Anda di halaman 1dari 24
SALINAN BUPATI SEKADAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI SEKADAU NOMOR 56 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR HARGA SATUAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH Menimbang Mengingat KABUPATEN SEKADAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. BUPATI SEKADAU, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 51 ayat (5) dan ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020 tentang Standar Harga Satuan Regional; bahwa dalam rangka mewujudkan fisiensi_ dan efektivitas perencanaan kebutuhan barang milik daerah dan pelaksanaan anggaran belanja daerah sesuai kebutuhan nyata dan memenuhi kaidah pengelolaan keuangan daerah perlu adanya standarisasi harga; bahwa berdasarkan —_pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b diatas, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Standar Harga Satuan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau; Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau di Provinsi Kalimantan Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4344); Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik 10. Indonesia Nomor 5494); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322); Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020 tentang Standar Harga Satuan Regional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 57); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 547); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 2016 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2083); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TahunAnggaran 202 ? [ Menetapkan TF 12. 13. 14, 15. Peraturan Daerah Kabupaten Sekadau Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sekadau Tahun 2010 Nomor 2); Peraturan Daerah Kabupaten Sekadau Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sekadau Tahun 2016 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sekadau Nomor 7); Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sekadau Tahun 2017 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sekadau Nomor 1); Peraturan Dacrah Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sekadau Tahun 2017 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sekadau Nomor 2); Peraturan Bupati Sekadau Nomor 35 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Aministratif Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Dearah Kabupaten Sekadau. MEMUTUSKAN: PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR HARGA SATUAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SEKADAU. BABI KETENTUAN UMUM Pasall Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. 2. Daerah adalah Kabupaten Sekadau Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan daerah ae / 10. ll. 12. 13. 14, Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Sckadau selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah. Dewan Perwakilan rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Pejabat Negara adalah Bupati Sekadau dan Wakil Bupati Kabupaten Sekadau. Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut Pimpinan DPRD dan Anggota DPRD adalah Ketua, dan Wakil Ketua dan anggota DPRD Kabupaten Sekadau. Sekretaris Dacrah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sekadau. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun Anggaran adalah tahun pelaksanaan APBD yang dimulai dari Januari sampai dengan 31 Desember tahun berjalan, kecuali ditetapkan lain dalam Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi. Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja daearah atau perolehan lainnya yang sah. Standarisasi Harga adalah penetapan besaran harga barang sesuai jenis, spesifikasi dan kualitas dalam 1 (satu) periode tertentu. Standar Biaya adalah besaran biaya yang ditetapkan sebagai acuan perhitungan kebutuhan biaya kegiatan. Harga Satuan adalah nilai suatu barang yang ditentukan pada waktu tertentu. untuk penghitungan biaya Komponen masukan kegiatan yang ditetapkan oleh Bupati. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah unsur pembantu bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sekadau I ; 15. 16. 17. 18. 19, 20. 21. 22 23. 24. dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten. Unit Pelaksanan Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah unsur pelaksana teknis dinas yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. Kepala SKPD adalah pimpinan satuan kerja perangkat daerah dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau. Kepala UPT adalah kepala UPT pada SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat DPA-SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh Pengguna Anggaran. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat | yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD. Pejabat_ yang —berwenang = adalah_~— Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang berhak dan memiliki kewenangan menugaskan dan member perintah untuk melakukan perjalanan dinas. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya disingkat PPK-SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD. Tim Anggaran Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat TAPD adalah tim yang bertugas menyiapkan dan melaksanakan kebijakan Kepala Daerah dalam rangka penyusunan APBD. Perjalanan Dinas Dalam Negeri yang selanjutnya disebut perjalanan dinas adalah perjalanan keluar tempat kedudukan yang dilakukan dalam wilayah Republik / 5 25. 26. 27, 28. 22. 23. 24. Indonesia untuk kepentingan Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau. Perjalanan Dinas Luar Daerah adalah perjalanan dinas yang dilakukan menuju keluar wilayah Kabupaten Sekadau baik keluar daerah dalam provinsi maupun keluar daerah luar provinsi dan kembali ketempat kedudukan semula. Perjalanan Dinas Dalam Daerah adalah perjalanan dinas yang dilakukan di dalam wilayah Kabupaten Sekadau baik perjalanan dinas dari ibukota kabupaten menuju ibukota kecamatan dan sebaliknya, maupun dari ibukota kecamatan menuju kedesa dan sebaliknya, Lumpsum adalah suatu jumlah wang yang telah dihitung terlebih dahulu (pre-calculatedamount) dan dibayar sekaligus. Honorarium adalah imbalan yang diberikan baik kepada PNS maupun Non PNS yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan pelayanan, pemerintahan dan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Biaya Riil (at cost) adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran yang sah. Perhitungan rampung adalah perhitungan _ biaya Perjalanan Dinas yang dihitung sesuai kebutuhan iil berdasarkan ketentuan yang berlaku. Hari adalah hari kalender BABII ‘TUJUAN DAN MANFAAT Pasal 2 Penyusunan Standar Harga Satuan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau dilakukan dengan tujuan adalah : a. menjamin kewajaran harga barang dan jasa yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Sekadau; b. meningkatkan daya andal sistem pengendalian intern dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran belanja yr 6 (2) (1) (2) (4) c. meningkatkan akuntabilitas dalam perencanaan dan pengendalian anggaran belanja daerah; Penyusunan Standar Harga Satuan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau bermanfaat a. sebagai bahan rujukan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD); b. sebagai bahan rujukan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD); c. meningkatkan fisiensi dan edektivitas dalam penggunaan anggaran belanja daerah dengan cara menghindari kebocoran dan pemborosan dalam proses pengadaan barang/jasa; d. meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi khususnya dalam evaluasi penyusunan perencanaan keuangan dan barang serta penentuan kebutuhan barang milik daerah. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Standar Harga Satuan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau. Standar harga satuan meliputi : a, satuan biaya perjalanan dinas dalam negeri; b. standar biaya umum Pemerintah Kabupaten Sekadau tahun 2021; c. standar satuan harga barang dan jasa Pemerintah Kabupaten Sekadau tahun 2021. Standar biaya perjalanan dinas dalam negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi : a. perjalanan dinas dalam daerah; dan b, perjalanan dinas luar daerah. Standar biaya umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi : a. satuan biaya aaah) 7 [ b. satuan biaya uang lembur PNSD dan Non PNSD; satuan biaya transportasi dan akomodasi; satuan biaya pendidikan kader aparatur pemerintah daerah; ©. satuan biaya konsumsi rapat; f, satuan biaya pengadaan kendaraan dinas; dan g. satuan biaya pemeliharaan. Standar satuan harga barang dan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf meliputi : a. aset