Telah disetujui laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan pada klien Ny. U dengan
diagnosa medis Hipertensi.
Mengetahui
Pembimbing Institusi
A. Konsep Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan
darah,hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah
tangga,berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan
serta mempertahankan kebudayaan (Friedman,2010)
1. Fungsi Keluarga
fungsi keluarga terbagi atas :
a. Fungsi Afektif
Fungsi ini merupakan presepsi keluarga terkait dengan pemenuhan kebutuhan
psikososial sehingga mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan
orang lain
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses perkembangan individu sebagai hasil dari adanya
interaksi sosial dan pembelajaran peran sosial.. Fungsi ini melatih agar dapat
beradaptasi dengan kehidupan sosial.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menjaga kelangsungan
keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan secara ekonomi dan
mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan.
e. Fungsi Kesehatan Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat
tinggal dan perawatan kesehatan (Hernilawati, 2013)
2. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a. Tipe keluarga tradisional
1. Nuclear family atau keluarga inti merupakan keluarga yang terdiri atas
suami,istri dan anak.
2. Dyad family merupakan keluarga yang terdiri dari suami istri namun tidak
memiliki anak
3. Single parent yaitu keluarga yang memiliki satu orang tua dengan anak
yang terjadi akibat peceraian atau kematian.
4. Single adult adalah kondisi dimana dalam rumah tangga hanya terdiri dari
satu orang dewasa yang tidak menikah
5. Extended family merupakan keluarga yang terdiri dari keluarga inti
ditambah dengan anggota keluarga lainnya
6. Middle-aged or erdely couple dimana orang tua tinggal sendiri dirumah
dikarenakan anak-anaknya telah memiliki rumah tangga sendiri.
7. Kit-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersamaan dan
menggunakan pelayanan bersama.
b. Tipe keluarga non tradisional
1. Unmaried parent and child family yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua
dan anak tanpa adanya ikatan pernikahan.
2. Cohabitating couple merupakan orang dewasa yang tinggal bersama tanpa
adanya ikatan perkawinan.
3. Gay and lesbian family merupakan seorang yang memiliki persamaan jenis
kelamin tinggal satu rumah layaknya suami-istri
4. Nonmarital Hetesexual Cohabiting family, keluarga yang hidup Bersama
tanpa adanyanya pernikahan dan sering berganti pasangan
5. Faster family, keluarga menerima anak yang tidak memiliki hubungan
darah dalam waktu sementara. (Widagdo, 2016)
3. PERAN KELUARGA
Peran menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan satuan tertentu. Peranan individu
dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok, dan
masyarakat. Menurut Ali (2009) berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga
adalah sebagai berikut :
a. Peranan keluarga: ayah mempunyai peran sebagai pemimpin keluarga, pencari
nafkah, pendidik, pelindung, dan emberi rasa aman kepda seluruh anggota keluarga.
Selain itu ayah juga berperan sebagai anggota masyarakat/kelompok sosial tertentu.
b. Peranan ibu: ibu berperan sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik
anak-anak, pelindung keluarga, dan juga pencari nafkah tambahan keluarga. Ibu juga
berperan sebagai anggota masyarakat.
c. Peranan anak: anak berperan sebagai pelaku psikososial sesuai dengan
perkembangan fisik, mental, sosial, dan spiritual.
4. DUKUNGAN KELUARGA
1. Dukungan Penilaian
Dukungan ini meliputi pertolongan pada individu untuk memahami kejadian
depresi dengan baik dan juga sumber depresi dan strategi koping yang dapat
digunakan dalam menghadapi stressor. Dukungan ini juga merupakan dukungan yang
terjadi bila ada ekspresi penilaian yang positif terhadap individu. Individu
mempunyai seseorang yang dapat diajak bicara tentang masalah mereka, terjadi
melalui ekspresi pengaharapan positif individu kepada individu lain, penyemangat,
persetujuan terhadap ide-ide atau perasaan seseorang dan perbandingan positif
seseorang dengan orang lain, misalnya orang yang kurang mampu. Dukungan
keluarga dapat membantu meningkatkan strategi koping individu dengan strategi-
strategi alternatif berdasarkan pengalaman yang berfokus pada aspek-aspek yang
positif.
