Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
  
Motor bakar adalah salah satu materi pada mata pelajaran Teknologi Dasar
Otomotif di jurusan Teknik Otomotif Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1
Balikpapan, pembelajaran motor bakar sangat penting kita pelajari khususnya siswa
siswi jurusan Otomotif (Teknik Alat Berat dan Teknik Kendaraan Ringan). Karena
didalamnya membahas tentang cara bagaimana mesin bisa beroperasi dengan
menggunakan bahan bakar.
         
Sejak diperkenalkan pertama kali oleh Rudolf Diesel pada 1892 di Jerman,
mesin diesel telah mengalami perkembangan yang sangat pesat mulai penggunaan
bahan bakar hingga peningkatan kinerja yang berhubungan dengan teknologi mekanis
hingga improvement power, dan konsumsi bahan bakar agar lebih bersahabat dengan
lingkungan. Motor diesel sebagai sebuah sumber tenaga penggerak memiliki prinsip
yang hampir sama dengan motor bensin (gasoline engine) dimana energi dihasilkan
oleh pembakaran bahan bakar, Ada beberapa perbedaan utama antara karakteristik
mesin bensin dan mesin diesel. Mesin diesel menggunakan prinsip auto-ignition
(terbakar sendiri). Sedangkan mesin bensin menggunakan prinsip spark-ignition
(pembakaran yang dipicu oleh percikan api pada busi). Oleh karenanya motor diesel
sering juga disebut dengan ”compression ignition engine”. Agar dapat mencapai suhu
dan tekanan pembakaran, tekanan kompresi pada mesin diesel diusahakan mampu
mencapai 30-45kg/cm2, agar temperatur udara yang dikompresikan mencapai 500
derajat celsius, sehingga bahan bakar mampu terbakar dengan sendirinya tanpa dipicu
oleh letikan bunga api dari busi.

Untuk dapat mencapai tekanan dan temperatur yang demikian, pada motor
diesel harus memiliki perbandingkan kompresi yang lebih tinggi kira-kira mencapai
25:1 dan membutuhkan gaya yang lebih besar untuk memutarnya. Sehingga motor
diesel memerlukan alat pemutar seperti motor starter dan baterai yang berkapasitas
besar pula. Disamping itu motor diesel memiliki efisiensi panas yang sangat tinggi,
hemat konsumsi bahan bakar, memiliki kecepatan lebih rendah dibanding mesin
bensin, getarannya sangat besar dan agak berisik, momen yang didapatkan lebih besar,
sehingga motor ini umumnya digunakan pada kendaraan niaga, kendaraan penumpang
dan sebagai motor penggerak lainnya.
2. Permasalahan

Ada beberapa pertanyaan yang menjadi permasalahan, anatara lain;

 Apa yang dimaksud dengan Motor Bakar

 Apa saja jenis jenis Motor Bakar

 Bagaimana cara kerja Motor Bakar

 Apa saja komponen Motor Bakar

 Apa saja jenis bahan bakar pada Motor Bakar

3. Tujuan

 Agar siswa dapat mendefinisikan apa itu motor bakar

 Agar siswa dapat mengetahui jenis jenis motor bakar

 Agar siswa dapat menjelaskan bagaimana proses kerja motor bakar

 Agar siswa dapat mengidentifikasi komponen pada motor bakar

 Dan agar siswa dapat mengetahui jenis bahan bakar


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Definisi Motor Bakar

Motor bakar adalah alat yang berfungsi untuk mengkonversikan energi termal
dari pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanis, dimana proses pembakaran
berlangsung di dalam silinder mesin itu sendiri sehingga gas pembakaran bahan bakar
yang terjadi langsung digunakan sebagai fluida kerja untuk melakukan kerja mekanis.

B. Jenis jenis Motor Bakar

1. Motor bakar pembakaran luar (External combustion engine)

Motor bakar pembakaran luar adalah suatu proses pembakaran dimana energi
gerak atau mekanis dibangkitkan di luar ruang bakar. Dalam proses pembakaran
tersebut, energi dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas yang terjadi di luar
silinder  mesin itu sendiri.

