Anda di halaman 1dari 11

1.

Bagus Dwi KASUS KDM

PRE - OPERASI TUMOR OTAK DENGAN MASALAH

KEPERAWATAN NYERI AKUT

1. Data Dasar : Pasien bernama Ny. F usia 55 tahun, pasien berjenis kelamin perempuan,

pekerjaan pegawai negeri sipil, pasien aslli suku jawa warga negara Indonesia, agama

islam, sudah menikah, dan pasien ini bertempat tinggal di Karangan Kambingan

Cerme, Gresik. Pasien datang dari IGD RSUD Dr.Soetomo Surabaya pasien masuk

tanggal 29 September 2017 pukul 11.17 WIB dengan No.CM 12618214 dengan

diagnosa medik Beningn Neoplasm + Cerebral Meninges.

2. Riwayat Kesehatan Sekarang

a. Keluhan utama : Pasien mengatakan nyeri kepala pada bagian kanan

P (Provokatif / Paliatif) : Nyeri meningkat saat aktivitas dan nyeri berkurang

saaat beristirahat dan tidur

Q (Quality / Quantity) : Nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyerinya jarang

R (Region / Radition) : Di kepala bagian kanan dan tidak menyebar kearea

lain

S (Severity Scale) : Skala nyeri 6 ( Sedang)

T (Time) : Nyeri hilang timbul

b. Riwayat penyakit sekarang

Pasien mengatakan nyeri kepala sejak 10 tahun yang lalu yang memberat dalam 1

bulan terakhir, nyeri terutama pada kepala bagian kanan. Setelah itu pasien dibawa

ke RSUD Ibnu Sina Gresik dan dirujuk ke RSUD Dr.Soetomo Surabaya. Pada

tanggal 29 September 2017 pasien mengalami nyeri kepala berat dan langsung di

bawa ke RSUD Dr.Soetomo.


c. Tindakan yang telah dilakukan : dilakukan MRI, Foto Thorak dan pemberian terapi

obat.

d. Perubahan yang dirasakan oleh pasien : pasien mengatakan belum ada perubahan,

nyeri masih terasa.

e. Terapi obat yang didapatkan : Dexamethason 4 x 5 mg untuk obat anti inflamasi

yang diberikan injeksi IV, Ranitidin 2 x 50 mg untuk mencegah area pencernaan

yang diberikan secara injeksi IV, Phenitoin Tab 2 x 100 mg untuk mencegah

serangan epilepsi diberikan secara peroral.

f. Terapi cairan : Pasien terpasang pemvlon

3. Riwayat Penyakit Dahulu

a. Ny.F pernah dirawat di RSUD Ibnu Sina Gresik karena kejang pada tahun 2014.

b. Riwayat kecelakaan : pasien mengatakan tidak pernah kecelakaan

c. Riwayat operasi: pasien mengatakan tidak pernah operasi

d. Riwayat alergi : pasien mengatakan tidak pernah alergi obat maupun alergi dengan

makanan

e. Riwayat penggunaan obat/ suplemen : pasien mengatakan tidak pernah

mengkonsumsi obat-obatan maupun suplemen

f. Riwayat penggunaan rokok/alcohol : pasien mengatakan tidak merokok

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengatakan, di keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit keturunan

seperti hipertensi, diabetes maupun penyakit yang lainnya.

5. Pengkajian Pola Kebutuhan Sehari Hari

a. Pola Persepsi Kesehatan – Manajemen Kesehatan :


Sebelum dirawat di RSUD Dr.Soetomo Surabaya klien mengatakan dirinya sehat

bugar namun saat ini pasien lemah. Pola manajemen sebelumnya berobat bila sakit,

pengobatan alternatif yang diyakini adalah pijat refleksi.

b. Pola Nutrisi

Makanan : klien mengatakan jenis makanan yang biasa dikonsumsi di rumah adalah

sayur kangkung, bayam, kubis, lauk pauk (tahu, tempe, ayam dan telur) makan

sehari 3 kali dan makan satu piring habis, sedangkan jenis makanan saat dirumah

sakit nasi, lauk pauk (ayam, telur dan daging), sayur sop, tidak ada perubahan

frekuensi makan sehari 3 kali satu porsi habis.

