Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
laporan yang berjudul “Peta Topografi Selat Makassar” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teknik Pemetaan Perikanan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang peta topografi pada selat makassar bagi para pembaca khusunya bagi kami

Penulis sangat berterima kasih kepada Pak Mukti Zainuddin selaku dosen mata kuliah
Teknik Pemetaan Perikanan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menanambah
wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni. Kami juga menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan saran
demi kelancaran penyusunan laporan ini

Kami menyadari, laporan ini tidak lepas dari banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
laporan ini.

Makassar, 20 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................. i


Daftar Isi ........................................................................................................................... ii
Daftar Gambar .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Langkah-Langkah Pembuatan Peta Topografi Selat Makassar ............................ 3
B. Hasil Akhir dari Pembuatan Peta Topografi Selat Makassar ............................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................... 8
B. Saran ..................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................9

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Topografi Selat Makassar........................................................................ 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peta merupakan seluruh atau sebagian gambaran keadaan permukaan bumi yang
ditampilkan pada bidang datar dengan perbandingan atau skala tertentu. Istilah “peta” berasal
dari bahasa Yunani yaitu “ mappa “ yang berarti taplak atau kain penutup meja. Maka secara
umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang
datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.
Sebuah peta merupakan representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi.
Dalam sebuah peta juga terdapat beberapa symbol-simbol yang menunjukkan letak tanah,
laut, sungai ataupun gunung. Hal ini dapat memudahkan sebagai penunjuk arah dan dapat
diketahui secara lebih mendetail.
Fungsi peta sendiri ialah untuk memberikan informasi posisi atau letak daerah tertentu
di permukaan bumi; menunjukkan informasi tentang ukuran dan arah suatu tempat di
permukaan bumi; memberikan informasi tentang bentuk – bentuk permukaan bumi seperti
negara, benua, gunung, sungai dan lainnya; mempermudah peneliti untuk menganalisis
kondisi suatu daerah yang akan diteliti sebelum melakukan penelitiannya diantaranya untuk
mengetahui ketinggian suatu wilayah dan lain sebagainya.
Prinsip pokok dalam pembuatan peta ialah, (1) menentukan daerah yang akan
dipetakan (2) membuat peta dasar, yaitu peta yang belum diberi symbol (3) mencari dan
mengklasifikasikan data sesuai dengan kebutuhan pembuatan peta ( ) membuat symbol –
symbol yang mereprentasikan data (5) menempatkan symbol pada peta dasar (6) membuat
legenda / keterangan (7) melengkapi peta dengan tulisan secara baik dan benar.
Komponen peta menjadi hal yang harus ada dalam sebuah peta. Pasalnya, dengan
adanya komponen peta maka akan mempermudah membaca, menafsirkan, dan mengetahui
informasi yang terdapat di dalam sebuah peta, sehingga tidak membingungkan pemakainya.
Ada 11 komponen peta yang perlu kita ketahui, termasuk judul, mata angina, legenda, garis
astronomi, sumber peta, tahun pembuatan, skala, inset peta, simbol peta, lettering, dan warna
peta.
Pada laporan ini kami akan membahas salah satu contoh peta yaitu peta Selat
Makassar. Selat Makassar merupakan selat yang terletak diantara pulau Kalimantan dan
1
Sulawesi di Indonesia. Selat ini juga menghubungkan laut Sulawesi dibagian Utara dan laut
Jawa dibagian Selatan. Selat Makassar membentang dari arah Utara – Selatan sepanjang 600
Km dengan lebar antara 100 – 200 Km dan kedalaman air laut mencapai lebih dari 2.000 m.
secara regional Selat Makassar terletak dibatas Tenggara sundaland, diantara kepulauan
Kalimantan dan Sulawesi yang merupakan daerah eksplorasi di laut dalam, berdekatan
dengan wilayah hidrokarbon kelas dunia yaitu cekungan kutai yang berupa delta dan paparan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana langkah-langkah dalam pembuatan peta topografi Selat Makassar?
2. Bagaimana gambar dari hasil akhir pembuatan peta topografi Selat Makassar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam pembuatan peta topografi Selat Makassar
2. Untuk mengetahui gambar dari hasil akhir pembuatan peta topografi Selat Makassar

