Makalah Drayer
Makalah Drayer
DRYER
Disusun oleh :
Maulia Abrianti
Teknologi Kimia Industri
KA02
1513043
Dosen :
Fitria Ika Aryanti, M. Eng
BAB I ( PENDAHULUAN )
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................3
BAB II ( PEMBAHASAN )
A. Pengertian Pegering.............................................................................4
B. Faktor yang Mempengaruhi Pengeringan ..........................................5
C. Prinsip Dasar Pengeringan..................................................................7
D. Metode Pengeringa.............................................................................8
E. Jenis-jenis Pengering…………..........................................................8
A. Latar Belakang
Pengeringan merupakan salah satu unit operasi energi paling intensif dalam
pengolahan pasca panen. Unit operasi ini diterapkan untuk mengurangi kadar air
produk seperti berbagai buah-buahan, sayuran, dan produk pertanian lainnya setelah
panen. Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air secara simultan yang
memerlukan panas untuk menguapkan air dari permukaan bahan tanpa mengubah
sifat kimia dari bahan tersebut. Dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya
penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan uap air antara udara dan bahan
yang dikeringkan. Laju pemindahan kandungan air dari bahan akan mengakibatkan
berkurangnya kadar air dalam bahan tersebut.
Pengeringan adalah pemisahan sejumlah kecil air dari suatu bahan sehingga
mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah
yang dapat diterima, menggunakan panas. Pada proses pengeringan ini air diuapkan
menggunakan udara tidak jenuh yang dihembuskan pada bahan yang akan
dikeringkan. Air (atau cairan lain) menguap pada suhu yang lebih rendah dari titik
didihnya karena adanya perbedaan kandungan uap air pada bidang antar-muka bahan
padat-gas dengan kandungan uap air pada fasa gas. Gas panas disebut medium
pengering, menyediakan panas yang diperlukan untuk penguapan air dan sekaligus
membawa air keluar. Air juga dapat dipisahkan dari bahan padat, secara mekanik
menggunakan cara pengepresan sehingga air keluar, dengan pemisah sentrifugal,
dengan penguapan termal ataupun dengan metode lainnya. Pemisahan air secara
mekanik biasanya lebih murah biayanya dan lebih hemat energi dibandingkan dengan
pengeringan.
Kandungan zat cair dalam bahan yang dikeringkan berbeda dari satu bahan ke
bahan lain. Ada bahan yang tidak mempunyai kandungan zat cair sama sekali (bone
dry). Pada umumnya zat padat selalu mengandung sedikit fraksi air sebagai air terikat.
Kandungan air dalam suatu bahan dapat dinyatakan atas dasar basah (% berat) atau
dasar kering, yaitu perbandingan jumlah air dengan jumlah bahan kering.
Dasar pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan
kandungan uap air antara udara dengan bahan yang dikeringkan. Dalam hal ini,
kandungan uap air udara lebih sedikit atau udara mempunyai kelembaban nisbi yang
rendah sehingga terjadi penguapan. Kemampuan udara membawa uap air bertambah
besar jika perbedaan antara kelembaban nisbi udara pengering dengan udara sekitar
bahan semakin besar. Salah satu faktor yang mempercepat proses pengeringan adalah
kecepatan angin atau udara yang mengalir. Udara yang tidak mengalir menyebabkan
kandungan uap air di sekitar bahan yang dikeringkan semakin jenuh sehingga
pengeringan semakin lambat.
Proses pengeringan diperoleh dengan cara penguapan air. Cara tersebut dilakukan
dengan menurunkan kelembapan nisbi udara dengan mengalirkan udara panas di
sekeliling bahan, sehingga tekanan uap air bahan lebih besar dari tekanan uap air di
udara. Perbedaan tekanan itu menyebabkan terjadinya aliran uap air dari bahan ke
udara.
Di Industri kimia proses pengeringan adalah salah satu proses yang penting. Proses
pengeringan ini dilakukan biasanya sebagai tahap akhir sebelum dilakukan
pengepakan suatu produk ataupun proses pendahuluan agar proses selanjutnya lebih
mudah, mengurangi biaya pengemasan dan transportasi suatu produk dan dapat
menambah nilai guna dari suatu bahan. Dalam industri makanan, proses pengeringan
ini digunakan untuk pengawetan suatu produk makanan. Mikroorganisme yang dapat
mengakibatkan pembusukan makanan tidak dapat dapat tumbuh pada bahan yang
tidak mengandung air, maka dari itu untuk mempertahankan aroma dan nutrisi dari
makanan agar dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama, kandungan air dalam
bahan makanan itu harus dikurangi dengan cara pengeringan (Revitasari, 2010).
B. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah agar mahasiswa lebih memahami tentang
berbagai jenis mesin pengering (dryer) seperti tray dryer, spray dryer, drum dryer,
meliputi penampakan mesin dan spesifikasi masing-masing masing mesin,
membedakan masing-masing mesin sesuai dengan fungsi, kapasitas, dan karakteristik
bahan yang dapat ditangani oleh mesin tersebut, dan mempelajari cara pengoperasian
mesin dan aplikasinya dalam industri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Bahasa ilmiah pengeringan adalah penghidratan, yang berarti menghilangkan air
dari suatu bahan. Proses pengeringan atau penghidratan berlaku apabila bahan yang
dikeringkan kehilangan sebahagian atau keseluruhan air yang dikandungnya. Proses
utama yang terjadi pacta proses pengeringan adalah penguapan. Penguapan terjadi
apabila air yang dikandung oleh suatu bahan teruap, yaitu apabila panas diberikan
kepada bahan tersebut. Panas ini dapat diberikan melalui berbagai sumber, seperti
kayu api, minyak dan gas, arang baru ataupun tenaga surya.
Pengeringan juga dapat berlangsung dengan cara lain yaitu dengan memecahkan
ikatan molekul-molekul air yang terdapat di dalam bahan. Apabila ikatan molekul-
molekul air yang terdiri dari unsur dasar oksigen dan hidrogen dipecahkan, maka
molekul tersebut akan keluar dari bahan. Akibatnya bahan tersebut akan kehilangan
air yang dikandungnya.
Cara ini juga disebut pengeringan atau penghidratan. Untuk memecahkan ikatan
oksigen dan hidrogen ini, biasanya digunakan gelombang mikro. Gelombang mikro
merambat dengan frekuensi yang tinggi. Apabila gelombang mikro disesuaikan setara
dengan getaran molekul-molekul air maka akan terjadi resonansi yaitu ikatan
molekul-molekul oksigen dan hidrogen digetarkan dengan kuat pada frekuensi
gelombang mikro yang diberikan sehingga ikatannya pecah.
Hal ini yang menyebabkan air tersebut menguap. Proses yang sama terjadi pada
oven gelombang mikro (microwave) yang digunakan untuk memasak makanan.Pada
pembahasan selanjutnya kita tidak akan menyinggung proses pengeringan
menggunakan gelombang mikro, tetapi difokuskan pada pengeringan menggunakan
tenaga panas. Hal ini disebabkan sistem pengeringan gelombang mikro mahal dan
tidak digunakan secara luas untuk mengeringkan suatu bahan terutama dalam sektor
pertanian.
Dalam sektor pertanian sistem pengeringan yang umum digunakan adalah tenaga
surya. Pada sistem tenaga surya ini, bahan diexpose ke sinar surya secara langsung
maupun tidak langsung. Uap air yang terjadi dipindahkan dari tempat pengeringan
melalui aliran udara. Proses aliran udara ini terjadi karena terdapat perbedaan tekanan.
Perbedaan tekanan udara ini dapat terjadi secara konveksi bebas maupun konveksi
paksa. Konveksi bebas terjadi tanpa bantuan luar, yaitu pengaliran udara hanya
bergantung pada perbedaan tekanan yang disebabkan oleh perbedaan densitas udara,
sedangkan pada konveksi secara paksa digunakan kipas untuk memaksa gerakan
udara (Djarwo, P. 1988).
Pada sistem pengeringan yang bersumberkan tenaga minyak, bahan yang akan
dikeringkan diletakkan di dalam suatu ketel tertutup. Udara panas hasil pembakaran
minyak dialirkan mengenai permukaan bahan tersebut. Akhir-akhir ini, cara tersebut
diatas juga digunakan dalam teknologi tenaga surya. Udara yang dipanaskan oleh
pengumpul surya digunakan untuk menguapkan air pada bahan.
