Anda di halaman 1dari 38

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Telah disetujui laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan pada klien Ny. U dengan
diagnosa medis Hipertensi.

NAMA : Firda Mutiara Anggraini


NIM : 1611018
Hari/Tanggal :

Mengetahui
Pembimbing Institusi

Ning Arti Wulandari, M.Kep.


LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN HIPERTENSI

A. Konsep Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan
darah,hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah
tangga,berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan
serta mempertahankan kebudayaan (Friedman,2010)
1. Fungsi Keluarga
fungsi keluarga terbagi atas :
a. Fungsi Afektif
Fungsi ini merupakan presepsi keluarga terkait dengan pemenuhan kebutuhan
psikososial sehingga mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan
orang lain
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses perkembangan individu sebagai hasil dari adanya
interaksi sosial dan pembelajaran peran sosial.. Fungsi ini melatih agar dapat
beradaptasi dengan kehidupan sosial.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menjaga kelangsungan
keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan secara ekonomi dan
mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan.
e. Fungsi Kesehatan Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat
tinggal dan perawatan kesehatan (Hernilawati, 2013)
2. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a. Tipe keluarga tradisional
1. Nuclear family atau keluarga inti merupakan keluarga yang terdiri atas
suami,istri dan anak.
2. Dyad family merupakan keluarga yang terdiri dari suami istri namun tidak
memiliki anak
3. Single parent yaitu keluarga yang memiliki satu orang tua dengan anak
yang terjadi akibat peceraian atau kematian.
4. Single adult adalah kondisi dimana dalam rumah tangga hanya terdiri dari
satu orang dewasa yang tidak menikah
5. Extended family merupakan keluarga yang terdiri dari keluarga inti
ditambah dengan anggota keluarga lainnya
6. Middle-aged or erdely couple dimana orang tua tinggal sendiri dirumah
dikarenakan anak-anaknya telah memiliki rumah tangga sendiri.
7. Kit-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersamaan dan
menggunakan pelayanan bersama.
b. Tipe keluarga non tradisional
1. Unmaried parent and child family yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua
dan anak tanpa adanya ikatan pernikahan.
2. Cohabitating couple merupakan orang dewasa yang tinggal bersama tanpa
adanya ikatan perkawinan.
3. Gay and lesbian family merupakan seorang yang memiliki persamaan jenis
kelamin tinggal satu rumah layaknya suami-istri
4. Nonmarital Hetesexual Cohabiting family, keluarga yang hidup Bersama
tanpa adanyanya pernikahan dan sering berganti pasangan
5. Faster family, keluarga menerima anak yang tidak memiliki hubungan
darah dalam waktu sementara. (Widagdo, 2016)
3. PERAN KELUARGA
Peran menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan satuan tertentu. Peranan individu
dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok, dan
masyarakat. Menurut Ali (2009) berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga
adalah sebagai berikut :
a. Peranan keluarga: ayah mempunyai peran sebagai pemimpin keluarga, pencari
nafkah, pendidik, pelindung, dan emberi rasa aman kepda seluruh anggota keluarga.
Selain itu ayah juga berperan sebagai anggota masyarakat/kelompok sosial tertentu.
b. Peranan ibu: ibu berperan sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik
anak-anak, pelindung keluarga, dan juga pencari nafkah tambahan keluarga. Ibu juga
berperan sebagai anggota masyarakat.
c. Peranan anak: anak berperan sebagai pelaku psikososial sesuai dengan
perkembangan fisik, mental, sosial, dan spiritual.
4. DUKUNGAN KELUARGA
1. Dukungan Penilaian
Dukungan ini meliputi pertolongan pada individu untuk memahami kejadian
depresi dengan baik dan juga sumber depresi dan strategi koping yang dapat
digunakan dalam menghadapi stressor. Dukungan ini juga merupakan dukungan yang
terjadi bila ada ekspresi penilaian yang positif terhadap individu. Individu
mempunyai seseorang yang dapat diajak bicara tentang masalah mereka, terjadi
melalui ekspresi pengaharapan positif individu kepada individu lain, penyemangat,
persetujuan terhadap ide-ide atau perasaan seseorang dan perbandingan positif
seseorang dengan orang lain, misalnya orang yang kurang mampu. Dukungan
keluarga dapat membantu meningkatkan strategi koping individu dengan strategi-
strategi alternatif berdasarkan pengalaman yang berfokus pada aspek-aspek yang
positif.
3. Dukungan Instrumental
Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan jasmaniah seperti pelayanan,
bantuan finansial dan material berupa bantuan nyata (instrumental support material
support), suatu kondisi dimana benda atau jasa akan membantu memecahkan
masalah praktis, termasuk di dalamnya bantuan langsung, seperti saat seseorang
memberi atau meminjamkan uang, membantu pekerjaan sehari-hari, menyampaikan
pesan, menyediakan transportasi, menjaga dan merawat saat sakit ataupun
mengalami depresi yang dapat membantu memecahkan masalah. Dukungan nyata
paling efektif bila dihargai oleh individu dan mengurangi depresi individu. Pada
dukungan nyata keluarga sebagai sumber untuk mencapai tujuan praktis dan tujuan
nyata.
4. Dukungan Informasional
Jenis dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung jawab
bersama, termasuk di dalamnya memberikan solusi dari masalah,memberikan
nasehat, pengarahan, saran, atau umpan balik tentang apa yang dilakukan oleh
seseorang. Keluarga dapat menyediakan informasi dengan menyarankan tentang
dokter, terapi yang baik bagi dirinya, dan tindakan spesifik bagi individu untuk
melawan stressor. Individu yang mengalami depresi dapat keluar dari masalahnya
dan memecahkan masalahnya dengan dukungan dari keluarga dengan menyediakan
feed back. Pada dukungan informasi ini keluarga sebagai penghimpun informasi dan
pemberi informasi.
5. Dukungan Emosional
Selama depresi berlangsung, individu sering menderita secara emosional,
sedih, cemas, dan kehilangan harga diri. Jika depresi mengurangi perasaan seseorang
akan hal dimiliki dan dicintai. Dukungan emosional memberikan individu perasaan
nyaman, merasa dicintai saat mengalami depresi, bantuan dalam bentuk semangat,
empati, rasa percaya, perhatian sehingga individu yang menerimanya merasa
berharga. Pada dukungan emosional ini keluarga menyediakan tempat istirahat dan
memberikan semangat. Dukungan sosial keluarga berfungsi sebagai suatu proses
penghubung antara keluarga dan lingkungan sosialnya. Berbagai studi tentang
dukungan keluarga telah mengkonseptualisasi dukungan sosial sebagai koping
keluarga baik yang bersifat eksternal maupun internal. Dukungan sosial keluarga
eksternal antara lain sahabat, pekerjaan, tetangga, sekolah, keluarga besar, kelompok
sosial, kelompok rekreasi, tempat ibadah dan praktisi kesehatan. Dukungan sosial
keluarga internal antara lain dukungan dari suami atau istri, dari saudara kandung,
atau dukungan dari anak (Friedman, 2010)
1. PERAN KELUARGA
Peranan keluarga menggambarkan pola perilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan
yang berhubungan dengan individu dalam situasi dan posisi tertentu. Adapun
macam peranan dalam keluarga antara lain (Istiati, 2010):
a. Peran Ayah
Sebagai seorang suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, ayah berperan
sebagai kepala keluarga, pendidik, pelindung, mencari nafkah, serta pemberi
rasa aman bagi anak dan istrinya dan juga sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat di lingkungan di mana dia tinggal.
b. Peran Ibu
Sebagai seorang istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya, dimana peran ibu
sangat penting dalam keluarga antara lain sebagai pengasuh 6 dan pendidik
anak-anaknya, sebagai pelindung dari anak-anak saat ayahnya sedang tidak
ada dirumah, mengurus rumah tangga, serta dapat juga berperan sebagai
pencari nafkah. Selain itu ibu juga berperan sebagai salah satu anggota
kelompok dari peranan sosial serta sebagai anggota masyarakat di lingkungan
di mana dia tinggal.
c. Peran Anak
Peran anak yaitu melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangan baik fisik, mental, sosial maupun spiritual.
6. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap pertama pasangan baru atau keluarga baru (beginning family)
b. Tahap kedua dengan kelahiran anak pertama (child bearing family)
c. Tahap ketiga keluarga dengan anak pra sekolah (families with preschool)
d. Tahap keempat keluarga dengan anak usia sekolah (families with children)
e. Tahap kelima keluarga dengan anak usia remaja (families with teenagers)
f. Tahap keenam kelaurga dengan anak usia dewasa atau pelepasan (lounching
center families)
g. Tahap ketujuh keluarga dengan usia pertengahan (middle age family)
h. Tahap kedelapan keluarga usia lanjut
7. STRUKTUR KELUARGA
Menurut Friedman struktur keluarga sebagai berikut:
a. Struktur komunikasi
Komunikasi kelurga berfungsi apabila dilakukan secara jujur,terbuka,
melibatkan emosi, konflik, selera hierarki dan kekuatan. Komnikasi keluarga
bagi pengirim yakin mengemukakan pesan secara jelas dan berkualitas, serta
meminta dan menerima umpan balik. Penerima pesan mendengarkan pesan,
memberikan umpan balik dan valid
b. Struktur peran
Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi
sosial yang diberikan. Jadi struktur peran bisa bersifat normal atau informal.
Posisi/status adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya status sebagai
suami istri.
c. Struktur kekuatan
Struktur kekuatan adalah kemampuan dari individu untuk mengontrol,
memengaruhi, atau merubah perilaku orang lain. Hak (legimate power), ditiru
(referent power), keahlian (exper power), hadiah (reward power), paksa
(coercive power), dan efektif power.
d. Struktur nilai dan norma
Nilai adalah sistem ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota keluarga
dalam budaya tertentu. Sedangkan norma adalah pola perilaku yang diterima
pada lingkungan sosial tertentu, lingkungan keluarga dan lingkungan
masyarakat sekitar keluarga.
8. TUGAS KELUARGA
Delapan tugas pokok keluarga, tugas pokok tersebut ialah :
1.      Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2.      Pemeliharaan sumber – sumber daya yang ada dalam keluarga.
3.      Pembagian tugas masing – masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing – masing.
4.      Sosialisasi antar anggota keluarga.
5.      Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6.      Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7.      Membangkitkan dorongan dan semangat pada anggota keluarga.
9. TUGAS KELUARGA DALAM BIDANG KESEHATAN SEBAGAI
BERIKUT:
1. Keluarga mampu mengenal masalah
2. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
3. Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di
lingkungan sekitar

