Teater Musikal
Teater Musikal
Teater Musikal
Teater musikal adalah bentuk teater yang menggabungkan lagu, dialogu ucapan,
akting, dan tarian. Konten emosionalnya – humor, pathoss , cinta, kemarahan – serta
ceritanya dikomunikasikan melalui kata-kata, musik, gerakan dan aspek teknis
hiburan sebagai satu kesatuan utuh. Sejak awal abad ke-20, karya pertunjukan teater
musikal umumnya hanya disebut "musikal".
Meski musik telah menjadi bagian dari penampilan dramatis sejak zaman-zaman
kuno, teater musikal modern muncul pada abad ke-19, ditandai dengan karya-karya
Gilbert and Sullivan di Britania dan Harrigan and Hart di Amerika Serikat, diikuti
berbagai komedi musikal Edward dan karya pengarang Amerika Serikat seperti
George M. Cohan. Pada awal abad ke-20, musikal Princess Theatre dan acara cerdas
lain seperti Of Thee I Sing adalah tahap artistik yang selangkah di depan revue dan
hiburan-hiburan lain yang mendorong munculnya gebrakan baru seperti Show Boat
dan Oklahoma.
SEJARAH
Arus globalisasi yang kian kuat ternyata menggelisahkan Tiara Josodirdjo, pendiri
Josodirdjo Foundation, sebuah gerakan sosial untuk menyosialisasikan,
membudayakan kekayaan seni, budaya, dan cerita bangsa Indonesia. Tiara gelisah
karena dia cemas anak Indonesia akan lebih mengenal tokoh-tokoh Barat ketimbang
pahlawan-pahlawannya di negerinya sendiri. Padahal, semangat perjuangan para
pahlawan seharusnya diteladani anak muda.
Kegelisahan itulah yang membuat Tiara memiliki gagasan mengangkat kisah inspiratif
para pejuang bangsa ini ke dalam sebuah pertunjukan. "Saya ingin generasi muda ini
ingat siapa kita, nilai-nilai apa yang kita miliki di tengah arus globalisasi," katanya.
Sembilan tahun berkutat dengan ide tersebut, akhirnya Tiara menemukan pihak-pihak
yang akhirnya sejalan dengan visi dan misinya itu. Hingga lahirlah pertunjukan
"Drama Khatulistiwa". Inilah sebuah pertunjukan panggung musikal yang akan
mengisahkan perjuangan para pahlawan sejak era penjajahan VOC hingga masa
kemerdekaan.
Pertunjukan tersebut sengaja ditampilkan dalam format drama musikal, karena drama
seperti ini akan dapat meninggalkan kesan yang lebih mendalam di benak para
penontonnya. Sehingga, diharapkan pesan yang akan disampaikan dalam pertunjukan
ini akan dapat dipahami lebih baik.
"Biasanya dengan musik dan pertunjukan akan lebih bisa diingat pesan-pesan yang
ingin disampaikan," ujar Tiara yang juga menjabat produser eksekutif pergelaran ini.
Drama Khatulistiwa berdurasi 2,5 jam dan dibagi dalam dua babak dengan beberapa
scene. Kisahnya akan mengolaborasikan plot masa kini dan masa lampau, sehingga
tak meninggalkan kesan kekinian.
Para pahlawan yang diangkat mewakili ciri perjuangannya masing-masing. Ada yang
mengangkat senjata, melalui pemikiran intelektual, mengedepankan persatuan, hingga
para pahlawan yang mewakili gendernya masing-masing.
Selain itu, untuk menampilkan pergelaran yang indah, Drama Khatulistiwa juga tak
hanya memikirkan secara matang properti mereka di atas panggung. Mereka juga
menghadirkan sentuhan multimedia dan memperdengarkan aransemen baru lagu-lagu
nasional lewat tangan komposer ternama Addie MS.
Melvi dan Tiara mengatakan, semua pemain melalui proses audisi serta latihan yang
cukup berat. Sebab, para pemain tak hanya harus dapat ber-acting, tapi juga bernyanyi
dan menari. Namun, menurut mereka, semuanya memiliki visi yang sama yakni
memperkenalkan atau mengingatkan kembali sejarah bangsa pada generasi muda.
