UPT BLUD
PUSKESMAS PULAU NOLFIA NOLVI,SKM
GADANG
6. Langkah-langkah 1. Petugas menerapkan Protokol Kesehatan (Mencuci tangan, memakai Masker dan
handscoon)
2. Petugas mengarahkan pasien untuk mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir
Gejala klinis
Faktor Resiko
e. Kurangnya penggunaan jamban.
f. Tanah yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung larva
Strongyloidesstercoralis.
g. Penggunaan tinja sebagai pupuk.
h. Tidak menggunakan alas kaki saat bersentuhan dengan tanah.
Pemeriksaan Penunjang
l. Pemeriksaan laboratorium mikroskopik: menemukan larva rabditiform dalam tinja
segar, atau menemukan cacing dewasaStrongyloidesstercoralis.
m. Pemeriksaan laboratorium darah: dapat ditemukan eosinofilia atau hipereosinofilia,
walaupun pada banyak kasus jumlah seleosinofilia normal.
n. Petugas menegakkan diagnosis dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
ditemukannya larva atau cacing dalam tinja.
Diagnosis Banding:-
o. Penatalaksanaan
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, antara lain: Menggunakan jamban keluarga,
mencucitangan sebelum dan sesudah melakukan aktifitas, menggunakan alas kaki, hindari
penggunaan pupuk dengan tinja.
Farmakologi
p. Pemberian albendazol menjadi terapi pilihan saat ini dengan dosis 400 mg, 1-2 x
sehari, selama 3 hari, atau
q. Mebendazol 100 mg, 3 x sehari, selama 2 atau 4 minggu.
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya menjaga kebersihan
diri dan lingkungan, yaitu antara lain:
r. Sebaiknya setiap keluarga memiliki jamban keluarga.
s. Menghindari kontak dengan tanah yang tercemar oleh tinja manusia.
t. Menggunakan sarung tangan jika ingin mengelola limbah/sampah.
u. Mencucitangan sebelum dan setelah melakukan aktifitas dengan menggunakan sabun.
v. Menggunakan alas kaki.
Kriteria rujukan -.
Sarana Prasarana
Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah dan feses.
Jumlah
Compliance rate (CR)
Auditor