.
B. Konsep Hipertensi
2.1 Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan konsisten
diatas 140/90 mmHg.
Hipertensi adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatan tekanan darah
diatas normal sehingga mengakibatkan peningkatan angka morbiditas maupun mortalitas,
tekanan darah fase sistolik 140 mmHg menunjukkan fase darah yang sedang dipompa
oleh jantung dan fase diastolik 90 mmHg menunjukkan fase darah yang kembali ke
jantung
2.2 Klasifikasi Hipertensi
Hipertensi dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1 Hipertensi essensial (primer)
Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.
2 Hipertensi sekunder
Hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain seperti gangguan kelenjar tiroid
(hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme).
2.3 Etiologi
Penyebab hipertensi pada lansia, antara lain :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20
tahun kekmampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi
Faktor yang dapat mempengaruhi hipertensi ada 2, antara lain :
1. Faktor yang dapat diubah
a. Gaya hidup modern
b. Pola makan tidak sehat
c. Obesitas
2. Faktor yang tidak dapat diubah
a. Genetik
b. Usia
c. Jenis kelamin
2.5 Patofisiologi
Meningkatnya tekanan darah didalam arteri bisa rerjadi melalui beberapa cara
yaitu jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap
detiknya, arteri besar kehilangan kelenturanya dan menjadi kaku sehingga mereka tidak
dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Darah di
setiap denyutan jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit dari pada biasanya
dan menyebabkan naiknya tekanan. inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding
arterinya telah menebal dan kaku karena arterioskalierosis. Dengan cara yang sama,
tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arter kecil
(arteriola) untuk sementara waktu untuk mengarut karena perangsangan saraf atau
hormon didalam darah. Bertambahnya darah dalam sirkulasi bisa menyebabkan
meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terhadap kelainan fungsi ginjal sehingga
tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh meningkat sehingga
tekanan darah juga meningkat.
2.6 Pathway
2.7 Manifestasi Klinis
Sebagian besar penderita tekanan darah tinggi umumnya tidak menyadari
kehadirannya. Bila ada gejala, penderita darah tinggi mungkin merasakan keluhan-
keluhan berupa : kelelahan, bingung, perut mual, masalah pengelihatan, keringat
berlebihan, kulit pucat atau merah, mimisan, cemas atau gelisah, detak jantung keras atau
tidak beraturan (palpasi), suara 11 berdenging di telinga, disfungsi ereksi, sakit kepala,
pusing.
2.8 Penatalaksanaan
1. Non farmakologis
a. Menurunkan berat badan jika ada kegemukan,
b. Mengurangi minum alcohol,
c. Meningkatkan aktivitas fisik aerobik,
d. Mengurangi asupan garam,
e. Mempertahankan asupan kalium yang adekuat,
f. Mempertahankan asupan kalsium dan magnesium yang adekuat,
g. Menghentikan merokok,
h. Mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol.
2. Farmakologis
a. Pilihan pertama untuk pengobatan pada penderita hipertensi lanjut usia adalah
diuretic atau penyekat beta.
b. Pada Hipertensi Terisolasi, direkomendasikan penggunaan diuretic dan antagonis
kalsium.
c. Antagonis kalsium nikardipin dan diuretic tiazid sama dalam menurunkan angka
kejadian kardiovaskuler
d. Pada penderita hipertensi dengan gangguan fungsi jantung dan gagal jantung
kongestif, diuretik, penghambat ACE (angiotensin convening enzyme) atau
kombinasi keduanya merupakan pilihan terbaik.
2.9 Komplikasi
1. Penyakit ginjal kronis
2. Penyakit arteri perifer
3. Retinopati
4. Otak
a. Stroke atau transient ishemic attack
5. Jantung
a. hipertrofi ventrikel kiri
b. angina atau infark miokardium
c. gagal jantung
DEPARTEMEN KEPERAWATAN KELUARGA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
STIKes PATRIA HUSADA BLITAR