Gambar 1.1 Mesin Uap

Sebagai contoh adalah proses pembakaran yang terjadi pada mesin uap, dimana
proses pembakarannya terjadi didalam ruang bakar ketel uap. Energi panas yang
diberikan merubah air menjadi uap, kemudian uap dari ketel tersebut disalurkan
kedalam silinder. Didalam silinder inilah uap tersebut menggerakan torak atau piston,
sehingga timbul tenaga gerak.
Motor bakar pembakaran luar memiliki keuntungan sebagai berikut :
1. Banyak macam jenis bahan bakar yang dapat digunakan
2. Mampu menggunakan bahan bakar bermutu rendah.
3. Lebih minim getaran
4. Mampu digunakan pada daya yang tinggi

2. Motor bakar pembakaran dalam (Internal combustion engine)

Motor bakar pembakaran dalam adalah suatu proses pembakaran dimana


energy gerak atau energi mekanis dibangkitkan didalam ruang bakar. Proses
pembakaran terjadi didalam silinder mesin itu sendiri. Motor bakar pembakaran dalam
dibedakan menjadi 3 bagian:
a) Berdasarkan system penyalaan bahan bakar yang diterapkan

1. Mesin bensin (Spark Ignition Engine)

Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin
pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran (Spark
Ignition), dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin. Mesin bensin berbeda
dengan mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar dengan udara. Pada
mesin bensin, umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke ruang
bakar. Pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem
injeksi. Bahan bakar yang becampur udara mengalir kedalam ruang bakar dan
dikompresikan dalam ruang bakar, kemudian dipercikan bunga api listrik yang berasal
dari busi. Karena itu motor bensin disebut juga sebagai spark ignation engine.
Ledakan yang terjadi dalam ruang bakar mendorong piston, kemudian mengerakan
poros engkol untuk didistribusikan ke roda.
2. Mesin Diesel

Mesin diesel adalah Sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar
dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi. Ketika udara dikompresi suhunya
akan meningkat, mesin diesel menggunakan sifat ini untuk proses pembakaran. Udara
di hisap ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat,
jauh lebih tinggi dari rasio compresi dari mesin bensin. Beberapa saat sebelum piston
pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead Center), bahan
bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi melalui nozzle supaya
bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini
menyala dan terbakar dengan cepat. Penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai
dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi.
Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang dengan
cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang
penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh
crankshaft tenaga linear  diubah menjadi tenaga putar. Tenaga putar pada ujung poros
crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
b) Berdasarkan jumlah Langkah kerja

1. Motor 2 langkah (2 tak)

Motor dua langkah adalah motor bakar yang dalam satu proses pembakaran
memerlukan 2 kali langkah kerja. Bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar
dicampurkan dengan pelumas (oli samping) sebagai fluida pendingin pada saat proses
pembakaran. Pada motor 2 tak proses kerja dilakukan dalam satu putaran poros
engkol, pada saat motor sedang berjalan, proses usaha dilakukan berulang-ulang
dengan urutan yang sama. Kemudian dimulai lagi proses pengisian dan pemprosesan
yang baru.
Pada motor 2 tak, gerakan torak(piston) menuju titik mati atas(TMA) disebut langkah 
kompresi dan ketika torak bergerak menuju titik mati bawah(TMB) disebut langkah
usahan atau pengembangan(ekspansi). Pengisian udara baru dan pembuangan gas
hasil pembakaran terjadi hampir bersamaan, yaitu ketika torak berada pada titik mati
bawah(TMB). Pengisian bahan bakar baru dalam silinder terjadi ketika tekanan udara
melebihi tekanan gas dalam silinder. Pada keadaan tersebut saluran pengisian dalam
keadaan terbuka dan udara luar harus memiiki tekanan yang lebih tinggi dari tekanan
atsmofir. 
2. Motor 4 langkah (4 tak)

Motor empat langkah adalah motor yang menyelesaikan satu siklus


pembakaran dalam empat langkah torak atau dua kali putaran poros engkol, jadi dal
satu siklus kerja telah mengadakan proses pengisian, kompresi dan penyalaan
ekspansi serta pembuangan. Dibandingkan dengan motor 2 tak, motor 4 tak lebih sulit
dalam perawatan karena banyak komponen-komponen pada bagian mesinnya.  Pada
motor empat tak titik paling atas yang mampu dicapai oleh gerakan torak disebut titik
mati atas(TMA), sedangkan titik terendah yang mampu dicapai torak pada silinder
disebut titik mati bawah(TMB). Dengan asumsi bahwa katup masuk dan katup buang
terbuka tepat pada waktu piston berada pada TMA dan TMB.
c) Berdasarkan konfigurasi penyusunan piston.