Udara merupakan medium yang sangat penting dalam proses pengeringan, untuk
menghantar panas kepada bahan yang hendak dikeringkan, karena udara satu-satunya
medium yang sangat mudah diperoleh dan tidak memerlukan biaya operasional. Oleh
karena itu untuk memahami bagaimana proses pengeringan terjadi, maka perlu
ditinjau sifat udara.
Tekanan Udara
Semakin kecil tekanan udara akan semakin besar kemampuan udara untuk
mengangkut air selama pengeringan, karena dengan semakin kecilnya tekanan
berarti kerapatan udara makin berkurang sehingga uap air dapat lebih banyak
tetampung dan disingkirkan dari bahan pangan. Sebaliknya jika tekanan udara
semakin besar maka udara disekitar pengeringan akan lembab, sehingga
kemampuan menampung uap air terbatas dan menghambat proses atau laju
pengeringan.
Kelembapan Udara
Makin lembab udara maka Makin lama kering sedangkan Makin kering udara
maka makin cepat pengeringan. Karena udara kering dapat mengabsobsi dan
menahan uap air Setiap bahan mempunyai keseimbangan kelembaban nisbi
masing-masing. kelembaban pada suhu tertentu dimana bahan tidak akan
kehilangan air (pindah) ke atmosfir atau tidak akan mengambil uap air dari
atmosfir (Supriyono, 2003).
E. Jeni-jenis Pengering
Tray dryer
Pengering baki (tray dryer) disebut juga pengering rak atau pengering
kabinet, dapat digunakan untuk mengeringkan padatan bergumpal atau pasta,
yang ditebarkan pada baki logam dengan ketebalan 10-100 mm. Pengeringan
jenis baki atau wadah adalah dengan meletakkan material yang akan
dikeringkan pada baki yang lansung berhubungan dengan media pengering.
Cara perpindahan panas yang umum digunakan adalah konveksi dan
perpindahan panas secara konduksi juga dimungkinkan dengan memanaskan
baki tersebut.
Rangka bak pengering terbuat dari besi, rangka bak pengerik di bentuk
dan dilas, kemudian dibuat dinding untuk penyekat udara dari bahan plat seng
dengan tebal 0,3mm. Dinding tersebut dilengketkan pada rangka bak
pengering dengan cara di revet serta dilakukan pematrian untuk menghindari
kebocoran udara panas. Kemudian plat seng dicat dengan warna hitam
buram,agar dapat menyerap panas dengan lebih cepat. Pada bak pengering
dilengkapi dengan pintu yang berguna untuk memasukan dan mengeluarkan
produk yang dikeringkan. Di pintu tersebut dibuat kaca yang mamungkinkan
kita dapat mengetahui temperature tiap rak, dengan cara melihat thermometer
yang sengaja digantungkan pada setiap rak pengering. Di bagian atas bak
pengering dibuat cerobong udara, bertujuan untuk memperlancar sirkulasi
udara pada proses pengeringan.
Ukuran rak yang digunakan bermacam-macam, ada yang luasnya 200 cm2
dan ada juga yang 400 cm2. Luas rak dan besar lubang-lubang rak tergantung
pada bahan yang akan dikeringkan. Selain alat pemanas udara, biasanya juga
digunakan kipas (fan) untuk mengatur sirkulasi udara dalam alat pengering.
Kipas yang digunakan mempunyai kapasitas aliran 7-15 fet per detik. Udara
setelah melewati kipas masuk ke dalam alat pemanas, pada alat tersebut udara
dipanaskan lebih dahulu kemudian dialirkan diantara rak-rak yang sudah
berisi bahan. Arah aliran udara panas di dalam alat pengering dapat dari atas
ke bawah dan juga dari bawah ke atas. Suhu yang digunakan serta waktu
pengeringan ditentukan menurut keadaan bahan. Biasanya suhu yang
digunakan berkisar antara 80-1800C. Tray dryer dapat digunakan untuk
operasi dengan keadaan vakum dan seringkali digunakan untuk operasi
dengan pemanasan tidak langsung. Uap air dikeluarkan dari alat pengering
dengan pompa vakum.