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA


Hari, tanggal : Jumat, 4 September 2020 Jam : 14.00

1. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga : Ny. U
b. Umur KK : 51 Tahun
c. Alamat dan telepon : Purworejo rt 01/ rw03 Sanankulon Blitar
d. Pekerjaan KK : Ibu Rumah Tangga
e. Pendidikan KK : SD
f. Agama KK : Islam
g. Suku bangsa KK : Jawa
h. Komposisi keluarga :
No Nama JK Hub. dg Umur Pendidikan Agama Pekerjaan
KK Terakhir
1 Tn F L Suami 54 Th SMA Islam Swasta
2 Ny U P Istri 51 Th SD Islam Ibu Rumah Tangga
3 Nn F P Anak 22 Th SMA Islam Swasta
i.
j. Genogram

k. keterangan

Keterangan :

: Laki-laki : Klien

: Perempuan

tinggal serumah
l. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ny. U merupakan nuclear family (keluarga inti) yaitu keluarga yang
terdiri dari suami, istri, dan anak.
m. Suku bangsa
Keluarga Ny. U termasuk dalam suku bangsa jawa
n. Agama
Keluarga Ny. U semua beragam islam
o. Status sosial ekonomi keluarga
Ny. U tidak bekerja beliau sebagai ibu rumah tangga. Suami Ny U bekerja di luar
kota sudah 10 tahun. setiap 3 bulan sekali suami Ny U pulang ke rumah. Untuk
penghasilan suami Ny U kurang lebih Rp2.500. 000 setiap bulan.
p. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Ny. U setiap hari hanya menonton TV bersama keluarga.