A. Unsur internal Teater
1. Aktor
Aktor merupakan penunjang utama dalam teater. Dan aktor juga menghasilkan
beberapa unsur diantaranya, unsur gerak dan suara.
2. Naskah
Naskah atau bisa disebut lakon dalam teater juga merupakan penunjang yang
melahirkan berbagai unsur-unsur yang ada yaitu, aktor, pentas, sutradara, dan kostum.
3. Pentas
4. Sutradara
Sutradara merupakan unsur yang mengarahkan semua unsur dalam sebuah seni
pertunjukan. Mengarahkan seorang aktor, membedah naskah, melahirkan ide-ide
tentang pentas yang mau digunakan.
5. Kostum
Kostum adalah unsur penunjang yang membuat seorang aktor bisa kelihatan
membawan wataknya yang bagaimana.
Unsur internal tersebut menyangkut bagaimana didalam pemintasan tersebut,
karena bisa dikatakan unsur internal merupakan hatinya teater, bila tidak ada unsur
internal tidak akan tercipta suatu pemintasan. Tetapi perlu perlu diketahui pula unsur
internal tidak akan bisa berjalan tanpa unsur eksternal.
Pengertian Drama Menurut Para Ahli
Menurut Moulton, Drama adalah kisah hidup digambarkan dalam bentuk gerak
(disajikan langsung dalam tindakan).
Drama adalah seni yang menggambarkan alam dan sifat manusia dalam gerakan.
Drama adalah seni yang bisa menglahirkan gerakan dan aksi yang bisa dijadikan
pertunjukan.
Menurut Budianta
Drama adalah genre sastra yang menunjukkan penampilan fisik secara lisan setiap
percakapan atau dialog antara pemimpin di sana.
Drama adalah suatu bentuk narasi yang menggambarkan kehidupan dan alam manusia
melalui perilaku (akting) yang dipentaskan.
Drama adalah suatu bentuk komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan
seni pertunjukan sehingga drama sendiri dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam
bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
Menurut Wildan
Drama adalah komposisi berdasarkan beberapa cabang seni, sehingga drama dibagi
menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
Drama adalah sebuah kisah yang diceritakan melalui kata-kata dan diperagakan
dengan gerakan.
Pengertian Drama Secara Umum
Kata drama dari bahasa Yunani yaitu dromai yang mepunyai makna berbuat,
bertindak, dan bergerak melakukan aksi sesuai naskah. Secara umum, drama
merupakan suatu karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dengan maksud
dipertunjukkan oleh aktor.
Drama dalam arti luas adalah bentuk tontonan atau pertunjukkan yang mengandung
cerita yang dipentaskan di depan khalayak umum. Sedangkan untuk dalam arti sempit
yaitu sebuah kisah hidup seseorang yang di ditampilkan di atas panggung yang
ditonton oleh kalayak umum.
Pementasan drama tidak hanya bergantung pada persoalan suara para pemain saja.
Untuk kepentingan menciptakan suasana tertentu, sehingga imanjinasi penonton
dapat berkembang secara maksimal diperlukan musik pengiring. Pemain juga dapat
terbantu dengan adanya musik pengiring ini.
Musik pengiring, di dalam kegunaan pementasan drama dapat disebut dengan istilah
ilustrasi musik. Peranan musik dalam pertunjukan drama sangatlah penting. Musik
dapat menjadi bagian lakon, tetapi yang terbanyak adalah sebagai ilustrasi, baik
sebagai pembuka seluruh lakon, pembuka adegan, memberi efek pada lakon,
maupun sebagai penutup lakon.
Tata suara berfungsi memberikan efek suara yang diperlukan lakon, seperti suara
ketepak kaki kuda, tangis, bunyi tembakan, bunyi kereta api, mobil, burung berkicau
dan sebagainya. Untuk memberikan efek tertentu, musik sering digabung dengan
efek suara. Misalnya dalam memberi efek terkejut, panik, tegang, sedih, gembira
meluap-luap, perkelahian, musik berbaur dengan sound effect sangat menghidupkan
adegan.
Musik disamping harus sering digunakan bersama sound effect, juga dengan
komponen pentas yang lain.