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Langkah-Langkah Pembuatan Peta Topografi Selat Makassar
1) Buka ETOPO1 Global Relief pada google
2) Pilih “Extract custom grid”
3) Kemudian pilih “select a data set” - “ETOPO1 (Bedrock) dan arahkan cursor ke peta
indonesia
4) Klik area of interest dan masukkan titik koordinat sesuai kelompok masing-masing pada
“area of interest : north, south, east, dan west”, setelah itu klik”save changes” dan
“download data”.
5) Buka aplikasi ArcGIS pada laptop/PC
6) Klik “file”, kemudian “add data” - klik ikon “connect to folder” dan cari file “admistrasi
2016” yang telah diberikan - klik “ok” - pilih “adminkabupatenar_250k.shp” dan klik
“add”.
7) Untuk membatasi peta, Klik kanan pada peta - pilih “data frame properties” - pilih “data
frame” - pilih “fixed extent” dan ubah titik koordinat sesuai kelompok masing-masing - klik
“apply” - klik “ok”.
8) Klik “file”. Kemudian pilih “page and print set up” - size F4 atau sesuai kelompok - ceklis
“landscape” dan “scale map elements pro…” - klik “ok”.
9) Klik ikon “layout view” pada ujung kiri bawah.
10) Klik “file”, kemudian “add data” - klik ikon “connect to folder” dan cari file gambar dari
hasil ETOPO1 - klik “Add”.
11) Klik ikon warna pada table of contents, kemudian pilih warna sesuai keinginan kelompok
masing-masing dan klik “ok”.
12) Klik nama gambar peta dari ETOPO1 di table of contents - klik kanan - pilih “properties” -
pilih “symbology” - pilih warna pada “color ramp” sesuai kelompok masing-masing untuk
menentukan peta kedalaman- ceklik “invert” - klik “apply” - klik “ok”.
13) Untuk melayout, Klik gambar peta - klik kanan - pilih “properties” - klik “grids” - klik
“new grid” - ubah “grid name” sesuai nama daerah kelompok masing-masing - klik “next” -
klik “next” - pilih “text style” dengan font Arial dan size 12 - klik “ok”.

3
14) Untuk mengatur lintang dan bujur, klik kanan - pilih “properties” – klik “properties” – klik
“liners” – klik “simbol” dan pilih garis sesuaikan dengan keinginan kelompok – klik “ok”-
klik “apply” - klik “ok”.
15) Untuk menggambar garis tepi, Klik ikon rectangle pada tool draw.
16) Kemudian buat kotak mengelilingi peta atau membentuk garis bingkai pada peta.
17) Klik kanan kotak yang telah dibuat - pilih “properties” - ubah “fill color” menjadi “no
color”, outline color “black”, dan outline width “2” - klik “apply” - klik “ok” - atur tempat
text untuk menuliskan judul
18) Klik “insert” - klik “text” - tulis judul peta sesuai kelompok masing-masing - klik kanan
text yang telah ditulis > klik “change symbol” - ubah size menjadi 20 dan style bold - klik
“ok” - klik “apply” - klik “ok”.
19) Untuk memasukkan penunjuk arah, Klik “insert” - pilih “north” sesuai keinginan kelompok
masing-masing - klik “ok”.
20) Untuk memasukkan skla, Klik “insert” - pilih “scale bar” sesuai keinginan kelompok
masing-masing - klik “ok”
21) Untuk memasukkan sumber dan tahun pembuatan, Klik ikon rectangle pada tool draw
kemudian buat kotak dibagian bawah kanan peta dan masukkan teks – tulis sumber dan
tahun pembuatan peta - klik “ok”
22) Untuk memasukkan legend, Klik “insert” - pilih “legend” - klik “next” dan seterusnya
sebanyak tiga kali - klik “finish”.
23) Setelah itu, ubah nama gambar “Adminkabupatenar_250k” menjadi “wilayah daratan” pada
table of contents dan enter.
24) Untuk topografi, klik “exportimage.tiff” dan pilih “exportimage.tiff” – klik style – pilih
“layer name” - klik “ok”
25) Kemudian Ubah nama “exportimage.tiff” menjadi “kedalaman (m)” pada table of contents
dan enter.
26) Untuk wilayah daratan, Klik kanan pada “Legend” - pilih “properties” - klik “Items” – pilih
“Wilayah daratan” - pilih “ style” - pilih “Horizontal Single Symbol Layer name and label”
– klik “OK” – klik “Apply” - klik “OK”.
23) Klik “Insert” - pilih “Data Frame” - klik kanan “New data frame” – pilih “Add data” -
masukkan data - untuk mengubah warna klik icon color pada new data frame.
24) Klik “Insert” - pilih “Text” - tulis “Peta INSET”.
4
25) Klik kanan peta INSET - pilih “Properties” - pilih “Extent Indicators” - pindahkan other
data frames ke kanan dengan cara klik symbol “>>” – Klik ”frame” dan pilih warna sesuai
keinginan – klik “OK” - klik “Apply” – klik “OK”.
26) Untuk mengetahui inset pada peta, klik kanan pada peta INSET - pilih “Properties” – klik
“data frame” – pilih “fixed extent” dan masukkan koordinat yang sudah ditentukan sesuai
batas wilayah Indonesia – klik “apply” –klik “ok”
27) Untuk memasukkan peta inset, klik kanan pada peta INSET - pilih “Properties” - pilih
“Extent Indicators” – pindahkan layer ke kanan dengan cara klik symbol “>” – klik “apply”
–klik “ok”
28) Untuk memasukkan letring, Klik “Insert” - pilih “Text’
 Tambahkan keterangan wilayah
 Daratan : tulisan tegak
 Perairan : tulisan miring/italic
29) Tambahkan “Rectangle” untuk membuat tanda suatu daerah
30) Untuk memplot data seperti kelimpahan hasil tangkapan, Buka Microsoft Excel
 Isi tabel
 X (bujur) pada kolom A
 Y (lintang) pada kolom B
 HT (Hasil Tangkapan) pada kolom C
31) Lihat pada peta titik koodinat atau “decimal degree” dan pilih 3 titik wilayah.
32) Masukkan angka derajat decimal tadi pada Microsoft Excel
 Untuk X masukkan Decimal Degres (positif)
 Untuk Y masukkan Decimal Degres (Negatif)
 Untuk HT masukkan sesuai keinginan
33) Blok semua kolom pada Microsoft excel
 Klik kanan
 Pilih “Format cells”
 Pilih “Number Category”
 Ubah “Decimal Places” menjadi 3
 Klik OK
34) Setelah selesai save as file excel