1. Mesin In-line

Mesin segaris atau inline adalah mesin pembakaran internal dengan konfigurasi
seluruh silindernya dalam posisi sejajar. Adapun jumlah silindernya, umumnya
berjumlah 3, 4, 6, dan 8-silinder.
Mesin dengan konfigurasi silinder segaris memiliki desain dan cara kerja yang lebih
sederhana dibanding V atau Boxer. Dari 4 pilihan silinder mesin segaris yang ada,
untuk mobil-mobil Low MPV, Low SUV, Medium MPV, dan Medium SUV,
biasanya menggunakan mesin 4-silinder segaris.
Sementara untuk mesin mobil perkotaan atau LCGC, mayoritas menggunakan mesin
berkonfigurasi 3-silinder segaris. Lalu, untuk mesin sedan, SUV atau MPV besar,
menggunakan mesin 6 atau 8-silinder segaris.
Mesin berkonfigurasi segaris dikenal memiliki keunggulan dalam hal konsumsi bahan
bakar yang lebih baik dan perawatan yang mudah.
2. Mesin V-Twin

Berbeda dari mesin segaris atau inline, mesin V-Twin memiliki konfigurasi silinder
yang berseberangan dan seolah membentuk posisi V. Dengan konfigurasi V itu,
membuat power to weight ratio dari mesin tersebut lebih ringan dibandingkan mesin
segaris atau inline.
Pada mesin berkonfigurasi V, juga memiliki sudut kemiringan yang berbeda-beda dari
masing-masing silindernya. Hal itu membuat mesin V-Twin dikenal unggul dalam hal
tenaga dan torsi yang jauh lebih besar dibanding mobil bermesin silinder segaris atau
inline.
Tidak heran, bila mesin V-Twin banyak diterapkan pada sedan mewah, sedan sport,
Big SUV hingga Supercar. Menyoal jumlah silindernya, tersedia dari 2, 4, 6, 8, 10, 12,
16, 18, 20, hingga 24.
Hanya saja, mayoritas yang digunakkan pada mesin mobil saat ini, berkisar 6 hingga
12 silinder. Jumlah silinder tersebut juga akan terpampang pada penamaan kode
mesin, seperti V6, V8, V10, atau V12.
3. Mesin Boxer

Mesin ini memiliki nama lain yaitu Flat Engine. Berbeda dari mesin V-Twin yang
memiliki posisi silinder saling berseberangan dengan posisi sama-sama berdiri dan
seolah membentuk konfigurasi V, mesin boxer menampilkan posisi piston
berseberangan dengan posisi horizontal atau sama-sama tertidur.
Untuk cara kerjanya, piston yang ada pada masing-masing silinder, akan bergerak
secara bersamaan saat meninju ke dalam atau melonggarkan keluar.
Konsep mesin Boxer sendiri, pertama kali ditemukan oleh Karl Benz yang merupakan
insinyur mesin asal Jerman pada tahun 1896. Mesin ini memiliki keunggulan dalam
hal keseimbangan yang lebih baik dan getaran mesin yang lebih halus.
Meski begitu, mesin boxer juga memiliki kekurangan dalam hal dimensinya yang
lebih besar. Menyoal jumlah silindernya, mesin boxer tersedia dalam 2, 4, 5, 8, 10, 12,
hingga 16 silinder.
Beberapa merek mobil yang cukup sering menggunakan konfigurasi mesin Boxer,
yaitu Subaru, Volkswagen, dan Porsche.

