Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK AGENDA 1 HARI KE – 3 (ROAD MAP)

GOLONGAN III ANGKATAN IX

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 3 :

1. LAMSIAH, S.Pd. 6. NELAE AGUSTINA, S.Pd


2. M. RIJA FAJRIN, S.Pd 7. NORHIKMAH, S.Pd
3. MATRIAS, S.Kom 8. NOVIA FUJA LESTARI W, S.Pd
4. M. JOHAN WAHYUDI, S.Pd 9. PUJI LESTARI, S.Pd
5. M. RAMADHAN, S.Pd 10. RAHMADI, S.Pd

ROAD MAP
ANALISIS KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
DI LINGKUNGAN SMKN 1 KUALA KAPUAS

REKOMENDASI LANGKAH-
LANGKAH STRATEGIS DAN TERWUJUDNYA
KONDISI
TELAAHAN TERKAIT SISTEMATIS UNTUK PNS DI SMKN 1
KESIAPSIAGAAN KESIAPSIAGAAN KUALA KAPUAS
MEMBANGUN/
BELA NEGARA BELA NEGARA PNS MEMPERKUAT YANG MEMILIKI
DI SMKN 1 MENGGUNAKAN KESIAPSIAGAAN BELA KESIAPSIAGAAN
KUALA KAPUAS ANALISIS SWOT NEGARA DI SMKN 1 BELA NEGARA
KUALA KAPUAS

Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam mengahadapi situasi kerja yang
beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar
disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasrkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk
menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Kesadaran
bela negara menjadi bagian penting dari strategi nasional bangsa dan negara Indonesia guna
menghadapi berbagai ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan.

1
A. Kondisi Kesiapsiagaan Bela Negara di Lingkungan Sekolah
1. Kondisi Saat Ini
Studi kasus yang diambil dalam pembahasan kesiapsiagaan bela negara PNS ini
lingkupan Sekolah. Dimana dalam lingkupan sekolah sadar dan menjalani masih
rendah, hal ini bisa tercermin dari beberapa aspek diantaranya yaitu:
a. Masih banyak PNS yang hadir ke sekolah tidak tepat waktu.
b. Masih banyak PNS yang belum mengetahui proses penyampaian Laporan Informasi
terkait ancaman/bahaya yang mengancam keselamatan umum, berbangsa dan
bernegara.
c. Masih banyak PNS yang tidak profesional menjalankan tugas dan masih sering
bersikap atau menilai murid secara subjektif dan tidak objektif.
d. Masih banyak PNS yang sering mengundurkan waktu pembelajaran jarak jauh
(Daring) tidak sesuai dengan jam yang sudah di sepakati dan bahkan masih banyak
PNS memberikan tugas-tugas daring tidak tepat pada waktu yang sudah di
sepakati.
e. Masih sedikitnya PNS yang melakukan kegiatan olahraga dan olah fisik
f. Masih didapati beberapa PNS yang terkadang tidak mematuhi protokol kesehatan
seperti tidak menggunakan masker, berkerumun di lingkungan sekolah.
g. Masih didapati beberapa PNS yang dalam pergaulan antar sesama PNS yang
berkubu-kubu atau membuat grup yang biasanya terdiri dari beberapa orang.
h. Masih didapati beberapa PNS yang mengajar tidak sesuai dengan kemampuan dan
keahliannya.

2. Kondisi yang Di Harapkan


Memperhatikan kondisi PNS yang terjadi di lingkungan SMKN 1 Kuala Kapuas saat
ini, maka diharapakan kedepannya seluruh PNS di lingkungan Sekolah SMKN 1 Kuala
Kapuas dapat memahami dan menerapkan sikap disiplin serta mempunyai kesadaran
tinggi akan tanggung jawab sebagai aparatur negara, memahami dan menerapkan
tekad dan tindakan yang mengandung nilai-nilai dasar bela negara seperti PNS rutin
melakukan kegiatan olahraga dan olahfisik. Serta diharapkan PNS memiliki kesadaran
betapa pentingnya menjalankan protokol kesehatan seperti menjaga jarak,
menggunakan masker dan mencuci tangan, demi memutus rantai penyebaran COVID-
19, dan juga diharapkan PNS memiliki kesadaran akan pentingnya persatuan,

2
menghargai dan menghormati sesama PNS dan rekan kerja yang lain tanpa membeda-
bedakan ras, golongan, suku, budaya maupun agama.

