Anda di halaman 1dari 5

Aktor Yang terlibat dan peran setiap Aktor

1. Pemerintah Pusat dan daerah


Pemerintah sebagai representasi public, serta membangun institusi public yang berintegritas,
responsive melayani dan aktif memberdayakan masyarakat untuk terlibat langsung dalam
pengaturan dan implementasi berbagai keibjakan public di tingkat pusat maupun daerah.

2. Masyarakat
Aktif memberdayakan masyarakat untuk terlibat langsung dalam pengaturan dan implementasi
berbagai kebijakan public di tingkat pusat maupun daerah. Dalam penyelenggaraan pelayanan
public , masyarakat tidak hanya sebagai penerima layanan public, melainkan juga sebagai
pengawas eskternal. Masyarakat berhak untuk mengawasi pelaksanaan standar pelayanan yang
diselenggarakan oleh setiap penyelenggara pelayanan public.

3. Kementrian PANRB
Kemenpan RB mendorong penuh upaya penyederhanaan perizinan melalui satu system aplikasi
yang terintegrasi yang juga Bernama one single submission tersebut, dan juga memang sejalan
dengan pembangunan system pemerintahan berbasis elektronik ( e – government) sebagaimana
perpres nomor 95/2018. Mengembangkan system manajemen Kinerja instansi pemerintah yang
transparan dan akuntabel. Menciptakan system pengawasan Yang professional, independent,
dan berintegritas. Mewujudkan pelayanan public yang bersih, akuntabel dan melayani. Serta
Meningkatkan kualitas pengelolaan Reformasi Briokrasi.

4. DEPUTI Bidang Pelayanan Publik


Dalam pasal 18 Deputi Bidang Pelayanan Publik mempunyai Tugas menyelenggarakan
perumusan keibjakan serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pelayanan public
Jawaban No 3

GAGASAN Alternatif Pemecahan masalah:


1. Membuat SOP Pelayanan Publik
SOP Pelayanan Publik merupakan rangkaian proses atau tata kerja yang berkaitan satu
sama lain, sehingga menunjukkan adanya tahapan secara jelas dan pasti serta cara-cara
yang harus di tempuh dalam rangka penyelsaian suatu pelayanan public. Dalam
melaksanakan Prosedur pelayanan public benar benar harus sederhana tidak berbelit belit,
mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan , serta diwujudkan dalam bentuk Bagan Alir yang
dipampang dalam ruangan pelayanan. Dengan adanya SOP pelayanan public diharapkan
adanyan alur pelayanan yang jelas, standar prosedur pelayanan serta kejelasan durasi waktu
pelayanan. Terpampang jelas alur SOP layanan. Ketika memasuki areal pelayanan, sudah
terpampang masing masing alur dan SOP pada tiap tiap produk layanan. Masyarakat
awampun akan mudah memahami karena persyaratan yang dibutuhkan utk layanan sudah
tertulis dengan jelas. Bila memang ada hal yang kurang dipahami, maka masyarakat dapat
menanyakan langsung di bagian Informasi.

2. Memberikan Pelatihan untuk meningkatkan komptensi petugas pelayanan public


Kompetensi petugas pelayanan public berperan penting dalam konteks pemberian
pelayanan public. Guna mencapai tujuan pemberian pelayanan prima bagi masyarakat
maka perlu diberikan pelatihan keapada petugas pealayanan public seperti pelatihan
komptensi teknis, pelatihan pemahaman prosedur kerja petugas pelayanan public serta
pelatihan mengenai etiket cara bersikap dalam memberikan pelayanan public kepada
masyarakat . Manfaat pelatihan dan pengembangan SDM yang terakhir adalah peningkatan
produktivitas. Peningkatan skill inilah yang nantinya akan membawa kepada peningkatan
prduktivitas pekerja, bisa bekerja jauh lebih baik, efektif sekaligus efisien.

3. Melengkapi Sarana Prasarana Pelayanan public


Untuk meningkatkan kualitas pelayanan public maka diperlukan sarana dan prasarana yang
layak serta sesuai kebutuhan konsumen , seperti pemenuhan sarana khusus bagi difabel,
ruang laktasi, antrian khusus bagi lansia, dan system konektivitas jaringan computer serta
jaringan internet sehingga pada saat pengurusan layanan yang membutuhkan koneksi
server pusat dapat dilakukan dengan baik dan lancar tanpa adanya gangguan. Manfaat yang
di dapat jika sarana lengkap yaitu dapat mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga hemat waktu. Serta meningkatkan produktivitas baik barang maupun jasa.

4. Penerapan Koordinasi dan Integrasi Antara Dinas Teknis,Pemda, dan pemerintah Pusat
dengan membentuk Unit kerja Bersama dan pelayanan public yang terintegrasi
Dengan adanya struktur birokrasi di Indonesia yang sangat besar, sangat diperlukan
memadukan pelayanan dari pemerintah pusat, daerah dan swasta, seperti contohnya
menyatukan pelayanan dalam satu tempat.

