Anda di halaman 1dari 11

Mata kuliah Dosen Pembimbing

Pemeriksaan Akuntansi Sonia Sischa Eka Putri, M.Ak

AUDITING
( TUGAS MANDIRI )

Di Susun Oleh :
Kelas 5E

Arifelna Mendra (11773200214)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUSKA RIAU
2017/2018
Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmad dan karunia-
Nya sehingga penukis dapat menyelesaikan makalah Mata Kuliah Pemeriksaan Akuntansi yang
berjudul “ AUDITING”.

Sholawat beserta salam kita hadiahkan untuk nabi Muhammad SAW yang mana beliau
telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah ke zaman yang berisi ilmu pengetahuan seperti
yang kita rasakan pada saat ini.

Dan tak lupa pula ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengajar mata
kuliah Pemeriksaan Akuntansi yaitu Ibu Sonia Sischa Eka Putri, M.Ak. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih terdapat kekhilafan dan kekurangan, maka dari itu kritik dan saran
demi penyempurnaan lebih lanjut sangat diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi yang berminat untuk membacanya. Aamiin..

Wassalamualaikum wr.wb

Pekanbaru,26 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGENTAR……………………………………………………..........

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….......

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………….

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………...

1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Tahap- Tahap Audit…………………………………………

2.2 Jenis – Jenis Audit……………………………………………...

2.3 Peer Review……………………………………..........………...

BAB III KESIMPULAN

3.1 TujuanPenulisan………………………………........................

DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Auditing atau Audit adalah sebuah pemeriksaan yang dilakukan secara kritis ataupun
sistematis. Dimana pihak yang melakukan bersifat indenpenden terhadap laporan keuangan yang
disusun oleh pihak manajemen serta catatan-catatan pembukuan dan bukti pendukung yang
kuat.Tujuannya agar bisa menunjukkan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan. Jasa
audit mencangkup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendasari laporan keungan historis
suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen entitas tersebut. Akuntan publik
yang memberikan jasa audit disebut dengan istilah auditor.

Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan
kejadian-kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara
pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-
hasilnya kepada pemakai yang bekepentingan. Dalam akuntansi, seorang akuntan harus
menemempuh beberapa langkah dari pencatatan bukti transaksi hingga memperoleh laporan
keuangan. Begitu pula dalam auditing, terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh oleh
auditor sehingga memperoleh perbaikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

1.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalnya yaitu : Bagaimana tahap-tahap audit yang harus kita ketahui?
Apa saja jenis-jenis audit?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1) Untuk memenuhi tugas mata kuliaah auditing.
2) Untuk mengetahui tahap-tahap audit.
3) Untuk mengetahui jenis-jenis audit itu seperti apa
4) Untuk menambah wawasan atau referensi bagi para pembaca maupun mahasiswa.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tahap – Tahap Audit

Dalam melakukan audit, seorang auditor haruslah mengetahui tahap-tahap audit ditempuh
untuk memenuhi tujuan audit yaitu untuk mencapai perbaikan atas berbagai program atau
aktivitas dalam pengelolaan perusahaan yang masih memerlukan perbaikan. Serta perbaikan ini
dilakukan terhadap objek-objek audit yang meliputi keseluruhan perusahaan atau kegiatan yang
dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuannya. Adapun tahapan-tahapaan
atau proses audit atas laporan keuangan, yaitu:

