Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara etimologi birokrasi yang dalam bahasa inggris disebut bureaucracy berasal dari
dua kata yaitu “bureau” yang artinya meja dan “ cratein” berarti kekuasaan. jadi maksudnya
kekuasaan yang berada pada orang-orang yang dibelakang meja. Sedang kan menurut kamus
besar bahasa Indonesia kata “birokrasi “ artinya sistem pemerintahan yang di jalankan oleh
pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan , cara bekerja
atau susunan pekerjaan yang serba lamban serta menurut tata aturan yang banyak liku –
likunya.

Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi disebut rasional
dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Weber, bentuk organisasi birokratik merupakan bentuk yang paling efisien.

Dalam dunia pendidikan, sebuah organisasi sangat diperlukan dalam rangka


memperlancar fungsi dan proses pendidikan. Dalam menjalankan fungsi organisasi
pendidikan tidaklah dapat dipisahkan dengan birokrasi. Pada dasarnya, birokrasi ini
hakikatnya adalah salah satu perangkat yang fungsinya untuk memudahkan pelayanan publik.

Birokrasi digunakan untuk dapat membantu mempermudah dalam memberikan


layanan pendidikan yang pasti akan mempengaruhi dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan. Birokrasi merupakan instrumen pembangunan pendidikan. Kekuatan birokrasi
Indonesia sebetulnya bisa menjadi mesin penggerak yang luar biasa apabila mampu
didayagunakan untuk memajukan kesejahteraan rakyat. Jika birokrasi dijalankan dengan
benar, konsisten dan bertanggungjawab, maka kualitas pendidikan akan maju.

B. Rumusan Masalah

1. Ingin mengetahui apa itu birokrasi ?


2. Ingin mengetahui ciri-ciri birokrasi ?
3. Ingin mengetahui karakteristik birokrasi ?

1
4. Ingin mengetahui fungsi birokrasi ?
5. Ingin mengetahui faktor yang mempengaruhi birokrasi ?
6. Ingin mengetahui peran birokrasi dalam pemerintahan modern ?

C. Tujuan Makalah

1. TujuanUmum
Makalah ini di buat untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah Organisasi
Pembelajaran Dan Organisasi Sistem
2. TujuanKhusus
Mengetahui tentang birokrasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Birokrasi

Birokrasi yang dalam bahasa Inggris disebut bureaucracy berasal dari dua kata yaitu
"bureau" yang artinya meja dan "cratein berarti kekuasaan. Jadi maksudnya kekuasaan yang
berada pada orang-orang yang ada di belakang meja (Raha, 2014). Menurut Rourke (1978)
dalam Azhari (2011:59). mengungkapkan bahwa birokrasi adalah sistem administrasi dan
pelaksanaan tugas keseharian yang terstruktur dalam sistem hierarki yang jelas dilakukan
dengan aturan tertulis, dan dijalankan oleh bagian tertentu yang terpisah dengan bagian
lainnya, oleh orang-orang yang dipilih berdasarkan kemampuan dan keahlian di bidangnya.
Sedangkan menurut Setiyono (2012:15), birokrasi dapat dipahami secara simpel sebagai
aparatur negara, secara praktis, pengertian ini masih sering menimbulkan kontroversi.

Pada konsepsi yang paling luas, birokrasi sering disebut sebagai badan sektor
pemerintah, atau dalam konsepsi bahasa Inggris disebut public sector, atau juga public
service atau public administration. Konsepsi itu mencakup institusi atau orang yang
penghasilannya berasal secara langsung dari uang Negara atau rakyat yang biasanya
tercantum dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) atau APBD (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah) Lebih lanjut Kristiani dalam Pasolong (2011;67),
mengatakan bahwa birokrasi adalah merupakan struktur organisasi di sektor pemerintah,
yang memiliki ruang lingkup tugas-tugas yang sangat luas serta memerlukan organisasi besar
dengan sumber daya manusia yang besar pula jumlahnya Birokrasi yang dimaksudkan untuk
penyelenggaraan bernegara, penyelenggaraan pemerintahan termasuk di dalamnya
penyelenggaraan pelayanan umum dan pembangunan, seringkali oleh masyarakat diartikan
dalam konotasi yang berbeda. Birokrasi seolah-olah memberi kesan adanya suatu proses
panjang yang berbelit-belit apabila masyarakat akan menyelesaikan suatu urusan dengan
aparat pemerintah Sedangkan menurut Thoha (2011:16). birokrasi pemerintah sering kali
diartikan sebagai "of-ficialdom" atau kerajaan pejabat

Berdasarkan uraian dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa birokrasi
merupakan sistem administratif dan pelaksanaan tugas keseharian yang terstruktur, dalam
sistem hierarki yang jelas, dilakukan dengan aturan tertulis dilakukan oleh bagian tertentu

3
yang terpisah dengan bagian lainnya, oleh orang yang dipilih karena kemampuan dan
keahlian di bidangnya. Dalam bidang publik konsep birokrasi dimaknai sebagai proses dan
sistem yang diciptakan secara rasional untuk menjamin mekanisme dan sistem kerja yang
teratur, pasti, dan mudah dikendalikan.