Alat tersebut juga digunakan untuk mengeringkan hasil pertanian berupa biji-
bijian. Bahan diletakkan pada suatu bak yang dasarnya berlubang-lubang
untuk melewatkan udara panas. Bentuk bak yang digunakan ada yang persegi
panjang dan ada juga yang bulat. Bak yang bulat biasanya digunakan apabila
alat pengering menggunakan pengaduk, karena pengaduk berputar
mengelilingi bak. Kecepatan pengadukan berputar disesuaikan dengan bentuk
bahan yang dikeringkan, ketebalan bahan, serta suhu pengeringan. Biasanya
putaran pengaduk sangat lambat karena hanya berfungsi untuk
menyeragamkan pengeringan.
Alat pengering tipe bak terdiri atas beberapa komponen sebagai berikut :
a. Bak pengering yang lantainya berlubang-lubang serta memisahkan bak
pengering dengan ruang tempat penyebaran udara panas (plenum
chamber).
b. Kipas, digunakan untuk mendorong udara pengering dari sumbernya ke
plenum chamber dan melewati tumpukan bahan di atasnya.
c. Unit pemanas, digunakan untuk memanaskan udara pengering agar
kelembapan nisbi udara pengering menjadi turun sedangkan suhunya naik.
Rotary dryer sudah sangat dikenal luas di kalangan industri karena proses
pengeringannya jarang menghadapi kegagalan baik dari segi output kualitas
maupun kuantitas. Namun sejak terjadinya kelangkaan dan mahalnya bahan
bakar minyak dan gas, maka teknologi rotary dryer mulai dikembangkan
untuk berdampingan dengan teknologi bahan bakar substitusi seperti burner
batubara, gas sintesis dan sebagainya.
Secara umum, alat rotary dryer terdiri dari sebuah silinder yang berputar di
atas sebuah bearing dengan kemiringan yang kecil menurut sumbu horisontal,
rotor, gudang piring, perangkat transmisi, perangkat pendukung, cincin
meterai, dan suku cadang lainnya.. Panjang silinder biasanya bervariasi dari 4
sampai lebih dari 10 kali diameternya (bervariasi dari 0,3 sampai 3 m). Feed
padatan dimasukkan dari salah satu ujung silinder dan karena rotasi, pengaruh
ketinggian dan slope kemiringan, produk keluar dari salah satu ujungnya.
Pengering putar ini dipanaskan dengan kontak langsung gas dengan zat padat
atau dengan gas panas yang mengalir melalui mantel luar, atau dengan uap
yang kondensasi di dalam seperangkat tabung longitudinal yang dipasangkan
pada permukaan dalam selongsong.
Pada alat pengering rotary dryer terjadi dua hal yaitu kontak bahan dengan
dinding dan aliran uap panas yang masuk ke dalam drum. Pengeringan yang
terjadi akibat kontak bahan dengan dinding disebut konduksi karena panas
dialirkan melalui media yang berupa logam. Sedangkan pengeringan yang
terjadi akibat kontak bahan dengan aliran uap disebut konveksi karena sumber
panas merupakan bentuk aliran. Pada pengeringan dengan menggunakan alat
ini penyerapan panas mudah dilakukan dan terjadi penyusutan bobot yang
lebih tajam dibandingkan dengan penurunan pembobotan yang dialami tray
dryer.
Proses yang terjadi di dalam rotary dryer sangat kompleks dan masih sedikit
dimengerti dengan baik sehingga menjadi obyek penelitian dari banyak
peneliti. Untuk dapat menganalisis dan mendesain sistem rotary dryer secara
benar dan meyakinkan, perlu difahami fenomena perpindahan panas,
perpindahan massa dan transportasi partikel padat di dalam rotary dryer.
Mula-mula panas dipindahkan dari gas ke padatan basah, karena adanya
driving force suhu, dan temperatur padatan akan naik dan kehilangan uap air.
Uap air berpindah ke aliran gas karena adanya gradien tekanan uap. Hal ini
merupakan proses simultan dari perpindahan massa dan perpindahan panas
yang terjadi pada saat partikel padat bergerak secara kontinyu membentuk
pancaran berputar di seluruh silinder dari masukan sampai keluaran
(Earle,1989). Metoda perpindahan panas yang terjadi adalah konveksi dan
konduksi.
Bagian dalam alat yang berbentuk silindris ini, semacam sayap yang banyak.