Minuman : jenis minuman pada saat dirumah Ny.F minum air putih dengan 6-8

gelas perhari. Pada saat sakit Ny.F minum air putih dengan 6-8 gelas perhari. Nafsu

makan pasien saat ini tetap.

c. Pola Eliminasi

BAB : Klien mengatakan untuk pola eliminasi di rumah BAB 1 kali sehari pada

pagi hari dengan warna kunig kecoklatan, volume sedang, konsistensi lembek, bau

khas BAB. Sedangkan saat dirumah sakit BAB 1 kali sehari pada pagi hari dengan

warna kunig kecoklatan, volume sedang, konsistensi lembek, bau khas BAB, tidak

ada hemoroid.

BAK : pola BAK klien dirumah 5-6 kali perhari, dengan volume 1000 ml/hari,

warna kuning bening. Sedangkan saat di rumah sakit 5-6 kali perhari dengan

volume 800 ml/hari.

d. Pola Aktivitas Latihan

Ny.F sebagai pegawai negeri sipil dengan lama bekerja 7- 8 jam. Klien mengatakan

kegiatan saat ini dibantu oleh anaknya seperti mandi, berpakaian, BAK dan BAB.
klien saat ini tirah baring , yang menggangu dalam aktivitas adalah nyeri pada area

kepala.

e. Pola Istirahat Tidur

Pasien mengatakan biasanya tidur malam 8 jam dan siang hari selama 2 jam,

sedangkan di rumah sakit Ny.F tidur malam 5 jam dan siang hari selama 1-2 jam.

Pasien mengatakan sulit tidur ketika malam hari dan sering terbangun.

f. Pola Kognitif – Persepsi

Ny.F tidak mengalami gangguan penglihatan dan tidak menggunakan kacamata.

Pasien tidak mengalami gangguan pendegaran dan tidak menggunakan alat bantu

dengar.

g. Pola Persepsi Diri

Pada saat dikaji pasien mengatakan igin cepat sembuh dan bisa berkumpul dengan

keluarga. Pada saaat pengkajian pasien terlihat gelisah ingin cepat pulang. Pasien

mengatakan bahwa penyakitnya adalah cobaan dari Allah SWT.

h. Pola Hubungan dan Norma

Pada saat dikaji pasien mengatakan hubungan dengan sesama baik selama dirumah

dan dirumah sakit. Pasien saat diajak berkomunikasi relefan, pasien tinggal dirumah

dengan keluarganya. Pengambilan keputusan dalam keluarga musyawarah.

i. Pola Seksual

Pasien mengatakan sudah tidak menggunakan kontrasepsi. Pasien sudah

menopause.

j. Pola Koping dan Manajemen Stress

Pasien mengatakan jika ada masalah diselesaikan dengan cara kekeluargaan

k. Pola Kepercayaan – Nilai


Pasien beragama islam. Pasien mengatakan semua yang mengatur kehidupan di

dunia adalah Allah. Pasien rutin menjalankan perintah agama.

