Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Anemia didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin (Hb) yang rendah
dalam darah (WHO, 2015). Anemia adalah suatu keadaan dengan kadar
hemoglobin darah yang lebih rendah dari nilai normal sebagai akibat
ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah dalam produksinya
guna mempertahankan kada hemoglobin pada tingkat normal. Anemia gizi
besi merupakan anemia yang timbul karena kekurangan zat besi (Fe)
sehingga pembentukan sel-sel darah merah dan fungsi lain dalam tubuh
terganggu (Adriani & Wijatmadi, 2012).
Pada kasus anemia, hemoglobin merupakan metaloprotein pengangkut
oksigen yang mengandung besi dalam darah. Hemoglobin yaitu suatu zat
di dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-
paru ke seluruh tubuh (Yuni, 2015).
Menurut Natalia Erlina Yuni (2015) dalam bukunya yang berjudul
kelainan darah yang menyebutkan gejala anemia seperti kulit pucat, detak
jantung meningkat, sulit bernafas, kurang tenaga atau cepat lelah, pusing
terutama saat berdiri, sakit kepala, siklus menstruasi tidak menentu, lidah
yang bengkak dan nyeri, kulit mata dan mulut berwarna kuning, limpa atau
hati membesar dan penyembuhan luka atau jaringan yang terganggu.
Ferritin adalah suatu protein yang menyimpan zat besi dan berperan
penting dalam proses pembentukan hemoglobin dan sel darah merah.
Kadar ferritin serum merupakan gambaran keadaan simpanan total zat besi
didalam tubuh dan merupakan indicator cadangan besi yang bisa dilihat
kadarnya melalui pemeriksaan laboratorium.
Kadar ferritin untuk laki-laki yaitu 40 – 300 ug/L dan untuk wanita 20 –
150 ug/L. Pemeriksaan kadar serum ferritin terbukti sebagai indicator
paling awal keadaan cadangan besi tubuh menurun.

3
Penyerapan zat besi (Fe) sangat dipengaruhi oleh adanya vitamin C
dalam tubuh manusia. Vitamin C dapat membantu mereduksi besi (Fe3+)
menjadi (Fe2+) dalam usus halus sehingga mudah diabsorbsi tubuh, proses
reduksi tersebut akan semakin besar jika pH didalam lambung semakin
asam. Vitamin C dapat meningkatkan pH didalam lambung sehingga dapat
meningkatkan proses penyerapan zat besi hingga 30%.
Jambu Biji (Psidium Guajava .L) merupakan tanaman buah yang
berasal dari daerah tropic Amerika yaitu berasal dari daerah antara
Meksiko dab Peru (Ashari, 2005).
Buah jambu biji merupakan komponen vitamin A 792 IU (79 mcg RE),
vitamin B1 0,05 mg, vitamin C 183,5 mg, vitamin E 1,12 mg, asam folat
14 mcg, mineral seperti kalsium 20 mg, fosfor 25 mg, besi 0,31 mg, seng
0,23 mg, CU 0,103 mg selenium 0,6 mg, senyawa fenolik seperti likopen,
zeaxantin, quercetin (Ashari, 2005).

B. Manfaat
Menurut Daftar Analisis Bahan Makanan (1992) menyebutkan
kandungan vitamin C dalam 100 gram jambu biji dua kali lipat lebih
banyak daripada jeruk dengan berat yang sama. Vitamin C ini berguna
untuk membantu penyerapan zat besi dalam tubuh. Zat besi merupakan
bahan baku utama pembuatan hemoglobin, untuk itulah jambu biji sangat
disarankan untuk penderita Anemia.
Kandungan vitamin dalam jambu biji sebagian besar terdapat dalam
kulit dan daging bagian luarnya yang lunak dan tebal. Jambu biji dapat
dikonsumsi penderita Anemia dengan cara di blender tanpa tambahan
apapun. Jambu biji dengan daging berwarna merah sangat disarankan untuk
dikonsumsi karena dapat meningkatkan hemoglobin dalam sel darah darah
merah.
C. Cara Pembuatan Jus Jambu
Bahan :
1. 1 buah jambu biji merah ukuran besar.
2. 200 ml air bersih.
3. Gula pasir 3 sendok makan.
4. Es batu secukupnya.

Cara Membuat Jus Jambu Biji Merah :

1. Kupas kulit buah jambu yang sudah matang sampai bersih.


2. Setelah itu, jambu di potong – potong dengan ukuran sesuai selera.
3. Masukkan potongan jambu kedalam blender.
4. Tuang air kedalamnya lalu tambahkan gula pasir secukupnya.
5. Masukkan juga es batu yang sudah dihancurkan kedalam blender.
5

6. Blend dengan kecepatan sedang dan tunggu sampai benar – benar


halus dan lembut.
7. Tuang kedalam gelas saji sambil disaring supaya jus jambu lebih halus
lagi.
8. Jus jambu biji siap untuk dinikmati.

D. Indikasi Pemberian Jus Jambu Terhadap Penderita Anemia


Jus jambu di dalamnya terkandung kaya akan vitamin yang dapat
membantu penyerapan zat besi sehingga dapat dianjurkan bagi penderita
Anemia sebagai terapi tradisional untuk membantu meningkatkan kadar
hemoglobin dan trombosit bagi penderita Anemia dengan bantuan zat
penambah darah.

E. Kontra Indikasi Pemberian Jus Jambu


Jus jambu biji merah memiliki efek hipoglikemi alami akibat kandungan
hidroklorotiazid di dalamnya. Sehingga dapat mempengaruhi kadar glukosa
di dalam tubuh.
6

Anda mungkin juga menyukai