Anda di halaman 1dari 6

RANGGA KARAMBUT KELAS 5.

B PJOK 1

10 PENYAKIT MENULAR YANG HARUS DIWASPADAI


Dari sekian banyak penyakit menular, sebagian termasuk paling mudah menular. Ketahui
jenis penyakit yang paling mudah menular, ciri penyakit menular, beserta langkah-langkah
yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri dari tertular.

1. Influenza
Flu adalah penyakit yang disebabkan virus yang terus bermutasi sehingga sulit dideteksi
sistem kekebalan tubuh. Gejala umum penyakit flu adalah nyeri otot, batuk, bersin-
bersin, hidung tersumbat, sakit kepala, kelelahan, dan demam.
Meski tergolong penyakit menular, saat ini flu dianggap tidak berbahaya. Namun, yang
perlu diwaspadai adalah mutasi virus penyebab flu yang kemudian menyebabkan
penyakit yang jauh lebih berbahaya, seperti flu burung.
Penularan: Secara langsung apabila cipratan air dari mulut (droplet) mengenai orang
lain—saat bersin, batuk, atau berbicara. Penularan secara tidak langsung terjadi apabila
Anda menyentuh permukaan atau benda yang telah terkontaminasi virus flu, lalu tangan
Anda menyentuh mulut dan hidung sehingga virus masuk ke dalam tubuh.
Pencegahan:
● Menjaga jarak dengan orang yang menderita penyakit flu.
● Rajin membersihkan tangan dengan sabun ataupun hand sanitizer.
● Orang yang sedang menderita flu sebaiknya mengenakan masker agar tidak
menyebarkan virus ke orang lain.
● Praktikkan etika batuk dan bersin yang benar, yaitu menutup mulut dan hidung
dengan siku saat sedang batuk atau bersin.
● Jaga daya tahan tubuh agar tidak mudah tertular virus flu.

2. Tuberkulosis
Penyakit infeksi pada saluran pernapasan ini disebabkan bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Gejala atau ciri penyakit menular ini adalah batuk berdahak yang
berlangsung selama lebih dari dua minggu. Selain itu, penderita tuberkulosis juga akan
kehilangan napsu makan, mengalami penurunan berat badan, berkeringat pada malam
hari, dan kelelahan.
Penularan: Tuberkulosis menular melalui udara. Bila berdekatan dengan penderita
tuberkulosis, Anda berisiko tinggi tertular saat penderita bernapas atau batuk. Cara
penularan tuberkulosis yang lain adalah bila Anda menggunakan barang yang
sebelumnya dipakai penderita tuberkulosis.
Pencegahan:
● Tidak berdekatan dengan penderita tuberkulosis. Bila terpaksa, kenakan masker
untuk melindungi saluran pernapasan Anda.
● Hindari menyentuh atau menggunakan benda yang sebelumnya dipakai oleh
penderita tuberkulosis.
● Mendapat vaksinasi BCG (saat balita).
● Perkuat daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga
secara teratur.

3. Cacar Air
Penyakit menular ini disebabkan infeksi virus Varicella zoster dan rentan menyerang
anak berusia di bawah 12 tahun. Gejala cacar air adalah demam, timbul bintik
kemerahan di kulit yang menggelembung maupun yang tidak, kulit seperti melepuh, dan
terasa gatal.
Penularan: Cacar air menular melalui kontak langsung dengan penderitanya, yaitu bila
terkena cairan yang keluar dari kulit yang menggelembung. Cacar air juga dapat
menular melalui udara, misalnya saat penderita bernapas, bersin, atau batuk. Virus

PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN | SD NEGERI 11 MANADO


RANGGA KARAMBUT KELAS 5.B PJOK 2

yang dikeluarkan kemudian terhirup orang lain. Cara penularan yang lain adalah bila
Anda menyentuh benda yang telah dipegang penderita.
Pencegahan:
● Lakukan vaksinasi cacar air.
● Jaga kebersihan diri dan lingkungan.
● Konsumsi makanan bergizi.
● Tidak berdekatan dengan penderita cacar air.