1. Perencanaan Audit
Dalam setiap audit, ada beberapa macam cara yang dapat ditempuh oleh seorang
auditor dalam mengumpulkan bahan bukti untuk mencapai tujuan audit secara
keseluruhan. Dua perhitungan yang mempengaruhi pendekatan yang akan dipilih yakni
bahan bukti kompeten yang cukup harus dikumpulkan untuk memenuhi
pertanggungjawaban professional dari auditor dan biaya pengumpulan bahan bukti yang
harus dibuat seminim mungkin. Ada tujuan tahap yang harus ditempuh oleh auditor
dalam merencanakan auditnya:
a. Memahami bisnis dan industri klien
b. Melaksanakan prosedur analitik dilakukan enam tahap, yaitu:
 Menidentifikasi perhitungan/perbandingan yang harus dibuat
 Megembangkan harapan
 Melaksanakan perhitungan/perbandingan
 Menganalisa data dan mengidentifikasi perbedaan signifikan
 Menyelidiki perbedaan signifikan yang tidak terduga dan mengevaluasi perbedaan
tersebut
 Menentukan dampak hasil prosedur analitik terhadap perencanaan audit
c. Mempertimbangkan tingkat materialitas awal
Pada tahap perencanaan audit, audit perlu mempertimbangkan materialitas awal
pada dua tingkat berikut ini:
 Tingkat laporan keuangan
 Tingkat saldo akun
d. Mempertimbangkan risiko bawaan
Berbagai risiko yang harus dipertimbangkan oleh auditor dalam setiap tahap
proses auditnya yaitu:
 Perencanaan Audit
 Pemahaman dan pengujian pengendalian intern
 Penaksiran risiko pengendalian
 Pelaksanaan Pengujian Substantif
 Penetapan risiko deteksi
 Penerbitan Laporan Audit
 Penilaian Risiko Audit
e. Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika
periaktan dengan klien berupaa audit tahun pertama
Auditor harus menetukan bahwa saldo awal mencerminkan penerpaan kebijakan
akuntansi yang semestinya dan bahwa kebijakan tersebut diterapkan secara konsisten
dalam laporan keuangan tahun berjalan. Bila terdapat perubahan dalam kebijakan
akuntansi atau penerapnnya, auditor harus memperoleh kepastian bahwa perubahan
tersebut memang semestinya dilakuakn, dan dipertanggungjawabkan, serta
diungkapkan.
f. Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan
Dengan adanya keterkaitan antara bukti audit, materialitas dan komponen risiko
audit (risiko bawaan, risiko pengendalian dan riiko deteksi), auditor dapat memilih
strategi audit awal dalam perencanaan audit terhadap asersi individual atau golongan
transaksi.
g. Memahami pengendalian intern klien
Langkah pertama dalam pengendalian intern adalah dengan mempelajari unsur-
unsur pengendalian intern yang berlaku. Langkah berikutnya adalah melakukan
penilaian terhadap efektivitas pengendalian intern dengan menentukan kekuatan dan
kelemahan pengendalian intern tersebut. Untuk mendukung keyakinan atas efektivitas
pengendalian intern tersebut, auditor melakukan pengujian pengendalian.

2. Pelaksanaan Pengujian Audit


Jika auditor telah menetapkan tingkat resiko pengendalian yang lebih rendah
berdasarkan identifikasi pengendalian, ia akan memperkecil luas penilaiannya sampai
suatu titik dimana ketetapan informasi keuangan yang berkaitan dengan pengendalian itu
harus diperiksa keabsahannya melalui pengumpulan bahan bukti. Tetapi membenarkan
tingkat resiko lebih rendah yang ditetapkan ini, auditor harus menguji keefektifan
pengendalian tersebut.

3. Melaksanakan Prosedur Pengujian Terperinci


Auditor melakukan berbagai macam pengujian yang secara garis besar dapat
dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut.
a. Pengujian analitik
Pengujian analitik dilakukan oleh auditor pada tahap awal proses auditnya dengan
cara mempelajari perbandingan dan hubungan antara data yang satu dengan data
yang lain.
b. Pengujian pengendalian
Pengujian pengendalian terutama ditujukan untuk mendapat informasi mengenai:
 Frekunsi pelaksanaan aktivitas pengendalian yang ditetapkan,
 Mutu pelaksanaan aktivitas pengendalian tersebut
 Karyawan yang melaksanakan aktivitas pengendalian tersebut.
c. Pengujian substantif
Pengujian substantif merupakan prosedur audit yang dirancang untuk menemukan
kemungkinan kesalahan moneter yang secara langsung mempengaruhi kewajaran
penyajian laporan keuangan. Kesalahan moneter yang terdapat dalam informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan kemungkinan terjadi karena dalam: Penerapan
prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, Tidak diterapkannya prinsip
akuntasni bertrima umum di Indonesia, Ketidak konsistenan dalam penerapan
prinsip akuntasi berterima umum di Indonesia.