2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Ny. U sekarang pada tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa.
Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga harus mempertahankan
hubungan keluarga dengan suami istri dan anak, membantu anak untuk mandiri dan
belajar hidup bermasyarakat, dan penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang seharusnya dilalui oleh keluarga saat ini
keluarga merasa sudah terpenuhi, walaupun terkadang ada masalah yang timbul
kadang kurang dirasakan oleh keluarga, hanya saja keluarga merasa perlu
mempertahankan apa yang sudah ada.
b. Riwayat kesehatan keluarga
Ny. U memiliki riwayat penyakit hipertensi.
c. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Dari keluarga Ny. U tidak memilik suatu riwayat penyakit tertentu.
3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
1) Denah rumah
U
Teras

R. Tamu
B T
K. Tidur K. Tidur

K. Tidur ruang tv

ruang
makan

Dapur

K.M

2) Keadaan lingkungan dalam rumah


Lantai porselin, ruang tamu dan tempat tidur cukup bersih. Pada bagian ruang
tamu memiliki jendela. Setiap kamar tidur memiliki 1 jendela. Keadaan rumah
cukup terang dan cukup luas. Posisi rumah sejajar dengan jalan. Rumah tampak
rapi dan bersih.
3) Keadaan lingkungan di luar rumah
a) Pemanfaatan halaman
Pemanfaatan halaman ditanami terong, cabai, dan belimbing.
b) Sumber air minum
Keluarga dalam mengambil air memanfaatkan pompa air/sanyo.
c) Pembuangan air kotor
Keluarga memiliki selokan untuk membuag limbah keluarga. Selokan
tersebut mengalir ke daerah yang lebih rendah dan dalam keadaan terbuka
lancar.
d) Pembuangan sampah
Untuk pembuangan sampah keluarga selalu mengumpulkan terlebih dahulu di
bak sampah selanjutnya sampah tersebut akan dibakar.
e) Jamban
Jenis jamban yang digunakan adalah leher angsa dengan pembuangan septic
tank. Jarak antara jamban/septic tang dari sember air lebih dari 10 m.
APA SAJA GEJALA HIPERTENSI
?
a. Sakit kepala bagian

f) Sumber pencemaran tengkuk

Keluarga memilihara ayam yang dipelihara berada di halaman b. Epistaksis


sebelah rumah.(Mimisan)
g) sanitasi rumah c. Kejang
d. Telinga berdenging

b. Karakteristik tetangga dan komunitas e. Sukar tidur

Selama ini karakteristik tetangga mempunyai kebiasaan apabila ada f. Mata berkunang
salah satu –

tetangganya yang sakit mereka menjenguk dan apabila ada tetangga yang kunang
mempunyai
hajat mereka akan saling bantu.
c. Mobilitas geografi keluarga
Ny. U tinggal dirumah bersama anaknya karena suami bekerja diluar kota. Alat
transportasi yang digunakan sehari-hari adalah sepeda motor.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Hubungan keluarga dengan tetangga tampak baik dan harmonis. Tetapi Ny. U juga
mengikuti kegaiatan yang ada di masyarakat seperti perkumpulan arisan di
lingkungan rumah.
e. Sistem pendukung keluarga dan ecomap
Faktor pendukung keluarga dalam keluarga Ny. U adalah keluarga besar/saudara-
saudara Ny. U yang tinggal berdekatan. Dimana apabila keluarga Ny. U memerlukan
bantuan maka keluarga yang lain dan tetangga akan membantu.

4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi
Dalam keluarga Ny. U pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi
terbuka, setiap keluarga mempunyai hak untuk berbicara dan menyampaikan
pendapatnya. Komunikasi yang digunakan oleh keluarga adalah komunikasi dua arah.
Dalam keluarga Ny. U mengatakan tidak  pernah terjadi suatu masalah dalam proses
komunikasi, apabila terjadi kesalahpahaman kecil dapat diselesaikan dengan
membicarakannya bersama keluarga.
b. Struktur kekuatan atau kekuasaan keluarga
Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah bersama.
Pengambilan keputusan adalah Tn F karena beliau suami Ny. U dengan
mempertimbangkan setiap masukan dari anggota keluarga.
c. Struktur peran (formal dan informal)
Ny. U menjalankan perannya dengan baik sebagai ibu rumah tangga mulai dari
mendidik dan membesarkan anak hingga memegang dengan baik kebutuhan
perekonomian keluarga.
d. Nilai dan norma
Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya jawa. Dimana Ny. U tinggal bersama
anak dan suaminya.
FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afeksi
1) Kebutuhan – kebutuhan keluarga, pola – pola respon
Seluruh keluarga membutuhkan satu sama lain. Orang tua mampu menggambarkan
kebutuhan keluarga nya secara rinci, mulai dari kebutuhan makanan, pakaian,
pendidikan, dan kesehatan.
2) Hubungan keakraban
Setiap anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain, ketika anak sakit
orang tua secepat mungkin memeriksakan ke jasa pelayanan kesehatan terdekat.
3) Pertalian hubungan (diagram kedekatan dalam keluarga)

