kesadaran tinggi akan tanggungjawab sebagai
PNS.
3) PNS yang paham tentang protokol kesehatan demi memutus mata rantai
penyebaran Covid-19 di lingkungan kerja.
4) PNS yang mengetahui bagaimana proses penyampaian Laporan Informasi terkait
ancaman/ bahaya yang mengancam keselamatan umum, berbangsa dan
bernegara.
5) Penerapan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) dalam melaksanakan
pelayanan sebagai seorang PNS.
6) Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di kerja serta ikut serta
belajar bahasa daerah sebagai bentuk rasa cinta kepada tanah air.
7) PNS yang memahami Peraturan Baris-Berbaris (PBB), tata upacara dan
keprotokolan sebagai bentuk kesiapsiagaan bela negara.
2. Telaahan kondisi kesiapsiagaan Bela Negara Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamandau dengan menggunakan analisis SWOT
a. Kekuatan (Strenght)
1) Banyaknya tersedia tenaga profesional di bidang olahraga untuk memberikan
pelatihan kepada PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamandau dan
tersedianya fasilitas-fasilitas olahraga yang memadai.
2) Masih ada PNS yang berdedikasi tinggi untuk mengabdi.
3) Banyaknya sumber daya yang kompeten.
4) Adanya guru-guru yang juga menjabat sebagai Pembina Pramuka yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman terkait Peraturan Baris-Berbaris (PBB) dan tata
upacara serta keprotokolan.
b. Kelemahan (Weakness)
1) Kurangnya pemahaman PNS terkait kesiapsiagaan bela negara.
2) Beban kerja tidak merata.
3) Adanya etos kerja yang menurun pada sebagian PNS.
4) Masih ada pegawai yang menyia-nyiakan waktu dengan santai.
5) Kurangnya sosialisasi tentang proses pembuatan Laporan Informasi terkait
ancaman atau bahaya yang mengancam keselamatan umum, berbangsa dan
bernegara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamandau.
6) Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya memiliki pengetahuan dan
pengalaman terkait Peraturan Baris-Berbaris (PBB) dan tata upacara serta
keprotokolan dalam rangka usaha awal kesiapsiagaan bela negara.
c. Peluang (Opportunity)
1) Unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamandau yang terus berbenah
dalam pemenuhan fasilitas yang menunjang misalnya berupa lapangan yang
lebih luas untuk dalam memberikan keleluasaan kepada para PNS dalam
melakukan olahraga dan olahfisik serta melakukan aktifitas berbagi pengetahuan
dan pengalaman terkait Peraturan Baris-Berbaris (PBB) dan tata upacara serta
keprotokolan dengan lebih aman dan nyaman.
2) Adanya regenerasi PNS yang dapat menjadi agen perubahan.
3) Adanya pembinaan dari Pemerintah Kabupaten Lamandau sendiri.
4) Adanya kebijakan yang mendukung pembentukan karakter bela negara.
5) Perbaikan sistem yang lebih baik melalui akreditasi.
6) Potensi koordinasi lintas program dan lintas sektor, seperti kegiatan loka karya
dengan memanfaatkan teknologi seperti zoom meeting.
7) Adanya komitmen pemerintah untuk memberikan insentif bagi PNS dalam
bentuk tunjangan kinerja.
d. Hambatan (Treatment)
1) Akibat pandemi virus Covid-19 yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan para
PNS, termasuk PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamandau.
Dikarenakan adanya larangan untuk berkumpulnya orang banyak maka kegiatan
olahraga ataupun senam ditiadakan sebagai salah satu upaya mengurangi
kerumunan dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid-19.
2) Kurangnya jumlah karyawan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamandau.
3) Kurangnya pengawasan di wilayah terpencil.
4) Tidak semua instansi memiliki fasilitas lengkap untuk menunjang kegiatan
berolahraga.