Pengertian Birokrasi Menurut Para Ahli

Adapun pengertian birokrasi menurut para ahli yang diantaranya yaitu:

1) Menurut Hegel Dan Karl Marx


Keduanya mengartikan birokrasi sebagai instrumen untuk melakukan
pembebasan dan transformasi sosial. Hegel berpendapat birokrasi ialah medium yang
dapat dipergunakan untuk menghubungkan kepentingan partikular dengan
kepentingan general “umum”. Semenetara itu teman seperjuangannya, Karl Marx
berpendapat bahwa birokrasi merupakan instrumen yang dipergunakan oleh kelas
yang dominan untuk melaksanakan kekuasaan dominasinya atas kelas-kelas sosial
lainnya, dengan kata lain birokrasi memihak kepada kelas partikular yang
mendominasi tersebut.
2) Menurut Bintoro Tjokroamidjojo “1984”
Birokrasi dimaksudkan untuk mengorganisir secara teratur suatu pekerjaan
yang harus dilakukan oleh banyak orang. Dengan demikian sebenarnya tujuan dari
adanya birokrasi ialah agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan
terorganisir. Bagimana suatu pekerjaan yang banyak jumlahnya harus diselesaikan
oleh banyak orang sehingga tidak terjadi tumpang tindih di dalam penyelesaiannya,
itulah yang sebenarnya menjadi tugas dari birokrasi.
3) Menurut Blau Dan Page “1956”
Birokrasi sebagai tipe dari suatu organisasi yang dimaksudkan untuk mencapai
tugas-tugas administratuf yang besar dengan cara mengkoordinir secara sistematis
“teratur” pekerjaan dari banyak orang”. Jadi menurut Blau dan Page, birokrasi justru
untuk melaksanakan prinsip-prinsip organisasi yang ditujukan untuk meningkatkan
efisiensi administratif, meskipun kadalangkala di dalam pelaksanaannya birokratisasi
seringkali mengakibatkan adanya ketidak efisienan.
4) Menurut Ismani “2001”
Bahwa dalam birokrasi terdapat aturan-aturan yang rasional, struktur
organisasi dan proses berdasarkan pengetahuan teknis dan dengan efisiensi dan
4
setinggi-tingginya, dari padangan yang demikian tidak sedikitpun alasan untuk
menganggap birokrasi itu jelek dan tidak efisien.
5) Menurut Fritz Morstein Marx
Dengan mengutip pendapat Fritz Morstein Marx, Bintoro Tjokroamidjojo
“1984” mengemukakan bahwa birokrasi ialah “tipe organisasi yang dipergunakan
pemerintahan modern untuk pelaksanaan berbagi tugas-tugas yang bersifat
spesialisasi, dilaksanakan dalam sistem administrasi yang khususnya oleh aparatur
pemerintahan.
6) Menurut Riant Nugroho Dwijowijoto
Dengan mengutip Blau dan Meyer, Dwijowijoto “2004” menjelaskan bahwa
“Birokrasi ialah suatu lembaga yang sangat kuat dengan kemampuan untuk
meningkatkan kapasitas-kapasitas potensial terhadap hal-hal yang baik maupun buruk
dalam keberadaannya sebagai instrumen administrasi rasional yang netral pada skala
yang besar”. Yang selanjutnya dikemukan bahwa ” di dalam masyarakat modern,
dimana terdapat begitu banyak urusan yang terus-menerus dan ajeg, hanya organisasi
birokrasi yang mampu menjawabnya, birokrasi dalam praktek dijabarkan sebagai
pegawai negeri sipil”.
7) Menurut Farel Heady “1989”
Birokrasi ialah struktur tertentu yang memiliki karakteristik tertentu; hierarki,
diferensiasi dan kualifikasi atau kompetensi. Hierarkhi berkaitan dengan struktur
jabatan yang mengakibatkan perbedaan tugas dan wewenang antar anggota organisasi.
Diferensisasi yang dimaksud ialah perbedaan tugas dan wewenang antar anggota
organisasi birokrasi dalam mencapai tujuan. Sedangkan kualifikasi atau kompetensi
maksudnya ialah seorang birkrat hendaknya orang yang memiliki kualifikasi atau
kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya secara
profesional. Dalam hal ini seorang birokrat bukanlah orang yang tidak tahu menahu
tentang tugas dan wewenangnya, melainkan orang yang sangat profesioan dalam
menjalankan tugas dan wewenangnya tersebut.
8) Menurut Blau Dan Meyer
Birokrasi merupakan suatu yang penuh dengan kekakuan “inflexibility” dan
kemandegan struktural “structiral static” tata cara yang berlebihan “ritualism” dan
penyimpangan sasaran “pervesion goals” sifat pengabaian “alienation” serta otomatis
“automatism” dan menutup diri terhadap perbedaan pendapat “constrain of dissent”.