3. Dukungan Instrumental
Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan jasmaniah seperti pelayanan,
bantuan finansial dan material berupa bantuan nyata (instrumental support material
support), suatu kondisi dimana benda atau jasa akan membantu memecahkan
masalah praktis, termasuk di dalamnya bantuan langsung, seperti saat seseorang
memberi atau meminjamkan uang, membantu pekerjaan sehari-hari, menyampaikan
pesan, menyediakan transportasi, menjaga dan merawat saat sakit ataupun
mengalami depresi yang dapat membantu memecahkan masalah. Dukungan nyata
paling efektif bila dihargai oleh individu dan mengurangi depresi individu. Pada
dukungan nyata keluarga sebagai sumber untuk mencapai tujuan praktis dan tujuan
nyata.
4. Dukungan Informasional
Jenis dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung jawab
bersama, termasuk di dalamnya memberikan solusi dari masalah,memberikan
nasehat, pengarahan, saran, atau umpan balik tentang apa yang dilakukan oleh
seseorang. Keluarga dapat menyediakan informasi dengan menyarankan tentang
dokter, terapi yang baik bagi dirinya, dan tindakan spesifik bagi individu untuk
melawan stressor. Individu yang mengalami depresi dapat keluar dari masalahnya
dan memecahkan masalahnya dengan dukungan dari keluarga dengan menyediakan
feed back. Pada dukungan informasi ini keluarga sebagai penghimpun informasi dan
pemberi informasi.
5. Dukungan Emosional
Selama depresi berlangsung, individu sering menderita secara emosional,
sedih, cemas, dan kehilangan harga diri. Jika depresi mengurangi perasaan seseorang
akan hal dimiliki dan dicintai. Dukungan emosional memberikan individu perasaan
nyaman, merasa dicintai saat mengalami depresi, bantuan dalam bentuk semangat,
empati, rasa percaya, perhatian sehingga individu yang menerimanya merasa
berharga. Pada dukungan emosional ini keluarga menyediakan tempat istirahat dan
memberikan semangat. Dukungan sosial keluarga berfungsi sebagai suatu proses
penghubung antara keluarga dan lingkungan sosialnya. Berbagai studi tentang
dukungan keluarga telah mengkonseptualisasi dukungan sosial sebagai koping
keluarga baik yang bersifat eksternal maupun internal. Dukungan sosial keluarga
eksternal antara lain sahabat, pekerjaan, tetangga, sekolah, keluarga besar, kelompok
sosial, kelompok rekreasi, tempat ibadah dan praktisi kesehatan. Dukungan sosial
keluarga internal antara lain dukungan dari suami atau istri, dari saudara kandung,
atau dukungan dari anak (Friedman, 2010)
1. PERAN KELUARGA
Peranan keluarga menggambarkan pola perilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan
yang berhubungan dengan individu dalam situasi dan posisi tertentu. Adapun
macam peranan dalam keluarga antara lain (Istiati, 2010):
a. Peran Ayah
Sebagai seorang suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, ayah berperan
sebagai kepala keluarga, pendidik, pelindung, mencari nafkah, serta pemberi
rasa aman bagi anak dan istrinya dan juga sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat di lingkungan di mana dia tinggal.
b. Peran Ibu
Sebagai seorang istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya, dimana peran ibu
sangat penting dalam keluarga antara lain sebagai pengasuh 6 dan pendidik
anak-anaknya, sebagai pelindung dari anak-anak saat ayahnya sedang tidak
ada dirumah, mengurus rumah tangga, serta dapat juga berperan sebagai
pencari nafkah. Selain itu ibu juga berperan sebagai salah satu anggota
kelompok dari peranan sosial serta sebagai anggota masyarakat di lingkungan
di mana dia tinggal.
c. Peran Anak
Peran anak yaitu melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangan baik fisik, mental, sosial maupun spiritual.
6. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap pertama pasangan baru atau keluarga baru (beginning family)
b. Tahap kedua dengan kelahiran anak pertama (child bearing family)
c. Tahap ketiga keluarga dengan anak pra sekolah (families with preschool)
d. Tahap keempat keluarga dengan anak usia sekolah (families with children)
e. Tahap kelima keluarga dengan anak usia remaja (families with teenagers)
f. Tahap keenam kelaurga dengan anak usia dewasa atau pelepasan (lounching
center families)
g. Tahap ketujuh keluarga dengan usia pertengahan (middle age family)
h. Tahap kedelapan keluarga usia lanjut
7. STRUKTUR KELUARGA
Menurut Friedman struktur keluarga sebagai berikut:
a. Struktur komunikasi
Komunikasi kelurga berfungsi apabila dilakukan secara jujur,terbuka,
melibatkan emosi, konflik, selera hierarki dan kekuatan. Komnikasi keluarga
bagi pengirim yakin mengemukakan pesan secara jelas dan berkualitas, serta
meminta dan menerima umpan balik. Penerima pesan mendengarkan pesan,
memberikan umpan balik dan valid
b. Struktur peran
Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi
sosial yang diberikan. Jadi struktur peran bisa bersifat normal atau informal.
Posisi/status adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya status sebagai
suami istri.
c. Struktur kekuatan
Struktur kekuatan adalah kemampuan dari individu untuk mengontrol,
memengaruhi, atau merubah perilaku orang lain. Hak (legimate power), ditiru
(referent power), keahlian (exper power), hadiah (reward power), paksa
(coercive power), dan efektif power.
d. Struktur nilai dan norma
Nilai adalah sistem ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota keluarga
dalam budaya tertentu. Sedangkan norma adalah pola perilaku yang diterima
pada lingkungan sosial tertentu, lingkungan keluarga dan lingkungan
masyarakat sekitar keluarga.
8. TUGAS KELUARGA
Delapan tugas pokok keluarga, tugas pokok tersebut ialah :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber – sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing – masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing – masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Membangkitkan dorongan dan semangat pada anggota keluarga.
9. TUGAS KELUARGA DALAM BIDANG KESEHATAN SEBAGAI
BERIKUT:
1. Keluarga mampu mengenal masalah
2. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
3. Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di
lingkungan sekitar
.
B. Konsep Hipertensi
2.1 Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan konsisten
diatas 140/90 mmHg.
Hipertensi adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatan tekanan darah
diatas normal sehingga mengakibatkan peningkatan angka morbiditas maupun mortalitas,
tekanan darah fase sistolik 140 mmHg menunjukkan fase darah yang sedang dipompa
oleh jantung dan fase diastolik 90 mmHg menunjukkan fase darah yang kembali ke
jantung
2.2 Klasifikasi Hipertensi
Hipertensi dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1 Hipertensi essensial (primer)
Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.
2 Hipertensi sekunder
Hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain seperti gangguan kelenjar tiroid
(hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme).
2.3 Etiologi
Penyebab hipertensi pada lansia, antara lain :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20
tahun kekmampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi
Faktor yang dapat mempengaruhi hipertensi ada 2, antara lain :
1. Faktor yang dapat diubah
a. Gaya hidup modern
b. Pola makan tidak sehat
c. Obesitas
2. Faktor yang tidak dapat diubah
a. Genetik
b. Usia
c. Jenis kelamin
2.5 Patofisiologi
Meningkatnya tekanan darah didalam arteri bisa rerjadi melalui beberapa cara
yaitu jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap
detiknya, arteri besar kehilangan kelenturanya dan menjadi kaku sehingga mereka tidak
dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Darah di
setiap denyutan jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit dari pada biasanya
dan menyebabkan naiknya tekanan. inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding
arterinya telah menebal dan kaku karena arterioskalierosis. Dengan cara yang sama,
tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arter kecil
(arteriola) untuk sementara waktu untuk mengarut karena perangsangan saraf atau
hormon didalam darah. Bertambahnya darah dalam sirkulasi bisa menyebabkan
meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terhadap kelainan fungsi ginjal sehingga
tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh meningkat sehingga
tekanan darah juga meningkat.
2.6 Pathway
2.7 Manifestasi Klinis
Sebagian besar penderita tekanan darah tinggi umumnya tidak menyadari
kehadirannya. Bila ada gejala, penderita darah tinggi mungkin merasakan keluhan-
keluhan berupa : kelelahan, bingung, perut mual, masalah pengelihatan, keringat
berlebihan, kulit pucat atau merah, mimisan, cemas atau gelisah, detak jantung keras atau
tidak beraturan (palpasi), suara 11 berdenging di telinga, disfungsi ereksi, sakit kepala,
pusing.