Ny U Tn F

Nn F

4) Perpisahan dan kekerabatan


Dalam keluarga terjadi keterpisahan yaitu anak pertama Ny U sudah menikah dan
sekarang tinggal bersama istri dan anaknya diluar pulau. Sehingga agar bisa tetap
komunikasi dilakukan melalui telepon.
Fungsi sosial
1) Cara pola asuh pada anak
Keluarga Ny. U mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi sosial pada
anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan membiarkan anaknya bermain
dengan teman sebayanya di sekolah dan dirumah.
2) Siapa yang menjadi pelaku sosialisasi anak–anak
Yang menjadi pelaku sosial dijalankan oleh suami dan istri secara bersama-sama.
3) Nilai anak-anak dalam keluarga
Dalam keluarga Ny U nilai anak dalam keluarga sudah sesuai dengan nilai yang
ditanamkan oleh keluarga untuk anak misalnya, harus patuh dengan orang tua, harus
lebih sopan dengan orang tua yang lebih tua dan tetap menerapkan etika sopan santun
di lingkungan keluarga.
4) Keyakinan budaya yang mempengaruhi pola asuh
Faktor budaya yang mempengaruhi pola pengasuhan anak yaitu kondisi etnis dan
suku Yang lebih menitikberatkan urusan keseharian anak lebih banyak ditangani ibu
karena waktu terbanyak bersama ibunya.
5) Pengaruh kelas sosial dalam pengasuhan
Di dalam keluarga Ny U masih menganut adat atau suku yang ada di sekitar tempat
tinggalnya.
6) Estimasi resiko masalah pengasuhan
Saat ini keluarga sedang mengasuh anak yang kedua dimana anak tersebut sudah
bekerja tapi belum menikah sedangkan anak yang pertama sudah menikah dan tinggal
bersama istrinya. Ny U tidak memiliki masalah apapun dalam mengasuh anaknya.
7) Kelayakan lingkungan rumah untuk bermain bagi anak.
lingkungan disekitar rumah Ny U sudah layak untuk dijadikan tempat bermain anak-
anak.
Fungsi perawatan kesehatan
1) Keadaan kesehatan
Keluarga dalam keadaan sehat, hanya saja Ny. U sering merasakan pusing dan nyeri
pinggang, tetapi Ny. U tetap dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Ny. U
mengatakan sekitar 1 bulan yang lalu pernah cek tekanan darah, dan nilai tekanan
darahnya 180/80 mmHg. Tetapi keluarga dan klien tidak terlalu mengetahui apa saja
makanan yang harus dihindari, mereka hanya mengetahui jika tekanan darah tinggi
maka kepala terasa pusing. Dan akan mengobatinya dengan jamu.
2) Kebersihan perorangan
Keluarga mengatakan mempunyai kebiasaan mandi 2 kali sehari, cuci rambut
maksimal 3 hari sekali dan gosok gigi pada waktu mandi.
3) Penyakit yang sering diderita
Penyakit yang sering diderita keluarga biasanya hanya batuk, pilek, pusing.
4) Penyakit keturunan
Tidak memiliki penyakit keturunan.
5) Penyakit kronis atau menular
Dalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit kronis atau menular, hanya saja Ny.
U tekanan darahnya sedikit tinggi.
6) Kecacatan
Tidak ada yang memiliki kecacatan dalam keluarga.
7) Pola makan
Pola makan baik.
8) Pola istirahat
Pola istirahat cukup.
9) Ketergantungan obat atau bahan
Anggota keluarga tidak ada yang memiliki ketergantungan pada obat.
10) Mencari pelayanan kesehatan
Keluarga mencari pelayanan kesehatan terdekat yaitu puskesmas/dokter praktek.
11) Fungsi reproduksi
Ny. U mengatakan sudah tidak menstruasi.
5. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Keluarga mengatakan merasa tidak ada masalah yang dirasakan dalam waktu kurang
dari enam bulan ini. Semua dirasakan oleh keluarga baik-baik saja
b. Kemampuan berespon terhadap stressor
Keluarga mengatakan apabila ada masalah yang dirasa sangat berat maka mereka akan
memecahkannya secara bersama-sama, dibicarakan bersama kemudian dicari jalan
keluar yang terbaik.
c. Strategi koping yang digunakan
Jika terdapat masalah dalam keluarga, keluarga lebih suka berunding bersama untuk
memecahkannya atau meminta pendapat pada orang yang lebih tahu. Apabila terdapat
keluarga yang sakit dan dirasa sakitnya cukup parah makan keluarga akan membawa
ke pelayanan kesehatan terdekat/membeli obat dari apotik.
6. PEMERIKSAAN FISIK
Hari/ Tgl : Jumat, 4 September 2020
TB BB LLA TD N R
No Nama S ºC Keterangan keluhan
Cm Kg Cm Mm/Hg x/’ x/’
Ny U mengatakan nyeri
kepala sejak 1 hari
yang lalu.
Ny U mengatakan
15 150/80 memiliki riwayat
1 Ny. U 80 85 16 36,5
5 mmHg penyakit hipertensi dan
apabila hipertensi
kambuh Ny U tidak
bisa tidur.

16 110/80
2 Nn F 60 84 18 36,7 Tidak ada keluhan.
0 mmHg

7. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWATAN KESEHATAN


KELUARGA
a. Persepsi terhadap masalah
Keluarga menganggap masalah kesehatan Ny, U adalah masalah yang wajar karena Ny. U
memiliki riwayat hipertensi.
Harapan terhadap masalah
Keluarga mengatakan ingin mendapatkan berbagai informasi mengenai kesehatan demi
menjaga kesehatan seluruh anggota keluarganya.

Perawat yang mengkaji,


……………………………
ANALISA DATA
Data Etiologi Diagnosa
Keperawatan
Ds : Hipertensi Ketidakefektifan
- Ny. U mengeluh nyeri kepala sejak Umur pemeliharaan
satu hari yang lalu kerusakan vaskuler pembuluh kesehatan
- Ny. U mengatakan mempunyai darah
riwayat penyakit darah tinggi perubahan struktur
- Ny U mengatakan jika hipertensi penyumbatan pembuluh darah
kambuh tidak bisa tidur. vasokontriksi
- P : Nyeri timbul ketika terlalu lama gangguan sirkulasi
melakukan aktivitas dan kecapekan otak
- Q : Nyeri seperti tertimpa benda berat resistensi pembuluh darah
- R : Nyeri di bagian kepala nyeri akut
- S : Skalan nyeri 4
- T : hilang timbul

Do :
- Tekanan Darah :150/80
mmHg
- Nadi : 85x/menit
- Respiratory Rate : 16x/menit
- Ekspresi wajah tampak pucat
Defisit
Hipertensi pengetahuan
Ds :
- Ny. U mengatakan jika tekanan darah Kurangnya informasi
tinggi kambuh kepala terasa pusing
dan akan diobati dengan minum jamu. Defisit pengetahuan
- Ny. U mengatakan kurang
mengetahui apa saja makanan yang
harus dihindari oleh penderita
hipertensi.
Do :
- Ny. U tidak mengerti apa penyebab
darah tinggi
- Klien menayakan makanan apa saja
yang harus dihindari untuk penderita
hipertensi

