SMAN 1 BOYOLANGU
Oleh :
1. Amanda Catur Pramudia (05)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energ dari lingkungannya
dan mengubahnya di dalam sel melalui proses kimia yang merupakan metabolisme dari sel-
sel tersebut. Pada akhirnya sel-sel tersebut mengembalikan sebagian dari hasil akhir proses
itu kepada lingkungannya. Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan
sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga
merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang
dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membram ialah dua lapis lipid (lipid
blayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui
membran sel. Membran plasma bersifat selektif permeabel (semi permeabel) yang artinya
membran plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu, perpindahan molekul atau ion
melewati membran ada dua macam, yaitu : transpor pasif dan transpor aktif. Salah satu
contoh dari trasnpor pasif yaituOsmosi. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran
permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Dua faktor
penting yang mempengaruhi osmosis adalah :
B. Tujuan
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau
membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah
materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit. Dalam percobaan ini, materi
terlarut adalah garam. Garam dan air adalah dua dari bahan-bahan kimia yang ada pada
kentang. Irisan-irisan kentang yang diletakkan dalam mangkuk air tawar akan mempunyai
kadar air semula ditambah dengan air dari mangkuk yang masuk ke dalam irisan melalui
membran sel. Air yang masuk ini membuat irisan-irisan kentang tadi menjadi kaku. Kadar
garam dalam tiap irisan kentang lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan kadar yang ada
dalam mangkuk air garam. Irisan-irisan yang ada dalam mangkuk air garam menjadi lembek,
karena kehilangan sebagian dari air yang semula dikandung dalam sel-selnya. Air yang
berasal dari dalam tiap irisan kentang keluar melalui membran-membran sel dan masuk ke
dalam mangkuk air garam.Irisan-irisan tadi akan terisi sebagian dan menjadi lembek.
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat :
1. Timbangan
2. Gelas Ukur
3. Cawan Petri
4. Pisau
5. Pinset
6. Penggaris
Bahan :
3. Air
B. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang digunakan dalam praktikum osmosis adalah sebagai
berikut:
1. Buatlah irisan kentang dengan potongan dadu (1x1x1x cm) sebanyak tiga buah.
2. Timbanglah masing-masing irisan kentang dan beri tanda atau dicatat jangan sampai
keliiru.
3. Masukkan masing-masing 20 ml larutan aquadest, larutan garam 25%, 50%
6. Catat perubahan berat kentang dalam tabel dan bandingkan dengan berat kentang
sebelum direndam tadi.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Pengamatan Osmosis pada Kentang (Solanum tuberosum)
B. Pembahasan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kentang mengalami perubahan. Dari hasil
pengamatan dapat kita ketahui bahwa sel – sel kentang mengalami perubahan ukuran. Ada
yang mengalami pertambahan ukuran maupun pengurangan ukuran sesuai dengan
medianya sendiri. Hal ini terjdi kerena sifat larutan yang hipertonis maupun hipotonis
terhadap kentang.
Pada larutan garam kentang menjadi lembek dan terjadi pengurangan ukuran. Ini
disebabkan karena kentang yang hipotonis terhadap larutan garam. Sehingga air yang ada
pada kentang keluar dari sel – sel kentang yang menyebabkan kentang menjadi lembek dan
mengalami pengurangan ukuran.
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa proses
osmosis terjadi pada kentang yang telah direndam ke dalam larutan air garam, karena
konsentrasi dalam sel lebih rendah dibanding dengan konsentrasi air pada larutan garam,
sehingga zat-zat dari dalam sel kentang akan keluar ke dalam larutan tersebut dan
menyebabkan tekstur kentang semakin lembut, ketebalannya semakin menipis dan
bentuknya semaikn kisut, dimana osmosis merupakan berpindahnya zat pelarut dari larutan
yang konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi melalui selaput
semipermiabel.
B. Saran
Pada praktikum selanjutnya, sebaiknya para Praktikan harus lebih teliti dan hati-hati
lagi dalam melakukan praktikum serta bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum harus
lebih tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Prasaja, Y. (2012). Biologi: Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup Edisi 12. Jakarta:
Salemba Teknika.
Wiley, J. & Sons. Ltd. (1992). Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Wirawan, K. S. (2006). Studi Transfer Massa pada Proses Dehidrasi Osmosis Kentang
(Solanum tuberosum L.). Forum Teknik, 30(2): 99-105.
Yahya. (2015). Perbedaan Tingkat Laju Osmosis Antara Umbi Solonum Tuberosum Dan
Doucus Carota. Jurnal Biology Education, 4(1): 196-206.
LITERATUR
https://nugrahpratama21.blogspot.com/2017/07/laporan-percobaan-osmosis-pada-
kentang.html?m=1
https://idschool.net/sma/praktikum-biologi-tekanan-osmosis-pada-kentang/