6. Pemeriksaan Fisik

a. Tanda – Tanda Vital :

Tekanan darah : 130/90 mmHg

Suhu : 360 celcius

Nadi : 84 x/menit

Pernafasan : 18 x /menit

Kesadaran : Compos Mentis

Tinggi Badan : 150 cm

Berat Badan : 65 kg

b. Pernafasan (B1 : Breathing)

Dalam pemeriksaan inspeksi didapatkan hasil bentuk dada simetris, jenis pernafasan

campuran (dada dan perut), pola nafas teratur. Untuk pemeriksaan palpasi yaitu tidak

ada nyeri perabaan. Untuk pemeriksaan perkusi dada sonor, sedangkan pada

pemeriksaan auskultasi suara nafas vesikuler tidak ada ronchi dan tidak ada wheezing,

tidak terdapat benda asing yaitu adanya dahak atau sputum.

c. Kardiovaskuler (B2 : Bleeding)

Dari pemeriksaan inspeksi didapatkan hasil bentuk dada simetris. Untuk pemeriksaan

palpasi yaitu tidak ada nyeri perabaan, CRT kurang dari 3 detik, akral hangat, irama

nadi teratur dan auskultasi yaitu irama jantung reguler S1/S2 tunggal.

d. Persyarafan (B3 : Brain)

Kesadaran klien compos mentis, GCS 4-5-6 total 15, refleks triceps (+), refleks bisep

(+) , refleks patella (+), konjungtiva anemis, tidak ada gangguan penglihatan,

penciuman dan pendengaran.


e. Perkemihan (B4 : Bladder)

Urin berwarna kekuningan denga jumlah urin 800 ml/hari, tidak menggunakan alat

bantu cateter, tidak terdapat pembesaran kandung kemih.

f. Pencernaaan (B5 : Bowel)

Dari hasil pemeriksaan inspeksin didapatkan hail bentuk perut simetris, tidak ada

asites, nafsu makan baik 1 porsi habis, mukosa lembab, kemampuan mengunyah dan

menelan pasien tidak ada masalah. BAB klien 1 kali sehari konsitensi lunak,warna

kuning kecoklatan. Untuk pemeriksaan palpasi yaitu tidak ada pembesaran hepar,

perkusi hasilnya normal tidak ada hipertimpani. Sedangkan untuk pemeriksaan

auskultasi didapatkan bising usus 18 x / menit.

g. Muskuloskeletal/ integumen (B6 : Bone )

Dari pemeriksaan inspeksi didapatkan hasil warna kulit normal, tidak ada sianosis,

sedangkan untuk pemeriksaan palpasi tidak ada krepitasi maupun massa atau tumor,

turgor baik, tidak ada odema, tidak ada fraktur. Kekuatan otot tangan kanan 5, tangan

kiri 5 , kaki kanan 5, kaki kiri 5.

h. Endokrin

Tidak ada pembesaran tyroid, tidak ada luka gangren.

7. Pemeriksaan Laboratorium

Dari hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal :

Pada tanggal 14 Oktober 2017 BUN 16,0 mg/dl , kreatinin serum 0,6 mg/dl, pada

tanggal 29 September 2017 LUC % 1,6 %, NEUT # 8,77%, LYMPH 2,68 x 10ˆ3/UL,

MONO # 0,55 x 10 ˆ3/UL, EOS # 0,08 x 10 ˆ 3/UL, BASO # x 10ˆ3/UL, LUC # 020 x

10 ˆ3/UL, Natrium 138 mmol/I, Kalium 3,9 mmol/I, Klorida 101 mmol/I, HBsAG

Rapid Test Non Reaktif. Pada tanggal 29 September 2017 Pemeriksaan Kimia Klinik

Glukosa 86 mg/dl, Kreatinin serum 0,66 mg/dl, BUN 8 mg/dl, SGOT 19 U/L , SGPT
34 U/L, Albumin 3,983 g/dl, CRP Kimia 0,91 mg/L, Pemeriksaaan Hematologi WBC

12, 32 x 10ˆ3/UL, RBC 3,90 x 10ˆ3/UL, HGB 12,5 g/dl, HCT 36,9 %, MCV 94,4 fl,

MCH 32,2 pg, MCHC 33,9 g/dl, RDW 13,6 %, PLT 298 x 10ˆ3/UL, MPV 5,8 fl,

NEUT% 71,2%, LYMPH% 21,8%, MONO% 4,5 %, EOS% 0,6%, BASO% 0,3 %.