5
Dengan demikian Blau dan Meyer melihat bahwa birokrasi ialah sesuatu yang negatif
yang hanya akan menjadi masalah bagi masyarakat.
9) Menurut Yahya Muhaimin
Keseluruhan aparat pemerintah, baik sipil maupun militer yang bertugas
membantu pemerintah “untuk memberikan pelayanan publik” dan menerima gaji dari
pemerintah karena statusnya itu.
10) Menurut Almond and Powell “1966”
The Governmental Bureaucracy is a group of formally organized offices and
duties, Inked in a complex grading subordinates to the formal roler maker “Birokrasi
pemerintahan ialah sekumpulan tugas dan jabatan yang terorganisir secara formal
berkaitan dengan jenjang yang kompleks dan tunduk pada pembuat peran formal”.
11) Menurut Max Weber
Weber menulis banyak sekali tentang kedudukan pejabat dalam masyarakat
modern, baginya kedudukan pejabat merupakan tipe penanan sosial yang makin
penting. Ciri-ciri yang berbeda dari peranan ini ialah:
a) seseorang memiliki tugas-tugas khusus untuk dilakukan.
b) bahwa fasilitas dan sumber-sumber yang diperlukan untuk memenuhi tugas-
tugas itu diberikan oleh orang-orang lain, bukan oleh pemegang peranan itu.

B. Ciri-ciri Birokrasi
a) Jabatan administrasi tersusun secara hirarkis (Administratice offices are organized
hierarchically).
b) Setipa jabatan diisi oleh orang yang memiliki kompetensi tertentu (Each office has its
own area of competence).
c) Pegawai negeri ditentukan berdasarkan kualifikasi teknik yang ditunjukan dengan
ijazah atau ujian (Civil servants are appointed, not electe, on the basis of technical
qualifications as determined by diplomas or examination).
d) Pegawai negeri menerima gaji tetap sesuai dengan pangkat atau kedudukannya (Civil
servants receive fixed salaries according to rank).
e) Pekerjaan merupakan karier yang terbatas, atau setidaknya, pekerjaannya sebagai
pegawai negeri (The job is a career and the sole, or at least primary, employment of
the civil servant).
f) Para pejabat tidak memiliki kantor sendiri (The official does not own his or her
office).

6
g) Para pejabat sebagai subjek untuk mengontrol dan mendisiplinkan (the official is
subject to control and discipline).
h) Promosi didasarkan pada pertimbangan kemampuan yang melebihi rata-rata
(Promotion is based on superiors judgement).

C. Karakteristik Birokrasi

Karakteristik struktural organisasi birokrasi menurut Weber :

1. Aturan-aturan yang disahkan, regulasi, dan prosedur yang distandarkan dana


rah tindakan anggota organisasi dalam pencapaian tugas organisasi. Weber
menggambarkan pengembangan rangkaian kaidah dan panduan spesifik untuk
merencanakan tugas dan aktivitas organisasi.
2. Spesialisasi peran anggota organisasi memberikan peluang kepada divisi
pekerja untuk menyederhanakan aktivitas pekerja dalam menyelesaikan tugas
yang rumit.
3. Hirarki otoritas organisasi formal dan legitimasi peran kekuasaan anggota
organisasi didasarkan pada keahlian pemegang jabatan secara individu,
membantu mengarahkan hubungan intra personal di antara anggota organisasi
guna menyelesaikan tugas-tugas organisasi.
4. Pekerjaan personil berkualitas didasarkan pada kemampuan teknik yang
dimiliki dan kemampuan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan.
5. Mampu tukar personil dalam peran organisasi yang memungkinkan aktivitas
organisasi dapat diselesaikan oleh individu yang berbeda.
6. Impersonality dan profesionalisme dalam hubungan intra personil di antara
angota organisasi mengarahkan individu ke dalam kinerja tugas organisasi.
7. Uraian tugas yang terperinci harus diberikan kepada semua anggota
organisasi. Pekerja harus mempunyai pemahaman yang jelas tentang
keinginan perusahaan dari kinerja yang mereka lakukan.
8. Rasionalitas dan predictability dalam aktivitas organisasi dan pencapaian
tujuan organisasi membantu meningkatkan stabilitas organisasi. Menurut
prinsipnya, organisasi dijalankan dengan kaidah dan panduan pemangkas yang
logis dan bisa dipediksikan.

