Anda di halaman 1dari 8

Menyusul Ketertinggalan di Sisa Hari-Hari Ramadhan

khotbahjumat.com/5813-menyusul-ketertinggalan-di-sisa-hari-hari-ramadhan.html

Khutbah Pertama

‫إن اﻟﺤﻤﺪ ﷲ ﻧﺤﻤﺪه وﻧﺴﺘﻌﯿﻨﻪ وﻧﺴﺘﻐﻔﺮه وﻧﻌﻮذ ﺑﺎﷲ ﻣﻦ ﺷﺮور أﻧﻔﺴﻨﺎ وﺳﯿﺌﺎت أﻋﻤﺎﻟﻨﺎ ﻣﻦ ﯾﻬﺪه اﷲ ﻓﻼ‬

‫ﻣﻀﻞ ﻟﻪ وﻣﻦ ﯾﻀﻠﻞ ﻓﻼ ﻫﺎدي ﻟﻪ‬

‫وأﺷﻬﺪ أن ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ وﺣﺪه ﻻ ﺷﺮﯾﻚ ﻟﻪ وأﺷﻬﺪ أن ﻣﺤﻤﺪاً ﻋﺒﺪه ورﺳﻮﻟﻪ‬.

{ 102 :‫ُﻮن{ ]آل ﻋﻤﺮان‬ ْ ‫اﷲَ َﺣ ﱠﻖ ﺗُ َﻘﺎﺗِ ِﻪ َو َﻻ ﺗَﻤُﻮﺗُ ﱠﻦ إِﱠﻻ َوأَ ْﻧﺘُ ْﻢ ﻣ‬
َ ‫ُﺴﻠِﻤ‬ ‫ِﯾﻦ آ َﻣﻨُﻮا اﺗﱠ ُﻘﻮا ﱠ‬
َ ‫]ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﻬﺎ اﻟﱠﺬ‬

‫أﻣﺎ ﺑﻌﺪ‬:

Ibadallah,

Khotib mewasiatkan kepada diri khotib pribadi dan jamaah sekalian agar senantiasa
bertakwa kepada Allah. Karena hanya dengan takwalah seseorang dapat bahagia di dunia
dan akhirat. Kemudian shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam.

Ibadallah,

1/8
Sekarang ini, saat ini, telah berlalu setengah lebih dari bulan Ramadhan yang penuh
rahmat. Rasanya, alangkah cepatnya waktu yang baik ini berlalu. Dia tetap berjalan baik
orang-orang mengisinya dengan sungguh-sungguh atau bermalas-malasan. Waktu tetap
berjalan. Orang yang shaleh dan mengisinya dengan baik akan mendapatkan kebaikan di
sisi Rabb mereka.

‫ْﺸ َﺮٌة‬ ْ ‫ﺎﺣ َﻜ ٌﺔ ﻣ‬


ِ ‫ُﺴﺘَﺒ‬ ِ ‫ﺿ‬َ (38) ‫ِﺮٌة‬
َ ‫ُﺴﻔ‬
ْ ‫ُو ُﺟﻮٌه ﯾَ ْﻮ َﻣﺌِ ٍﺬ ﻣ‬

“Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan bergembira ria.” [Quran Abbasa:
38-39]

Tentu beda kondisinya dengan mereka yang bermalas-malasan. Sedikit amalnya. Bahkan
meninggalkan banyak bentuk ketaatan. Mereka akan menyesalinya. Lebih rugi lagi
mereka yang bermaksiat kepada Allah di waktu-waktu terbaik ini. Mereka masih melihat,
mendengar, bahkan memakan yang haram. Mereka masih melakukan kezaliman
terhadap orang lain. Melakukan bid’ah, membelanya dengan alasan ini adalah adat
kebiasaan yang sudah berjalan di masyarakat sejak lama. Mereka sangat merugi.

‫ْﺮ اﻟﱠﺬِي ُﻛﻨﱠﺎ ﻧَ ْﻌ َﻤ ُﻞ أَ َوﻟَ ْﻢ ﻧُ َﻌ ﱢﻤ ْﺮ ُﻛ ْﻢ َﻣﺎ ﯾَﺘَ َﺬ ﱠﻛ ُﺮ ﻓِﯿ ِﻪ َﻣ ْﻦ ﺗَ َﺬ ﱠﻛ َﺮ‬