3. Rekomendasi langkah-langkah strategis dan sistematis untuk membangun dan


memperkuat kesiapsiagaan bela negara PNS di Pemerintah Kabupaten Lamandau
a. Sosialisasi tentang pentingnya bela negara, meningkatkan etos kerja tinggi serta
peningkatan pelayanan pada PNS
Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi di ruang digital
misalnya dengan menggunakan zoom meeting dan disampaikan bahwa seorang
PNS harus siap sedia menghadapi ancaman atau bahaya yang berpengaruh
terhadap keselamatan umum, berbangsa, dan bernegara. Saat ada ancaman atau
masalah di dalam berbangsa dan bernegara, PNS tersebut dapat segera
melaporkannya pada pihak terkait sesuai dengan SOP, sehingga dapat diatasi
dengan segera dan negara Indonesia akan tetap aman dan tentram tanpa gangguan
dari pihak lain. Tak lupa menghimbau kepada PNS untuk selalu menerapkan 5S
(Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) dalam memberikan pelayanan sebagai
komitmen etos kerja tinggi.
b. Latihan kegiatan fisik untuk menjaga kesehatan jasmani.
Di masa pandemi seperti ini, PNS harus tetap menjaga kesehatan jasmaninya tetapi
dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Bisa dengan melaksanakan
kegiatan olahraga yang dapat dilakukan di rumah seperti aerobik, senam, bermain
badminton, yoga, atau dengan jogging di sekitar rumah. Kondisi badan yang sehat,
bugar, dan fit tersebut diharapkan akan membuat PNS siap sedia menghadapi
segala ancaman yang mungkin akan terjadi. Selain itu, kondisi yang fit bagi
seorang PNS maka diharapkan akan mampu memberikan pelayanan pada
masyarakat dengan baik dan prima.
c. Memberi sanksi tegas terhadap disiplin PNS
Pemberian teguran lisan maupun tertulis tergantung dengan tingkatan sanksi yang
dilakukan oleh PNS yang melakukan pelanggaran disiplin. Apabila teguran lisan
tidak diindahkan atau tidak dilaksanakan maka dapat diberikan teguran tertulis yang
menyangkut sanksi administratif.
d. Rutin melakukan pembinaan terhadap PNS supaya tetap mengabdi dan setia pada
negara dan bangsa.
e. Meningkatkan protokol kesehatan dan pembentukan Satgas Covid-19 hingga pada
unit terkecil
Di masa pandemi seperti ini, latihan keprotokolan bisa dilakukan di instansi
masing- masing karena ruang lingkupnya lebih kecil sehingga tetap bisa
menjalankan protokol kesehatan. Seluruh PNS senantiasa melaksanakan protokol
kesehatan dalam setiap aktivitas dan saling mengingatkan untuk selalu menerapkan
5M yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, membatasi mobilisasi,
dan menghindari kerumunan. Selain itu juga dengan adanya pembentukan Satgas
Covid-19 hingga pada unit terkecil diharapkan dapat terjadi pengetatan pada
protokol kesehatan sehingga dapat benar-benar memerangi Covid-19
f. Mewajibkan PNS untuk senantiasa menggunakan bahasa indonesia dan
memberikan motivasi kepada PNS untuk yang berasal dari luar Kabupaten
Lamandau untuk belajar bahasa daerah
Adanya kebijakan untuk memakai bahasa indonesia di lingkungan instansi untuk
menghindari kesalahpahaman antara PNS yang berasal dari berbagai daerah
sehingga tercipta persatuan serta komunikasi yang efektif antar PNS. Selain itu,
juga memberikan motivasi kepada PNS untuk yang berasal dari luar Kabupaten
Lamandau untuk belajar bahasa daerah dengan cara sederhana seperti aktif bertanya
dan berkomunikasi secara personal dengan rekan kerja yang piawai berbahasa
daerah, hal ini dilakukan PNS sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya yang
ada di lingkungan sekitar tanpa melupakan khazanah budayanya sendiri
g. Latihan Keprotokolan
Hal ini dapat dilakukan pada lingkungan instansi/ unit kerja masing-masing jika
pandemi telah berakhir atau dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Aturan untuk melaksanakan upacara dalam acara kenegaraan atau acara resmi,
mengacu pada peraturan pemerintah nomor 62 tahun 1990 tentang ketentuan
keprotokolan mengenai tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan.
Contoh tata urutan pelaksanaan kenaikan bendera.
1) Seluruh Peserta upacara diatur dalam kelompok/ barisan
2) Petugas upacara telah menempati tempat yang ditentukan
3) Komandan Upacara memasuki lapangan upacara dan menyiapkan seluruh
barisan
4) Inspektur Upacara memasuki lapangan upacara
5) Penghormatan kepada inspektur upacara
6) Laporan Komandan upacara kepada inspektur upacara bahwa upacara siap
dimulai
7) Pengibaran bendera merah putih dan penghormatan dipimpin komandan upacara
8) Mengheningkan cipta dipimpin inspektur upacara
9) Pembacaan teks pancasila oleh inspektur upacara
10) Pembacaan pembukaan UUD tahun 1945
11) Amanat Inspektur Upacara
12) Pembacaan Doa
13) Laporan Komandan Upacara Kepada Inspektur Upacara bahwa upacara telah
selesai dilaksanakan
14) Upacara selesai. Inspektur Upacara meninggalkan lapangan upacara. Barisan
dapat diistirahatkan oleh komandan upacara.

Anda mungkin juga menyukai