ROAD MAP
ANALISIS KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
DI LINGKUNGAN SMKN 1 KUALA KAPUAS
REKOMENDASI LANGKAH-
LANGKAH STRATEGIS DAN TERWUJUDNYA
KONDISI
TELAAHAN TERKAIT SISTEMATIS UNTUK PNS DI SMKN 1
KESIAPSIAGAAN KESIAPSIAGAAN KUALA KAPUAS
MEMBANGUN/
BELA NEGARA BELA NEGARA PNS MEMPERKUAT YANG MEMILIKI
DI SMKN 1 MENGGUNAKAN KESIAPSIAGAAN BELA KESIAPSIAGAAN
KUALA KAPUAS ANALISIS SWOT NEGARA DI SMKN 1 BELA NEGARA
KUALA KAPUAS
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam mengahadapi situasi kerja yang
beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar
disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasrkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk
menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Kesadaran
bela negara menjadi bagian penting dari strategi nasional bangsa dan negara Indonesia guna
menghadapi berbagai ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan.
1
A. Kondisi Kesiapsiagaan Bela Negara di Lingkungan Sekolah
1. Kondisi Saat Ini
Studi kasus yang diambil dalam pembahasan kesiapsiagaan bela negara PNS ini
lingkupan Sekolah. Dimana dalam lingkupan sekolah sadar dan menjalani masih
rendah, hal ini bisa tercermin dari beberapa aspek diantaranya yaitu:
a. Masih banyak PNS yang hadir ke sekolah tidak tepat waktu.
b. Masih banyak PNS yang belum mengetahui proses penyampaian Laporan Informasi
terkait ancaman/bahaya yang mengancam keselamatan umum, berbangsa dan
bernegara.
c. Masih banyak PNS yang tidak profesional menjalankan tugas dan masih sering
bersikap atau menilai murid secara subjektif dan tidak objektif.
d. Masih banyak PNS yang sering mengundurkan waktu pembelajaran jarak jauh
(Daring) tidak sesuai dengan jam yang sudah di sepakati dan bahkan masih banyak
PNS memberikan tugas-tugas daring tidak tepat pada waktu yang sudah di
sepakati.
e. Masih sedikitnya PNS yang melakukan kegiatan olahraga dan olah fisik
f. Masih didapati beberapa PNS yang terkadang tidak mematuhi protokol kesehatan
seperti tidak menggunakan masker, berkerumun di lingkungan sekolah.
g. Masih didapati beberapa PNS yang dalam pergaulan antar sesama PNS yang
berkubu-kubu atau membuat grup yang biasanya terdiri dari beberapa orang.
h. Masih didapati beberapa PNS yang mengajar tidak sesuai dengan kemampuan dan
keahliannya.
2
menghargai dan menghormati sesama PNS dan rekan kerja yang lain tanpa membeda-
bedakan ras, golongan, suku, budaya maupun agama.
3
- Perpecahan PNS jika tidak diimbangi pengetahuan kesiapsiagaan bela negara di
sekolah.
- Begitu pula untuk siswa di sekolah dalam hal persatuan dan kesatuan bangsa.
- Antisipasi golongan-golongan yang dapat memecah keutuhan di lingkungan
sekolah.
4
- Mengurangi mobilitas berpergiaan ke luar kota
4. Latihan Kegiatan Olah Fisik sebagai bentuk dari Pembinaan Kesehatan Jasmani
Dapat berupa latihan fisik yang bisa diadakan oleh guru di sekolah , seperti
melakukan kegiatan aerobic, senam, lari pagi, bermain badminton, tenis meja dan lain –
lain. Hal ini dilakukan agar terciptanya kebugaran didalam tubuh seorang PNS.
Sehingga nantinya dalam bekerja di sekolah, PNS mampu memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan baik dan prima seperti mengontrol emosi diri, dll.
5. Mengadakan Kegiatan Supervisi Kelas
Supervisi kelas adalah kegiatan pengawasan yang ditujukan pada salah satu guru
yang tujuannya adalah untuk mengamati dan mencatat data kemampuan profesional
guru dalam proses belajar mengajar. Supervisi kelas ini dapat dilakukan oleh Kepala
Sekolah dan Tim, hendaknya kegiatan ini dapat dilakukan pertriwulan sehingga dapat
mengetahui bagaimana proses belajar mengajar yang dilakukan guru. Antara lain
kegiatan yang dilakukan meliputi:
a. Meneliti susunan rencana pembelajaran,
b. Mengamati pelaksanaan KBM menurut rencana pembelajaran yang sudah dibuat,
c. Mengamati aktivitas guru dalam KBM,
d. Mengamati penguasaan guru terhadap materi pengajaran,
e. Mengamati interaksi antara guru dan peserta didik, serta
f. Melakukan pengamatan pencapaian tujuan pengajaran/pembelajaran.
6. Menugaskan guru untuk mengikuti dan bergabung dalam kegiatan MGMP
MGMP atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran adalah forum atau wadah yang
memfasilitasi berkumpulnya guru mata pelajaran yang sama untuk mengembangkan
profesionalitas kerja, dengan menugaskan guru mata pelajaran mengikuti dan
bergabung dalam kegiatan MGMP maka diharapkan seorang guru dapat berbagi
informasi sehingga diperoleh pengetahuan dan keterampilan demi peningkatan mutu
pelayanan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Tidak hanya sampai
disitu, kegiatan MGMP juga mampu membantu guru mendapatkan berbagai informasi
tentang pendidikan misalnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, perubahan
kurikulum, metodologi dan sebagainya.
7. Mengirimkan guru pada kegiatan Workshop/ Seminar / Diklat.
5
yaitu untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya, diadakan
pengaturan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan PNS. Kemudian
ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, dalam peraturan pemerintah ini
yang dimaksud dengan pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai negeri sipil yang
selanjutnya disebut Diklat adalah proses penyelenggaraan belajar dan mengajar dalam
rangka meningkatkan kemampuan pegawai negeri sipil.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil pasal 2 dan 3, bahwa Diklat bertujuan agar :
Peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas
jabatan secara operasional dengan didasari kepribadian etika pegawai negeri sipil
sesuai dengan kebutuhan instansi; Menciptakan aparatur yang mampu berperan
sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa; Memantapkan sikap
dan semangat kepribadian yang berorientas pada pelayanan, pengayoman,
pemberdayaan masyarakat; Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola berpikir
dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan demi terwujudnya
pemerintahan yang baik. Dengan mengikuti kegiatan tersebut seorang guru diharapkan
dapat menumbuhkan sikap professional terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai
pendidik generasi penerus yang akan dating serta menghasilkan generasi-generasi
milenial yang mampu bersaing didunia internasional.