Anda di halaman 1dari 8

PENINGGALAN SEJARAH

DI RIAU

DISUSUN OLEH:
SHAFIRA ALYA KHALISHA
X IPS 3
MAPEL:Sejarah Indonesia
1. Istana Kerajaan Siak

Assyaidis Syarif Hasyim merupakan salah satu sultan kerajaan Siak yang berjasa
membangun bangunan ini. Kerajaan Siak Sri Indra Pura dikatakan merupakan
kerajaan Islam terbesar yang pernah ada yang Berjaya mulai abad ke-16 sampai
abad ke-20 dengan 12 sultan yang pernah memimpinnya. Istana Kerajaan Siak
dibangun pada tahun 1889 dan dinamakan as-Sirayatul Hasyimiyah. Berbagai
benda peninggalan masih tersimpan rapi di Istana ini, diantara benda-benda
tersebut terdapat Singgasana raja yang berhiaskan emas.

2. Masjid Raya Pekanbaru 


Merupakan mesjid tertua di Pekanbaru yang dibangun pada abad ke 18 tepatnya
1762. Mesjid yang terletak di Jalan Senapelan, Kp. Bandar, Kec. Senapelan, Kota
Pekanbaru, Provinsi Riau ini memiliki arsitektur tradisional. Mesjid yang juga
merupakan bukti Kerajaan Siak Sri Indrapura pernah bertahta di Pekanbaru
(Senapelan) yaitu di masa Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah sebagai Sultan Siak
ke-4 dan diteruskan pada masa Sultan Muhammad Ali Abdul jalil Muazzam Syah
sebagai Sultan Siak ke-5.
Sejarah berdirinya Mesjid Raya Pekanbaru dikisahkan ketika di masa kekuasaan
Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah memindahkan dan menjadikan Senapelan
(sekarang Pekanbaru) sebagai Pusat Kerajaan Siak. Sudah menjadi adat Raja
Melayu saat itu, pemindahan pusat kerajaan harus diikuti dengan pembangunan
"Istana Raja", "Balai Kerapatan Adat", dan "Mesjid". Ketiga unsur tersebut wajib
dibangun sebagai representasi dari unsur pemerintahan, adat dan ulama (agama)
yang biasa disebut "Tali Berpilin Tiga" atau "Tungku Tiga Sejarangan".

3. Istana Sayap Pelalawan

Istana Sayap ini berada di Pelalawan yang saat ini telah menjadi salah satu
kabupaten di Riau. Sejarah Pelalawan diawali dari kerajaan Pekantua yang
didirikan oleh Maharaja Indera (sekitar tahun 1380 M). Beliau adalah bekas Orang
Besar Kerajaan Temasik (Singapura) yang mendirikan kerajaan ini setelah Temasik
dikalahkan oleh Majapahit dipenghujung abad XIV. Istana ini sendiri dibangun
oleh Sultan Pelalawan ke-29, yakni Tengku Sontol Said Ali (1886-1892 M). Istana
ini berlokasi di sebelah Sungai Rasau (anak Sungai Kampar), berlokasi di Kota Jauh
dan Kota Dekat. Karena lokasinya yang dekat dengan muara sungai, maka istana
ini pernah dinamakan dengan ‘Istana Ujung Pantai’, namun pada saat Sultan
Syarif Hasyim II memulai proyek pembangunan istana yang dulunya sempat
terhenti dan menambahkan di kedua sisi istana dua bangunan sayap, maka istana
ini pun dinamakan istana Sayap Pelalawan.