Melalui antara sayap-sayap tersebut dialirkan udara panas yang kering
sementara silinder pengering berputar. Dengan adanya sayap-sayap tersebut
bahan seolah-olah diaduk sehinga pemanasan meratadan akhirnya diperoleh
hasil yang lenih baik. Alat ini dilengkapi 2 silinder, yang satu ditempatkan di
bagian dekat pemasukan bahan yang akan dikeringkan, dan yang satu lagi di
bagian dekat tempat pengeluaran bahan hasil pengeringan. Masing- masing
silinder tersebut berhubungan dengan sayap-sayap (kipas) yang mengalirkan
secara teratur udara panas disamping berfungsi pula sebagai pengaduk dalam
proses pengeringan, sehingga dengan cara demikian pengeringan berlangsung
merata.
Spray dryer
Spray drying merupakan suatu proses pengeringan untuk mengurangi kadar
air suatu bahan sehingga dihasilkan produk berupa bubuk melalui penguapan
cairan. Spray drying menggunakan atomisasi cairan untuk membentuk droplet,
selanjutnya droplet yang terbentuk dikeringkan menggunakan udara kering
dengan suhu dan tekanan yang tinggi. Bahan yang digunakan dalam
pengeringan spry drying dapat berupa suspensi, dispersi maupun emulsi.
Sementara produk akhir yang dihasilkan dapat berupa bubuk, granula maupun
aglomerat tergantung sifat fisik-kimia bahan yang akan dikeringkan, desain
alat pengering dan hasil akhir produk yang diinginkan.
Freeze dryer
Frees Driyer merupakan suatu alat pengeringan yang termasuk kedalam
Conduction Dryer/ Indirect Dryer karena proses perpindahan terjadi secara
tidak langsung yaitu antara bahan yang akan dikeringkan (bahan basah) dan
media pemanas terdapat dinding pembatas sehingga air dalam bahan basah /
lembab yang menguap tidak terbawa bersama media pemanas. Hal ini
menunjukkan bahwa perpindahan panas terjadi secara hantaran (konduksi),
sehingga disebut juga Conduction Dryer/ Indirect Dryer.
Pengeringan beku (freeze drying) adalah salah satu metode pengeringan yang
mempunyai keunggulan dalam mempertahankan mutu hasil pengeringan,
khususnya untuk produk-produk yang sensitif terhadap panas.
Mekanisme kerja:
Bahan yang akan dikeringkan dimasukkan secara konstan dan kontinyu
kedalam ruang pengering, kemudian didorong oleh udara panas yang
terkontrol dengan volume dan tekanan tertentu. Bahan yang telah kering
(karena bobotnya sudah lebih ringan) akan keluar dari ruang pengeringan
menuju siklon untuk ditangkap dan dipisahkan dari udara, namun bagi bahan
yang halus akan ditangkap oleh pulsejet bag filter.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistem Fluidized Bed Dryer adalah
pengaturan yang baik antara: tekanan udara, tingkat perpindahan panas dan
waktu pengeringan, sehingga tidak timbul benturan/gesekan bahan/material
pada saat proses pengeringan berlangsung. Untuk bahan yang lengket atau
berkadar air tinggi sangat beresiko mengaplikasikan sistem ini, situasi seperti
ini perlu dilakukan pengkondisian awal yaitu mencampurnya dengan
bahan/material keringnya terlebih dahulu, agar tidak menimbulkan masalah
pada unit siklon,demikian pula halnya untuk produk ahir yang halus dan
ringan, sangat perlu menggunakan pulse jet bag filter, dikarenakan siklon
penangkap produk umumnya tidak mampu berfungsi dengan baik, bahkan
dapat menimbulkan polusi udara. Penentuan dimensi ruang bakar, suhu yang
diaplikasikan serta volume dan tekanan udara sangat menentukan keberhasilan
proses pengeringan, sehingga perlu diketahui data pendukung untuk
merancang sistim ini diantaranya kadar air input, kadar air output, densiti
material, ukuran material, maksimum panas yang diizinkan, sifat fisika/kimia,
kapasitas output/input dan sebagainya (Rahmawati, dkk., 2010).
Vacum dryer
Vakum berasal dari bahasa latin, vacuus, artinya kosong. Jadi vakum artinya
menghampakan suatu ruangan atau suatu kemutlakan dibawah nol tekanan.