4. Demam Berdarah Dengue (DBD)


Penyakit ini disebabkan virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes aegypti betina.
Gejala umum penyakit DBD adalah demam tinggi, sakit pada persendian, muncul bintik
merah di kulit, trombosit turun drastis, serta perdarahan.
Penularan: Virus dengue masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti. Jumlah nyamuk Aedes aegypti biasanya meningkat pada awal musim hujan.
Pencegahan:
● Tutup tempat-tempat yang menampung air.
● Kuras bak mandi minimal satu kali dalam seminggu.
● Bersihkan pekarangan rumah dari barang bekas yang berpotensi menjadi tempat
berkembang biaknya jentik nyamuk Aedes aegypti.
● Bersihkan genangan air di sekitar rumah agar tidak dihinggapi nyamuk Aedes
aegypti.

5. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit peradangan pada hati atau lever. Ciri penyakit menular
hepatitis adalah demam, nyeri sendi, nyeri perut, dan penyakit kuning. Dalam situs
Alodoc disebutkan, hepatitis dapat bersifat akut maupun kronis. Jika tidak segera
ditangani dengan baik, hepatitis dapat menimbulkan komplikasi, seperti gagal hati,
sirosis, atau kanker hati (hepatocellular carcinoma).
Penularan: Melalui makanan atau minuman yang tidak bersih, misalnya es batu yang
proses pembuatannya terkontaminasi virus hepatitis. Penularan virus hepatitis B dan
hepatitis C melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi; seperti transfusi darah,
hubungan seks, pembuatan tato dan tindik, serta injeksi.
Pencegahan:
● Jaga kebersihan pangan yang hendak diolah maupun makanan yang hendak
dikonsumsi.
● Hindari pertukaran cairan tubuh yang berisiko, seperti hubungan seks yang tidak
aman.
● Hindari berbagi menggunakan barang pribadi, seperti handuk, pakaian, alat makan,
dan sikat gigi dengan penderita hepatitis.
● Pastikan Anda menggunakan jarum baru yang steril saat hendak melakukan injeksi,
seperti transfusi darah, akupuntur, serta membuat tato atau tindik.

6. Malaria
Penyakit menular yang disebabkan parasit plasmodium ini masih menjadi wabah di
beberapa wilayah di Indonesia. Nyamuk Anopheles yang membawa parasit
plasmodium berkembang biak di kubangan air alami; seperti sungai, sawah, tegalan,
dan bekas genangan banjir. Ciri penyakit menular ini adalah demam tinggi
berkepanjangan, tubuh menggigil, tubuh nyeri, mual, hingga muntah-muntah.
Penularan: Parasit plasmodium dibawa dan disebarkan oleh nyamuk Anopheles yang
kemudian menggigit manusia.
Pencegahan:
● Lindungi diri dari gigitan nyamuk dengan mengenakan pakaian dan celana panjang.

PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN | SD NEGERI 11 MANADO


RANGGA KARAMBUT KELAS 5.B PJOK 3

● Memasang kelambu di tempat tidur.


● Mengoleskan krim antinyamuk.
● Minum obat antimalaria saat hendak bepergian ke wilayah yang diketahui terdapat
banyak kasus malaria.

7. Pneumonia
Dalam situs Halodoc dijelaskan, pneumonia adalah penyakit pernapasan akut yang
menyerang paru-paru. Penderita pneumonia akan merasa kesakitan saat bernapas
karena asupan oksigennya terganggu. Pneumonia disebabkan bakteri, virus, dan jamur.
Penyebab pneumonia paling umum adalah bakteri Streptococcus pneumoniae dan
virus Haemophilus influenzae tipe b (Hib).
Penularan: Melalui udara yang tercemar oleh bakteri, virus, atau parasit penyebab
pneumonia.
Pencegahan:
● Rajin cuci tangan menggunakan sabun.
● Praktikkan etika batuk dan bersin yang benar.
● Tidak berbagi alat makan dan mandi dengan orang lain.

8. Campak
Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada
bayi dan anak. Penyebab campak adalah virus yang termasuk dalam
golongan paramyxovirus. Tanda utama penyakit campak adalah munculnya ruam
kemerahan di seluruh tubuh, disertai batuk, pilek, dan demam.
Penularan: Virus penyebab campak menular melalui percikan air liur penderita saat
batuk atau bersin. Selain itu, bisa karena Anda menyentuh benda yang telah terpercik
air liur penderita.
Pencegahan: Melakukan vaksinasi campak saat anak masih berusia balita, kemudian
dilanjutkan dengan vaksinasi measles, mumps, rubella (MMR).