Secara umum motor pembakaran dalam mempunyai beberapa kelebihan


sebagai berikut;
1. Lebih hemat atau irit dalam pemakaian bahan bakar.
2. Kontruksi mesin yang lebih sederhana dan lebih kecil
C. Proses Pembakaran Pada Motor Bakar

1. Siklus Motor Bakar 2 Tak


a. Langkah pengisian
Piston bergerak dari TMA ke TMB. Pada saat saluran bilas masih tertutup
piston, di dalam bak mesin terjadi kompresi terhadap campuran bensin dengan udara.
Diatas piston, gas sisa pembakaran dari hasil pembakaran sebelumnya sudah mulai
terbuang keluar melalui saluran buang. Saat saluran bilas sudah terbuka, campuran
bensin dengan udara mengalir melalui saluran bilas terus masuk kedalam ruang
bakar.proses pengisian berlangsung selama lubang hisap dalam keadaan terbuka.
b. Langkah kompresi
Proses yang terjadi pada langkah kompresi ketika piston bergerak dari TMB ke
TMA. Rongga bilas dan rongga buang tertutup, terjadi langkah kompresi dan setelah
mencapai tekanan tinggi busi memercikan bunga api listrik untuk membakar
campuran bensin dengan udara. Pada saat yang bersamaan, di bawah (di dalam bak
mesin) bahan bakar yang baru masuk kedalam bak mesin melalui saluran masuk.
c. Langkah kerja(ekspansi)
Proses yang terjadi pada langkah Kerja (ekspansi) ketika piston kembali dari
TMA ke TMB akibat tekanan besar yang terjadi pada waktu pembakaran bahan bakar.
Saat itu piston turun sambil mengkompresi bahan bakar baru di dalam bak mesin.
Proses ini berakhir pada saat sebelum piston mencapai TMB, yakni ketika lubang
buang terbuka.
d. Langkah buang dan pembilasan
Proses yang terjadi pada langkah buang ketika piston hampir mencapai  TMB,
saluran buang terbuka dan gas sisa pembakaran mengalir terbuang keluar. Pada saat
yang sama bahan bakar baru masuk kedalam ruang bahan bakar melalui rongga bilas
terjadi pembilasan pada ruang engkol. Setelah mencapai TMB kembali, piston
mencapai TMB untuk mengadakan langkah sebagai pengulangan dari yang dijelaskan
sebelumnya.
2. Siklus Motor Bakar 4 Tak

a. Langkah hisap (Intake)


Pada langkah hisap campuran udara-bahan bakar dari karburator terhisap
masuk ke dalam silinder dengan bergeraknya piston ke bawah, dari TMA menuju
TMB. Katup hisap pada posisi terbuka, sedang katup buang pada posisi tertutup. Di
akhir langkah hisap, katup hisap tertutup secara otomatis. Fluida kerja dianggap
sebagai gas ideal dengan kalor spesifik konstan. Proses dianggap berlangsung pada
tekanan konstan.
b. Langkah kompresi 
Pada langkah kompresi katup hisap dan katup buang dalam keadaan tertutup.
Selanjutnya piston bergerak ke atas, dari TMB menuju TMAAkibatnya campuran
udara-bahan bakar terkompresi. Proses kompresi ini menyebabkan terjadinya
kenaikan temperatur dan tekanan campuran tersebut, karena volumenya semakin
kecil. Campuran udara-bahan bakar terkompresi ini menjadi campuran yang sangat
mudah terbakar. Proses kompresi ini dianggap berlangsung secara isentropik.
c. Langkah pembakaran volume konstan
Pada saat piston hampir mencapai TMA, loncatan nyala api listrik diantara
kedua elektroda busi diberikan ke campuran udara-bahan bakar terkompresi sehingga
sesaat kemudian campuran udara-bahan bakar ini terbakar. Akibatnya terjadi kenaikan
temperatur dan tekanan yang drastis. Kedua katup pada posisi tertutup. Proses ini
dianggap sebagai proses pemasukan panas (kalor) pada volume konstan.
d. Langkah kerja/ekspansi (Expansion)
Kedua katup masih pada posisi tertutup. Gas pembakaran yang terjadi
selanjutnya mampu mendorong piston untuk bergerak kembali dari TMA menuju
TMB. Dengan bergeraknya piston menuju TMB, maka volume gas pembakaran di
dalam silinder semakin bertambah, akibatnya temperatur dan tekanannya turun. Proses
ekspansi ini dianggap berlangsung secara isentropik.
e. Langkah buang volume konstan (Exhaust)
Saat piston telah mencapai TMB, katup buang telah terbuka secara otomatis
sedangkan katup hisap masih pada posisi tertutup. Langkah ini dianggap sebagai
langkah pelepasan kalor gas pembakaran yang terjadi pada volume konstan.
f. Langkah buang tekanan konstan
Selanjutnya piston bergerak kembali dari TMB menuju TMA. Gas pembakaran
didesak keluar melalui katup buang (saluran buang) dikarenakan bergeraknya piston
menuju TMA. Langkah ini dianggap sebagai langkah pembuangan gas pembakaran
pada tekanan konstan.
D. Komponen Utama Motor Bakar 

