1. Putusnya Hubungan Perkawinan/cerai Defenisinya.
Perceraian adalah berakhirnya suatu pernikahan. Perceraian merupakan terputusnya
hubungan antara suami istri, disebabkan oleh kegagalan suami atau istri dalam menjalankan obligasi peran masing-masing. Perceraian dipahami sebagai akhir dari ketidakstabilan perkawinan antara suami istri yang kemudian hidup terpisah dan diakui secara sah berdasarkan hukum yang berlaku.
2. Dasar Hukum Talak.
Talak itu sendiri menurut Pasal 117 Kompilasi Hukum Islam (“KHI”) adalah ikrar
suami di hadapan Pengadilan Agama yang menjadi salah satu sebab putusnya perkawinan.
Namun jika talak diucapkan suami di luar Pengadilan Agama, menurut Nasrullah
Nasution, S.H. dalam artikel Akibat Hukum Talak di Luar Pengadilan hanya sah menurut hukum agama saja, tetapi tidak sah menurut hukum yang berlaku di negara Indonesia. Akibat dari talak yang dilakukan di luar pengadilan adalah ikatan perkawinan antara suami-istri tersebut belum putus secara hukum.
3. Faktor Penyebab Perceraian.
Penyebab terjadinya perceraian itu sendiri yaitu kekerasan dalam rumah tangga,
perselingkuhan, pendidikan, dan usia (Mayangsari, 2015:136). Permasalahan dalam rumah tangga sulit untuk dipecahkan dan kadang- kadang berakibat pada hubungan ikatan perkawinan suami istri.