Dari hasil pemeriksaan radiologi pada tanggal :

Pada tanggal 29 September 2017 dilakukan pemeriksaan radiologi dengan hasil COR :

bentuk dan ukuran kesan normal, Pulmo : tak tampak infiltrat, Siunus phrenicocostlais

kanan kiri tajam, Hemidiafragma kanan kiri tampak baik, trakea tampak di tengah,

Tulang-tulang tampak baik,Soft tissue tampak baik, kesan : saat ini COR dan Pulmo tak

tampak kelainan.

Pada tanggal 16 Oktober 2017di dapatkan data pemeriksaan MRI Brain dengan hasil

tampak lesi solid mixed kistik extraxial, dural tall (+) dengan perifecal edema yang luas

disekitarnya ukuran +/-, 6,2 x 5,8 x 6,8 cm di spenoid wing kanan yang isantense pada

TIWI, hiperintense pada T2W1 , restriced diffusion area pada DWI, hipointense pada

GRE yang dengan pemberian kontras tampak heteregenous enbancemenet, tampak

massa meluas kesinus cavernous kanan, mendesak nervus opticus kanan ke medical,

mendesak ventrikel lateralis kanan kiri, pons dan hernisfer lobus temperalis dan

parietalis ke arah lateral kiri, menyebabkan mialine shift ke arah kiri sebesar ±1- 1,2

cm. Mendesak ACA kanan kiri ke sisi kanan, MCA kanan ke sisi posterior, tumor

kesan mendapatkan feeding dari dural arteri.

Sulci dan gyri di luar lesi tampak normal

Sistem ventrikel dan cysterna tampak baik

Mastoid, orbita dan sinus paranasalis kanan kiri tampak baik MR Angiography :

tampak ACA kanan kiri terdesak ke sisi kanan, MCA kanan ke sisi posterior, virculus

wilisi tampak patent, tak tampak aneuriysma maupun vasculer malinformation.


2. Bagus Dwi KASUS Keperawatan Jiwa
ILUSTRASI KASUS
Tn. W berumur 58 tahun, seorang duda yang hidup sendiri. Badannya sudah sakit sakitan
karena harus kerja pagi dan pulang malam, kerjanya juga tidak menentu asalkan makan.
Sewaktu istrinya masih hidup, istrinya yang bekerja memenuhi kebutuhan sebagai tukang
jahit, dan mengurus suaminya yang sakit. sejak beberapa minggu lalu istrinya meninggal
dunia tidak ada lagi yang merawat dirinya. Juga tidak ada waktu lagi untuk memperhatikan
kebersihan dirinya, yang ia pentingkan bisa makan dalam sehari saja sudah bersyukur.
Dari kasus diatas didapatkan
DATA BIOGRAFI
Nama : Tn. W
Umur : 58 tahun
Agama : kristen
Alamat : Jl..bukit raya, medan.
Data yang biasa ditemukan dalam deficit perawatan diri adalah :
DS : pasien mengatakan ia merasa lemah, Malas untuk beraktivitas setelah pulang
kerja,Merasa tidak berdaya.

DO: Rambut kotor, acak – acakan,Badan dan pakaian kotor dan bau,Mulut dan gigi
bau,Kulit kusam dan kotor,Kuku panjang dan tidak terawat

Diagnosa keperawatan :
a. Defisit perawatan diri
b. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri

TUJUAN UMUM
Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk memperhatikan kebersihan diri.
TUJUAN KHUSUS
pasien menyadari pentingnya perawatan diri