Ada ratusan komponen yang harus melakukan fungsinya secara baik untuk
dapat menghasilkan daya engkol.  Untuk dapat memudahkan pemahaman mengenai
motor bakar ini, perlu untuk mengetahui komponen-komponen utama motor bakar ini,
beserta fungsinya masing-masing. Meskipun motor bakar kelihatan sangat sederhana,
akan tetapi peralatan- peralatannya sangat rumit. Untuk lebih jelasnya komponen
utama motor bakar bensin ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Karburator

Karburator merupakan bagian dari sistem bahan bakar (fuel sistem) pada
kendaraan yang berfungsi untuk mencampurkan bahan bakar dengan udara yang
dikendalikan oleh pergerakan throttle dan kemudian dimasukkan ke ruang bakar.
Mesin membutuhkan karburator karena bahan bakar yang dikirim ke dalam silinder
mesin harus berada dalam kondisi mudah terbakar. Ini penting agar tenaga yang
dihasilkan mesin bisa optimal. Bensin sedikit sulit terbakar bila tidak diubah menjadi
bentuk gas. Selain itu bensin tidak dapat terbakar sendiri, harus dicampur dengan
udara dalam perbandingan yang tepat
2. Intake Manifold

Untuk mengoptimalkan efisiensi dan kinerja mesin dipelukan sistem


penyaluran yang baik. Intake manifold  berfungsi meyalurkan bahan bakar yang sudah
dikabutkan oleh karburator menuju kedalam ruang bakar dan menjadi tempat
kedudukan karburator, throttle body, injector bahan bakar dan komponen lain dari
mesin.
3. Kepala silinder (Cylinder head)

Kepala silinder terletak pada bagian terdepan dari blok silinder (cylinder).
Kepala silinder ini berfungsi sebagai :
1. Tutup silinder serta menjadi tempat kedudukan katub masuk dan katub buang.
2. Tempat kedudukan busi
3. Tempat salura masuk dan saluran buang
4. Tempat mengalirnya pelumasan untuk mekanisme katub
Kepala silinder bertumpu pada blok silinder (cylinder) dan dihubungkan
dengan baut-baut pada kepala silinder. Pada sambungan kepala silinder dan blok
silinder dirapatkan oleh perapat (gasket and packing) yang ditempatkan diantara
keduanya, dengan tujuan agar sambungan kedap terhadap kebocoran gas dalam ruang
bakar.
4. Cylinder Blok

Blok silinder adalah struktur terpadu yang terdiri dari silinder dari motor bakar


torak dan beberapa atau semua yang terkait struktur sekitarnya (bagian pendingin,
bagian bukaan masuk dan keluar bagian, sambungan, dan crankcase). Istilah blok
mesin sering digunakan bersama dengan "blok silinder" (meskipun secara teknis dapat
dibuat perbedaan antara silinder mesin monobloc silinder sebagai unit diskrit
dibandingkan dengan desain blok dengan lebih banyak integrasi yang terdiri dari
crankcase juga.
5. Exhaust Manifold

Exhaust manifold adalah saluran yang dibuat khusus yang digunakan pada
mesin untuk media pelepasan gas sisa pembuangan, saluran ini akan menghubungkan
kepala silinder dengan knalpot atau katalitik converter.