9. Tifus
Penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Salmonella typhi dapat terjadi bila sanitasi di
lingkungan Anda tidak baik. Gejala umum tifus adalah demam, sakit atau kram perut,
diare atau sembelit, mual, dan muntah.
Penularan: Melalui konsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi tinja
yang mengandung bakteri Salmonella typhi. Selain itu bisa juga akibat menggunakan
air yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi untuk mencuci bahan makanan,
peralatan masak, serta perlengkapan makan.
Pencegahan:
● Cuci tangan secara teratur, terutama sebelum dan sesudah makan.
● Gunakan air bersih untuk mencuci bahan makanan, peralatan makan, dan peralatan
masak.
● Hindari membeli makanan yang tidak terjamin kebersihannya.
● Jaga daya tahan tubuh tetap kuat.

10. Cacingan
Penyakit ini sering menyerang anak usia sekolah karena banyak anak yang senang
bermain di tempat kotor atau lupa mencuci tangan saat akan makan. Dalam situs
Halodoc disebutkan, ada tiga jenis cacing yang menjadi penyebab cacingan, yaitu
cacing pita, cacing tambang, dan cacing kremi. Gejala cacingan adalah gatal di sekitar
anus atau vagina, gangguan organ pencernaan (diare, mual, muntah), hingga
penurunan berat badan.

PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN | SD NEGERI 11 MANADO


RANGGA KARAMBUT KELAS 5.B PJOK 4

Penularan: Telur cacing dapat masuk melalui kuku dan tangan yang tidak bersih yang
kemudian menyentuh mulut atau makanan. Selain itu, cacing juga bisa masuk lewat
makanan yang tidak dibersihkan dengan baik sebelum dimasak serta penggunaan
barang yang sudah terkontaminasi cacing (handuk, pakaian, atau sprei).
Pencegahan:
● Cuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas di luar ruangan, dan setiap sebelum
dan sesudah makan.
● Pastikan bahan pangan yang akan diolah sudah bersih sebelum dimasak.
● Potong kuku secara rutin. Hindari memanjangkan kuku karena berisiko menjadi
tempat penularan cacing.
● Jaga kebersihan diri dan lingkungan.
● Bersihkan kamar mandi dan WC secara rutin.

PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN | SD NEGERI 11 MANADO


RANGGA KARAMBUT KELAS 5.B PJOK 5

6 JENIS PENYAKIT TIDAK MENULAR


Penyakit tidak menular (PTM) dapat menyerang semua organ tubuh. Oleh karena itu, ada
banyak jenis penyakit tidak menular yang bisa terjadi.
Namun, dari sekian banyak jenis penyakit tidak menular tersebut, ada beberapa penyakit
yang berisiko tinggi menyebabkan kematian, yaitu:

1. Penyakit kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular adalah sekelompok penyakit pada jantung dan pembuluh darah.
Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan kategori penyakit kronis penyebab
kematian nomor satu di dunia. Munculnya penyakit ini berhubungan erat dengan tekanan
darah tinggi, obesitas, serta aterosklerosis.
Penyakit kardiovaskular ini terdiri dari beberapa jenis dan kebanyakan penyakit ini
membahayakan nyawa penderitanya. Jenis penyakit kardiovaskular yang paling sering
terjadi dan banyak menyebabkan kematian adalah serangan jantung, penyakit jantung
koroner, stroke, dan gagal jantung.

2. Diabetes
Diabetes merupakan penyakit tidak menular kronis yang ditandai dengan kadar gula darah
tinggi. Diabetes bisa disebabkan oleh faktor keturunan dan gaya hidup kurang sehat,
seperti jarang olahraga, dan sering mengonsumsi makanan tinggi gula dan berlemak.
Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan berbagai
komplikasi berbahaya, seperti penyakit jantung, kebutaan, gagal ginjal, infeksi
berat, ketoasidosis diabetik, dan hyperglycemic hyperosmolar syndrome (HHS).

