A. Hasil Penelitian
1. Kegiatan Pendahuluan
awal dan wawancara singkat dengan guru matematika kelas VIII SMP Negeri 1
khususnya untuk kelas VIII masih tergolong rendah dan model pembelajaran yang
mengajarkan pokok bahasan sistem persamaan linear dua peubah di kelas VIII1.
Pada tanggal 4 November 2006 diadakan tes awal pada siswa kelas VIII 1
untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi sistem persamaan linear
dua peubah. Nilai tes awal dijadikan acuan untuk mengetahui peningkatan prestasi
belajar matematika siswa kelas VIII1 SMP Negeri 1 Batuatas setelah diterapkan
Soal-soal tes awal berupa materi yang berhubungan dengan pokok bahasan
yang akan diajarkan dalam hal ini materi untuk soal tes awal adalah materi persamaan
linear satu variabel, sebagaimana terlihat pada lampiran 4. Dari hasil tes awal tersebut
terlihat bahwa siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 6,0
24
25
mencapai 25,71% (9 orang siswa) dengan nilai rata-rata 4,89. Hal ini memberikan
2. Tindakan Siklus I
a. Perencanaan
NHT dalam mengajar matematika pokok bahasan sistem persamaan linear dua
peubah, maka kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan beberapa hal yang diperlukan
pada saat pelaksanaan tindakan. Setelah berkonsultasi dengan guru bidang studi
b. Pelaksanaan Tindakan
tipe NHT dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dipersiapkan,
dalam 7 kelompok dengan nomor yang berbeda untuk setiap siswa dalam
26
untuk siswa yang nomornya di sebut dan siswa dikelompok lain memperhatikan dan
c. Observasi
Hal-hal yang diobservasi pada pelaksanaan tindakan siklus I adalah cara guru
menyajikan materi pelajaran apakah sudah sesuai dengan skenario pembelajaran yang
telah dibuat atau belum. Selain itu juga dilihat aktivitas siswa dalam mengikuti
pelajaran.
3. Guru mengorganisasi siswa dalam 7 kelompok belajar dan setiap kelompok terdiri
dari 5 orang
6. Guru belum mampu mengelola waktu dengan baik, akibatnya ada tahapan–
waktu.
1. Pada pertemuan pertama siswa terlihat masih kaku berada dalam kelompoknya
2. Masih banyak siswa yang kurang aktif dalam mengerjakan soal-soal dalam LKS
dan ada siswa yang merasa gugup ketika nomornya terpanggil untuk
d. Evaluasi
evaluasi dengan tes seperti yang ada pada lampiran 4. Hasil tes siklus I menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan hasil tes awal yaitu dari 25,71%
(9 orang) siswa memperoleh nilai 6,0 pada tes awal dan meningkat menjadi
42,86% (15 orang) siswa memperoleh nilai 6,0 . Walaupun hasil tes siklus I
maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. Hasil tes tindakan siklus I selengkapnya
e. Refleksi
Pada tindakan siklus I ini penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
dalam mengajarkan pokok bahasan sistem persamaan linear dua peubah belum
tindakan selanjutnya. Setelah diadakan refleksi antara guru dan peneliti maka
1. Faktor siswa
b. Sebagian siswa kurang aktif dalam kelompoknya dan siswa belum dapat
menyampaikan pendapatnya pada saat materi pelajaran diajarkan atau pada saat
siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal dalam LKS, hal ini
disebabkan karena siswa merasa asing dengan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT.
2. Faktor guru
suasana kelas agak kaku, hal ini nampak pada saat guru memberi penjelasan,
b. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT dianggap hal yang baru bagi pribadi
guru mata pelajaran matematika, sehingga guru tidak secara merata memberikan
3. Tindakan siklus II
a. Perencanaan
kekurangan yang ada pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II.
1. Guru harus memotivasi siswa belajar agar siswa lebih bersemangat dalam belajar
2. Guru harus bersikap tegas dengan menegur/memberi sanksi kepada siswa yang
tidak memperhatikan penjelasan guru dan yang tidak mau bekerja sama dengan
teman kelompoknya.
4. Guru harus mampu mengelola waktu dengan efisien agar semua tahapan kegiatan
guru dan siswa, alat evaluasi dan jurnal refleksi diri untuk tindakan siklus II.
b. Pelaksanaan tindakan
pembelajaran agar sesuai dengan skenario pembelajaran tindakan siklus II. Kegiatan
dicapai dengan maksud agar siswa memiliki gambaran jelas tentang pengetahuan
yang akan diperoleh setelah proses pembelajaran berlangsung. Guru juga melakukan
meskipun belum maksimal. Materi yang diajarkan masih dalam pokok bahasan
sistem persamaan linear dua peubah dengan sub pokok bahasan menentukan
c. Observasi
Secara umum pada pelaksanaan tindakan siklus II ini telah ada peningkatan
dibandingkan dengan siklus I. Hal ini terlihat pada hasil observasi guru dan siswa.