Memang fungsi exhaust manifold itu hanya satu yakni seperti yang disebutkan
diatas untuk media pengaliran gas sisa pembuangan. Gas ini terbentuk saat mesin
selesai melakukan proses usaha, untuk melanjutkan siklus mesin maka gas sisa
tersebut harus dibuang keluar.

6. Turbo Charger

Turbocharger adalah sebuah kompresor sentrifugal yang mendapat daya dari


turbin yang sumber tenaganya berasal dari asap gas buang kendaraan. Biasanya
digunakan di mesin pembakaran dalam untuk meningkatkan keluaran tenaga dan
efisiensi mesin dengan meningkatkan tekanan udara yang memasuki mesin. Kunci
keuntungan dari turbocharger adalah mereka menawarkan sebuah peningkatan yang
lumayan banyak dalam tenaga mesin hanya dengan sedikit menambah berat.
E. Jenis – jenis bahan bakar

1. Premium

Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang
jernih. Premium merupakan BBM untuk kendaraan bermotor yang paling populer di
Indonesia. Premium di Indonesia dipasarkan oleh Pertamina dengan harga yang relatif
murah karena memperoleh subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Premium merupakan BBM dengan oktan atau Research Octane Number (RON)
terendah di antara BBM untuk kendaraan bermotor lainnya, yakni hanya 88. Pada
umumnya, Premium digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin
bensin, seperti: mobil, sepeda motor, motor tempel, dan lain-lain. Bahan bakar ini
sering juga disebut motor gasoline atau petrol.
2. Pertalite

Pertalite diluncurkan pada tanggal 24 Juli 2015, merupakan bahan


bakar gasoline yang memiliki angka oktan 90 serta berwarna hijau terang dan jernih
ini sangat tepat digunakan oleh kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1. Bahan
bakar Pertalite memiliki angka oktan yang lebih tinggi daripada bahan
bakar Premium 88, sehingga lebih tepat digunakan untuk kendaraan
bermesin bensin yang saat ini beredar di Indonesia. Dengan tambahan additive,
Pertalite mampu menempuh jarak yang lebih jauh dengan tetap memastikan kualitas
dan harga yang terjangkau.
3. Pertamax

Pertamax adalah bahan bakar minyak andalan Pertamina. Pertamax, seperti halnya
Premium, adalah produk BBM dari pengolahan minyak bumi. Pertamax dihasilkan
dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannya di kilang minyak.
Pertamax pertama kali diluncurkan pada tanggal 10 Desember 1999 sebagai pengganti
Premix 1994 dan Super TT 1998 karena unsur MTBE yang berbahaya bagi
lingkungan. Selain itu, Pertamax memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan
Premium. Pertamax direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi 9,1-
10,1, terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel
Injection (EFI) dan catalytic converters (pengubah katalitik).
4. Pertamax Turbo
Pertamax Merupakan bahan bakar untuk kendaraan bermesin bensin yang
dikembangkan bersama antara Pertamina dan Lamborghini dan dirancang untuk
memenuhi persyaratan mesin berteknologi tinggi. Pertamax Turbo pertama kali
diluncurkan di Belgia sebagai bahan bakar resmi pada Lamborghini Supertrofeo
European Series pada 29 Juli 2016. Pertamax Turbo kembali diluncurkan di Indonesia
pada acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016.
Pertamax turbo dikembangkan dengan formula yang disebut Ignition Boost
Formula (IBF) dengan angka oktan 98. Diproduksi dan diformulasikan oleh Pertamina
untuk pasar Indonesia dan didesain dengan kualitas bahan bakar yang tinggi untuk
kesempurnaan performa kendaraan. Mesin yang canggih pasti memerlukan bahan
bakar yang berkualitas. Kendaraan keluaran terbaru dibuat dengan angka kompresi
yang tinggi dengan membutuhkan oktan bensin yang juga tinggi. Didorong untuk
selalu memberikan kualitas bahan bakar yang baik, Pertamina memperkenalkan
Pertamax Turbo dengan kualitas yang lebih baik dan performa yang lebih sempurna.
5. Dexlite
Dexlite adalah bahan bakar minyak terbaru dari Pertamina untuk kendaraan
bermesin diesel di Indonesia. Dexlite diluncurkan Selasa, (12/4/2016) sebagai varian
baru bagi konsumen yang menginginkan BBM dengan kualitas di atas Solar biasa
(bersubsidi) Cetane Number minimal 48, tetapi dengan harga yang lebih murah
daripada Pertamina Dex Cetane Number minimal 53. Peluncuran Dexlite ini
diharapkan dapat mengurangi subsidi solar sebesar Rp 16 triliun yang lebih baik
digunakan untuk sektor produktif seperti infrastruktur atau subsidi langsung kepada
masyarakat yang membutuhkan.
6. Solar
Solar adalah hasil dari pemanasan minyak bumi antara 250-340°C, dan merupakan
bahan bakar mesin diesel. Solar tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian
minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali. Umumnya, solar
mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi. Kualitas minyak solar
dinyatakan dengan bilangan setana Angka setana adalah tolak ukur kemudahan
menyala atau terbakarnya suatu bahan bakar di dalam mesin diesel. Saat ini,
Pertamina telah memproduksi bahan bakar solar ramah lingkungan dengan merek
dagang Pertamina DEX© (Diesel Environment Extra). Angka setana DEX dirancang
memiliki angka setana minimal 53 sementara produk solar yang ada di pasaran adalah
48. Bahan bakar ramah lingkungan tersebut memiliki kandungan sulfur maksimum
300 ppm atau jauh lebih rendah dibandingkan solar di pasaran yang kandungan sulfur
maksimumnya mencapai 5000 ppm.