َ ‫ِﺤﺎ َﻏﯿ‬ َ ‫ﻮن ﻓِﯿ َﻬﺎ َرﺑﱠﻨَﺎ أَ ْﺧ ِﺮ ْﺟﻨَﺎ ﻧَ ْﻌ َﻤ ْﻞ‬
ً ‫ﺻﺎﻟ‬ َ ‫ﺼ َﻄ ِﺮ ُﺧ‬
ْ َ‫َو ُﻫ ْﻢ ﯾ‬
‫ﯿﺮ‬ ِ َ‫ِﻦ ﻧ‬
ْ ‫ِﯿﻦ ﻣ‬ ‫وﻗﻮا َﻓ َﻤﺎ ﻟ ﱠ‬
َ ‫ِﻠﻈﺎﻟِﻤ‬ ُ ‫ِﯾﺮ َﻓ ُﺬ‬
ُ ‫َو َﺟﺎ َء ُﻛ ُﻢ اﻟﻨﱠﺬ‬
ٍ ‫ﺼ‬

“Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya
kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”.
Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir
bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi
peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim
seorang penolongpun.” [Quran Fathir: 37].

Allah Ta’ala juga berfirman menjelaskan terhadap orang-orang yang membela kesalahan
hanya karena hal itu sudah menjadi kebiasaan masyarakat.

ٍ ‫ِﻦ ُﺳ ْﻠ َﻄ‬
‫ﺎن‬ ُ ‫ِﻲ َﻋﻠَﯿ‬
ْ ‫ْﻜ ْﻢ ﻣ‬ َ ‫َﻛ ْﻢ َو ْﻋ َﺪ ْاﻟ َﺤ ﱢﻖ َو َو َﻋ ْﺪﺗُ ُﻜ ْﻢ َﻓﺄَ ْﺧﻠَ ْﻔﺘُ ُﻜ ْﻢ َو َﻣﺎ َﻛ‬
َ ‫ﺎن ﻟ‬ ُ ‫اﷲَ َو َﻋﺪ‬ َ ْ ‫ﻀ َﻲ‬
‫اﻷ ْﻣ ُﺮ إ ﱠن ﱠ‬ ِ ‫ﺎن ﻟَﻤﱠﺎ ُﻗ‬
ُ ‫ْﻄ‬ ‫ﺎل ﱠ‬
َ ‫اﻟﺸﯿ‬ َ ‫َو َﻗ‬
ِ
ْ ‫ُﺼ ِﺮ ِﺧ ُﻜ ْﻢ َو َﻣﺎ أَ ْﻧﺘُ ْﻢ ﺑِﻤ‬
‫ُﺼ ِﺮ ِﺧ ﱠﻲ إِﻧﱢﻲ َﻛ َﻔ ْﺮ ُت‬ ْ ‫ﺎﺳﺘَ َﺠﺒْﺘُ ْﻢ ﻟِﻲ َﻓ َﻼ ﺗَﻠُﻮﻣُﻮﻧِﻲ َوﻟُﻮﻣُﻮا أَ ْﻧ ُﻔ َﺴ ُﻜ ْﻢ َﻣﺎ أَﻧَﺎ ﺑِﻤ‬ َ ‫إِﱠﻻ أَ ْن د‬
ْ ‫َﻋ ْﻮﺗُ ُﻜ ْﻢ َﻓ‬
‫اب أَﻟِﯿﻢ‬
ٌ ‫ِﯿﻦ ﻟَ ُﻬ ْﻢ َﻋ َﺬ‬ ‫ْﻞ إ ﱠن ﱠ‬
َ ‫اﻟﻈﺎﻟِﻤ‬ ُ ْ ‫ﺑ َﻤﺎ أَ ْﺷ َﺮ ْﻛﺘُﻤُﻮن ﻣ‬
ِ ‫ِﻦ َﻗﺒ‬ ِ ِ

“Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah
telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu
tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan
(sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah

2/8
kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat
menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak
membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”.
Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.” [Quran
Ibrahim: 22].

Wahai para pencari surga, mari kita berusaha untuk menjadikan masa istirahat kita
adalah saat berjumpa dengan Rab kita nanti. Saat kita mendapatkan keridhaan-Nya dan
masuk ke dalam surga-Nya.

َ ‫ْﺚ ﻧَ َﺸﺎ ُء َﻓﻨِ ْﻌ َﻢ أَ ْﺟ ُﺮ ْاﻟ َﻌﺎ ِﻣﻠ‬


‫ِﯿﻦ‬ َ ‫ض ﻧَﺘَﺒَ ﱠﻮأُ ﻣ‬
ُ ‫ِﻦ ْاﻟ َﺠﻨﱠ ِﺔ َﺣﯿ‬ َ ْ ‫ﺻ َﺪ َﻗﻨَﺎ َو ْﻋ َﺪ ُه َوأَ ْو َرﺛَﻨَﺎ‬
َ ‫اﻷ ْر‬ َ ‫َو َﻗﺎﻟُﻮا ْاﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱠﷲِ اﻟﱠﺬِي‬

“Dan mereka mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya
kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan)
menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki; maka surga itulah
sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal”.” [Quran Az-Zumar: 74].

