LATAR BELAKANG
Derajat kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu : lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan keturunan. Faktor lingkungan dan perilaku sangat mempengaruhi derajat
kesehatan. Termasuk lingkungan yaitu keadaan pemukiman/perumahan, tempat kerja,
sekolah dan tempat umum, air dan udara bersih, teknologi, pendidikan, sosial dan ekonomi.
Sedangkan perilaku tergambar dalam kebiasaan sehari-hari seperti pola makan, kebersihan
perorangan, gaya hidup, dan perilaku terhadap upaya kesehatan (Depkes RI, 2009).
Berdasarkan data WHO pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 1,1 milyar orang atau 17%
penduduk dunia masih buang air besar di area terbuka, dari data tersebut diatas sebesar 81%
penduduk yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS) terdapat di 10 negara dan Indonesia
sebagai negara kedua terbanyak ditemukan masyarakat buang air besar di area terbuka, yaitu
India (58%), Indonesia (12,9%), China (4,5%), Ethiopia (4,4%), Pakistan (4,3%), Nigeria
(3%), Sudan (1,5%), Nepal (1,3%), Brazil (1,2%) dan Niger (1,1%)(WHO, 2010).
Kepemilikan jamban bagi keluarga merupakan salah satu indikator rumah sehat selain pintu
ventilasi, jendela, air bersih, tempat pembuangan sampah, saluran air limbah, ruang tidur,
ruang tamu, dan dapur. Jamban sehat berfungsi untuk membuang kotoran manusia, ada
berbagai macam bentuk seperti leher angsa, cubluk, dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan
sarana pembuangan air besar, hubungannya yang paling mendasar dengan kualitas
lingkungan yakni fasilitas dan jenis penampungan tinja yang digunakan. Masalah kondisi
lingkungan tempat pembuangan kotoran manusia tidak terlepas dari aspek kepemilikan
terhadap sarana yang digunakan terutama dikaitkan dengan pemeliharaan dan kebersihan
sarana.
PERMASALAHAN
- Rendahnya tingkat perekonomian dari sebagian warga masyarakat sehingga tidak bias
membangun jamban sehat
PELAKSANAAN
Tempat :
JUDUL LAPORAN
PERMASALAHAN
Kegiatan penyuluhan kepada masyarakat dilakukan di balai desa sungai landai, diawali
dengan mengamati secara langsung untuk melihat dan mengobsercasi pasangan usia
subur dalam memilih dan yang sudah menggunkaan alat kontrasepsi jangka panjang, dari
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah wawancara kepada
pasangan usia subur menenai program KB yang diadakan oleh pemerintah serta manfaat KB
mulai dari kelebihan dan kekurangan dari KB tersebut, selain itu bagaimana para
pasangan usia subur tersebut memilih KB yang cocok untuk mereka gunakan.
Lalu,kelompok kami lakukan penyebaran kuisioner sebelum di lakukannya penyuluhan,
dapat di simpulkan dari 19 responden masalah yang terjadi yaitu :
Berdasarkan penuturan selaku kepala diklat kelurahan kasus yang terjadi paling
tinggi adalah kurangnya pengetahuan tentang program KB. Pelaksanaan Penyuluhan
Kepada Masyarakat diarahkan untuk ke sungai landai, terkait permasalahan terhadap
penggunaan alat kontrasepsi non jangka panjang. Selain itu kami memilih Kasus
program KB karena kurangnya pengetahuan masyarakat pada program KB tersebut.
Berdasarkan dari uraian diatas, maka kami tertarik untuk mengangkat judul penyuluhan
kepada masyarakat mengenai “Penyuluhan Program KB di balai desa sungai landai kec
mestong, kab muaro jambi, prov jambi"
PELAKSANAAN
1. Dapat membantu masyarakat di desa sungai landai untuk mendapatkan informasi tentang
program KB untuk ikut serta dalam mendukung program KB.
3.Hasil penyuluhan yang kami lakukan terhadap ibu di desa sungai landai mampu
menambah pengetahuan ibu mengenai program KB dan mengajak ibu untuk ikut serta
dalam mendukung program KB.
Judul Lap. Kegiatan : Penyuluhan Preeklampsia pada ibu Hamil di posyandu Suko Asa KM 64
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
2. Peningkatan IMT sangat erat kaitannya dengan preeklamsia dan hipertensi pada kehamilan
3. Mengecek Vital sign, mengukur tinggi badan berat badan, lingkar lengan atas ibu
hamil serta pemeriksaan kehamilan (TFU, DJJ, Pemeriksaan Leopold)
Peserta : 5 orang ibu hamil, dokter, bidan desa, kader & masyarakat sekitar
Kegiatan:
5. Memeriksa kehamilan yang meliputi tinggi fundus uteri, pemeriksaan leopold, dan
denyut jantung janin
1.Pencatatan dan pelaporan kelas ibu hamil serta hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium
2.Monitoring dan evaluasi untuk menentukan tindak lanjut jika ada ibu hamil yang
mengalami permasalahan pada kehamilan
3. Para ibu diharapkan mengerti mengenai preeklampsi dan hipertensi pada kehamilan