Oleh:
Krismaya Ismayanti
180070300111025
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
KONSEP HIPERGLIKEMIA
1.Definisi
Hiperglikemia didefinisikan sebagai kadar glukosa darah yang lebih tinggi pada
rentang non puasa sekitar 140-160 mg/100 ml darah (Sujono & Sukarmin, 2008).
Hiperglikemia merupakan keadaan dimana kadar glukosa darah mengalami
peningkatan diatas normal. Peningkatan kadar glukosa darah dikatakan DM apabila
hasil pengukuran kadar glukosa plasma puasa ≥140 mg/dl (SI : 7,8 mmol/L) atau
kadar glukosa sewaktu ≥200 mg/dl (SI : 11,1 mmol/l) pada satu kali pemeriksaan
atau lebih. Tingginya kadar glukosa darah tersebut dapat menyebabkan berbagai
komplikasi metabolik akut maupun kronis (Smeltzer & Bare, 2008).
3.Manifestasi Klinis
Menurut ADA (2009), manifestasi klinis pada pasien dengan hiperglikemia
antara lain :
a.Kadar gula darah sewaktu melebihi angka 200 mg/dl atau kadar gula darah puasa
melebihi 126 mg/dl.
b.Poliuria (banyak dan sering kencing)
c.Polipagia (banyak makan)
d.Polidipsi (banyak minum)
e.Kelemahan tubuh dan lesu cepat lelah tidak bertenaga
f.Berat badan menurun
g.Rasa kesemutan karena iritasi (perangsangan) pada serabut-serabut saraf
h.Infeksi saluran kencing i.
Glukosuria
j. Infeksi yang sukar sembuh
.
4.Patofisiologi
Hiperglikemia timbul akibat berkurangnya insulin sehingga glukosa darah tidak dapat
masuk ke sel-sel otot, jaringan adipose atau hepar. Dalam keadaan normal kira-kira 50%
glukosa yang dimakan terganggu, glukosa tidak dapat masuk ke sel sehingga energi
terutama diperoleh dari metabolisme protein dan lemak. Lipolisis bertambah dan
lipogenesis terhambat, akibatnya dalam jaringan banyak tertimbun asetil KoA (zat
yang penting pada siklus asam sitrat dan prekusor utama dari lipid dan steroid,
terbentuk dengan cara menggabungkan gugus asetil pada koenzim A selama oksidasi
karbohidrat, asam lemak atau asam-asam amino), dan senyawa ini akan banyak diubah
menjadi zat keton karena terhambatnya siklus TCA (Tricarboxylic Acid Kreb’s Cycle).
Zat keton sebenarnya merupakan sumber energi yang berguna terutama pada saat
puasa. Metabolisme zat keton pada pasien DM meningkat, karena jumlahnya yang
terbentuk lebih banyak daripada yang dimetabolisme. Keadaan ini disebut ketoasidosis
yang ditandai dengan nafas yang cepat dan dalam disertai adanya bau aseton (Tjay,
2007).
PATHWAY
Poliuria /banyak kencing Kerusakan arteri koroner Penyumbatan pembuluh Ginjal tidak dapat Glukosa dalam Kerusakan
jantung darah otak mereabsorbsi glukosa darah (sorbitol) pembuluh darah
Elektrolit tubuh berkurang
tertimbun di lensa kapiler mata
melalui urin (natrium, klorida,
Penyakit jantung koroner Penurunan aliran oksigen ke Glukosa masuk ke mata
sodium)
otak urin Suplai nutrisi dan
Penurunan suplai oksigen Pembentukan oksigen menurun
Merangsang rasa haus
dan nutrisi ke otot jantung Penurunan kesadaran Glikosuria katarak
MK : Ketidakefektifan
perfusi jaringan
perifer
tercapai atau tidak. Jika tujuan tidak tercapai, maka perlu dikaji ulang letak
kesalahannya, dicari jalan keluarnya, kemudian catat apa yang ditemukan,
serta apakah perlu dilakukan perubahan intervensi.
DAFTAR PUSTAKA
ADA ( American Diabetes Assosciation). (2009). Diagnosis and Classification Of DM . 2009 .
http.// Care Diabetes Journalis org /content / 27/ suppl.1/55. Full. Diakses pada 02
Oktober 2017.
Brunner & Suddarth. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume II . Edisi 13.
Jakarta: EGC. Alih bahasa oleh Waluyo Agung, Monica Ester. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Mansjoer, A. (2007). Kapita Selekta Kedokteran, jilid 1, Edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius.
Saraswati, S. (2009). Diet Sehat Untuk Penyakit Asam Urat Diabetes Hipertensi dan Strok e.
Yogyakarta : A Plus
Smeltzer & Barre. (2008). Textbook of Medical Surgical Nursing Vol.2 . Philadelphia:
Linppincott William & Wilkins. Alih bahasa oleh Agung W. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Sujono & Sukarmin. (2008). Askep pada Pasien dengan Gangguan Eksokrin dan Endokrin
pada Pankreas. Yogyakarta : Graha Ilmu