Imam Ibnul Qayyi rahimahullah mengatakan, “Orang-orang yang berakal tentu sepakat
bahwa kenikmatan itu tidak diraih dengan kenikmatan juga. Siapa yang selalu istirahat, ia
tidak akan mendapatkan kenikmatan. Ia akan mendapatkan kesulitan di waktu yang
mestinya mendapatkan kenikmatan. Yaitu di waktu beristirahat (hari kiamat).
Kenikmatan itu didapatkan berbanding lurus dengan keletihan.”

Wahai para pencari surga, bersungguh-sungguhlah untuk memperbanyak amalan


ketaatan. Perbanyaklah membaca Alquran, kalamullah. Perbanyaklah sedekah. Shalat
malam. Karena masa-masa istimewa seperti Ramadhan ini sangatlah terbatas. Dan
waktunya singkat.

Hal paling utama yang Anda sedekahkan adalah sesuatu yang menjadi sebab kehidupan
manusia. Kehidupan dalam arti hidup yang hakiki. Kehidupan dengan wahyu Alquran
dan sunnah. Sedekah yang mendukung tersebarnya dua wahyu itu. Sedekah yang
membuat dakwah tauhid tersebar. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

‫ﺎر ٍج ِﻣ ْﻨ َﻬﺎ‬ ِ ‫اﻟﻈﻠُ َﻤ‬


َ ‫ﺎت ﻟَﯿ‬
ِ ‫ْﺲ ﺑِ َﺨ‬
‫ﻮرا ﯾَ ْﻤ ِﺸﻲ ﺑ ِﻪ ﻓِﻲ اﻟﻨﱠﺎس َﻛ َﻤ ْﻦ َﻣﺜَﻠُ ُﻪ ﻓِﻲ ﱡ‬
ِ ِ ً ُ‫ﺎن َﻣ ْﯿﺘًﺎ َﻓﺄَ ْﺣﯿَ ْﯿﻨَﺎ ُه َو َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ﻟَ ُﻪ ﻧ‬
َ ‫أَ َو َﻣ ْﻦ َﻛ‬

“Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan
kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-
tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap
gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya?” [Quran Al-An’am: 122].

Inilah yang menjadi sebab utama diutusnya para nabi dan rasul.

Dan seorang yang beriman seharusnya senantiasa merasa takut akan turunya hukuman
dari Allah Ta’ala. Sebagaimana orang-orang yang Allah firmankan,

3/8
‫َام‬ َْْ ِ ‫ُﺆ َﺧ ُﺬ ﺑِﺎﻟﻨﱠ َﻮ‬
ْ ‫ﺎﻫ ْﻢ َﻓﯿ‬
ُ ‫ُﻮن ﺑِ ِﺴﯿ َﻤ‬ ْ ‫ف ْاﻟﻤ‬
َ ‫ُﺠ ِﺮﻣ‬ ُ ‫ﯾُ ْﻌ َﺮ‬
ِ ‫اﺻﻲ َواﻷﻗﺪ‬

“Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandannya, lalu dipegang ubun-ubun


dan kaki mereka.” [Quran Ar-Rahman: 41].

Ibadallah,

Alangkah ruginya kita di waktu-waktu seperti ini, kita tidak memanfaatkannya agar
supaya selamat pada hari nanti seseorang ketakutan. Dan tidak ada tempat lari untuknya.
Hari-hari Ramadhan ini sangat berguna menghadapi hari-hari tersebut.

ٍ ‫ﺎن َﻗ ِﺮ‬
‫ﯾﺐ‬ ْ ‫َوﻟَ ْﻮ ﺗَ َﺮى إِ ْذ َﻓ ِﺰ ُﻋﻮا َﻓ َﻼ َﻓ ْﻮ َت َوأُ ِﺧ ُﺬوا ﻣ‬
ٍ ‫ِﻦ َﻣ َﻜ‬

“Dan (alangkah hebatnya) jikalau kamu melihat ketika mereka (orang-orang kafir)
terperanjat ketakutan (pada hari kiamat); maka mereka tidak dapat melepaskan diri dan
mereka ditangkap dari tempat yang dekat (untuk dibawa ke neraka).” [Quran Saba’: 51].

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu agar Engkau merahmati orang-orang lemah di


antara kami. Karena Engkaulah Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Jadikanlah kami ini termasuk
hamba-hamba-Mu yang shalih. Termasuk orang-orang yang Engkau ridhai. Dan
termasuk orang-orang yang tinggal di surga-Mu.