lancar; b. aset tetap; c. aset tetap lainnya; dan d. aset lainnya. BAB IV SATUAN BIAYA PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI Bagian Kesatu Ruang Lingkup, Pelaksana dan Prinsip Perjalanan Dinas Q) (2) Q) Pasal 4 Perjalanan Dinas Dalam Negeri sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (3) meliputi : a, Perjalanan Dinas Dalam Daerah yaitu perjalanan dinas dari tempat kedudukan di dalam wilayah Kabupaten Sckadau baik dari ibukota kabupaten menuju ibukota kecamatan atau sebaliknya, dan dari ibukota kecamatan menuju ke desa atau sebaliknya dan kembali ke tempat kedudukan semula; dan b. Perjalanan Dinas Luar Daerah yaitu perjalanan dinas dari tempat kedudukan ke tempat yang dituju diluar wilayah Kabupaten Sekadau baik keluar daerah dalam provinsi maupun keluar daerah luar provinsi dan kembali ke tempat kedudukan semula. Perjalanan Dinas Luar Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, terdiri dari: b. Perjalanan dinas luar daerah dalam provinsi; c. Perjalanan dinas luar daerah keluar provinsi. Pasal 5 Perjalanan Dinas dilakukan “ny 77 a. Pejabat Negara; b. Pimpinan dan Anggota DPRD; c. PNS; d. PIT; ¢. Supir dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau. (2) PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, adalah PNS dan Calon PNS. (3) Perjalanan Dinas hanya dapat dilakukan berdasarkan atas perintah Pejabat yang berwenang memerintah perjalanan dinas. Pasal 6 (1) Perjalanan Dinas dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip: a. selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang sangat tinggi dan prioritas yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan; b. efisien, yaitu penggunaan anggaran perjalanan dinas dilakukan secara hemat dan didasarkan pada kebutuhan nyata; c. efektif, yaitu pelaksanaan anggaran perjalanan dinas dilakukan dengan memperhatikan _ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian kinerja SKPD; dan d. akuntabilitas pemberian perintah __pelaksanaan Perjalanan Dinas dan pembebanan biaya Perjalanan Dinas. Bagian Kedua Ketentuan dan Biaya Perjalanan Dinas Pasal 7 (1) Perjalanan Dinas dilakukan dalam rangka : a. melakukan rapat kerja, konsultasi_ dan/atau koordinasi, asistensi, pembinaan dan monitoring; b. menempuh ujian dinas/ujian jabatan yang diadakan diluar tempat kedudukan; c. melakukan kegiatan pemeriksaan, — pengawasan dan/atau audit, kegiatan uji tera, survey dan pemetaan, pemungutan pajak dan retribusi a v () (3) (4) (5) serta kegiatan pelayanan administrasi kependudukan; d. mengikuti kegiatan bimbingan teknis (bimtck), pendidikan dan pelatihan (diklat), sosialisasi, seminar, lokakarya dan workshop; . mengikuti kegiatan lainnya dalam hubungan kerja penyelenggaraan pemerintahan dan kemasyarakatan; f reses anggota DPRD dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat; g menjemput/mengantar jenazah Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD dan Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia dalam melaksanakan perjalanan dinas dari tempat terakhir jenazah ke kota tempat kedudukan. Pasal 8 Lamanya waktu Perjalanan Dinas adalah sebagai berikut: a. Perjalanan Dinas Dalam Daerah ke ibukota kecamatan ditetapkan selama paling lama 2 (dua) hari kalender; b. Perjalanan Dinas Luar Daerah dalam _provinsi ditetapkan selama 3 (tiga) hari kalender; dan c. Perjalanan Dinas Luar Daerah keluar daerah provinsi ditetapkan selama 4 (empat) hari kalender. Lamanya waktu perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sudah termasuk hari berangkat dan hari kembali, Perjalanan Dinas Dalam Daerah dalam rangka melaksanakan kegiatan pemeriksaan, — pengawasan dan/atau audit, uji tera, survey dan pemetaan, pemungutan pajak dan pemungutan retribusi, pelayanan administrasi kependudukan dilaksanakan paling lama 10 (sepuluh) hari kalender. Perjalanan Dinas dalam rangka menempuh ujian dinas Jujian jabatan dilaksanakan paling lama 2 (dua) hari kalender. Perjalanan Dinas dalam rangka melaksanakan kegiatan reses. DPRD Kabupaten Sekadau —_dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. / / 10 Pasal 9 (1) Dalam hal Perjalanan Dinas dilakukan melebihi ketentuan waktu sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat (1), dapat dilaksanakan berdasarkan undangan dan/atau panggilan dari instansi penyelenggara setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Pejabat