4. Pelaporan Audit
Setelah auditor menyelesaikan semua prosedur tahap selanjutnya adalah
menggabungkan seluruh mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan. Bagian akhir
dari proses audit adalah pelaporan hasil audit. Isi laporan audit terikat pada format yang
telah diterapkan oleh IAI. Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor
dalam berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan tersebut auditor
menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keungan auditnya. Pendapat
auditor tersebut disajikan dalam suatu laporan tertulis yang umumnya berupa laporan
audit baku. Laporan itu haruslah memenuhi persyaratan teknis yang jelas yang
dipengaruhi oleh ruang lingkup audit dan sifat temuan auditor.
Seluruh tahapan audit ini pada akhirnya akan menghasilkan rekomendasi yang
kemudian harus ditindaklanjuti, yang menyajikan analisis dan manfaat yang diperoleh
perusahaan jika rekomendasi tersebut dilaksanakan, serta kerugian yang mungkin terjadi
jika rekomendasi tidak dilaksanakan karena tidak ada tindakan perbaikan yang dilakukan
perusahaan.

2.2 Jenis- Jenis Audit

Maksud dari pembagian ini adalah untuk menentukan tujua atau sasaran yang ingin
dicapai dengan adanya pengauditan. Ditinjau dari beberapa bidang,yaitu :

1. Ditinjau Dari Luas Pemeriksaan


a. Pemeriksaan Umum (General Audit ): Pemeriksaan umum atas laporan keuangan
yang dilakukan oleh kantor Akuntan Publik (KAP) yang indipendent dengan tujuan
dapat menilai sekaligus memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan.
b. Pemeriksaan Khusus (Special Audit): merupakan suatu pemeriksaan yang hanya
terbatas pada pemerintah audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntansi Publik (KAP)
dengan memberikan opini.
2. Ditinjau Dari Bidang Pemeriksaan
a. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit) : Berkaitan dengan kegiatan
mengumpulkan dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporansuatu entitas dengan
tujuan memberian pendapat (opini) tentang laporan tersebut apakah sesuai dengan
kriteria yang tekaah ditetapkan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b. Audit Operasional (Manajemen Audit) : jenis pemeriksaan terhadap kegiatan operasi
suatu perusahaan. Meliputi kebijakkan akuntansi dan kebijakan operasional
manejemen yang telah ditetapkan dengan tujuan untuk mengetahui kegiatan operasi
yang berjalan dengan efektif dan efisien.
c. Audit Ketaan (Compliance Audit) : tujuannya untuk mengetahui apakah perusahaan
telaah mentaati peraturan dan kebijakkan-kebijakkan yang berlaku yang telah
ditetapkan oleh pihak intern ataupun ekstern entitas/perusahaan. Berfungsi untuk
menentukan sejauh mana perusahaan mentaati peraturan, kebijakkan , hukum yang
dipatuhi oleh enttas yang di audit.
d. Audit Sistem Informasi : pemeriksaan yang dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP)
terhadap perusahaan yang melakukan proses data akuntansi, umumnya menggunakan
system Elektronik Data Processing (EDP). Auditor harus memperhatikan hal-hal
berikut :
 Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan computer baik program,
komunikasi, atau data dari akses yang tidak sah, modifikasi bahkan
penghancuran.
 Pengembangan program yang dilakukan atas otorisasi khusus dan umum dari
pihak manajemen perusahaan.
 Pemrosesan transaksi, file, laporan dan catatan computer dengan akurat dan
lengkap.
 Data file laporan yang tersimpan di computer sangat dijaga kerahasiaanya.
e. Audit Forensik : Tujuan dilakukan audit forensic adalah sebagai upaya pencegahan
terjadinya kecurangan (fraud). Hal yang dapat dilakukan audit forensik termasuk :
 Investigasi kriminal
 Indikasi kecurangan dalam bisnis atau karyawan
 Mengetahui kerugian suatu bisnis,
f. Audit Investigasi : Yang dimaksud audit investigasi adalah serangkaian kegiatan
mengenali (recorganized), menidentifikasi (Identify) dan menguji (examine) fakta-
fakta dan informasi yang ada guna mengungkap kejadian yang sebenarnya dalam
rangka pembuktian demi mendukung proses hukum atas dugaan penyimpangan yang
dapat merugikan keuangan suatu entitas (organisasi/perusahaan/negara/daerah).
g. Audit Lingkungan : Menurut (Kep. Men. LH 42/1994) audit lingkungan adalah
proses manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik, tercatat (terdkumentasi),
serta obyekttif tentang bagaimana suatu kinerja manajemen organisasi yang
bertujuan memfasilitasi kendali manajemen terhadap upaya pengendalian dampak
lingkungan dan pemanfaatan kebijakan usaha terhadap perundang-undangan tentang
pengelolaan lingkungan.