‫َﻓﻔِﻲ َر ْﺣ َﻤ ِﺔ ﱠ‬
َ ‫اﷲِ ُﻫ ْﻢ ﻓِﯿ َﻬﺎ َﺧﺎﻟِ ُﺪ‬
‫ون‬

“Mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.” [Quran Ali
Imran: 107]

Ya Allah, tidak ada tempat lari dari murka-Mu, kecuali dengan berlindung kepada-Mu.

‫ِﺮوا إﻟَﻰ ﱠ‬
ٌ ‫اﷲِ إِﻧﱢﻲ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ِﻣ ْﻨ ُﻪ ﻧَﺬ‬
ٌ ِ‫ِﯾﺮ ﻣُﺒ‬
‫ﯿﻦ‬ ِ ‫َﻓﻔ ﱡ‬

“Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi
peringatan yang nyata dari Allah untukmu.” [Quran Adz-Dzariyat: 50]

Orang-orang yang memperbaiki diri mereka tentu mengetahui sebab-sebab keselamatan


dan kesuksesan. Yaitu amal shaleh. Allah Ta’ala berfirman,

َ ُ‫ُﻮﻫﺎ ﺑِ َﻤﺎ ُﻛ ْﻨﺘُ ْﻢ ﺗَ ْﻌ َﻤﻠ‬


َ ‫ور ْﺛﺘُﻤ‬ُ ُ ْ ُْ َ
‫ﻮن‬ ِ ‫َوﻧُﻮ ُدوا أ ْن ﺗِﻠﻜ ُﻢ اﻟ َﺠﻨﱠﺔ أ‬

4/8
Dan diserukan kepada mereka: “ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa
yang dahulu kamu kerjakan”. [Quran Al-A’raf: 43].

Dan Allah dengan ke-Maha Adilannya tidak pernah menyamakan orang yang shaleh
dengan orang yang tidak shaleh. Antara orang yang beramal untuk menaati-Nya dengan
mereka yang beramal untuk bermaksiat kepada-Nya.

ْ ‫ِﯿﻦ َﻛ ْﺎﻟﻤ‬
َ ‫ُﺠ ِﺮﻣ‬
‫ِﯿﻦ‬ ْ ‫أَ َﻓﻨَ ْﺠ َﻌ ُﻞ ْاﻟﻤ‬
َ ‫ُﺴﻠِﻤ‬

“Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang
yang berdosa (orang kafir)?” [Quran Al-Qalam: 35].

Dan firman-Nya,

‫ﺎﻫ ْﻢ َو َﻣ َﻤﺎﺗُ ُﻬ ْﻢ َﺳﺎ َء‬


ُ َ‫ﺎت َﺳ َﻮا ًء َﻣ ْﺤﯿ‬
ِ ‫ِﺤ‬ ‫ِﯾﻦ آ َﻣﻨُﻮا َو َﻋﻤِﻠُﻮا ﱠ‬
َ ‫اﻟﺼﺎﻟ‬ َ ‫ﺎت أَ ْن ﻧَ ْﺠ َﻌﻠَ ُﻬ ْﻢ َﻛﺎﻟﱠﺬ‬
ِ َ‫اﻟﺴﯿﱢﺌ‬
‫اﺟﺘَ َﺮ ُﺣﻮا ﱠ‬ َ ‫أَ ْم َﺣ ِﺴ َﺐ اﻟﱠﺬ‬
ْ ‫ِﯾﻦ‬
َ ‫َﻣﺎ ﯾَ ْﺤ ُﻜﻤ‬
‫ُﻮن‬

“Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan
menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, yaitu
sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka
itu.” [Quran Al-Jatsiyah: 21].

Ya Allah berilah kami taufik untuk menaati-Mu dan menjauhi apa yang Engkau
haramkan.

‫أﻗﻮل ﻣﺎ ﺗﺴﻤﻌﻮن واﺳﺘﻐﻔﺮ اﷲ ﻟﻲ وﻟﻜﻢ ﻓﺎﺳﺘﻐﻔﺮه إﻧﻪ ﻫﻮ اﻟﻐﻔﻮر اﻟﺮﺣﯿﻢ‬.

Khubah Kedua:

‫اﻟﺤﻤﺪ ﷲ واﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻋﻠﻰ رﺳﻮل اﷲ أﻣﺎ ﺑﻌﺪ‬:

Ibadallah,

Melarikan diri yang hakiki adalah melarikan diri dari neraka. Karena itulah keselamatan.
Hal itu hanya dapat diraih dengan melakukan ketaatan dan menjauhi lawan ketaatan.
Yaitu kemaksiatan. Untuk mewujudkan hal ini dibutuhkan hal berikut:

Pertama: Kesungguhan dalam berpuasa.

5/8
Dibutuhkan kesungguhan dalam berpuasa. Memperbaiki kualitasnya. Dan menjauhi hal-
hal yang dapat mengurangi pahalanya. Maksiat akan membuat pahala puasa berkurang.
Bahkan hilang sama sekali.