2.8 Penatalaksanaan
1. Non farmakologis
a. Menurunkan berat badan jika ada kegemukan,
b. Mengurangi minum alcohol,
c. Meningkatkan aktivitas fisik aerobik,
d. Mengurangi asupan garam,
e. Mempertahankan asupan kalium yang adekuat,
f. Mempertahankan asupan kalsium dan magnesium yang adekuat,
g. Menghentikan merokok,
h. Mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol.
2. Farmakologis
a. Pilihan pertama untuk pengobatan pada penderita hipertensi lanjut usia adalah
diuretic atau penyekat beta.
b. Pada Hipertensi Terisolasi, direkomendasikan penggunaan diuretic dan antagonis
kalsium.
c. Antagonis kalsium nikardipin dan diuretic tiazid sama dalam menurunkan angka
kejadian kardiovaskuler
d. Pada penderita hipertensi dengan gangguan fungsi jantung dan gagal jantung
kongestif, diuretik, penghambat ACE (angiotensin convening enzyme) atau
kombinasi keduanya merupakan pilihan terbaik.
2.9 Komplikasi
1. Penyakit ginjal kronis
2. Penyakit arteri perifer
3. Retinopati
4. Otak
a. Stroke atau transient ishemic attack
5. Jantung
a. hipertrofi ventrikel kiri
b. angina atau infark miokardium
c. gagal jantung
DEPARTEMEN KEPERAWATAN KELUARGA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
STIKes PATRIA HUSADA BLITAR
1. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga : Ny. U
b. Umur KK : 51 Tahun
c. Alamat dan telepon : Purworejo rt 01/ rw03 Sanankulon Blitar
d. Pekerjaan KK : Ibu Rumah Tangga
e. Pendidikan KK : SD
f. Agama KK : Islam
g. Suku bangsa KK : Jawa
h. Komposisi keluarga :
No Nama JK Hub. dg Umur Pendidikan Agama Pekerjaan
KK Terakhir
1 Tn F L Suami 54 Th SMA Islam Swasta
2 Ny U P Istri 51 Th SD Islam Ibu Rumah Tangga
3 Nn F P Anak 22 Th SMA Islam Swasta
i.
j. Genogram
k. keterangan
Keterangan :
: Laki-laki : Klien
: Perempuan
tinggal serumah
l. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ny. U merupakan nuclear family (keluarga inti) yaitu keluarga yang
terdiri dari suami, istri, dan anak.
m. Suku bangsa
Keluarga Ny. U termasuk dalam suku bangsa jawa
n. Agama
Keluarga Ny. U semua beragam islam
o. Status sosial ekonomi keluarga
Ny. U tidak bekerja beliau sebagai ibu rumah tangga. Suami Ny U bekerja di luar
kota sudah 10 tahun. setiap 3 bulan sekali suami Ny U pulang ke rumah. Untuk
penghasilan suami Ny U kurang lebih Rp2.500. 000 setiap bulan.
p. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Ny. U setiap hari hanya menonton TV bersama keluarga.
R. Tamu
B T
K. Tidur K. Tidur
K. Tidur ruang tv
ruang
makan
Dapur
K.M
Selama ini karakteristik tetangga mempunyai kebiasaan apabila ada f. Mata berkunang
salah satu –
tetangganya yang sakit mereka menjenguk dan apabila ada tetangga yang kunang
mempunyai
hajat mereka akan saling bantu.
c. Mobilitas geografi keluarga
Ny. U tinggal dirumah bersama anaknya karena suami bekerja diluar kota. Alat
transportasi yang digunakan sehari-hari adalah sepeda motor.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Hubungan keluarga dengan tetangga tampak baik dan harmonis. Tetapi Ny. U juga
mengikuti kegaiatan yang ada di masyarakat seperti perkumpulan arisan di
lingkungan rumah.
e. Sistem pendukung keluarga dan ecomap
Faktor pendukung keluarga dalam keluarga Ny. U adalah keluarga besar/saudara-
saudara Ny. U yang tinggal berdekatan. Dimana apabila keluarga Ny. U memerlukan
bantuan maka keluarga yang lain dan tetangga akan membantu.