Skala Prioritas Masalah


a. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
No Prioritas Skor / bobot Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3x1 = 1 Nyeri yang dirasakan harus diatasi
Skala : aktual karena sangat menggangu aktivitas dari
Ny. U saat ini
2 Kemungkinan masalah 2/2x2 = 2 Karena apabila nyeri kepala timbul dan
dapat diubah sangat mengganggu maka Ny. U akan
Skala : mudah segera meminum obat/jamu untuk
menghilangkan nyeri
3 Potensial masalah cukup 2/3x1 = 2/3 Jika nyerinya tidak segera diatasi maka
untuk dicegah nyeri tersebut akan sangat menggangu
Skala : cukup rasa nyaman
4 Menonjolnya masalah 2/2x1 = 1 Penanganan segera akan menentukan
Skala : masalah berat hasil serta tindakan keperawatan
harus segera ditangani selanjutnya.
Jumlah 4 2/3

b. Defisit pengetahuan
No Prioritas Skor / bobot Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3x1 = 1 Apabil informasinya tidak segera
Skala : aktual disampaikan maka bisa berpengaruh
terhadap kesehatan Ny U
2 Kemungkinan masalah 1/2x2 = 1 Perubahan membutuhkan waktu yang
dapat diubah tidak singkat
Skala : sebagian
3 Potensial masalah cukup 2/3x1 = 2/3 Jika tidak segera diinformasikan maka
untuk dicegah kebiasaan yang buruk akan berlanjut
Skala : cukup dan dapat mempengaruhi kualitas hidup
Ny U
4 Menonjolnya masalah 2/2x1 = 1 Karena terkait dengan masalah
Skala : masalah berat harus kesehatan Ny. U maka pemberian
segera ditangani informasi harus segera disampaikan
Jumlah 3 2/3

Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
2. Defisit pengetahuan
Intervensi Keperawatan

Diagnosis keperawatan NOC NIC


Data
Diagnosis Hasil Hasil

Nyeri kepala Ketidakefektifan Pengetahuan: manajemen nyeri. 1.Mengenal masalah


1.Keluarga diharapakan mampu Pengajaran proses penyakit
sejak 1 hari pemeliharaan kesehatan.
mengenal masalah kesehatan dan -jelaskan tanda dan gejala nyeri secara umum
yang lalu. perilaku sehat sesuai kebutuhan.
Pengetahuan tanda dan gejala nyeri -identifikasi kemungkinan faktor penyebab
Nyeri tersebut
yang dialami -review pengetahuan pasien akan penyakitnya
sudah Pengetahuan faktor-faktor penyebab -kenali pengetahuan pasien tentang
nyeri kondisinya.
berlangsung
Penganjuran penggunaan obat yang 2.Mengambil keputusan
selama 1 bulan benar dari obat yang diresepkan. Dukungan pengambilan keputusan
2. Mengambil keputusan -tentukan apakah ada perbedaan pendapat
Klien
-klien mampu memperoleh obat antara klien dengan penyedia perawatan
mengatakan sesuai dengan yang dibutuhkan. kesehatan terkait kondisi klien
-klien dapat membuat daftar obat -bantu klien dalam memilih atau mengambil
mempunyai
sesuai dengan dosis dan frekuensi keputusan yang penting dalam hidupnya.
riwayat penyakit pemberian. 3.Melakukan perawatan sederhana
3.Melakukan perawatan sederhana Manajemen perilaku
hipertensi
Manajemen nyeri -berikan pujian kepada klien jika mampu
-klien mampu mengenali tanda dan mengontrol dirinya
gejala penyakit -berikan tanggung jawab terkait penyakitnya.
-klien mampu memantau perubahan 4.Memodifikasi lingkungan
penyakit Peningkatan keterlibatan keluarga
4. Memodifikasi lingkungan -identifikasi kemampuan keluarga dalam
Partisipasi keluarga dalam perawatan perawatan kesehatan
-keluarga klien mampu menyiapakan -dorong keluarga klien untuk membantu
lingkungan yangg aman dan nyaman dalam mengembangkan rencana keperawatan
-keluarga mampu mengevaluasi -fasilitasi pemahaman tentang aspek medis
efektivitas perawatan. dan kondisi klien pada anggota keluarga
-keluarga menyediakan informasi 5.Pemanfaatan fasilitas kesehetan
yang relevan Fasilitas kunjungan
-keluarga mampu berpatisipasi dalam -kaji keinginan klien terkait kunjungan
perencanaan perawatan -identifikasi mengenai masalah kunjungan
5.Pemanfaatan fasilitas kesehatan -klasifiasi perasaan
-keluarga mengetahui sumber
kesehatan
-perilaku mencari pelayanan
kesehatan
-klien mendapat bantuan dari tenaga
kesehetan yang profesional
-klien dapat melakukan perilaku
kesehatan yang disarankan
Diagnosis keperawatan NOC NIC
Data
Diagnosis Hasil Hasil