Kedua: kesungguhan dalam shalat malam.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ِﻦ َذ ْﻧﺒِ ِﻪ‬


ْ ‫ِﺮ ﻟَ ُﻪ َﻣﺎ ﺗَ َﻘ ﱠﺪ َم ﻣ‬
َ ‫ِﺴﺎﺑًﺎ ُﻏﻔ‬ ْ ‫ﺎن إِﯾ َﻤﺎﻧًﺎ َو‬
َ ‫اﺣﺘ‬ َ ‫ﻀ‬َ ‫َﻣ ْﻦ َﻗﺎ َم َر َﻣ‬

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari
pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” [HR. Bukhari dan Muslim].

Sedikitnya adalah seseorang shalat bersama imam sampai imam selesai. Terdapat
keutamaan seperti dalam hadits Abu Dzar al-Ghifari radhiallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ ‫ف ُﻛﺘ‬
‫ِﺐ ﻟَ ُﻪ ِﻗﯿَﺎ ُم ﻟَﯿْﻠَ ٍﺔ‬ َ ‫ﺎم َﺣﺘﱠﻰ ﯾَ ْﻨ‬
َ ‫ﺼ ِﺮ‬ ِ ‫َﻣ ْﻦ َﻗﺎ َم َﻣ َﻊ‬
ِ ‫اﻹ َﻣ‬

“Siapa yang berdiri bersama imam sampai selesai, dicatat baginya pahala shalat
semalaman.” [HR. Tirmizi].

Ketiga: bersungguh-sungguh dalam sedekah.

Allah Ta’ala berfirman,

ُ ‫ﺎﻋ‬
‫ﻒ‬ َ ‫ْﻊ َﺳﻨَﺎﺑِ َﻞ ﻓِﻲ ُﻛ ﱢﻞ ُﺳ ْﻨﺒُﻠَ ٍﺔ ﻣِﺎﺋَ ُﺔ َﺣﺒﱠ ٍﺔ َواﷲﱠُ ﯾ‬
ِ ‫ُﻀ‬ َ ‫اﷲِ َﻛ َﻤﺜَ ِﻞ َﺣﺒﱠ ٍﺔ أَ ْﻧﺒَﺘَ ْﺖ َﺳﺒ‬
‫ﯿﻞ ﱠ‬
ِ ِ‫ﻮن أَ ْﻣ َﻮاﻟَ ُﻬ ْﻢ ﻓِﻲ َﺳﺒ‬ َ ‫َﻣﺜَ ُﻞ اﻟﱠﺬ‬
َ ‫ِﯾﻦ ﯾُ ْﻨﻔ ُِﻘ‬

ِ ‫ﻟِ َﻤ ْﻦ ﯾَ َﺸﺎ ُء َواﷲﱠُ َو‬


‫اﺳ ٌﻊ َﻋﻠِﯿ ٌﻢ‬

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya


di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” [Quran Al-
Baqarah: 261]

Keempat: Bersungguh-sungguh dalam membaca Alquran.

Bulan Ramadhan adalah bulan Alquran. Karena itu, hendaknya seseorang lebih intens
interaksinya dengan Alquran di bulan ini. Melebih interaksinya di bulan-bulan yang lain.
Allah Ta’ala berfirman,

6/8
ُ ‫ﺎن اﻟﱠﺬِي أُ ْﻧ ِﺰ َل ﻓِﯿ ِﻪ ْاﻟ ُﻘ ْﺮ‬
‫آن‬ َ ‫ﻀ‬ ُ ‫َﺷﻬ‬
َ ‫ْﺮ َر َﻣ‬

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran.” [Quran Al-Baqarah: 185]

Para salaf memperbanyak mengkhatamkan Alquran pada bulan Ramadhan ini. Melebihi
kebiasaan-kebiasaan mereka di selain bulan Ramadhan.

Kelima: pada bulan ini kita memasuki hari-hari paling utama yang ada di dunia ini. Yaitu
sepuluh hari terakhir Ramadhan. Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata,

َ ‫اﺧ ِﺮ َﻣﺎ‬ َ ‫ ﯾَ ْﺠﺘَﻬ ُﺪ ﻓِﻰ ْاﻟ َﻌ ْﺸﺮ‬-‫ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﻪ وﺳﻠﻢ‬- ِ‫اﷲ‬


‫ﻮل ﱠ‬
ُ ‫ﺎن َر ُﺳ‬
َ ‫ َﻛ‬.
ِ ‫ﻻ ﯾَ ْﺠﺘَ ِﻬ ُﺪ ﻓِﻰ َﻏﯿ‬
‫ْﺮ ِه‬ ِ ‫اﻷ َو‬ ِ ِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di sepuluh terakhir (bulan Ramadhan)


bersungguh-sungguh tidak seperti bersungguh-sungguhnya pada hari-hari lainnya.” [HR.
Muslim].