5
 Save dengan nama “ Data 1”
 Dengan format “.CSV(Comma Delimited)”
 Tekan “save”
35) Kembali ke ArcGis

(LAKUKAN KEMBALI LANGKAH 31 – 34 UNTUK “Data 2”)

36) Setelah selesai membuat data 1 dan data 2 di Microsoft Excel, kembali ke Arcgis
37) Aktifkan layer dengan cara mengklik kanan “layer” pada tabel of contens – kemudian klik
“activate” agar jatuhnya plot ke kedalaman peta
38) Untuk memplot data dalam fishing ground, klik “add data” pada tool bar
 Masukkan file data yang dibuat di excel tadi dengan cara :
 Pilih ikon “Connect to folder”
 Pilih semua file data tadi (Data 1 dan data 2)
 Klik “Add”
39) Klik kanan “Data 1” pada table of contents
 Pilih “Display XY data”
 Ubah “Z Field” menjadi “HT”
 Tekan “OK”
40) Klik ikon color “data 1” pada table of contents
 Pilih “symbol” dan warna sesuai keinginan

(LAKUKAN KEMBALI LANGKAH 39 - 40 UNTUK “Data 2”)

41) Karena hasil tangkapan yang berbeda maka, Klik kanan pada “data 1.CVS Events” - Pilih
“Properties” - Klik “Symbologys” - Klik “Quantities” - Klik “Graduated symbols” - Ubah
value menjadi HT sehingga terklasifikasi menjadi 3 bagian - Klik “Label” - Pilih “format
Labels” - Ubah “Rounding” menjadi 0 karena hasil tangkapan – klik “OK” – klik tempalate
dan pilih warna yang sesuai dengan size 12 - klik “OK”

(LAKUKAN KEMBALI LANGKAH 41 UNTUK “Data 2.CVS Events”)

42) Untuk mengubah HT dalam satuan – Klik kanan pada “Legend” – klik “Data 1.CVS
Events” – klik style – pilih layer name – klik “Ok” – Klik “apply” – klik “ok”

6
43) Kemudain klik nama “Data 1.CVS Event” dan ubah menjadi “Hasil Tangkapan (ekor)”
pada Table of contents”.

(LAKUKAN KEMBALI LANGKAH 42 dan 43 UNTUK “Data 2.CVS Events”)

44) Setelah selesai mengubah nama “data 1.CVS Event” menjadi “hasil tangakapan ekor”,
maka langkah terakhir yaitu Klik save pada tool bar
45) Peta siap digunakan

B. Hasil Akhir dari Pembuatan Peta Topografi Selat Makassar

Gambar 1. Peta Topografi Selat Makassar

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembuatan peta topografi selat Makassar terdiri dari beberapa langkah dengan
menggunakan aplikasi ArcGIS. Peta topografi menyajikan obyek-obyek dipermukaan bumi
dengan ketinggian yang dihitung dari permukaan air laut dan digambarkan dalam bentuk
garis-garis kontur. Peta topografi juga terdiri dari beberapa komponen yang kemudian akan
memudahkan kita dalam menafsirkan, membaca dan mengetahui apa yang ada di dalam peta.

B. Saran
Dalam pembuatan laporan ini bukan hanya sekedar dibuat dan disimpan rapi dalam
kotak yang indah akan tetapi bacalah laporan ini sehingga ilmu pengetahuan dari laporan bisa
ditransfer secara positif.
Kami menyadari laporan ini masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Kami akan memperbaiki laporan ini dengan berpedoman pada banyak
sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca

8
DAFTAR PUSTAKA

Afani, Iqbal Yukha Nur, Bambang Darmo Yuwono, and Nurhadi Bashit. "Optimalisasi
Pembuatan Peta Kontur Skala Besar menggunakan Kombinasi Data Pengukuran Terestris
dan Foto Udara Format Kecil." Jurnal Geodesi Undip 8.1 (2019): 180-189.

Nugroho, Ari, and Yarianto Sugeng Budi Susilo. "Pembuatan Peta Digital Topografi Pulau
Panjang, Banten, Menggunakan Arcgis 9.2 Dan Surfer 8." Jurnal Pengembangan Energi
Nuklir 12.1 (2010).

Anda mungkin juga menyukai