3. Kanker
Kanker merupakan penyakit tidak menular dengan angka kematian tertinggi kedua setelah
penyakit jantung dan pembuluh darah.
Di Indonesia, jenis kanker yang paling banyak menyebabkan kematian pada pria adalah
kanker paru-paru, kanker prostat, dan kanker kolorektal, sedangkan pada wanita, jenis
kanker yang paling banyak menyebabkan kematian adalah kanker payudara, kanker
kolorektal, dan kanker serviks.

4. Gangguan pernapasan kronis


Gangguan pernapasan kronis merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih
banyak terjadi di Indonesia. Penyakit ini paling sering terjadi akibat kebiasaan merokok,
paparan asap rokok, atau sering menghirup udara kotor yang tercemar polusi.
Beberapa jenis penyakit tidak menular yang menyerang saluran pernapasan di antaranya
adalah:

 Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)


 Asma
 Hipertensi pulmonal

PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN | SD NEGERI 11 MANADO


RANGGA KARAMBUT KELAS 5.B PJOK 6

 Penyakit paru-paru akibat kerja, misalnya terlalu sering menghirup gas beracun
atau zat berbahaya di tempat kerja

Jika tidak diobati, penyakit-penyakit di atas dapat menyebabkan gangguan pernapasan


berat yang bisa memicu terjadinya gagal napas. Hal ini berpotensi tinggi menyebabkan
kematian.

5. Penyakit ginjal
Ada beberapa macam penyakit ginjal. Dua di antaranya yang paling banyak menyebabkan
kematian adalah penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal akut. WHO memperkirakan ada
sekitar 5–10 juta orang yang meninggal akibat penyakit ginjal di seluruh dunia setiap
tahunnya.
Banyak penderita penyakit ginjal yang membutuhkan penanganan seumur hidup. Salah
satunya adalah dengan menjalnai cuci darah atau hemodialisis. Jika tidak ditangani
dengan tepat, penyakit ginjal bisa menyebabkan kerusakan ginjal permanen yang berisiko
tinggi menyebabkan kematian.

6. Gangguan mental
Ganggguan mental merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sering kali
dianggap tidak serius. Hal ini dikarenakan masih banyaknya orang yang kurang
memahami atau bahkan memberikan stigma terhadap masalah kesehatan mental.
Menurut WHO, angka kematian akibat gangguan jiwa cukup tinggi. Diperkirakan
setidaknya ada 8,6 juta penderita gangguan mental yang meninggal setiap tahun di
seluruh dunia.
Dari sekian banyak jenis gangguan mental yang ada, beberapa yang paling sering
menyebabkan kematian dini adalah depresi berat, skizofrenia, dan gangguan bipolar.
Sebagian besar penyebab kematian pada penderita gangguan mental adalah bunuh diri
dan penyalahgunaan narkoba.
Selain penyakit yang telah disebutkan di atas, kecelakaan transportasi dan kecelakaan
akibat kerja juga menjadi kondisi medis yang banyak menyebabkan kematian. Data dari
Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa kecelakaan transportasi dan kecelakaan
akibat kerja termasuk dalam 10 besar penyebab kematian tertinggi secara nasional.
Sebagian orang menderita penyakit tidak menular karena faktor keturunan. Oleh sebab
itu, jika Anda memiliki keluarga yang memiliki penyakit tertentu, misalnya penyakit jantung,
diabetes, atau kanker, maka Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter.
Penyakit tidak menular memang tidak bisa dicegah sepenuhnya. Namun, risiko Anda
untuk terkena penyakit ini bisa dikurangi dengan cara menjauhi faktor risikonya, yakni
melalui penerapan pola hidup sehat. Salah satunya adalah dengan rutin olahraga
atau menjalani aktivitas fisik.
Selain itu, rutin melakukan pemeriksan kesehatan rutin juga penting dilakukan. Tujuannya
adalah untuk mendeteksi penyakit tidak menular sedini mungkin agar dokter dapat
menentukan langkah penanganan yang tepat untuk mengatasi penyakit tersebut.

PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN | SD NEGERI 11 MANADO

Anda mungkin juga menyukai