Aisyah radhiallahu ‘anha juga mengatakan,

‫ َوأَ ْﺣﯿَﺎ‬,ُ‫ َﺷ ﱠﺪ ِﻣ ْﺌ َﺰ َره‬-‫ﺎن‬


َ ‫ﻀ‬ ْ ‫ﯿﺮ ﻣ‬
َ ‫ِﻦ َر َﻣ‬ َ ْ َ‫ اَْﻟ َﻌ ْﺸ ُﺮ ا‬:‫أَ ْي‬- ‫َﺧ َﻞ اَْﻟ َﻌ ْﺸ ُﺮ‬
ُ ‫ﻷ ِﺧ‬ َ ‫ﻮل اَ ﱠﷲِ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﻪ وﺳﻠﻢ إِ َذا د‬
ُ ‫ﺎن َر ُﺳ‬
َ ‫َﻛ‬

‫ َوأَ ْﯾ َﻘ َﻆ أَ ْﻫﻠَ ُﻪ‬,‫ﻟَﯿْﻠَ ُﻪ‬

“Apabila memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa


sallam mengencangkan kain sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan
keluarganya.” [Muttafaq ‘alaihi].

Dan di sepuluh malam terakhir ini juga terdapat Lailatul Qadar. Allah Ta’ala berfirman,

‫وح‬ ‫ ﺗَﻨَ ﱠﺰ ُل ْاﻟ َﻤ َﻼﺋِ َﻜ ُﺔ َو ﱡ‬.‫ْﺮ‬


ُ ‫اﻟﺮ‬ ِ ‫ِﻦ أَْﻟ‬
ٍ ‫ﻒ َﺷﻬ‬ ٌ ‫ ﻟَﯿْﻠَ ُﺔ ْاﻟ َﻘ ْﺪ ِر َﺧﯿ‬.‫اك َﻣﺎ ﻟَﯿْﻠَ ُﺔ ْاﻟ َﻘ ْﺪ ِر‬
ْ ‫ْﺮ ﻣ‬ َ ‫ َو َﻣﺎ أَ ْد َر‬.‫إﻧﱠﺎ أَ ْﻧ َﺰ ْﻟﻨَﺎ ُه ﻓِﻲ ﻟَﯿْﻠَ ِﺔ ْاﻟ َﻘ ْﺪر‬
ِ ِ
‫ َﺳ َﻼ ٌم ِﻫ َﻲ َﺣﺘﱠﻰ َﻣ ْﻄﻠَ ِﻊ ْاﻟ َﻔ ْﺠﺮ‬.‫ِﻦ ُﻛ ﱢﻞ أَ ْﻣ ٍﺮ‬ ِ ‫ﻓِﯿ َﻬﺎ ﺑِﺈِ ْذ ِن َرﺑ‬
ْ ‫ﱢﻬ ْﻢ ﻣ‬

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan
tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu
bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya
untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
[Quran Al-Qadr: 1-5].

Kaum muslimin,

7/8
‫‪Marilah kita manfaatkan sisa Ramadhan ini. Kita isi dengan kesungguhan. Kita paksa diri‬‬
‫‪kita. kita singkirkan dan lawan rasa malas. Karena bisa jadi sepuluh hari terakhir‬‬
‫‪Ramadhan ini adalah sepuluh hari akhir Ramadhan yang terakhir dalam hidup kita. Mari‬‬
‫‪kita hidupkan malam-malamnya di rumah-rumah kita. Kita isi dengan memperbanyak‬‬
‫‪doa. Memperbanyak bacaan Alquran. Dan menjauhi hal-hal yang dapat menyibukkan kita‬‬
‫‪sehingga tidak maksimal dalam mengisinya.‬‬

‫ﻮن َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﻬﺎ اﻟﱠﺬ َ‬


‫ِﯾﻦ‬ ‫ُﺼﻠﱡ َ‬ ‫واﻋﻠﻤﻮا أن اﷲ أﻣﺮﻛﻢ ﺑﺄﻣﺮ ﺑﺪأ ﻓﯿﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ ﻓﻘﺎل ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ‪) :‬إ ﱠن ﱠ‬
‫اﷲَ َو َﻣﻼﺋِ َﻜﺘَ ُﻪ ﯾ َ‬ ‫ِ‬
‫ﺻﻠﱡﻮا َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﺳﻠﱢﻤُﻮا ﺗَ ْﺴﻠِﯿﻤﺎً( ]اﻷﺣﺰاب‪56:‬‬
‫‪]،‬آ َﻣﻨُﻮا َ‬