4. Balai Adat Riau

Terletak di Jalan Diponegoro Pekanbaru Riau. Bangunan ini merupakan bangunan


yang difungsikan untuk keperluan berbagai prosesi adat resmi Melayu Riau. Balai
Adat Riau dibangun dan didesain dengan variasi warna dan ukiran motif yang
bercirikan khas Melayu. Arsitekturnya yang khas melambangkan kebesaran
budaya Melayu Riau. Bangunan bercorak khas Melayu ini memiliki 2 lantai. Yang
menarik adalah kita bisa melihat banyak petuah-petuah Melayu di dinding-
dinding balai. Petuah ini terdiri dari pasal-pasal yang menggambarkan filosofi yang
dipegang pada masa itu. Bangunan ini sampai saat ini masih berfungsi sebagai
pusat pelestarian bahasa dan berbagai adat tradisi Riau. Disini tempat ini pula
berbagai penghargaan digelarkan kepada para memimpin Indosesia. Di antara
tokoh-tokoh yang pernah mendapat penghormatan gelar adat adalah Susilo
Bambang Yudhoyono yakni Presiden Indonesia ke 6, dan Sultan Hamangkubuono
X.

5. Tugu Pahlawan Kerja

Berlokasi di kecamatan Bukit Raya, tugu ini merupakan salah satu bangunan yang
dibangun sebagai ungkapan apresiasi kepada para pahlawan yang gugur dalam
membela tanah air ketika masa kependudukan Jepang di Indonesia. Mereka
merupakan korban Romusha (Kerja Paksa) pada zaman penjajahan Jepang. Di
mana ketika itu, pihak Jepang membangun rel kereta api dari Pekanbaru ke
Muara Sijunjung yang terdapat di Sumatera Barat. Pada masa itu, Riau sudah
menjadi provinsi tersendiri di bawah pemerintahan Gubernur Jepang Makino
Susaboro dan mempunyai pelabuhan besar. Tugu ini diresmikan pada tanggal 10
November 1978 oleh Gubernur KKDH TK I Riau R H Soebrantas Siswanto.

6. Candi Muara Takus


Tidak hanya di Jawa, Riau yang merupakan salah satu kota yang terletak di Pulau
Sumatera ternyata juga memiliki Candi. Ialah Candi Muara Takus, sebuah Candi
Buddha yang terletak di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten
Kampar. Candi ini berjarak kurang lebih 135 kilometer dari Kota Pekanbaru.
Bangunan Candi Muara Takus dikelilingi oleh tembok berukuran 74 x 74 meter,
yang terbuat dari batu putih dengan tinggi tembok ± 80 cm. Di luar arealnya
terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer yang mengelilingi
kompleks ini sampai ke pinggir Sungai Kampar Kanan. Di dalam kompleks ini
terdapat beberapa bangunan candi yang disebut dengan Candi Sulung.

7. Benteng Tujuh Lapis


Terletak di Dalu-Dalu, Kecamatan Tambusai sekitar 23 km dari makam raja-raja
Rambah, benteng ini dibangun oleh Tuanku Tambusai pada tanggal tahun 1835.
Benteng ini terkenal cukup kokoh sebagai tempat perlindungan. Di sekelilingnya
terdapat 7 lapis pertahanan dengan dikelilingi gundukan tanah mencapai tinggi 11
meter yang ditanami duri dan juga terdapat parit dengan kedalaman 10 meter.
Saat ini bangunan benteng yang berusia telah berusia 179 tahun ini bisa anda
kunjungi sebagai salah satu wisata bersejarah.

8. Masjid Raya Sultan Riau

Bangunan ini yang memiliki luas 18 x 20 meter ini didirikan pada tahun 1832.
Masjid yang juga menjadi kebanggaan masyarakat Riau ini didirikan oleh Raja
Abdurrahman. Terdapat 4 tiang utama yang menyokong bangunan ini di
dalamnya dan ditiap sudut terdapat menara yang menjulang tinggi. Sedangkan di
atap menara ini telah dijajari 13 kubah. Bangunan beton yang kokoh pada masjid
ini adalah berbahan campuran putih telur dan juga kapur, bahan yang sama untuk
pembangunan piramida Giza di Mesir. Pembangunan Masjid ini sendiri dilakukan
dengan menggunakan tenaga masyarakat Riau yang suka rela turut memeras
keringatnya demi berdirinya salah satu bangunan megah sebagai item kota
kebanggaan mereka.

Anda mungkin juga menyukai