yang berwenang dan diketahui oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dengan __perhitungan _sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini. (2) Apabila pada saat Perjalanan Dinas sedang dilaksanakan terdapat perintah © dan/atau undangan yang mengharuskan dan/atau mewajibkan untuk mengikuti kegiatan lainnya, maka dapat dilakukan Perjalanan Dinas lanjutan dengan ketentuan : a. adanya surat undangan dan/atau perintah tertulis atau disposisi dari Pejabat Negara dan Pejabat Pembina Kepegawaian; b. hanya dilakukan oleh Pejabat Negara, Pimpinan dan ‘Anggota DPRD dan PNS eselon Il. Pasal 10 (1) Dalam hal Pejabat Negara melaksanakan Perjalanan Dinas di dalam daerah dan luar daerah dalam provinsi serta luar provinsi dapat didampingi oleh ajudan dan istri. (2) Perjalanan Dinas bagi istri Bupati dan istri Wakil Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetarakan dengan PNS Golongan III. (3) Perhitungan Perjalanan Dinas untuk Jabatan Fungsional Tertentu diatur sebagai berikut : a. Jenjang Jabatan Terampil Pelaksana setara dengan perhitungan perjalanan dinas untuk PNS Golongan II; b. Jenjang Jabatan Terampil Pelaksana Lanjutan setara dengan perhitungan perjalanan dinas untuk PNS Golongan Il]; c. Jenjang Jabatan Terampil Penyelia setara dengan perhitungan perjalanan dinas untuk PNS Eselon IV; d. Jenjang Jabatan Ahli Pertama setara dengan perhitungan perjalanan dinas untuk PNS Eselon a. lL (4) 6) q) (2) (3) e. Jenjang Jabatan Ahli Muda setara dengan perhitungan perjalanan dinas untuk PNS Eselon III/b; f, Jenjang Jabatan Ahli Madya setara dengan perhitungan perjalanan dinas untuk PNS Eselon III/a; g. Jenjang Jabatan Ahli Utama ssetara dengan perhitungan perjalanan dinas untuk PNS Eselon II/b; h. Pengawas Pemerintahan Abli Pertama setara dengan perhitungan perjalanan dinas untuk PNS Eselon IV; i, Pengawas Pemerintahan Ahli Muda setara dengan perhitungan perjalanan dinas untuk PNS Eselon III/b; j. Pengawas Pemerintahan Ahli Madya setara dengan perhitungan perjalanan dinas untuk PNS Eselon III/a. PTT dapat ditugaskan untuk melakukan perjalanan dinas apabila sangat diperlukan untuk -kelancaran dan peningkatan kapasitas pelaksanaan tugas dan/atau tidak terdapat lagi PNS pada saat/waktu pelaksanaan perjalanan dinas untuk ditugaskan. PTT yang bertugas sebagai supir dapat melaksanakan perjalanan dinas bersama Pejabat Negara/Pimpinan DPRD/Sekretaris Daerah dengan ketentuan sebagai pengikut. Pasal 11 Perjalanan Dinas dilakukan sesuai perintah dari pejabat yang berwenang dan dituangkan dalam SPT dan SPPD. SPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bukti adanya perintah tugas atau persetujuan untuk melakukan Perjalanan Dinas dan digunakan untuk melengkapi surat pertanggungjawaban Perjalanan Dinas. SPT diterbitkan dan ditandatangani oleh atasan langsung dan/atau pejabat yang berwenang dengan ketentuan: a. SPT untuk Bupati dan Wakil Bupati ditandatangani oleh Bupati; b. SPT untuk Ketua dan Wakil Ketua DPRD ditandatangani oleh Ketua DPRD; c. SPT untuk Anggota DPRD ditandatangani oleh Ketua atau Wakil Ketua DPRD; d. SPT untuk Sekretaris Daerah ditandatangani Ye 12 (4) (5) 6) (1) Bupati/Wakil Bupati; ¢. SPT untuk Asisten Sekretaris Daerah ditandatangani oleh Bupati/Wakil Bupati atau Sekretaris Daerah; f, SPT untuk Staf Ahli Bupati ditandatangani oleh oleh Bupati/Wakil Bupati atau Sekretaris Daerah; g. SPT untuk Kepala SKPD ditandatangani oleh Bupati/Wakil Bupati atau Sekretaris Daerah; h. SPT untuk PNS/PIT di Lingkungan SKPD ditandatangani oleh Kepala SKPD atau Sekretaris SKPD atas nama Kepala SKPD; i. SPT perjalanan dinas dalam daerah untuk PNS/PIT di Lingkungan UPT ditandatangani oleh Kepala UPT; dan j. SPT perjalanan dinas luar daerah untuk PNS/PTT di Lingkungan UPT ditandatangani oleh Kepala SKPD. Dalam hal pejabat yang berwenang yang menandatangani SPT sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf h akan melakukan perjalanan dinas dan/atau berhalangan sementara lainnya, maka SPT ditandatangani oleh pejabat eselon III yang satu tempat kedudukan. Khusus untuk SKPD Sekretariat Daerah, dalam hal pejabat yang berwenang menandatangani_ SPT sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf h akan melakukan perjalanan dinas atau berhalangan sementara lainnya, maka SPT ditandatangani oleh Asisten Sekretaris