adalah bentuk interaksi yang dilakukan untuk mencapai suatu kesepakatan. Negosiasi
biasa dilakukan di antara dua pihak atau lebih dengan kepentingan yang saling bertentangan dan
berkehendak untuk memecahkan masalah yang dihadapinya bersama.
Dengan melakukan riset terlebih dahulu dan mengetahui seluruh informasi tentang orang
yang ingin Anda temui untuk melakukan negosiasi, Anda akan lebih mudah mencapai tujuan
negosiasi tersebut. Misalnya ketika Anda ingin melakukan negosiasi dengan orang asing yang
berasal dari budaya barat. Mereka biasanya lebih menyukai jika Anda berbicara langsung
mengenai tujuan Anda tanpa banyak berbasa-basi dan penting juga untuk hindari datang
terlambat ketika sudah mengadakan janji untuk bertemu.
Untuk mencapai tujuan bersama (win-win solution), kedua belah pihak harus menyampaikan
informasi yang relevan dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Karena memberikan informasi
sebanyak mungkin menjadi salah satu cara untuk membuat orang lain percaya dengan Anda.
Bukan hanya itu, dengan memberikan informasi selengkap mungkin, Anda dapat
menyampaikan tujuan dan harapan yang sebenarnya Anda inginkan. Meski begitu, Anda
tidak harus membuka seluruh kartu Anda dengan memberikan informasi bisnis Anda yang
termasuk ke dalam informasi yang bersifat strategis maupun informasi rahasia, cukup berikan
informasi yang sesuai dengan tujuan negosiasi tersebut.
Ketika melakukan negosiasi, adakalanya Anda mengalami perbedaan pendapat dan mungkin
akan terlihat jika pihak lain terkesan merendahkan Anda. Jika hal ini terjadi, Anda harus tetap
bersikap profesional dan fokus dengan tujuan bersama yang ingin dicapai. Dan ketika solusi
yang Anda tawarkan belum dapat diterima pihak lainnya, hindari untuk memaksakan
kehendak dan usahakan untuk tidak menanggapinya dengan emosional. Teruslah berusaha
mencari solusi kreatif yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Hal penting lainnya yang harus Anda lakukan ketika telah mencapai kesepakatan dalam
proses negosiasi yang panjang adalah membuat perjanjian atau kontrak secara tertulis.
Biasanya sebelum menandatangani perjanjian pokok, para pihak akan
menandatangani Memorandum of Undertstanding (MoU) terlebih dahulu sebagai
kesepakatan awal. Hindari untuk terlalu mengandalkan omongan tanpa adanya bukti secara
tertulis mengenai kesepakatan yang telah Anda buat. Tanpa adanya kontrak tertulis, hasil
negosiasi akan sia-sia dan mungkin saja akan merugikan Anda di kemudian hari, misalnya
jika pihak lain ternyata tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan kesepakatan di awal.
Ini hal terpenting karena terkait dengan syarat-syarat sahnya perjanjian kerja menurut hukum.
Sesuai pasal 52 UU Ketenagakerjaan, perjanjian kerja harus dibuat atas dasar:
Artinya, pengusaha dan pekerja sepakat mengenai hal-hal yang diperjanjikan dan mengingkatkan diri
mereka. Kedua pihak haruslah cakap membuat perjanjian, waras (tidak ada gangguan jiwa), dan
cukup umur atau minimal 18 tahun. Perjanjian kerja juga harus memiliki obyek, yakni pekerjaan yang
diperjanjikan, yang memenuhi ketentuan sebagai pekerjaan yang halal, tidak bertentangan dengan
undang-undang, ketertiban umum, dan kesusilaan.
Jika bertentangan atau tidak memenuhi syarat (a) dan (b), maka perjanjian dapat dibatalkan,
sedangkan melanggar syarat (c) dan (d) maka perjanjian batal demi hukum.