B. Telaah Kondisi Kesiapan Bela Negara PNS Di Lingkungan Sekolah


1. Strength
- Banyaknya PNS di Lingkungan sekolah yang memiliki pengetahuan tentang
kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
- Masih ada PNS yang mempunyai dedikasi tinggi dalam hal kedisiplinan dan
pengabdian .
- Ketersediaan anggaran sekolah yg cukup memadai.
- Adanya dukungan dari pemerintah dalam hal peningkatan struktur dan inprastruktur
belajar.
2. Weakness
- Kurangnya pemahaman PNS di lingkungan sekolah terkait kesiapsiagaan bela
Negara.
- Kurangnya kesadaran pegawai pentingnya menjaga protocol kesehatan.
- Adanya kesenjangan usia dan jabatan yang berdampak pada perbedaan
pemahaman mengenai kesiapsiagaan bela Negara.
- Beban kerja tidak merata.
- Menurunnya semangat etos kerja di sebagian PNS.
3. Opportunities
- Integritas seorang PNS akan meningkat setelah memahami konsep bela Negara
dengan baik dan benar.
- Karir dan jenjang PNS yang lebih baik.
- Dengan menyebarkan kesiapsiagaan bela Negara dengan baik akan memberikan
dampak positif kepada PNS yang lain.
- Dapat menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang baik.
- Memberikan pemahaman konsep bela negara kepada siswa di sekolah.
4. Threats
- Pencegahan miskonsepsi tentang kesiapsiagaan bela negara di sekolah.
- Penanggulangan paham-paham radikal yang dapat memecah persatuan dan
kesatuan bangsa di lingkungan sekolah.

3
- Perpecahan PNS jika tidak diimbangi pengetahuan kesiapsiagaan bela negara di
sekolah.
- Begitu pula untuk siswa di sekolah dalam hal persatuan dan kesatuan bangsa.
- Antisipasi golongan-golongan yang dapat memecah keutuhan di lingkungan
sekolah.

C. Rekomendasi Langkah-langkah Strategis dan Sistematis untuk membangun dan


memperkuat kesiapsiagaan Bela Negara PNS di Lingkungan Sekolah.
1. Memberikan Sanksi yang Tegas terhadap disiplin Pegawai
Dapat berupa teguran lisan dan tertulis tergantung dengan tingkatan sanksi yang
dilakukan oleh pegawai yang bersangkutan. Apabila teguran lisan tidak diindahkan atau
dilaksanakan maka akan dberikan teguran tertulis yang menyangkut dengan sanksi
administratif, seperti misalahnya pada saat pandemi seperti saat ini, pemerintah pusat
maupun daerah telah memberi arahan dan sanksi yang tegas bagi ASN yang melanggar
pelarangan mudik pada saat Ramadan 1441 Hijriah maupun Hari Raya Idul fitri.
2. Memberikan sosialisasi tentang proses pembuatan Laporan Informasi Kepada
PNS
Pemerintah Kalimantan Tengah, Khususnya SMKN 1 Kuala Kapuas harusnya
membuat program seperti sosialisasi tentang pembuatan Laporan Informasi terkait
ancaman/bahaya yang mengancam keselamatan umum, berbangsa dan bernegara
kepada para PNS, agar nantinya jika ada bentuk ancaman atau masalah berbangsa dan
bernegara dapat segera dilaporkan kepada pihak terkait sesuai dengan SOP yang ada,
sehingga Negara kita bisa aman dan tentram tanpa gangguan dari pihak yang ingin
menjerumuskan ke hal hal yang tidak baik.
3. Memberikan Sosialisasi Mengenai Protokol Kesehatan
Hal ini dapat dilakukan pada lingkungan instansi terkait dengan mengundang
narasumber yang berhubungan dengan kesehatan, sehingga PNS bisa mendapatkan
pengetahuan mengenai pentingnya mematuhi protokol kesehatan yang sedang berlaku
di masa pandemi Covid-19, seperti:
- Rutin mencuci tangan dengan sabun
- Memakai masker
- Menjaga jarak
- Menjauhi kerumunan