Daerah dengan tugas dan fungsi yang membidangi bagian tertentu yang ada pada Sekretariat Daerah. SPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat: a. dasar pelaksanaan perjalanan dinas; b. pelaksana perjalanan dinas; c. waktu pelaksanaan perjalanan dinas; d. tempat pelaksanaan perjalanan dinas; ¢. maksud pelaksanaan perjalanan dinas; dan f, nama dan jabatan pemberi perintah perjalanan dinas. Pasal 12 SPPD diterbitkan dan ditandatangani oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan/atau Pa 13 a (2) (3) (4) UPT yang bertanggungjawab mengelola__ anggaran Perjalanan Dinas pada masing-masing SKPD /unit kerja. Format SPT dan SPPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada Peraturan Bupati yang mengatur tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau. Pasal 13 Biaya Perjalanan Dinas terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut : a. uang harian; b. biaya transportasi; c. biaya penginapan; d._uang representasi; dan ¢. biaya menjemput/mengantar jenazah. Uang harian sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat (1) huruf a adalah uang harian perjalanan dinas yang terdiri dari uang makan, uang saku dan transport lokal yang dibayarkan secara lumpsum sesuai dengan tingkatan golongan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini, Biaya transportasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat (1) huruf b adalah biaya perjalanan dari tempat kedudukan sampai ke tempat tujuan keberangkatan dan kepulangan yang digunakan untuk biaya angkutan udara, laut dan darat ke tempat/kota yang menjadi tujuan perjalanan dinas. Biaya transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri dari : a. biaya tiket dan biaya retribusi terminal/stasiun/bandara/pelabuhan dan tempat pelayanan lainnya sesuai dengan tempat tujuan Perjalanan Dinas; b. biaya dari tempat kedudukan sampai_— ke terminal/stasiun/bandara/pelabuhan keberangkatan dan dari_terminal/stasiun/bandara/pelabuhan kedatangan ke tempat tujuan dan sebaliknya; c. struk belanja bahan bakar minyak bagi relent 14 Negara, Pimpinan DPRD dan Kepala SKPD/Kepala unit kerja yang menggunakan fasilitas kendaraan dinas jabatan/operasional, serta anggota DPRD dan PNS yang menggunakan kendaraan pribadi; d. biaya transportasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c dibayarkan secara sesuai biaya riil (atcost) dan berdasarkan kelas atau fasilitas moda transportasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. e. biaya transportasi keberangkatan dan kepulangan dari bandara ke tempat tujuan dan/atau sebaliknya apabila dalam pelaksanaannya melebihi besaran standar biaya sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini, maka dapat dibayarkan sepanjang didukung dengan — bukti pengeluaran riil (pembiayaan secara at cost). f, biaya tiket pesawat sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini digunakan sebagai dasar perhitungan penganggaran, apabila dalam pelaksanaannya terjadi selisih harga tiket sehingga melebihi besaran harga sesuai ketentuan, maka dapat dibayarkan tetapi tidak merubah kelas penumpang sebagaimana tercantum dalam Lampiran I sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. g. biaya kelebihan bagasi sebagaimana diatur dalam ketentuan beberapa maskapai penerbangan, tidak termasuk komponen biaya transportasi dan menjadi tanggungjawab pelaksana perjalanan dinas. (5) Sepanjang transportasi ke tempat tujuan dapat ditempuh dengan perjalanan dinas langsung, _pelaksanaan perjalanan dinas tidak diperkenankan menggunakan jalur transit yang menyebabkan adanya penambahan biaya transportasi, (6) Apabila dalam pelaksanaan kegiatan Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak sesuai jadwal penerbangan atau karena keadaan/alasan tertentu yai 15, 7 i) (8) (9) (10) ay (13) dapat dipertanggungjawabkan (keselamatan dan_nilai ekonomis), maka dapat dilaksanakan dengan penerbangan transit. Biaya penginapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf c adalah biaya yang dipergunakan untuk menginap dihotel atau tempat menginap lainnya yang dibayar sesuai biaya rill (atcost) berdasarkan tingkatan golongan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Dalam hal pelaksanaan perjalanan dinas_ tidak menggunakan fasilitas hotel atau tempat menginap lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (7), kepada yang