Amdal Penempatan Tailing

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

AMDAL Penempatan Tailing

Dasar hukum kewajiban menyusun AMDAL untuk suatu rencana dan atau kegiatan
adalah UU No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal
22 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting
terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL. Sedangkan kriteria dampak penting
disebutkan dalam UU yang sama pada pasal 22 ayat (2).
a. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/kegiatan;
b. Luas wilayah penyebaran dampak;
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
d. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;
e. Sifat kumulatif dampak;
f. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak dan/atau
g. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkingan Hidup juga menyatakan bahwa melakukan penempatan tailing di bawah laut
termasuk dalam jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL
untuk semua skala atau besaran. Oleh karena itu penempatan tailing memerlukan lokasi khusus
dan tidak berpotensi menimbulkan dampak berupa perubahan batimetri (kontur dasar laut),
ekosistem pesisir dan laut, mengganggu alur pelayaran dan proses-proses alamiah di daerah
pantai termasuk menurunnya produktivitas kawasan yang dapat menimbulkan dampak sosial,
ekonomi, dan kesehatan terhadap nelayan dan masyarakat sekitar.

Anda mungkin juga menyukai