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


PRINSIP INTERVENSI RASIONAL
Membina hubungan saling a.Berikan salam setiap Rasa saling percaya adalah
percaya berinteraksi. fasilitas untuk ekspresi
b. Perkenalkan nama, nama pikiran/perasaan secara
panggilan perawat dan tujuan terbuka.
perawat berkenalan.
c. Tanyakan nama dan
panggilan kesukaan klien.
d. Tunjukan sikap jujur dan
menepati janji setiap kali
berinteraksi.
e. Tanyakan perasaan dan
masalah yang dihadapi klien.
f. Buat kontrak interaksi yang
mengenal tentang pentingnya jelas.
kebersihan diri. g. Dengarkan ungkapan Pengetahun tentang
perasaan klien dengan pentingnya perawatan diri
empati. meningkatkan motivasi.
h. Penuhi kebutuhan dasar
klien

Diskusikan bersama klien


pentingnya kebersihan diri
dengan cara menjelaskan
pengertian tentang arti bersih
dan tanda- tanda bersih.
Membimbing dan menolong c. Dorong klien untuk
klien merawat diri. menyebutkan 3 dari 5 tanda
kebersihan diri. Bimbingan perawat akan
mempermudah pasien
d. Diskusikan fungsi
melakukan perawatan diri.
kebersihan diri dengan
menggali pengetahuan klien
terhadap hal yang
melakukan kebersihan berhubungan dengan
perawatan diri secara kebersihan diri.
mandiri. e. Bantu klien
mengungkapkan arti
mempertahankan kebersihan kebersihan diri dan tujuan
diri secara mandiri. memelihara kebersihan diri.
f. Beri reinforcement positif
setelah klien mampu
mengungkapkan arti Meningkatkan motivasi akan
kebersihan diri. pentingnya kebersihan,dan
g. Ingatkan klien untuk mudah untu melakukannya
memelihara kebersihan diri
seperti: mandi 2 kali pagi dan
sore, sikat gigi minimal 2
kali sehari (sesudah makan
dan sebelum tidur), keramas
dan menyisir rambut, gunting
kuku jika panjang.
Membiasakan diri untuk
melakukan perawatan diri
sendiri.

a.Motivasi klien untuk


mandi.
b. Beri kesempatan untuk
mandi, beri kesempatan klien
untuk mendemonstrasikan
cara memelihara kebersihan
diri yang benar.
c. Anjurkan klien untuk
mengganti baju setiap hari.
d. Kaji keinginan klien untuk
memotong kuku dan
merapikan rambut.
e. Kolaborasi dengan perawat
ruangan untuk pengelolaan
fasilitas perawatan
kebersihan diri, seperti mandi
dan kebersihan kamar mandi.

Monitor klien dalam


melakukan kebersihan diri
secara teratur, ingatkan untuk
mencuci rambut, menyisir,
gosok gigi, ganti baju dan
pakai sandal.

Klien selalu tampak rapi

Beri reinforcement positif


jika berhasil melakukan
kebersihan diri.

Kriteria evaluasi
Dalam berinteraksi klien menunjukan tanda-tanda percaya pada perawat:
a. Wajah cerah, tersenyum
b. Mau berkenalan
c. Ada kontak mata
d. Menerima kehadiran perawat
e. Bersedia menceritakan perasaannya
Klien dapat menyebutkan kebersihan diri pada waktu 2 kali pertemuan, mampu menyebutkan
kembali kebersihan untuk kesehatan seperti mencegah penyakit dan klien dapat
meningkatkan cara merawat diri.

Klien berusaha untuk memelihara kebersihan diri seperti mandi pakai sabun dan disiram
pakai air sampai bersih, mengganti pakaian bersih sehari–hari, dan merapikan penampilan.

Setelah satu minggu klien dapat melakukan perawatan kebersihan diri secara rutin dan teratur
tanpa anjuran, seperti mandi pagi dan sore, ganti baju setiap hari, penampilan bersih dan rapi.

Klien selalu tampak bersih dan rapi.


Beri reinforcement positif jika berhasil melakukan kebersihan diri.

http://swietdolpin.blogspot.com/2011/04/askep-defisit-perawatan-diri-dan-kasus.html

Anda mungkin juga menyukai