3. Ditinjau Dari Klompok Pelaksana Audit (Auditor)


a. Auditor Internal : Mempunyai tugas membantu manajemen puncak (top
management) dalam mengawasi asset (saveguard of asset) dan mengawasi kegiatan
operasional perusahaan sehari-hari. bekerja untuk perusahaan yang mereka audit,
oleh karena itu tugas auditor intern adalah mengaudit manajemen perusahaan
termasuk compliance audit.
b. Auditor Ekstern : Bekerja untuk lembaga / kantor akuntan publik (pihak ke-3) yang
statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit dan bekerja secara
independent dan objektif. Umumnya auditor ekstern menghasilkan laporan financial
audit.
c. Auditor Pajak : Mempunyai tugas melakukan ketaatan wajib pajak yang diaudit
menurut undang-undang perpajakan yang berlaku. Di Indonesia dilaksanakan oleh
Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang berada dibawah naungan Departemen
Keuangan Republik Indonesia.
d. Auditor Pemerintah : Adalah lembaga yang mempunyai tugas menilai kewajaran
informasi laporan keuangan instansi pemerintah atas pelaksanaan program dan
penggunaan asset milik pemerintah. Audit instansi pemerintah umumnya
dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pemeriksa
Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

2.3 Peer Review


BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh suatu
perusahan yang bersifat indenpenden terhaadap laporan keuangan yang telah ditetapkan oleh
manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya dengan tujuan
untuk mendapatkan hasil kewajaran laporan keuangan.

Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan
kejadian-kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara
pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-
hasilnya kepada pemakai yang bekepentingan

Tahap- tahap audit terdiri atas : Perencanaan audit, Pelaksanaan pengujian audit,
Melaksanakan prosedur audit penguji terperinci, Pelaporan audit. Dan jenis-jenis dari audit
terdiri atas beberapa bagian: Ditinjau dari luas pemeriksaan, Ditinjau dari bidang pemeriksaan,
dan Ditinjau dari kelompok pelaksaaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. “Business & Accounting.” Tersedia pada: akuntasnibisnis.wordpress.com.


(diakses tanggal 1 Desmber 2012).

https://www.google.com/amp/s/dosenaakuntansi.com/pengertian-audit/amp

Bintimuchisini. 2009. “Serba-Serbi Akuntansi.” Tersedia pada: bintimuchsini.blogspot.com.


(diakses tanggal 1 desember 2012).

https://www.google.com/amp/s/cikalbangsaa.wordpress.com/2012/09/17/tahap-tahap-audit/amp/

Anda mungkin juga menyukai