bersangkutan tidak diberikan biaya penginapan. Uang representasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat (1) huruf d diberikan kepada Bupati, Wakil Bupati, Pimpinan dan Anggota DPRD serta Pejabat Eselon II selama melakukan Perjalanan Dinas dan dibayar secara lumpsum sesuai tingkatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini Biaya menjemput/mengantar jenazah — sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat (1) huruf e meliputi biaya bagi penjemput/pengantar, biaya pemetian dan biaya angkutan jenazah. Perhitungan biaya pemetian dan angkutan jenazah sebagaimana dimaksud pada ayat (10) sesuai dengan biaya riil (at cost). Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) tidak berlaku bagi Pejabat Negara, Anggota DPRD, Ajudan dan Supir Pejabat Negara. Bagi Pejabat Negara, Anggota DPRD, Ajudan dan Supir Pejabat Negara dalam hal perjalanan dinas tidak menggunakan biaya penginapan, di berikan biaya penginapan secara lumpsum sebesar 30 % (tiga puluh persen) dari tarif penginapan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati ini. lo : 16 Pasal 14 Biaya perjalanan dinas untuk menjemput/mengantar jenazah sebagaimana dimaksud Pasal 13 ayat (1) huruf e, diberikan sebanyak-banyaknya untuk 2 (dua) orang dengan lama waktu sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat (1) a) (2) (3) (4) Pasal 15 Perhitungan biaya perjalanan dinas dalam daerah sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (1) huruf a, terdiri dari: a. uang harian dihitung sesuai jumlah hari perjalanan dinas yaitu sebanyak-banyak 2 (dua) hari; b. akomodasi (penginapan) dihitung sebanyak-banyaknya 1 (satu) hari; dan c. biaya transportasi diberikan sesuai _ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Biaya perjalanan dinas dalam daerah dilakukan perhitungan secara lumpsump. Perhitungan perjalanan dinas keluar daerah dalam provinsi sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (2) huruf a, meliputi: a. uang harian dihitung selama 3 (tiga) hari; b. biaya transportasi dihitung sesuai dengan jumlah riil (atcost); dan c. biaya penginapan dihitung sesuai dengan jumlah rill (at cost) dengan ketentuan pelaksana perjalanan dinas menginap sebanyak-banyaknya 2 (dua) malam di tempat tujuan. Perjalanan dinas keluar daerah luar provinsi sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (2) huruf b, meliputi: a. uang harian dihitung sesuai jumlah hari perjalanan dinas yaitu sebanyak-banyaknya 4 (empat) hari; b. biaya transportasi dihitung sesuai dengan jumlah riil (at cost}; dan c. biaya penginapan dihitung sesuai dengan jumlah riil {atcost) dengan ketentuan bahwa pelaksana perjalanan dinas menginap selama 1 (satu) malam di Pontianak, 7 : 6) (6) (7) (1) (2) pada hari berangkat atau hari kembali dan 2 (dua) malam di luar daerah. Dalam hal Perjalanan Dinas yang dilaksanakan terdapat komponen biaya kontribusi peserta, maka pembayaran biaya perjalanan dinas yang diberikan dengan rincian sebagai berikut : a. jika kontribusi peserta termasuk biaya makan, maka yang dibayarkan adalah uang makan untuk hari berangkat dan hari kembali; b. jika kontribusi peserta termasuk biaya penginapan dan makan, maka yang dibayarkan adalah uang makan dan penginapan untuk hari berangkat dan hari kembali; dan c. biaya lainnya disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan. Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) adalah kegiatan yang sepenuhnya ditanggung pihak penyelenggara termasuk biaya transportasi, Dalam hal terdapat Perjalanan Dinas _lanjutan sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (2) dilakukan perhitungan sebagai berikut : a. biaya Perjalanan Dinas dihitung sesuai dengan jumlah hari sebagaimana tercantum di dalam SPT dan SPPD; dan b. apabila tanggal mulai didalam SPT dan SPPD terdapat jeda waktu, maka jeda waktu tersebut tidak termasuk dalam jumlah hari perjalanan dinas dan tidak dibayarkan. Pasal 16 Biaya perjalanan dinas untuk supir Pimpinan DPRD, Sekretaris Daerah, Kepala SKPD, Asisten di lingkungan Sekretaris Daerah dan Staf Ahli Bupati diberikan untuk sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) bulan mencakup perjalanan dinas keluar daerah dalam provinsi dan keluar daerah luar provinsi. Biaya Perjalanan Dinas untuk supir dengan status PIT hanya dapat diberikan kepada supir Bupati/Wakil Bupati, Pimpinan DPRD