BAB 2 Lapkas CMM DISPEPSIA
BAB 2 Lapkas CMM DISPEPSIA
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. D
Umur : 20
Bangsa/Suku : Indonesia/Aceh
Agama : Islam
2.2. ANAMNESIS
sejak 3 hari yang lalu. Sakit perut yang dirasakan pasien muncul setelah memakan
makanan pedas dan bertambah berat jika telat makan. Pasien juga mengeluhkan
mual dan nyeri ulu hati dibagian epigastrium. Keluhan demam disangkal. Pasien
mengaku BAB dan BAK lancar tetapi saat BAB terasa pedih dan tidak berdarah.
3
4
Keluhan lainnya yang dialami pasien yaitu sesak nafas bersamaan dengan nyeri
Pasien sudah pernah mengalami hal yang sama 3 bulan yang lalu tetapi
pasien tidak sampai dirawat karena keluhan yang dialami pasien sebelumnya
masih bisa tertahankan. Riwayat alergi terhadap makanan dan obat disangkal
pasien.
Pasien sering memakan makan pedas seperti bakso dan indomie pedas,
dan gorengan dengan menambahkan banyak saus. Pasien mengatakan tidak selera
makan jika tidak memakan pedas dan jarang memakan sayur. Kebiasaan
memakan bakso atau somai sudah sejak dulu saat SMP dan sampai sekarang.
Ibu pasien mengaku bahwa pasien di berikan imunisasi dasar lengkap yang
wajib di Posyandu.
5
Ibu pasien mengatakan pada saat hamil tidak pernah mengalami penyakit
Pasien Tn.M merupakan kepala keluarga dari istri Ny. J dan mempunyai 5
orang anak.
Kedudukan
No Nama Gender Umur Pendidikan Pekerjaan
dalam keluarga
ayah
2. Ny. E Ibu P 41th SMP Ibu rumah tangga
TAMAT
SMP
6. An.A Anak P 10th BELUM Belum bekerja
TAMAT SD
7. An. P Anak P 7th BELUM Belum bekerja
TAMAT SD
Tabel 2.1 Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
Pekerjaan Tn.M adalah seorang petani yang sudah bekerja selama 10 tahun
membantu penghasilan keluarga. Pendapatan yang didapat dari hasil panen tidak
tetap tergantung hasil panen yang dihasilkan. Pasien ini tinggal di rumah pribadi.
tidak teratur dan sering memakan makanan pedas, berbeda dengan anak pertama
8
dari Tn.M yaitu kakak dari pasien. Beliau tidak suka mengkonsumsi makanan
pedas seperti bakso. Pasien kadang makan di rumah dan sering jajan diluar. Di
saat rawat inap pun pasien mengaku masih sesekali mengkonsumsi somai.
Status Present :
o GCS : E4V5M6
o TB : 150 cm
o BB : 47 kg
Vital sign:
o Nadi : 84 kali/menit
o Pernapasan : 26 kali/menit
o Suhu : 36.7 oC
Status Generalis :
o Kepala :
- Wajah : normal.
- Rambut : normal.
- Edema (-); malar rash (-); parese N VII (-); eritema (-);
o Mata :
katarak (-/-).
o Telinga :
o Hidung :
o Mulut :
papil lidah (-); gigi : karang gigi (+), caries (-); mukosa :
normal.
o Leher :
o Thorax :
Pulmo :
1. Inspeksi :
2. Palpasi
4. Auskultasi :
Cor :
3. Perkusi :
o Abdomen :
- Perkusi : timpani
o Extremitas :
(-)
Dispepsia
Tidak ada
2.7 Penatalaksanaan
Non Farmakologis:
(makanan pedas).
Terapi Farmakologis:
- O2 3-4 L/i
- IFVD RL 20 gtt/i
- Antasida 3x1
12
- DZP 1x24 j
- PCT
- Domperidon 3x1
2.8 Follow Up
Tanggal S O A P Terapi
18/02/2021 Nyeri perut (+) -KU Baik Dispepsia Tidak Ada - IVFD RL 20
H+2 Sakit perut (+) -Kes : gtt/i
Lemas berkurang Compos - O2 3-4 L/i
Pusing berkurang mentis - PCT 3x1
TD: 110/70
- Antasida 3x1
mmHg
-Domperidon
HR: 68x/mnt
RR: 20x/mnt 3x1
T:36.5°C
19/02/2021 Sakit perut (-) -KU Baik Dispepsia Tidak Ada - PCT 3x1
H+3 Nyeri ulu hati (-) -Kes : (PBJ) - Antasida 3x1
Tidur dan Compos -Domperidon
makanan teratur mentis 3x1
TD: 100/60
mmHg
HR:72/mnt
RR: 22x/mnt
T:36.5°C
2.9 Prognosis
2.10 Anjuran
- Minum obat secara teratur sesuai dengan anjuran dokter dan petugas
kesehatan
Pola makan pasien yang tidak sehat dan tidak mengandung gizi seimbang.
BAB 5
PEMBAHASAN
14
Lhoksukon pukul 22.00 WIB. Pasien mengeluh sakit perut seperti melilit sejak 3
hari yang lalu, badan lemas, nyeri ulu hati di epigastrium seperti terbakar. Sakit
perut muncul setelah pasien mengkonsumsi makanan pedas, mual (+), muntah (+),
pusing (+), dan merasa sesak nafas (+). Pasien baru pertama kali dirawat inap
(sindrom) terdiri dari rasa nyeri atau rasa tidak nyaman di epigastrium, dan mual.
Pada pasien ini didapatkan keluhan nyeri ulu hati di regio epigastrium, sehingga
perubahan sensitifitas gaster, lebih dari 50% pasien dispepsia non ulkus
iritasi lambung, dan adanya gangguan kontraksi gaster yang dapay menginduksi
nyeri bertambah apabila telat makan. Hal ini dikarenakan tingkat sekresi lambung
ini mengakibatkan rasa tidak enak diperut. Di temukan nyeri tekan di epigastrium
Pasien juga mengeluhkan mual muntah ini sejalan dengan teori yang
pasien.