"Program perlindungan sosial dan bantuan sosial tunai secara bertahap sudah
diberikan oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan juga pemerintah pusat. Hanya
saja jumlahnya terbatas. Kepedulian sosial dari kader akan sangat berarti dalam
kondisi sulit seperti sekarang," jelas dia.
Sejauh ini, kata Zaki, berbagai kegiatan untuk terus membangun rasa kepedulian
sosial sudah dilakukan. Seperti saat Hari Raya Idul Adha lewat kurban 28 ekor sapi
dan 27 ekor kambing, yang hasil daging potongnya dibagikan ke seluruh wilayah
Jakarta.
"Kita juga tidak boleh bosan bosan menerapkan protokol kesehatan 5M, mencuci
tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi
mobilitas, sekaligus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat," Zaki
menandaskan.
Oleh sebab itu, saat makan Tito berharap tidak membuat aksi atau kegiatan yang
membuat terjadinya droplet hingga berbicara saat makan. Aturan tersebut kata
Tito pun sudah diterapkan di beberapa negara.
"Mungkin kedengaran lucu, tapi di luar negeri, di beberapa negara lain sudah
lama diberlakukan itu. Jadi makan tanpa banyak bicara dan kemudian 20 menit
cukup, setelah itu memberikan giliran kepada anggota masyarakat yang lain,"
bebernya.