Klien Defisit pengetahuan Pengetahuan proses penyakit 1.Mengenal masalah


Peningkatan kesadaran kesehatan
mengatakan 1.Mengenal masalah
-sediakan media informasi kesehatan yang mudah
kurang -klien mengetahui tentang hipertensi dipahami oleh klien.
-berikan pendidikan kesehatan
mengetahui -klien mengetahui proses perjalanan
-pertimbangkan hal yang telah klien ketahui tentang
tentang penyakit kondisi kesehatanya atau resikonya dan
menghubungkan dengan informasi yang baru yang
penyebab -klien mengetahui faktor resiko
sudah klien ketahui
hipertensi dan hipertensi -gunakan komunikasi dan bahasa yang sederhana,
sesuai, dan mudah untuk dipahami.
makanan apa -klien mengetahui strategi untuk
2.Mengambil keputusan
yang harus meminimalkan perkembangan -klien mampu mendapat informasi mengenai kondisi
dan penyakitnya
dihindari hipertensi
3.Melakukan perawatan sederhana
Jika tekanan -berikan pujian apabila klien mampu mengontrol
dirinya
darah tinggi 2.Mengambil keputusan
-proses pemeliharaan keluarga
kambuh maka -klien mampu memperoleh informasi -dukung keluarga dalam peningkatan perawatan
-berikan pengetahuan terkait penggunan obat yang tidak
kepala terasa terkait penyakitnya.
diresepkan dan obat yang diresepkan atau ditentukan.
nyeri dan -klien mampu memperoleh obat 4.Memodifikasi lingkungan
Peningkatan keterlibatan keluarga
mengobatinya sesuai kebutuhan.
-identifikasi kemampuan keluarga dalam perawatan
dengan minum 3. melakukan perawatan sederhana kesehatan
-dorong keluarga klien untuk membantu dalam
jamu. Manajemen penyakit akut
mengembangkan rencana perawatan
-klien mampu mengetahui faktor -fasilitasi pemahaman tentang aspek medis dan kondisi
klien pada anggota keluarga
penyebab penyakit
-klien mampu mengetahui tanda dan 5.Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Fasilitas kunjungan
gejala penyakit
-kaji keinginan klien terkait kunjungan
-klien mampu mengetahui -kaji keinginan klien terkait kunjungan
-identifikasi mengenai masalah kunjungan
penggunaan obat non resep yang
-klasifiasi perasaan
benar
4.Memodifikasi lingkungan
Partisipasi keluarga dalam perawatan
-keluarga klien mampu menyediakan
tempat yang nyaman dan aman
-keluarga menyediakan informasi
yang jelas.
-keluarga mampu mengevaluasi
efektivitas perawatan
-keluarga klien mampu berpatisipasi
dalam perencanaan perawatan.
5.Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Perilaku mencari pelayanan
kesehatan
- perilaku mencari pelayanan
kesehatan
-klien mendapat bantuan dari tenaga
kesehetan yang profesional
-klien dapat melakukan perilaku
kesehatan yang disarankan

Implementasi
No Hari, Tanggal, jam Diagnosa Keperawatan Implementasi TTD
1 Sabtu, 5 September Ketidakefektifan 1. meningkatkan kesadaran atau penerimaan mengenai masalah dan
10.00 pemeliharaan kesehatan kebutuhan klien
2. menjelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan klien.
3. menyediakan informasi pendidikan kesehatan seperti leaflet atau video
mengenai masalah hipertensi.
2 Sabtu ,5 September Defisist pengetahuan 1. melakukan identifikasi terkait kesiapan klien dalam memperoleh
10.00 informasi
2. memotivasi klien untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.
3. memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya terkait apa saja
penyebab hipertensi yang belum diketahui.
Evaluasi
No Hari, Tanggal, Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi TTD
1 Minggu, 6 Ketidakefektifan S : Ny. U mengatakan sudah mengetahui fakor apa saja yang dapat
September 10.00 pemeliharaan kesehatan mempengaruhi kesehatnya.
O : Ny. U mengatakan sudah bisa melakukan penanganan ketika nyeri
terasa.
- P : Nyeri timbul ketika melakukan suatu aktivitas
- Q : Nyeri seperti tertimpa benda berat
- R : Nyeri di bagian kepala
- S : Skalan nyeri 4
- T : hilang timbul
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

2 Minggu, 6 Defisit pengetahuan S : Ny. U sudah mengerti untuk mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan
September 10.00 kesehatan
O : Ny. U sudah mengetahui apa saja yang menjadi penyebab hipertensi
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Hipertensi

Sub pokok bahasan : Penyuluhan Kesehatan pada Penyakit Hipertensi


Sasaran :Ny U
Tanggal pelaksana :
Waktu : Pukul 14.00-14.20 WIB
Penyuluh : Firda Mutiara Anggraini
Tempat : Dirumah Ny U di Ds Purworejo Kec Sanankulon
A. Tujuan
Tujuan instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan penyuluhan tentang hipertensi, diharapkan keluarga
dan pasien memahami tentang penyakit hipertensi
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapat pendidikan kesehatan selama 20 menit diharapkan mampu
menjelaskan
1. Apa pengertian hipertensi
2. Apa saja penyebab hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
4. Bagaimana cara perawatan hipertensi
B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Komplikasi hipertensi
5. Penatalaksanaan hipertensi
C. Kegiatan Pembelajaran
Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

Media

1. Leaflet
D. Proses Pelaksana

No Tahapan Kegiatan Waktu


Penyuluh Sasaran
1 Pembukaan 1. Memberi salam Menjawab 3 menit
2. Memperkenalkan diri salam
3. Menjelaskan tujuan Mendengarkan
penyuluhan Mendengarkan
4. Menjelaskan aturan Mendengarkan
penyuluhan Mendengarkan
5. Melakukan kontrak waktu Mendengarkan
2 Inti Penyajian materi Menjawab 10 menit
1) Mengkaji pengetahuan awal Mendengarkan
pasien tentang topik yang dan
akan disampaikan memperhatikan
2) Menyampaian materi
tentang :
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Komplikasi hipertensi
5. Cara diit hipertensi
6. Pencegahan hipertensi
3 Evaluasi 1. Memberikan kesempatan Bertanya 5 menit
pada pasien untuk bertanya Menjawab
2. Menanyakan kembali pada
pasien tentang materi yang
disampaikan
4 Penutup 1. Menyimpulkan Mendengarkan 2 menit
materi
2. Memberi salam Menjawab