Sitem ruang hampa dikepung oleh atmospir bumi. Untuk meciptakan ruang
hampa diperlukan pompa untuk mengeluarkan udara keluar dari system.
Kebutuhan ini merupakan arti pekerjaan dasar dari vakum.
Analisa termodinamika hanya memperhatikan nilai tekan mutlak. Akan tetapi,
kebanyakan piranti pengukuran tekanan hanya menunjukkan tekanan ukur
(gauge) yakni perbedaan tekanan mutlak suatu sistem dan tekanan mutlak
atmosfer. Pengukuran bumbung-bourdon, misalnya, mengukur tekanan relatif
terhadap atmosfer sekeliling. Konversi dari tekanan ukur ketekanan mutlak
didapatkan dengan hubungan berikut.
P(mutlak) = P(ukur) + P(atm)
Untuk pengeringan padatan berbentuk butiran atau sluri, pengering vakum
dengan berbagai rancangan mekanis telah tersedia secara komersial.
Pengeringan jenis ini lebih mahal dari pada pengering bertekanan atmosfir
tetapi sesuai untuk bahan yang sensitif panas dan memerlukan pemulihan
pelarut atau jika ada rasio kebakaran atau ledakan. Pencampuran berbentuk
kerucut tunggal atau ganda dapat diterapkan untuk pengeringan denagn
pemanasan selimut bejana dan pemakuman untuk mengeluarkan uap air.
Gambar menunjukkan dua pengering vakum yang tersedia dipasar. Pengering
vakum jenis pedal cocok untuk bahan seperti lumpur sedangkan pengering
vakum jenis sabuk cocok untuk bahan berbentuk pasta.
Pengeringan Gabungan
Pengeringan gabungan adalah pengeringan dengan energi smh dan bahan
bakar minyak atau biomass yang menggunakan konveksi paksa (udara panas
dikumpulkan dalam kolektor kemudian dihembus ke komoditi).
1. Pengeringan adalah pemisahan sejumlah kecil air dari suatu bahan sehingga
mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah
yang dapat diterima, menggunakan panas.
2. Kriteria pemilihan alat pengering adalah sifat bahan yamg dikeringkan, keadaan
bahan yang dikeringkan, sifat cairan yang ada dalam bahan, cara pengoperasianya
kontinu atau batch, dan banyaknya bahan yang akan dikeringkan.
3. Faktor- faktor yang mempengaruhi pengeringan adalah luas Permukaan, perbedaan
suhu dan udara sekitar, kecepatan aliran udara, tekanan udara dan kelembapan udara.
4. Proses pengeringan pada prinsipnya menyangkut proses pindah panas dan pindah
massa yang terjadi secara bersamaan (simultan). Pertama panas harus di transfer dari
medium pemanas ke bahan. Selanjutnya setelah terjadi penguapan air, uap air yang
terbentuk harus dipindahkan melalui struktur bahan ke medium sekitarnya. Proses ini
akan menyangkut aliran fluida di mana cairan harus di transfer melalui struktur bahan
selama proses pengeringan berlangsung. Jadi panas harus di sediakan untuk
menguapkan air dan air harus mendifusi melalui berbagai macam tahanan agar supaya
dapat lepas dari bahan dan berbentuk uap air yang bebas. Lama proses pengeringan
tergantung pada bahan yang di keringkan dan cara pemanasan yang digunakan.
5. Jenis-jenis dryer adalah tray dryer, rotary dryer, spray dryer, freeze dryer, fluidized
bed dryer, vacum dryer dan pengeringan gabungan.
6. Mekanisme keluarnya air dari dalam bahan selama pengeringan adalah sebagai
berikut: Air bergerak melalui tekanan kapiler, Penarikan air disebabkan oleh
perbedaan konsentrasi larutan disetiap bagian bahan, Penarikan air ke permukaan
bahan disebabkan oleh absorpsi dari lapisan-lapisan permukaan komponen padatan
dari bahan, Perpindahan air dari bahan ke udara disebabkan oleh perbedaan tekanan
uap.
DAFTAR PUSTAKA
http://anekamesin.com/produk mesin/mesin-lain/spray-dryer.html.
http://westryantindaon.blogspot.com/2013/07/pengeringan.html