7
Menurut Weber, jika kedelapan karakteristik di atas diaplikasikan ke dalam
birokrasi maka birokrasi tersebut dapat dikatakan legal-rasional. Legal oleh sebab
tunduk pada aturan-aturan tertulis dan dapat disimak oleh siapapun juga. Rasional
artinya dapat dipahami, dipelajari, dan jelas penjelasan sebab-akibatnya.

D. Fungsi Birokrasi

Menurut Michael G. Roskin, et al, ada empat fungsi birokrasi diantaranya yaitu:

1. Administrasi
Fungsi administrasi bertujuan untuk mengimplementasikan undang-undang
yang sudah disusun dan ditetapkan oleh legislatif juga penafsiran atas undang-undang
tersebut oleh eksekutif. Artinya, fungsi administrasi adalah menjalankan kebijakan
umum suatu negara yang sudah dirancang dan ditetapkan untuk mencapai tujuan
negara secara keseluruhan.
2. Pelayanan
Pada dasarnya, birokrasi bertujuan untuk melayani masyarakat atau kelompok
tertentu. Salah satu contohnya adalah birokrasi di korporasi negara seperti PJKA yang
bertujuan untuk menjalankan fungsi pelayanan publik.
3. Regulasi
Umumnya, fungsi regulasi suatu pemerintahan dirancang dan ditetapkan untuk
mengamankan kesejahteraan masyarakat umum. Pada pelaksanaannya, badan
birokrasi akan dihadapkan pada dua pilihan; kepentingan individu versus kepentingan
masyarakat umum.
4. Pengumpul Informasi
Badan birokrasi sebagai pelaksana kebijakan negara tentu memiliki informasi
dan data mengenai efisiensi/ efektivitas pelaksanaan berbagai kebijakan pemerintah di
masyarakat. Misalnya terdapat pungli saat pembuatan SIM dan STNK, maka
pemerintah akan merancang prosedur baru dalam pembuatan SIM dan STNK untuk
menghindari pungli.

E. Faktor Yang Mempengaruhi Birokrasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi birokrasi:

8
a. Faktor budaya
 Budaya dan perilaku koruptif yang sudah terlembaga (“uang
administrasi” atau uang “pelicin”)
 Budaya “sungkan dan tidak enak” dari sisi masyarakat
 Masyarakat harus menanggung biaya ganda karena zero sum game
 Internalisasi budaya dalam mekanisme informal yang profesional
b. Faktor individu
 Perilaku individu sangat bersifat unik dan tergantung pada mentalitas
dan moralitas
 Perilaku individu juga terkait dengan kesempatan yang dimiliki
seseorang yang memiliki jabatan dan otoritas
 Perilaku opportunistik hidup subur dalam sebuah sistem yang korup
 Individu yang jujur seringkali dianggap menyimpang dan tidak
mendapat tempat
c. Faktor organisasi dan manajemen
 Meliputi struktur, proses, leadership, kepegawaian dan hubungan
antara pemerintah dan masyarakat
 Struktur birokrasi masih bersifat hirarkis sentralistis dan tidak
terdesentralisasi
 Proses Birokrasi seringkali belum memiliki dan tidak melaksanakan
prinsip-prinsip efisiensi, transparansi, efektivitas dan keadilan
 Birokrasi juga sangat ditentukan oleh peran kepemimpinan yang
kredibel
 Dalam aspek kepegawaian, Birokrasi dipengaruhi oleh rendahnya gaji,
proses rekrutmen yang belum memadai, dan kompetensi yang rendah.
 Hubungan masyarakat dan pemerintah dalam Birokrasi belum setara;
pengaduan dan partisipasi masyarakat masih belum memiliki tempat
(citizen charter)
d. Faktor politik
 Ketidaksetaraan sistem birokrasi dengan sistem politik dan sistem
hukum
 Birokrasi menjadi “Geld Automaten” bagi partai politik
 Kooptasi pengangkatan jabatan birokrasi oleh partai politik

9
F. Peran Birokrasi dalam Pemerintahan Moderen

Peran Birokrasi dalam Pemerintahan Modern menurut Michael G 4 fungsi birokrasi di dalam
suatu pemerintahan modern. Fungsi-fungsi tersebut adalah :

1. Administrasi

Fungsi administrasi pemerintahan modern meliputi administrasi, pelayanan,


pengaturan, perizinan, dan pengumpul informasi. Dengan fungsi administrasi dimaksudkan
bahwa fungsi sebuah birokrasi adalah mengimplementasikan undang-undang yang telah
disusun oleh legislatif serta penafsiran atas UU tersebut oleh eksekutif. Dengan demikian,
administrasi berarti pelaksanaan kebijaksanaan umum suatu negara, di mana kebijakan umum
itu sendiri telah dirancang sedemikian rupa guna mencapai tujuan negara secara keseluruhan.