5. Mempercepat proses Integrasi menuju system Pemerintahan Berbasis elektronik

Perlu dilakukan percepatan integrasi menuju system pemerintah yang berbasis elektronik
karena sekarang tahapannya masa pada identifikasi terhadap bentuk proses bisnis dan tata
Kelola data lintas instansi untuk mengintegrasikan karakter format Dan definisi data yang
berbeda Integrasi layanan dan interoperabilitas yang membutuhkan rekayasa aplikasi ulang serta
pembentukan arsitektur SPBE untuk menyamakan cara pandang bagi integrasi pelayanan publik Hal
ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan peningkatan kompetensi bagi pihak-pihak terkait
pemenuhan sarana prasarana Pendukung serta membuat website khusus dalam mengintegrasikan
pelayanan public.
Bentuk pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan Dan peran
PNS pada dana NKRI oleh setiap faktor yang terlibat berdasarkan konteks deskripsi kasus
1. Masih sedikit instansi yang wajib memberikan layanan yang standar operasional prosedur dan
adanya kejelasan. Masih ada beberapa instansi penanggung jawab dan penyedia layanan yang
masih belum mempunyai sop berupa alur dan prosedur yang jelas dalam menyediakan
pelayanan. aspek durasi waktu pemberian layanan masih belum ada sehingga kurang efektif
dan efisien serta dapat merugikan waktu masyarakat yang sedang mengakses pelayanan titik
saat ini hanya beberapa penyedia layanan yang telah memiliki durasi waktu pemberian
layanan seperti perpanjangan surat kendaraan yang sudah memiliki standar SOP dan durasi
waktu pengurusan pelayanan. dalam kasus ini melanggar nilai-nilai dasar PNS akuntabilitas
wajib atau kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai etika publik ( Perilaku,
tindakan, dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik), Komitmen mutu ( menerapkan standar penjaminan mutu).
2. Ditemukan ketidakmampuan petugas pemberi layanan disebabkan karena kompetensi yang
rendah serta kurang sesuai dengan pekerjaan untuk menyediakan pelayanan yang baik masih
ada penyedia layanan yang bersikap kurang ramah kurang sopan atau tidak jelas dalam
berbicara memberitahukan suatu informasi dengan tidak ramah santun titik Selain itu masih
ada penyedia layanan masih belum menggunakan sarana prasarana yang layak serta sesuai
kebutuhan konsumen misalnya sarana khusus bagi difabel ruang laktasi antrian khusus bagi
lansia dan sistem konektivitas jaringan komputer internet sehingga pada saat pengurusan
layanan yang Membutuhkan koneksi server Pusat pelayanan tidak dapat diberikan karena
tidak ada koneksi jaringan. dalam kasus ini melanggar nilai-nilai dasar PNS akuntabilitas
( Kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai), Etika publik ( Perilaku, tindakan, dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik), Komitmen mutu ( Menetapkan standar penjaminan mutu). \
3. Sebagian besar perizinan bergantung pada dinas teknisnya sehingga terjadi kelambatan proses,
beberapa Pemda belum mengikat perizinan dengan sertifikasi iso sehingga ada celah tidak
terkontrol dan tidak transparan sehingga menjadi temuan lembaga pengawasan. dalam kasus
ini melanggar nilai-nilai dasar PNS akuntabilitas ( Kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai), Dan anti korupsi ( Perilaku menolak memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara).
Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI berdasarkan konteks deskripsi kasus

Apabila nilai dasar akuntabilitas tidak diterapkan oleh PNS maka hasil dari pelayanan publik bisa
menjadi hasil yang tidak sesuai dengan standar pelayanan pelayanan yang tidak efisien juga dapat
menyebabkan lambatnya kegiatan  selesai.
Apabila nilai nasionalisme tidak diterapkan oleh PNS maka pelayanan publik akan terbengkalai dan
tidak dikerjakan sehingga tidak dapat digunakan oleh masyarakat dalam mengurus keperluannya.
Apabila nilai etika publik tidak diterapkan oleh PNS maka pelayanan publik ini akan terus diulur-ulur
pengerjaannya sehingga Terlupakan oleh pegawai yang seharusnya bertanggung jawab pada saat
kegiatan ini dilaksanakan
Apabila tidak diterapkannya nilai dasar komitmen mutu oleh PNS maka pelayanan publik dapat
mengakibatkan proses pelayanan publik yang tidak sesuai dengan aturan,  sehingga dapat
membingungkan dan dapat menimbulkan masalah kedepannya
  apabila tidak diterapkannya sikap nilai anti korupsi oleh PNS maka pelayanan publik akan
menimbulkan berbagai masalah melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi untuk menguntungkan oknum tertentu yang memiliki
kepentingan tertentu dan dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

Anda mungkin juga menyukai