Hasil penyuluhan memberikan pertanyaan pada keluarga dan pasien tentang


1. Apa pengertian hipertensi?
2. Apa penyebab hipertensi?
3. Bagaimana tanda dan gejala hipertensi?
4. Apa saja komplikasi hipertensi?
5. Bagaimana penatalaksanaan hipertensi?
Materi Penyuluhan Hipertensi

A. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik dan diastolic
meningkat melebihi batas normal yaitu ≥ 130/90 mmHg.
B. Gejala hipertensi
a. Sakit kepala bagian tengkuk
b. Epistaksis (Mimisan)
c. Kejang
d. Telinga berdenging
e. Sukar tidur
f. Mata berkunang – kunang
C. Faktor resiko
a. Stress psikososial
b. Obesitas (kegemukan)
c. Kurang berolah raga
d. Merokok
e. Alkohol
f. Penyakit ginjal dan DM

D. Komplikasi hipertensi
 Pada mata : penyempitan pembuluh darah karena penumpukan kolesterol dapat
mengakibatkan retinopati, dan efek yang ditimbulkan pandangan mata kabur.
 Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama dapat
menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan bahkan
menyebabkan kematian yang mendadak.
 Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan terjadi
penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit pada
ginjal.
 Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang bisa
menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah mengakibatkan
pecahnya pembuluh darah pada otak ( Stroke ).

E. Pencegahan hipertensi
 Menerapkan pola hidup yang sehat, dan menghindari stress.
 Olahraga sesuai kemampuan dan teratur istirahat yang cukup
 Hindari merokok
 Mengurangi makanan yang mengandung banyak lemak dan garam. 
 Banyak makan buah dan sayuran 
 Cek kesehatan secara rutin atau kontrol yang teratur di puskesmas atau pelayanan
kesehatan lainnya.
 Periksakan tekanan darah sedini mungkin
F. Cara diit hipertensi
Mengatur pola makan dengan mengurangi asupan garam (diit rendah garam) karena
garam (natrium) terdapat dalam hampir semua bahan makanan baik dari hewan maupun
tumbuhan, terdapat secara alamiah dalam bahan makanan atau ditambahkan kemudian
saat memasak atau mengolah makanan.
Beberapa contoh makanan yang diperbolehkan dari kelompok tumbuhan (beras,
kentang, ubi, kacang – kacangan dan olahannya, minyak goreng, margarine tanpa garam,
sayur dan buah - buhan), dari kelompok hewani (daging ayam, telur, susu ) dalam jumlah
tertentu.
Makanan yang perlu dibatasi : biskuit, kraker dan kue - kue yang dimasak dengan
garam dapur dan atau soda, jeroan, dendeng, daging olahan, ikan asin, sarden, ebi, telur
asin, dan keju.
REFERENSI

Armilawaty, Amalia H, Amirudin R.(2007) Hipertensi Dan Factor Resikonya Dalam Kajian
Epidemiologi. Bagian Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanudin Makasar

Buckman. (2010). Apa Yang Anda Ketahui Tentang Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta:
Citra Aji Pratama

Friedman M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset Teori & Praktek. Alih Bahasa
oleh Achir Yani S. Jakarta : EGC

H. Hadi Martono Kris Pranaka. (2014-2015). Geriatric Edisi Ke-5. Jakarta: Fkui

Mubarak, Wahid Iqbal. (2009). Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta: Salemba Medika

Triyono, Endang. (2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara


Terpadu. Yogyakarta: Graham Ilmu

Who. (2014). Global Target 6:A 25% Relative Reduction In The Prevalence Of Reise Blood
Pressure Or Contain The According To National Circumstances
APA SIH HIPERTENSI ITU ?

Hipertensi adalah suatu


keadaan dimana tekanan darah
sistolik dan diastolic
meningkat melebihi batas
normal yaitu ≥ 130/90 mmHg.

FIRDA MUTIARA ANGGRAINI

STIKES PATRIA HUSADA


BLITAR
FAKTOR RESIKO CARA DIIT HIPERTENSI PENCEGAHAN HPERTENSI
a. Stress psikososial
b. Obesitas (kegemukan) makanan yang dianjurkan seperti  Menerapkan pola hidup
c. Kurang berolah raga (beras, kentang, ubi, kacang – sehat, dan hindari stress.
d. Merokok kacangan dan olahannya, minyak  Olahraga sesuai
e. Alkohol goreng, margarine tanpa garam, kemampuan dan teratur
f. Penyakit ginjal dan DM sayur dan buah - buhan), daging istirahat yang cukup
KOMPLIKASI HIPERTENSI ayam, telur, susu  Hindari merokok
 Pada mata : penyempitan Makanan yang perlu dibatasi Kurangi mengkonsumsi
pembuluh darah karena yaitu biskuit, kraker dan kue - kue makanan yang berlemak
penumpukan kolesterol yang dimasak dengan garam dapur dan garam. 
dapat mengakibatkan dan atau soda, jeroan, dendeng, Konsumsi buah dan
retinopati, dan efek yang daging olahan, ikan asin, sarden, sayuran 
ditimbulkan pandangan ebi, telur asin, dan keju.  Cek kesehatan secara rutin
mata kabur. di pelayanan kesehatan
 Gagal Jantung  Periksakan tekanan darah
 Gagal ginjal sedini mungkin
 Stroke

Anda mungkin juga menyukai