31
2. Guru sudah bersikap tegas dengan menegur /memberi sanksi kepada siswa yang
4. Guru sudah dapat melaksanakan hampir semua tahapan kegiatan dalam skenario
2. Sebagian siswa sudah berani menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti yang
d. Evaluasi
sistem persamaan linear dua peubah, kembali diadakan evaluasi untuk mengetahui
dibandingkan dengan siklus I yaitu dari 42,86% siswa yang telah memperoleh nilai
6,0 pada siklus I meningkat menjadi 65,71% siswa telah memperoleh nilai 6,0
pada siklus II. Dari hasil tes siklus II, walaupun menunjukkan peningkatan tetapi
siklus III. Hasil evaluasi pelaksanaan tindakan siklus II dapat dilihat selengkapnya
e. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pelaksanaan tindakan siklus II, hal
yang masih perlu diperhatikan adalah bimbingan terhadap siswa yang mengalami
Berdasarkan hasil observasi, evaluasi dan refleksi diri pada tindakan siklusII,
maka peneliti bersama dengan guru merencanakan tindakan siklus III agar
siklus II adalah guru harus selalu membimbing siswa dalam mengerjakan soal-soal
LKS yang telah diberikan. Selain itu, pada tahap perencanaan ini peneliti tetap
membuat skenario pembelajaran, lembar observasi terhadap guru dan siswa, alat
b. Pelaksanaan tindakan
kembali dilakukan dengan mengikuti skenario pembelajaran yang telah dibuat untuk
Kegiatan yang dilakukan setiap pertemuan pada siklus III adalah diawali
dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada akhir proses
belajar mengajar dan memberikan motivasi kepada siswa agar bersemangat dalam
jalannya pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi untuk guru dan siswa.
c. Observasi
siklus III dan hasil observasi terhadap guru menunjukkan bahwa guru telah mampu
34
pembelajaran telah dilaksanakan dengan sempurna oleh guru. Hanya masih ada
sedikit kelemahan-kelemahan pada pihak siswa yaitu ada beberapa siswa yang belun
d. Evaluasi
Setelah 3 kali pertemuan, maka kembali diadakan tes tindakan siklus III untuk
adanya peningkatan dari siklus sebelumnya yaitu dari 65,71% siswa telah
memperoleh nilai 6,0 pada siklus II meningkat menjadi 82,86% siswa telah
Dari hasil tes siklus III menunjukkan adanya peningkatan dan telah mencapai
hanya sanpai pada siklus III. Hasil evaluasinya dapat dilihat pada lampiran 1 hal 39.
e. Refleksi
35
Kegiatan refleksi yang dilakukan pada tindakan siklus III menunjukkan hasil
yang cukup menggembirakan baik bagi guru mata pelajaran maupun bagi peneliti.
hasil yang lebih baik, walaupun masih ada beberapa siswa yang belum dapat
Jika dilihat dari hasil tes pada evaluasi pelaksanaan tindakan siklus III, yaitu
telah mencapai 82,86% siswa yag telah memperoleh nilai 6,0 atau dengan kata lain
telah mencapai indikator keberhasilan, maka penelitian ini telah berhasil dilaksanakan
B. Pembahasan
Penelitian ini berakhir setelah pelaksanaan siklus III karena telah mencapai
42,86% siswa yang telah memperoleh nilai 6,0 . Nilai evaluasi hasil tes siklus I
meningkat 17,15% dari hasil tes awal. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, guru
dan siswa telah melakukan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan model
dimana kekurangan itu ada yang berasal dari guru dan ada juga yang berasal dari
36
siswa. Diantaranya ada sebagian siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru
pada saat menyampaikan materi, dan kekurangan yang berasal dari guru adalah
dikarenakan guru belum dapat mengatur waktu sebaik mungkin, guru terlalu banyak
diberikan. Melihat kekurangan yang masih ada serta prestasi belajar matematika
siswa terhadap pokok bahasan sistem persamaan linear dua peubah pada tindakan
penelitian dilanjutkan pada tindakan siklus II. Hal-hal yang harus diperbaiki pada
tindakan siklus II adalah guru harus bersikap tegas dengan menegur/memberi sanksi
kepada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan yang tidak mau bekerja
sama dengan teman kelompoknya. Guru juga harus mampu mengelola waktu dengan
efisien agar semua tahapan kegiatan dalam skenario pembelajaran dapat terlaksana.
Pada tindakan siklus II, model pembelajaran kooperatif tipe NHT kembali
dilaksanakan. Berdasarkan hasil observasi pada tindakan siklus II, kegiatan guru
kekurangan yang terjadi pada siklus I sudah dapat diperbaiki sedikit demi sedikit.
Siswa sudah lebih memperhatikan penjelasan guru walaupun hanya beberapa siswa
dilakukan pada siklus II, siswa yang memperoleh nilai 6,0 sebanyak 23 orang atau
65,71%. Ini berarti mengalami peningkatan dibanding hasil evaluasi pada siklus I.
37
Melihat hasil tes tindakan siklus II ini belum mencapai indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan maka penelitian dilanjutkan kembali pada siklus berikutnya. Hal-hal
yang harus diperbaiki pada siklus III adalah guru harus selalu membimbing siswa
Setelah siklus III, nilai siswa menunjukkan lagi peningkatan menjadi 82,86%
siswa telah memperoleh nilai 6,0 dan secara rata-rata juga meningkat menjadi
6,89. Hal ini berarti telah mencapai indikator yang telah ditetapkan. Sedangkan hasil
komponen dalam skenario telah dilaksanakan dengan baik sesuai yang diharapkan.
Karena kedua indikator telah tercapai, ini berarti hipotesis tindakan telah tercapai
yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT prestasi belajar
matematika siswa pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua peubah dapat
ditingkatkan.