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi
Dalam keluarga Ny. U pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi
terbuka, setiap keluarga mempunyai hak untuk berbicara dan menyampaikan
pendapatnya. Komunikasi yang digunakan oleh keluarga adalah komunikasi dua arah.
Dalam keluarga Ny. U mengatakan tidak pernah terjadi suatu masalah dalam proses
komunikasi, apabila terjadi kesalahpahaman kecil dapat diselesaikan dengan
membicarakannya bersama keluarga.
b. Struktur kekuatan atau kekuasaan keluarga
Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah bersama.
Pengambilan keputusan adalah Tn F karena beliau suami Ny. U dengan
mempertimbangkan setiap masukan dari anggota keluarga.
c. Struktur peran (formal dan informal)
Ny. U menjalankan perannya dengan baik sebagai ibu rumah tangga mulai dari
mendidik dan membesarkan anak hingga memegang dengan baik kebutuhan
perekonomian keluarga.
d. Nilai dan norma
Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya jawa. Dimana Ny. U tinggal bersama
anak dan suaminya.
FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afeksi
1) Kebutuhan – kebutuhan keluarga, pola – pola respon
Seluruh keluarga membutuhkan satu sama lain. Orang tua mampu menggambarkan
kebutuhan keluarga nya secara rinci, mulai dari kebutuhan makanan, pakaian,
pendidikan, dan kesehatan.
2) Hubungan keakraban
Setiap anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain, ketika anak sakit
orang tua secepat mungkin memeriksakan ke jasa pelayanan kesehatan terdekat.
3) Pertalian hubungan (diagram kedekatan dalam keluarga)
Ny U Tn F
Nn F
16 110/80
2 Nn F 60 84 18 36,7 Tidak ada keluhan.
0 mmHg
Do :
- Tekanan Darah :150/80
mmHg
- Nadi : 85x/menit
- Respiratory Rate : 16x/menit
- Ekspresi wajah tampak pucat
Defisit
Hipertensi pengetahuan
Ds :
- Ny. U mengatakan jika tekanan darah Kurangnya informasi
tinggi kambuh kepala terasa pusing
dan akan diobati dengan minum jamu. Defisit pengetahuan
- Ny. U mengatakan kurang
mengetahui apa saja makanan yang
harus dihindari oleh penderita
hipertensi.
Do :
- Ny. U tidak mengerti apa penyebab
darah tinggi
- Klien menayakan makanan apa saja
yang harus dihindari untuk penderita
hipertensi
b. Defisit pengetahuan
No Prioritas Skor / bobot Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3x1 = 1 Apabil informasinya tidak segera
Skala : aktual disampaikan maka bisa berpengaruh
terhadap kesehatan Ny U
2 Kemungkinan masalah 1/2x2 = 1 Perubahan membutuhkan waktu yang
dapat diubah tidak singkat
Skala : sebagian
3 Potensial masalah cukup 2/3x1 = 2/3 Jika tidak segera diinformasikan maka
untuk dicegah kebiasaan yang buruk akan berlanjut
Skala : cukup dan dapat mempengaruhi kualitas hidup
Ny U
4 Menonjolnya masalah 2/2x1 = 1 Karena terkait dengan masalah
Skala : masalah berat harus kesehatan Ny. U maka pemberian
segera ditangani informasi harus segera disampaikan
Jumlah 3 2/3
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
2. Defisit pengetahuan
Intervensi Keperawatan
Implementasi
No Hari, Tanggal, jam Diagnosa Keperawatan Implementasi TTD
1 Sabtu, 5 September Ketidakefektifan 1. meningkatkan kesadaran atau penerimaan mengenai masalah dan
10.00 pemeliharaan kesehatan kebutuhan klien
2. menjelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan klien.
3. menyediakan informasi pendidikan kesehatan seperti leaflet atau video
mengenai masalah hipertensi.
2 Sabtu ,5 September Defisist pengetahuan 1. melakukan identifikasi terkait kesiapan klien dalam memperoleh
10.00 informasi
2. memotivasi klien untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.
3. memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya terkait apa saja
penyebab hipertensi yang belum diketahui.
Evaluasi
No Hari, Tanggal, Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi TTD
1 Minggu, 6 Ketidakefektifan S : Ny. U mengatakan sudah mengetahui fakor apa saja yang dapat
September 10.00 pemeliharaan kesehatan mempengaruhi kesehatnya.
O : Ny. U mengatakan sudah bisa melakukan penanganan ketika nyeri
terasa.
- P : Nyeri timbul ketika melakukan suatu aktivitas
- Q : Nyeri seperti tertimpa benda berat
- R : Nyeri di bagian kepala
- S : Skalan nyeri 4
- T : hilang timbul
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
2 Minggu, 6 Defisit pengetahuan S : Ny. U sudah mengerti untuk mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan
September 10.00 kesehatan
O : Ny. U sudah mengetahui apa saja yang menjadi penyebab hipertensi
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Media
1. Leaflet
D. Proses Pelaksana
A. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik dan diastolic
meningkat melebihi batas normal yaitu ≥ 130/90 mmHg.
B. Gejala hipertensi
a. Sakit kepala bagian tengkuk
b. Epistaksis (Mimisan)
c. Kejang
d. Telinga berdenging
e. Sukar tidur
f. Mata berkunang – kunang
C. Faktor resiko
a. Stress psikososial
b. Obesitas (kegemukan)
c. Kurang berolah raga
d. Merokok
e. Alkohol
f. Penyakit ginjal dan DM
D. Komplikasi hipertensi
Pada mata : penyempitan pembuluh darah karena penumpukan kolesterol dapat
mengakibatkan retinopati, dan efek yang ditimbulkan pandangan mata kabur.
Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama dapat
menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan bahkan
menyebabkan kematian yang mendadak.
Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan terjadi
penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit pada
ginjal.
Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang bisa
menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah mengakibatkan
pecahnya pembuluh darah pada otak ( Stroke ).
E. Pencegahan hipertensi
Menerapkan pola hidup yang sehat, dan menghindari stress.
Olahraga sesuai kemampuan dan teratur istirahat yang cukup
Hindari merokok
Mengurangi makanan yang mengandung banyak lemak dan garam.
Banyak makan buah dan sayuran
Cek kesehatan secara rutin atau kontrol yang teratur di puskesmas atau pelayanan
kesehatan lainnya.
Periksakan tekanan darah sedini mungkin
F. Cara diit hipertensi
Mengatur pola makan dengan mengurangi asupan garam (diit rendah garam) karena
garam (natrium) terdapat dalam hampir semua bahan makanan baik dari hewan maupun
tumbuhan, terdapat secara alamiah dalam bahan makanan atau ditambahkan kemudian
saat memasak atau mengolah makanan.
Beberapa contoh makanan yang diperbolehkan dari kelompok tumbuhan (beras,
kentang, ubi, kacang – kacangan dan olahannya, minyak goreng, margarine tanpa garam,
sayur dan buah - buhan), dari kelompok hewani (daging ayam, telur, susu ) dalam jumlah
tertentu.
Makanan yang perlu dibatasi : biskuit, kraker dan kue - kue yang dimasak dengan
garam dapur dan atau soda, jeroan, dendeng, daging olahan, ikan asin, sarden, ebi, telur
asin, dan keju.
REFERENSI
Armilawaty, Amalia H, Amirudin R.(2007) Hipertensi Dan Factor Resikonya Dalam Kajian
Epidemiologi. Bagian Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanudin Makasar
Buckman. (2010). Apa Yang Anda Ketahui Tentang Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta:
Citra Aji Pratama
Friedman M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset Teori & Praktek. Alih Bahasa
oleh Achir Yani S. Jakarta : EGC
H. Hadi Martono Kris Pranaka. (2014-2015). Geriatric Edisi Ke-5. Jakarta: Fkui
Mubarak, Wahid Iqbal. (2009). Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta: Salemba Medika
Who. (2014). Global Target 6:A 25% Relative Reduction In The Prevalence Of Reise Blood
Pressure Or Contain The According To National Circumstances
APA SIH HIPERTENSI ITU ?