4
- Mengurangi mobilitas berpergiaan ke luar kota
4. Latihan Kegiatan Olah Fisik sebagai bentuk dari Pembinaan Kesehatan Jasmani
Dapat berupa latihan fisik yang bisa diadakan oleh guru di sekolah , seperti
melakukan kegiatan aerobic, senam, lari pagi, bermain badminton, tenis meja dan lain –
lain. Hal ini dilakukan agar terciptanya kebugaran didalam tubuh seorang PNS.
Sehingga nantinya dalam bekerja di sekolah, PNS mampu memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan baik dan prima seperti mengontrol emosi diri, dll.
5. Mengadakan Kegiatan Supervisi Kelas
Supervisi kelas adalah kegiatan pengawasan yang ditujukan pada salah satu guru
yang tujuannya adalah untuk mengamati dan mencatat data kemampuan profesional
guru dalam proses belajar mengajar. Supervisi kelas ini dapat dilakukan oleh Kepala
Sekolah dan Tim, hendaknya kegiatan ini dapat dilakukan pertriwulan sehingga dapat
mengetahui bagaimana proses belajar mengajar yang dilakukan guru. Antara lain
kegiatan yang dilakukan meliputi:
a. Meneliti susunan rencana pembelajaran,
b. Mengamati pelaksanaan KBM menurut rencana pembelajaran yang sudah dibuat,
c. Mengamati aktivitas guru dalam KBM,
d. Mengamati penguasaan guru terhadap materi pengajaran,
e. Mengamati interaksi antara guru dan peserta didik, serta
f. Melakukan pengamatan pencapaian tujuan pengajaran/pembelajaran.
6. Menugaskan guru untuk mengikuti dan bergabung dalam kegiatan MGMP
MGMP atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran adalah forum atau wadah yang
memfasilitasi berkumpulnya guru mata pelajaran yang sama untuk mengembangkan
profesionalitas kerja, dengan menugaskan guru mata pelajaran mengikuti dan
bergabung dalam kegiatan MGMP maka diharapkan seorang guru dapat berbagi
informasi sehingga diperoleh pengetahuan dan keterampilan demi peningkatan mutu
pelayanan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Tidak hanya sampai
disitu, kegiatan MGMP juga mampu membantu guru mendapatkan berbagai informasi
tentang pendidikan misalnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, perubahan
kurikulum, metodologi dan sebagainya.
7. Mengirimkan guru pada kegiatan Workshop/ Seminar / Diklat.

Pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian


pada pasal 31 mengatur tentang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (PNS)

5
yaitu untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya, diadakan
pengaturan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan PNS. Kemudian
ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, dalam peraturan pemerintah ini
yang dimaksud dengan pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai negeri sipil yang
selanjutnya disebut Diklat adalah proses penyelenggaraan belajar dan mengajar dalam
rangka meningkatkan kemampuan pegawai negeri sipil.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil pasal 2 dan 3, bahwa Diklat bertujuan agar :
Peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas
jabatan secara operasional dengan didasari kepribadian etika pegawai negeri sipil
sesuai dengan kebutuhan instansi; Menciptakan aparatur yang mampu berperan
sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa; Memantapkan sikap
dan semangat kepribadian yang berorientas pada pelayanan, pengayoman,
pemberdayaan masyarakat; Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola berpikir
dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan demi terwujudnya
pemerintahan yang baik. Dengan mengikuti kegiatan tersebut seorang guru diharapkan
dapat menumbuhkan sikap professional terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai
pendidik generasi penerus yang akan dating serta menghasilkan generasi-generasi
milenial yang mampu bersaing didunia internasional.

Anda mungkin juga menyukai