2. Pelayanan

Birokrasi sessungguhnya diarahkan untuk melayani masyarakat atau kelompok-


kelompok khusus. Badan metereologi dan Geofisika (BMG) di Indonesia merupakan contoh
yang bagus untuk hal ini, di mana badan tersebut ditujukan demi melayani kepentingan
masyarakat yang akan melakukan perjalanan atau mengungsikan diri dari kemungkinan
bencana alam. Untuk batas-batas tertentu, beberapa korporasi negara seperti PJKA atau
Jawatan POS dan Telekomunikasi juga menjalankan fungsi public service ini.

3. Pengaturan (regulation)

Fungsi pengaturan dari suatu pemerintahan biasanya dirancang demi mengamankan


kesejahteraan masyarakat. Dalam menjalankan fungsi ini, badan birokrasi biasanya
dihadapkan anatara dua pilihan: Kepentingan individu versus kepentingan masyarakat
banyak. Badan birokrasi negara biasanya diperhadapkan pada dua pilihan ini.

4. Pengumpul Informasi (Information Gathering)

Informasi dibutuhkan berdasarkan dua tujuan pokok: Apakah suatu kebijaksanaan


mengalami sejumlah pelanggaran atau keperluan membuat kebijakan-kebijakan baru yang
akan disusun oleh pemerintah berdasarkan situasi faktual. Badan birokrasi, oleh sebab itu

10
menjadi ujung tombak pelaksanaan kebijaksanaan negara tentu menyediakan data-data
sehubungan dengan dua hal tersebut. Misalnya, pemungutan uang yang tidak semestinya
(pungli) ketika masyarakat membuat SIM atau STNK tentunya mengalami pembengkakan.
Pungli tersebut merupakan pelanggaran atas idealisme administrasi negara, oleh sebab itu
harus ditindak. Dengan ditemukannya bukti pungli, pemerintah akan membuat prosedur baru
untuk pembuatan SIM dan STNK agar tidak memberi ruang bagi kesempatan melakukan
pungli.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara etimologi birokrasi yang dalam bahasa inggris disebut bureaucracy berasal dari
dua kata yaitu “bureau” yang artinya meja dan “ cratein” berarti kekuasaan .jadi maksudnya
kekuasaan yang berada pada orang-orang yang dibelakang meja. Sedang kan menurut kamus
besar bahasa Indonesia kata “birokrasi “ artinya sistem pemerintahan yang di jalankan oleh
pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan , cara bekerja
atau susunan pekerjaan yang serba lamban serta menurut tata aturan yang banyak liku –
likunya. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi disebut rasional
dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Weber, bentuk organisasi birokratik merupakan bentuk yang paling efisien.

Birokrasi digunakan untuk dapat membantu mempermudah dalam memberikan


layanan pendidikan yang pasti akan mempengaruhi dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan. Birokrasi merupakan instrumen pembangunan pendidikan. Kekuatan birokrasi
Indonesia sebetulnya bisa menjadi mesin penggerak yang luar biasa apabila mampu
didayagunakan untuk memajukan kesejahteraan rakyat. Jika birokrasi dijalankan dengan
benar, konsisten dan bertanggungjawab, maka kualitas pendidikan akan maju.

12
DAFTAR PUSTAKA

Birokrasi Adalah. (2019). https://www.dosenpendidikan.co.id/ Diakses pada tanggal 24


Maret 2020

Birokrasi menurut Max weber. (2015). https://www.slideshare.net/ Diakses pada tanggal 21


Maret 2020

Pengertian Birokrasi : Ciri-Ciri, Fungsi, Karakteristik, Peran, Konsep dan Makna Birokrasi.
(2019). https://www.pelajaran.co.id/ Diakses pada tanggal 2020

Peran Birokrasi dalam Pemerintahan Modern Menurut MIchael G. Roskin . (2013).


https://romyafriansyah.wordpress.com/ Diakses pada tanggal 24 Maret 2020

13

Anda mungkin juga menyukai