Perjanjian perburuhan dibuat oleh satu atau beberapa serikat buruh dengan seorang atau beberapa
majikan, yang memuat syarat-syarat perburuhan yang harus diperhatikan dalam perjanjian kerja. Dalam
hal ini sebagaimana dijelaskan oleh A. Ridwan Halim, bahwa perjanjian perburuhan adalah suatu
perjanjian yang diadakan oleh majikan di suatu pihak, dengan serikat buruh di lain pihak untuk
menentukan batas-batas persyaratan kerja yang seyogyanya ditetapkan dalam perjanjian kerja.
Adapun pengertian perjanjian perburuhan menurut undang – undang sudah dijelaskan Dalam
KUHPerdata Pasal 1601 disebutkan “Perjanjian Perburuhan adalah peraturan yang dibuat oleh seseorang
atau beberapa orang perkumpulan majikan yang berbadan hukum, dan atau beberapa serikat buruh
berbadan hukum, mengenai syarat-syarat kerja yang harus diindahkan pada waktu membuat perjanjian
kerja.Salah satu hal yang menjadi pilar penting dalam hubungan industrial, adalah keberadaan Perjanjian
Kerja Bersama (PKB) sebagai dasar hubungan kerja antara pihak pekerja dengan pihak perusahaan
dimana mereka bekerja.
Menurut Undang – undang Republik infonesia Nomor 21 Tahun 1054 TENTANG PERJANJIAN
PERBURUHAN ANTARA SERIKAT BURUH DAN MAJIKAN Pasal 1 ayat 2 menyatakan Perjanjian
perburuhan dapat juga diselenggarakan untuk pekerjaan borongan atau untuk perjanjian melakukan
sesuatu pekerjaan dan didalam hal ini berlaku juga ketentuan-ketentuan didalam undang-undang ini
tentang perjanjian kerja, buruh dan majikan.
Sumber
https://media.neliti.com/media/publications/296572-kedudukan-perjanjian-bersama-pb-terhadap-
fa394bf3.pdf
Farida, Ika.(2014). Perjanjian Perburuhan: Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Dan Outsourcing. Depok.
Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia
https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/1057.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/16162/8/8.%20BAB%20III__2018282IH.pdf
https://www.slideshare.net/ZulKifli14/perjanjian-perburuhan-dan-kesepakatan-kerja
Muhammad Holy One N. Singadimedja. Position, the Collective Agreement, Working Agreement.
1945;(2).