dan Sekretaris Daeral _ (3) (4) Biaya Perjalanan Dinas dibayarkan sesuai dengan lamanya waktu melaksanakan perjalanan dinas. Biaya Perjalanan Dinas dibebankan pada anggaran masing-masing SKPD sesuai program dan kegiatan yang dilaksanakan dengan memperhatikan asas kepatutan, kewajaran, prioritas pelaksanaan dan korelasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Bagian Ketiga Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas a (2) () (2) Pasal 17 Perjalanan Dinas dilaksanakan berdasarkan SPT dan SPPD yang telah diterbitkan oleh Pejabat yang berwenang sebagaimana ketentuan dalam Pasal 11 ayat (1). Legalisasi SPPD perjalanan dinas dilegalisir dan/atau di tandatangani oleh Pejabat pada instansi yang berwenang ditempat perjalanan dinas dilakukan. Pasal 18 Pelaksana Perjalanan Dinas wajib _menyampaikan dokumen pertanggungjawaban Perjalanan Dinas kepada Bendahara Pengeluaran selambat-lambatnya 5 (lima) hari setelah selesai melaksanakan Perjalanan Dinas. Dokumen pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. SPT yang telah ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang; b. SPPD yang telah ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang dan telah dilegalisir oleh Pejabat di tempat pelaksanaan Perjalanan Dinas atau pihak terkait yang menjadi tempat tujuan Perjalanan Dinas; c. bukti pembayaran biaya transportasi sesuai biaya riil (atcost) seperti tiket bis / taksi dari tempat kedudukan sampai ke terminal / stasiun / bandara / pelabuhan keberangkatan dan dari terminal / stasiun / bandara / pelabuhan kedatangan ke tempat tujuan dan sebaliknya; d. bukti pembayaran biaya transportasi sesuai biaya riil (atcost) seperti tiket pesawat, retribusi, tiket kereta wy, - 19 (3) (4) Biaya Perjalanan Dinas dibayarkan sesuai dengan lamanya waktu melaksanakan perjalanan dinas. Biaya Perjalanan Dinas dibebankan pada anggaran masing-masing SKPD sesuai program dan kegiatan yang dilaksanakan dengan memperhatikan asas kepatutan, kewajaran, prioritas pelaksanaan dan korelasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Bagian Ketiga Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas a (2) a) (2) Pasal 17 Perjalanan Dinas dilaksanakan berdasarkan SPT dan SPPD yang telah diterbitkan oleh Pejabat yang berwenang sebagaimana ketentuan dalam Pasal 11 ayat (1) Legalisasi SPPD perjalanan dinas dilegalisir dan/atau di tandatangani oleh Pejabat pada instansi yang berwenang ditempat perjalanan dinas dilakukan. Pasal 18 Pelaksana Perjalanan Dinas wajib menyampaikan dokumen pertanggungjawaban Perjalanan Dinas kepada Bendahara Pengeluaran selambat-lambatnya 5 (lima) hari setelah selesai melaksanakan Perjalanan Dinas. Dokumen pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a, SPT yang telah ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang; SPPD yang telah ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang dan telah dilegalisir oleh Pejabat di tempat pelaksanaan Perjalanan Dinas atau pihak terkait yang menjadi tempat tujuan Perjalanan Dinas; bukti pembayaran biaya transportasi sesuai biaya riil (atcost) seperti tiket bis / taksi dari tempat kedudukan sampai ke terminal / stasiun / bandara / pelabuhan keberangkatan dan dari terminal / stasiun / bandara / pelabuhan kedatangan ke tempat tujuan dan sebaliknya; bukti pembayaran biaya transportasi sesuai biaya riil (atcost) seperti tiket pesawat, retribusi, tiket kereta ips 19 (2) 4) atau tiket kapal laut; e. bukti pembayaran moda transportasi lainnya (selain tiket pesawat, kereta api dan kapal laut); f. struk pembelian bahan bakar minyak bagi kendaraan dinas jabatan dan/atau operasional; dan g. bukti pembayaran hotel dan/atau tempat penginapan lainnya. Pasal 19 Pelaksana —perjalanan —_dinas sepenuhnya atas kerugian yang di derita oleh daerah sebagai akibat dari kesalahan, kelalaian dan/atau kealpaan yang bersangkutan dalam hubungannya dengan perjalanan dinas yang dilakukan oleh yang bersangkutan. Kesalahan, kelalaian dan kealpaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pemalsuan dokumen, menaikkan dari harga sebenarnya (mark up), melakukan perjalanan dinas rangkap, dan tindakan lain yang bertentangan dengan Peraturan Bupati ini dan Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berakibat menimbulkan kerugian Negara /Daerah. Terhadap kesalahan, kelalaian dan/atau kealpaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dikenakan tindakan berupa : a. tuntutan ganti rugi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. diberikan hukuman disiplin dan/atau tindakan/sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dapat juga diberlakukan apabila SPT dan SPPD yang tidak dapat diselesaikan tepat pada waktunya setelah mendapat teguran tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut- turut dari pejabat yang berwenang mengeluarkan SPT dan SPPD, dan dapat dilakukan penagihan untuk melaksanakan — pengembalian kepada _ bendahara pengeluaran dalam bentuk tunai. 