1. Alat
a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Thermometer
2. Bahan
5. Alat dan Bahan a. Buku status pasien Unit Pelayanan Umum
b. Buku register harian Unit Pelayanan Umum
c. Lembaran resep
d. Form resep umum luar
e. Form rujukan internal dan eksternal
f. Buku register rujukan pasien
6. Prosedur/langkah Bagan Alir
1. Petugas menyiapkan format laporan penderita
baru
2. Petugas menuliskan identitas pasien yang
akan diperiksa
3. Lakukan pemeriksaan awal berdasarkan
gejala klinis
4. Perawat Melakukan pengukuran tekanan
darah, suhu badan dan mencatat dalam buku
status pasien.
5. Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien
Menuliskan identitas tersangka yg akan diperiksa
HIPERTENSI
No. Dokumen :282/SOP/UKP/PKM-
WL/I/2017 Dokter melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit : 18 Januari 2017
Halaman : 1/3
terkait keluhan yang dirasakan berupa : sakit
kepala, gelisah, jantung berdebar-debar,
pusing, leher kaku, penglihatan kabur, rasa Terapi dengan diagnosis Berikan terapi dengan
lain diagnosa hipertensi
sakit di dada.
6. Dokter melakukan pemeriksaan fisik, pada
pemeriksaan fisik biasanya didapatkan :
- Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit
ringan-berat bila terjadi komplikasi hipertensi
ke organ lain.
- Tekanan darah meningkat sesuai kriteria JNC
VII.
- Pada pasien dengan hipertensi, wajib
diperiksa status neurologis dan pemeriksaan
fisik jantung (tekanan vena jugular, batas
jantung, dan ronki).
7. Melakukan terapi sesuai dengan acuan
penatalaksanaan terapi seperti :
- Hipertensi stage1 dapat diberikan diuretik
(HCT 12.5-50 mg/hari, atau pemberian
penghambat ACE (captopril 3x12,5- 50
mg/hari), atau nifedipin long acting 30-60
mg/hari) atau kombinasi.
- Hipertensi stage2 : Bila target terapi tidak
tercapai setelah observasi selama 2 minggu,
dapat diberikan kombinasi 2 obat, biasanya
golongan diuretik, tiazid dan penghambat
ACE atau penyekat reseptor beta atau
penghambat kalsium.
- Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada
tidaknya kontraindikasi dari masing-masing
antihipertensi diatas. Sebaiknya pilih obat
hipertensi yang diminum sekali sehari atau
maksimum 2 kali sehari. Bila target tidak
tercapai maka dilakukan optimalisasi dosis
atau ditambahkan obat lain sampai target
tekanan darah tercapai
8. Melakukan rujukan jika memenuhi
HIPERTENSI
No. Dokumen :282/SOP/UKP/PKM-
WL/I/2017
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 18 Januari 2017
Halaman : 1/3
kebijakan kriteria rujukan .
- Hipertensi dengan komplikasi
- Resistensi hipertensi
- Hipertensi emergensi (hipertensi
dengan tekanan darah sistole
>180)
1. UGD
7. Unit Terkait
2, Poli Umum
1. Status pasien Unit Pelayanan umum
8. Dokumen Terkait
2. Lembaran resep
3. Form resep umum luar
Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
9. Riwayat Perubahan
Dokumen