Anda di halaman 1dari 3

Partai Masyumi sudah banyak terlibat dalam aksi kenegaraan, mulai dari keikutsertaan

Masyumi dalam menghalangi dan melawan para penjajah yang kala itu masih menjajah
Indonesia dengan mengikuti peperangan. Partai Masyumi terbentuk pada saat awal Indonesia
mendapatkan kemerdekaan, dimana para politikus Islam pada saat itu berdiskusi dengan adanya
keinginan untuk membantuk partai politik yang memiliki basis Islam [ CITATION Ins13 \l 1033 ].
Dengan dukungan beberapa organisasi –organisasi keagamaan yang sebelumnya sudah ada d
seperti Nahdathul Ulama (NU), Muhammadiyyah, Persis, Partai masyumi akhirnya didirikan
sebagai salah satu partai politik yang lahir dari rahim proklamasi kemerdekaan Indonesia. Oleh
karena itu pada awal terbentuknya partai ini, partai Masyumi tidak memiliki ideology yang pasti
dan tegas. Karena pada kala itu partai Masyumi disibukkan dengan ikut andil dalam melawan
Belanda, sehingga partai Masyumi lebih focus dalam mengahadapi bagaimana cara mengalahkan
Belanda yang saat itu berkuasa sebagai penjajah di Indonesia. Namun jika melihat kembali apa
alasan awal partai Masyumi ini dibentuk, jelas terlihat bahwa ideology partai Masyumi terbentuk
yaitu dengan berideologi Islam dengan tujuan untuk membantu indonesia mengusir Belanda.
Yang dimana partai Masyumi menonjolkan Islam untuk menjadikan Islam sebagai identitas
mereka, dengan berlandasan ajaran Islam sebagai dasar dalam mengambil keputusan dan dasar
berfikir partai Masyumi. Meskipun tidak secara langsung menyebutkan bahwa partai masyumi
ini berideologi islam, tetapi hal ini dapat dilihat dari bagaimana pergerakan tokoh-tokohnya
dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Masyumi mengggunakan 3 cara untuk
membantu Indonesia mendapatkan tujuan nya yaitu dengan kekerasan, melibatkan tokoh-tokoh
islam dalam pemerintahan dan diplomasi. Pertama dengan kekerasan, maksudnya disini para
tokoh-tokoh masyumi mengumumkan jihad dan perang untuk mengusir penjajah, dari sini dapat
dilihat bahwa ideologi masyumi menyerap kebiasaan-kebiasaan dalam islam seperti apa yang
dilakukan oleh rosulullah dalam melakukan da’wah islam pada saat itu yaitu dengan melewati
beberapa peperangan. Dengan alasan bahwa kaum imperlialis atau penjajah telah menghina
agama islam di Indonesia. Kemudian kedua dengan cara memasukan tokoh-tokoh agama dalam
pemerintahan. Masyumi segera memasukan beberapa anggota mereka untuk membantu
menyusun pemerintahan dengan tujuan agar para utusan masyumi dapat memasukan ajaran-
ajaran islam kedalam pemerintahan Indonesia. Mengingat bahwa tokoh-tokoh yang dilibatkan
dalam proses penyusunan ini memiliki jasa dalam mengusir kaum kapitalis dari indonesia serta
sebelumya mereka telah ikut dalam kabinet, jabatan-jabatan di pemerintahan dan administrasi
negara. Yang terakhir cara masyumi adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan diplomasi
dengan aktor-aktor dari luar negeri. Hal ini bertujuan agar indonesia dengan cepat memperoleh
pengakuan kemerdekaan dari masyarakat internasional.[ CITATION Alf15 \l 1057 ] Bukan hanya itu
partai Masyumi bahkan menggunakan istilah – istilah yang ada di Islam sebagai istilah
pergerakan mereka untuk melawan dan menghadapi penjajah yang masuk di Indonesia pada
masa itu. Namun dari pihak partai Masyumi tidak pernah menyebutkan ideology partai Masyumi
secara langsung dan resmi.

Pada tahun 1947 anggota – anggota partai Masyumi mulai memberikan kejelasan
mengenai ideology yang mereka gunakan. Para anggota Masyumi mulai meggunakan kata – kata
istilah dari Islam dalam kegiatan – kegiatan yang mereka jalani secara terang – terangan. Selain
keinginan untuk mengusir penjajah dari Indonesia, partai masyumi ingin negara Indonesia
menjadi negara suatu negara hukum yang berdasarkan ajaran-ajaran islam. Hal ini diketahui pada
tanggal 6 Juli 1947 Masyumi mengeluarkan sebuah manifesto, dimana manifesto tersebut
terdapat istilah – istilah Islam yang digunakan Masyumi. Namun tetap saja Masyumi tidak
memberikan kejelasan yang pasti mengenai ideology mereka. Dengan terlibatnya Masyumi
dalam mempertahankan Indonesia dalam melawan Belanda merupakan alasan mengapa
Masyumi tidak dipermasalahkan mengenai ideology mereka. Alasan lain mengapa Masyumi
tidak secara terang – terangan mengungkapkan bahwa Masyumi menganut ideology Islam
adalah pada saat itu pembelajaran dan penyebaran mengnai Islam sangat terbatas, sehingga
menyebapkan kurangnya pemahaman mengenai Islam. Banyak pihak juga yang mendukung
tindakan Masyumi yang tidak terang – terangan mengungkap ideology mereka. Oleh karena itu
konflik antar kelompok berkurang akibat perbedaan ideology yang mereka gunakan dan
menjaga kesatuan bangsa. Setelah adanya partai masyumi yang mewakili umat islam dalam
memberikan suaranya terhadap pemerintah, umat islam di Indonesia melakukan muktamar untuk
pertama kalinya pada tanggal 7 dan 8 November 1945 di Yogyakarta. Muktamar ini
menghasilkan beberapa keputusan diantaranya memastikan bahwa partai masyumi merupakan
partai poltik islam, masyumi merupakan satu-satunya partai politik di kalangan umat islam, dan
yang ketiga memperkuat umat islam untuk selalu siap jihad fisabilillah dalam mengusir penjajah
di Indonesia. Pada akhirnya sampai partai Masyumi dibubarkan pada tahun 1960, partai
Masyumi tetap menjalankan perpolitikan mereka dengan berlandasan asas Islam. [CITATION Ins131
\l 1033 ]
Referensi
Ishaqro, A. H. (2015). Dinamika Partai Masyumi pada masa Revolusi Fisik. Jurnal Agastya , 27-
32.
Siregar, I. F. (2013). Ideologi Partai Masyumi . SEJARAH PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PARTAI MASYUMI (1945-1960) , 91-93.
Siregar, I. F. (2013). Pembentukan Partai Masyumi. SEJARAH PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN , 90.

Anda mungkin juga menyukai