‫ْﻦ أَﺑِ ْﻲ‬ ‫ﻷﺋِ ﱠﻤ ِﺔ اﻟ َﻤ ْﻬ ِﺪﯾﱢﯿ َ‬ ‫ْﻦ اَ َ‬ ‫اﺷ ِﺪﯾ َ‬


‫ﻟﺮ ِ‬‫ض اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻋ ْﻦ ُﺧﻠَ َﻔﺎﺋِ ِﻪ اَ ﱠ‬ ‫ار َ‬ ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو ْ‬ ‫ِﻚ ﻧَﺒِﯿﱢﻨَﺎ ﻣ َ‬ ‫ِك َو َر ُﺳ ْﻮﻟ َ‬ ‫ﺻ ﱢﻞ َو َﺳﻠﱢ ْﻢ َﻋﻠَﻰ َﻋ ْﺒﺪ َ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َ‬
‫ْﻦ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ‬ ‫ﺎن إِﻟَﻰ ﯾَ ْﻮ ِم اﻟ ﱢﺪﯾ ِ‬ ‫ْﻦ َو َﻣ ْﻦ ﺗَﺒِ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑِﺈِ ْﺣ َﺴ ٍ‬‫ْﻦ َو َﻋ ِﻦ اﻟﺘﱠﺎﺑِ ِﻌﯿ َ‬ ‫اﻟﺼ َﺤﺎﺑَ ِﺔ أَ ْﺟ َﻤ ِﻌﯿ َ‬
‫ِﻲ َو َﻋ ِﻦ ﱠ‬ ‫ﺎن َو َﻋﻠ ﱟ‬ ‫ﺑَ ْﻜ ٍﺮ َو ُﻋ َﻤ َﺮ َو ُﻋ ْﺜ َﻤ َ‬

‫ِﺮا‬‫ُﺴﺘَﻘ ‪‬‬‫اﺟ َﻌ ْﻞ َﻫ َﺬا اﻟﺒَﻠَ َﺪ آﻣِﻨﺎً ﻣ ْ‬ ‫ْﻦ‪َ ،‬و ْ‬ ‫ْﻦ َو َد ﱢﻣ ْﺮ أَ ْﻋﺪَا َء اﻟ ﱢﺪﯾ َ‬ ‫ُﺸ ِﺮ ِﻛﯿ َ‬‫اﻟﺸ ْﺮ َك َواﻟﻤ ْ‬ ‫ِل ﱢ‬ ‫ْﻦ‪َ ،‬وأَذ ﱠ‬ ‫اﻹ ْﺳ َﻼ َم َو ْاﻟﻤ ْ‬
‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬ ‫أ ِﻋ ﱠﺰ ِ‬
‫َ‬

‫ْﻦ ﺑِ ُﺴ ْﻮ ٍء َﻓﺄَ ْﺷ َﻐﻠَ ُﻪ ﺑِﻨَ ْﻔ ِﺴ ِﻪ‬ ‫اﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﻟﻤ ْ‬


‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬ ‫َ‬ ‫ْﻦ َﻋﺎ َﻣ ًﺔ ﯾَﺎ َر ﱠب اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿ َ ﱠ‬
‫ْﻦ‪ ،‬اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ َﻣ ْﻦ أ َرا َد ِ‬ ‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬‫ِﺮ ﺑِ َﻼ ِد ْاﻟﻤ ْ‬
‫َو َﺳﺎﺋ َ‬
‫اﺟ َﻌ ْﻠ ُﻬ ْﻢ ُﻫﺪَا َة ُﻣ ْﻬﺘَ ِﺪﯾ َ‬
‫ْﻦ‬ ‫ُﻮ ِرﻧَﺎ َو ْ‬ ‫ِﺢ ُو َﻻ َة أُﻣ ْ‬ ‫ﺻﻠ ْ‬ ‫ْﺮ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ْ‬ ‫ُﱢ‬
‫اﻛ ِﻔﻨَﺎ َﺷ ﱠﺮ ُه إِﻧﱠ َﻚ َﻋﻠَﻰ ﻛﻞ َﺷ ْﻲ ٍء َﻗ ِﺪﯾ ٍ‬ ‫اﺻﺮ ْف َﻋﻨﱠﺎ َﻛ ْﯿ َﺪ ُه َو ْ‬
‫َو ْ ِ‬
‫ِﻚ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ‬‫ْﻦ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ِﻣ ﱠﺪ ُﻫ ْﻢ ﺑِ َﻌ ْﻮﻧ َ‬ ‫اﻟﺴ ْﻮ ِء َواﻟﻤ ْ‬
‫ُﻔ ِﺴ ِﺪﯾ َ‬ ‫ِﺢ ﺑِ َﻄﺎﻧَﺘَ ُﻬ ْﻢ َوأَ ْﺑ َﻌ ْﺪ َﻋ ْﻨ ُﻬ ْﻢ ﺑِ َﻄﺎﻧَ َﺔ ﱡ‬‫ﺻﻠ ْ‬ ‫ْﻦ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ اَ ْ‬
‫ُﻀﻠﱢﯿ َ‬‫ْﻦ َو َﻻ ﻣ ِ‬ ‫ﺿﺎﻟﱢﯿ َ‬ ‫ْﺮ َ‬‫َﻏﯿ َ‬
‫ْﻦ َرﺑﱠﻨَﺎ ﺗَ َﻘﺒ ْ‬
‫ﱠﻞ ِﻣﻨﱠﺎ إِﻧﱠ َﻚ‬ ‫اﻹ ْﺳ َﻼ ِم َواﻟﻤ ْ‬
‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬ ‫ِﺢ ِ‬
‫ﺻﺎﻟ ِ‬ ‫اﺟ َﻌ ْﻠ ُﻪ ﻓ ْ‬
‫ِﻲ َ‬ ‫ِﻚ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْ‬
‫اﺟ َﻌ ْﻞ َﻋ َﻤﻠَ ُﻬ ْﻢ َﺧﺎﻟ ً‬
‫ِﺼﺎ ﻟِ َﻮ ْﺟ ِﻬ َﻚ َو ْ‬ ‫َو ﱢﻓ ْﻘ ُﻬ ْﻢ ﺑِﺘَ ْﻮ ِﻓ ْﯿﻘ َ‬

