Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fathya Rizkyana K

No. : 15
Kelas : XII MIPA 3
A. Teks sejarah
Candi Roro Jonggrang
Konon tersebutlah seorang raja yang bernama Prabu Baka. Beliau bertahta di
Prambanan. Raja ini seorang raksasa yang menakutkan dan besar kekuasaannya. Meskipun
demikian, kalau sudah takdir, akhirnya dia kalah juga dengan Raja Pengging. Prabu Baka
meninggal di medan perang. Kemenangan Raja Pengging itu disebabkan oleh bantuan
orang kuat yang bernama Bondowoso yang juga terkenal sebagai Bandung Bondowoso
karena dia mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung. Dengan persetujuan Raja
Pengging, Bandung Bondowoso menempati Istana Prambanan. Di sini dia terpesona oleh
kecantikan Roro Jonggrang, putri bekas lawannya.
Bagaimanapun juga, dia akan memperistrinya. Roro Jonggrang takut menolak
pinangan itu. Namun demikian, dia tidak akan menerimanya begitu saja. Dia mau kawin
dengan Bandung Bondowoso asalkan syarat-syaratnya dipenuhi. Syaratnya ialah supaya
dia dibuatkan seribu candi dan dua sumur yang dalam. Semuanya harus selesai dalam
waktu semalam. Bandung Bondowoso menyanggupinya, meskipun agak keberatan. Untuk
memenuhinya, ia lalu meminta bantuan ayahnya sendiri, orang sakti yang mempunyai bala
tentara roh-roh halus. Pada hari yang ditentukan, Bandung Bondowoso beserta
pengikutnya dan roh-roh halus mulai membangun candi yang besar jumlahnya itu.

Sangatlah mengherankan cara dan kecepatan mereka bekerja. Sesudah pukul empat
pagi hanya tinggal lima buah candi yang harus disiapkan. Di samping itu sumurnya pun
sudah hampir selesai. Apa yang harus diperbuat? Segera gadis-gadis dibangunkan dan
disuruh menumbuk padi di lesung serta menaburkan bunga yang harum baunya.
Mendengar bunyi lesung dan mencium bau bunga-bungaan yang harum, roh-roh halus
menghentikan pekerjaan mereka karena mereka kira hari sudah siang. Pembuatan candi
kurang sebuah, tetapi apa hendak dikata, roh halus berhenti mengerjakan tugasnya dan
tanpa bantuan mereka tidak mungkin Bandung Bondowoso menyelesaikannya. Keesokan
harinya waktu Bandung Bondowoso mengetahui bahwa usahanya gagal, bukan main
marahnya. Dia mengutuk para gadis di sekitar Prambanan tidak akan ada orang yang mau
memperistri mereka sampai mereka menjadi perawan tua. Sedangkan Roro Jonggrang
sendiri dikutuk menjadi arca. Arca tersebut terdapat dalam ruang candi yang besar yang
sampai sekarang dinamai Candi Roro Jonggrang. Candi-candi yang ada di dekatnya
disebut Candi Sewu yang artinya seribu.

B. Analisis struktur teks


1. Orientasi
Bandung Bondowoso menempati Istana Prambanan karena berhasil membantu
Raja Pengging mengalahkan Prabu Baka. Di sini dia terpesona oleh kecantikan Roro
Jonggrang, putri bekas lawannya.

2. Rekaman peristiwa sejarah 1


Roro Jonggrang mau kawin dengan Bandung Bondowoso dengan syaratnya dia
dibuatkan seribu candi dan dua sumur yang dalam yang harus selesai dalam waktu
semalam.
3. Rekaman peristiwa sejarah 2
Untuk memenuhi permintaan Roro Jonggrang, ia meminta bantuan ayahnya
sendiri beserta pengikutnya dan roh-roh halus untik mulai membangun candi yang besar
jumlahnya itu.

4. Reorientasi
Segera gadis-gadis dibangunkan dan disuruh menumbuk padi di lesung serta
menaburkan bunga yang harum baunya. Mendengar bunyi lesung dan mencium bau
bunga-bungaan yang harum. Akibatnya, roh-roh halus menghentikan pekerjaan mereka
karena mereka kira hari sudah siangwalaupun candi kurang sebuah, Bandung
Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang sendiri menjadi arca untuk melengkapi
kekurangannya.

C. Analisis unsur kebahasaan


1. Kalimat lampau:
- Konon tersebutlah seorang raja yang bernama Prabu Baka.
- Meskipun demikian, kalau sudah takdir, akhirnya dia kalah juga dengan Raja
Pengging.
- Roh halus telah berhenti mengerjakan tugasnya.

2. Konjungsi temporal:
- Akhirnya - Sesudah - Sekarang
- Lalu - Sampai

3. Kata kerja material:


- Membangun - Menaburkan - Menyelesaikan
- Menumbuk - Mengerjakan - Mengutuk

4. Kata kerja mental:


- Mendengar - Memenuhi - Mempunyai
- Meminta - Menyanggupi - mengetahui
5. Kata sifat:
- Menakutkan - Kecantikan - Harum
- Besar - Dalam - bekas
- Sakti - Kecepatan

D. Nilai-nilai yang terkandung


1. Nilai moral:
- Harus sabar menahan emosi
- Menjaga perkataan dan perbuatan dalam melakukan segala hal
- Berpikir dengan kepala dingin dalam menyelesaikan masalah
- Menghargai pendapat dan keputusan orang lain

2. Nilai sosial:
- Semua makhluk saling membutuhkan
- Selalu peduli dengan sekitar
- Saling tolong menolong tanpa pamrih

3. Nilai budaya:
- Semua bentuk peninggalan sejarah harus dijaga, dirawat dan dilestarikan

4. Nilai religi:
- Meminta bantuan hanya kepada Tuhan

Anda mungkin juga menyukai