Sebuah perjanjian kerja mengandung tiga unsur, yakni syarat-syarat pekerjaan, hak pekerja dan
pengusaha, serta kewajiban pekerja dan pengusaha. Pasal 54 UU Ketenagakerjaan mengatur
perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis sekurang-kurangnya memuat:
Ketentuan (e) dan (f) tidak boleh bertentangan dengan peraturan perusahaan, perjanjian kerja
bersama, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Misalnya, besarnya upah wajib
mengikuti aturan upah minimum (UMP/UMK/UMR) dan disesuaikan dengan struktur dan skala upah
perusahaan.
Anda perlu memastikan bentuk perjanjian kerja sebelum dibuat, apakah untuk waktu tertentu atau
waktu tidak tertentu. Pasal 56-60 UU Ketenagakerjaan menjelaskan aturan mengenai keduanya.
Dalam PKWTT, diperbolehkan masa percobaan paling lama 3 bulan, namun perusahaan dilarang
membayar gaji masa percobaan di bawah upah minimum.
Dalam PKWT, jika salah satu pihak mengakhiri perjanjian sebelum habis jangka waktu perjanjian, dan
bukan karena sebab di atas, maka ia wajib membayar ganti rugi kepada pihak lainnya senilai upah
pekerja sampai masa perjanjian yang tersisa.
Jika perusahaan Anda mempekerjakan karyawan PKWT, Anda dituntut cermat mencatat dan
mengingat masa berakhirnya kontrak mereka satu per satu.
Memang bukanlah dokumen wajib, namun merupakan sarana yang harus dibuat untuk kesepakatan
baru yang dibutuhkan perusahaan dan pekerja. Dibuat berdasarkan perundingan, terdaftar pada
pihak terkait (Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja) dan mengikat kedua
belah pihak.
Agar kedua belah pihak dapat memahami tentang hak dan kewajibannya masing-masing dan
terciptanya kesepakatan bersama yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang
bernegosiasi, Menghindari munculnya perselisihan yang akan muncul di masa mendatang. Hal ini
juga membantu kelancaran proses produksi dan peningkatan usaha.
2. Bagi Perusahaan
Penilaian positif akan didapat perusahaan dari pemerintah, karena dianggap melakukan tindakan
yang membuat hubungan semua pihak berjalan dengan lancar.
Menciptakan hubungan yang kondusif antara perusahaan dan pekerja. Serta dapat melakukan
anggaran biaya tenaga kerja sesuai dengan masa berlakunya Perjanjian Kerja Bersama.
3. Bagi Pekerja
Menjadi motivasi bagi karyawan yang lebih produktif dan termotivasi karena adanya kesepakatan
bersama. Adanya kepuasaan hak inilah membuat nilai positif dan interaksi yang positif antara
pihak yang bernegosiasi sehingga jalinan kerjasama akan menghasilkan dampak yang
lebih luas bagi banyak orang.
Tujuan Negosiasi
Tujuan utama negosiasi adalah mendapatkan kesepakatan bersama atas suatu hal yang
diperdebatkan.
Menyelesaikan konflik atau perdebatan yang timbul akibat perbedaan pendapat dalam
sebuah negosiasi.
Mendapatkan kesepakatan dan jalan keluar dari perbedaan pendapat.
Menghindari hal-hal negatif yang dapat timbul dari bisnis seperti perbedaan pendapat dan
pertikaian karena tidak ada pihak yang ingin mengalah dan mendengarkan pendapat pihak
lain apabila terjadi masalah dikemudian hari.
Menyatukan beberapa perbedaan pendapat agar diperoleh kesepakatan bersama.
Memajukan kesejahteraan semua pihak yang bekerja untuk kehidupan,
Sumber :
http://arissusanti17blogger.blogspot.com/2017/04/human-relation-and-collective-bargaining.html?
m=1
https://libera.id/blogs/tips-negosiasi-bisnis/
https://www.gadjian.com/blog/2018/04/18/4-hal-yang-perlu-diperhatikan-saat-membuat-
perjanjian-kerja/