‫ْﻊ اﻟ َﻌﻠِ ْﯿ ُﻢ‬ ‫‪.‬أَ ْﻧ َﺖ ﱠ‬


‫اﻟﺴ ِﻤﯿ ُ‬

‫ُﺮ ﺑ ْﺎﻟ َﻌ ْﺪ ِل َواﻹ ْﺣ َﺴﺎن َوإﯾﺘَﺎ ِء ذِي ْاﻟ ُﻘ ْﺮﺑَﻰ َوﯾَ ْﻨ َﻬﻰ َﻋ ْﻦ ْاﻟ َﻔ ْﺤ َﺸﺎ ِء َو ْاﻟﻤُﻨ َﻜﺮ َو ْاﻟﺒَ ْﻐﻲ ﯾَﻌ ُ‬
‫ِﻈ ُﻜ ْﻢ‬ ‫ﱠ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ﻋﺒﺎ َد اﷲ‪) ،‬إِ ﱠن اﷲَ ﯾَﺄﻣ ُ ِ‬
‫ْﻜ ْﻢ َﻛﻔ ً‬
‫ِﯿﻼ إِ ﱠن‬ ‫ِﻫﺎ َو َﻗ ْﺪ َﺟ َﻌ ْﻠﺘُ ْﻢ ﱠ‬
‫اﷲَ َﻋﻠَﯿ ُ‬ ‫ﺎن ﺑَ ْﻌ َﺪ ﺗَ ْﻮﻛِﯿﺪ َ‬ ‫ﻀﻮا َ‬
‫اﻷ ْﯾ َﻤ َ‬ ‫ﺎﻫ ْﺪﺗُ ْﻢ َوﻻ ﺗَ ُ‬
‫ﻨﻘ ُ‬ ‫ون* َوأَ ْو ُﻓﻮا ﺑ َﻌ ْﻬ ِﺪ ﱠ‬
‫اﷲِ إِ َذا َﻋ َ‬ ‫ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗَ َﺬ ﱠﻛ ُﺮ َ‬
‫ِ‬
‫أﻛﺒﺮ‪،‬‬
‫ِﻛ ُﺮ اﷲِ ُ‬ ‫واﺷﻜﺮوه ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤِﻪ ﯾﺰ ْدﻛﻢ وﻟﺬ ْ‬
‫ِ‬
‫ُ‬ ‫ﻮن( ]اﻟﻨﺤﻞ‪ ،[91-90:‬ﻓﺎذﻛﺮوا اﷲَ ْ‬
‫ﯾﺬﻛﺮﻛﻢ‪،‬‬ ‫اﷲَ ﯾَ ْﻌﻠَ ُﻢ َﻣﺎ ﺗَ ْﻔ َﻌﻠُ َ‬
‫ﱠ‬

‫‪.‬واﷲُ ﯾﻌﻠ ُﻢ ﻣﺎ ﺗﺼﻨﻌﻮن‬

‫‪Oleh tim KhotbahJumat.com‬‬


‫‪Artikel www.KhotbahJumat.com‬‬

‫‪8/8‬‬

Anda mungkin juga menyukai