20 () (2) (3) (4) QQ (2) Bagian Keempat Pembinaan dan pengawasan Pasal 20 Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Perjalanan Dinas di lingkungan pemerintah Kabupaten Sekadau. Bupati, Wakil Bupati dan seluruh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran —_—melakukan pengendalian internal terhadap pelaksanaan Perjalanan Dinas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pejabat yang berwenang wajib membatasi pelaksanaan Perjalanan Dinas untuk hal-hal yang kurang mempunyai prioritas tinggi dan/atau penting serta mengadakan penghematan dengan mengurangi frekuensi, jumlah personil dan lamanya Perjalanan Dinas. Pejabat yang berwenang memberi perintah Perjalanan Dinas agar memperhatikan ketersediaan anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan perjalanan tersebut di dalam anggaran SKPD terkait. BABV STANDAR HARGA SATUAN Pasal 21 Standar harga satuan di gunakan dalam perencanaan kebutuhan barang milik daerah serta perencanaan dan pelaksanaan penganggaran belanja daerah. Dalam perencanaan kebutuhan barang milik daerah dan perencanaan anggaran, standar harga satuan berfungsi sebagai : a. pedoman untuk penentuanbarang dalam perencanaan kebutuhan batang milik daerah menurut jenis dan spesifikasi barang sesuai dengan kebutuhan dari pengguna barang; b. batas tertinggi yang besarannya tidak dapat dilampaui dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah; c. referensi penyusunan proyeksi prakiran maju; Y 21 d. bahan penghitungan pagu indikatif _anggaran pendapatan dan belanja daerah; (3) Dalam pelaksanaan anggaran, standar harga satuan berfungsi sebagai : a, batas tertinggi yang besarannya tidak dapat di lampaui dalam pelaksanaan anggaran kegiatan; dan b. estimasi merupakan prakiraan besaran biaya tertinggi yang dapat dilampaui karena kondisi_ tertentu, termasuk karena adanya kenaikan harga pasar. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Standar Harga Satuan tercantum dalam Lampiran 1, Lampiran II dan Lampiran Ill sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB VI KETENTUAN LAIN LAIN Pasal 22 Ketentuan mengenai Perjalanan Dinas Luar Negeri berpedoman pada Pedoman Perjalanan Dinas Luar Negeri yang dikeluarkan oleh Pemerintah. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Pada saat Peraturan Bupati ini berlaku : a. Peraturan Bupati Sekadau Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pedoman Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Tidak Tetap dan Sopir di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau; b. Peraturan Bupati Sekadau Nomor 9 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Sekadau Nomor 23 Tahun 2018 Tentang Pedoman Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Tidak Tetap dan Sopir di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau; c. Keputusan Bupati Sekadau Nomor ranean 22 Tanggal 4 September 2019 tentang Standar Satuan Harga Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Sekadau Tahun 2020, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 24 Hal-hal lain yang belum diatur dan/atau belum cukup diatur dalam Peraturan Bupati ini ditetapkan oleh Kepala Daerah sepanjang mengenai pelaksanaannya. Pasal 25 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang ~—mengetahuinya, — memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sekadau. Ditetapkan di Sekadau pada tanggal 16 September 2020 BUPATI SEKADAU, TTD RUPINUS Diundangkan di Sekadau pada tanggal 16 September 2020 PENJABAT SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SEKADAU, TTD NURHADI BERITA DAERAH KABUPATEN SEKADAU TAHUN 2020 NOMOR 56 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Sekadau, RADIUS, SH Pembina (IV/a) NIP. 19810910 200803 1 001 23

Anda mungkin juga menyukai