 Kegunaan Minyak Solar antara lain:


-Digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti
bus, truk, kereta api dan traktor .
-Memproduksi uap
-Mencairkan hasil peridustrian
-Membakar batu
-Mengerjakan panas dari logam
7. Biosolar
Biodiesel atau biosolar adalah jenis bahan bakar alternatif yang terbuat dari
minyak nabati yang berasal dari berbagai jenis biji-bijian. Bahan bakar nabati atau
bioenergi juga kerap dilekatkan pada bahan bakar terbarukan ini merujuk pada sumber
darimana asalnya, yaitu tumbuhan.
Biasanya bahan bakar nabati ini diproduksi dari berbagai jenis biji-bijian yang
mengandung asam lemak yang mengandung mono-alkyl ester.
Beberapa jenis biji-bijian yang terbukti bisa diproses menjadi biodiesel adalah :
Kemiri
Biji Jarak Pagar
Nyamplung
Kacang Tanah
Biji Kapuk
Tentunya nama-nama ini hanya sebagian kecil saja dari masih banyak biji-bijian lain
yang dapat menghasilkan produk yang sama.
8. Avtur
Bahan bakar penerbangan atau avtur adalah bahan bakar jenis khusus berbasis dari
minyak bumi digunakan untuk daya pesawat. Pada umumnya kualitasnya lebih tinggi
dari bahan bakar yang digunakan dalam aplikasi yang lain, seperti mesin pemanasan
atau mesin angkutan jalan, dan sering mengandung aditif untuk mengurangi risiko
icing atau ledakan akibat suhu tinggi, antara sifat-sifat lainnya.Sebagian besar bahan
bakar penerbangan yang tersedia untuk pesawat terbang jenis minyak bumi yang
digunakan dalam mesin dengan busi (yaitu mesin piston dan rotary Wankel), atau
bahan bakar untuk mesin turbin jet, yang juga digunakan dalam mesin pesawat diesel
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang banyak dipakai saat ini.
Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan energi panas untuk
melakukan kerja mekanis atau mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanis.
Energi atau tenaga panas tersebut diperoleh dari hasil pembakaran
DAFTAR ISI
http://maubelajarlagi.blogspot.com/2010/05/cara-kerja-mesin-bensin-4-tak-
sampai.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertamax_Turbo
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertamax
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertamax
https://id.wikipedia.org/wiki/Bensin

Anda mungkin juga menyukai