Anda di halaman 1dari 5

SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)

PRAKTEK MANDIRI BIDAN KUSWATININGSIH, AMD. KEB


DEMANGAN MADUREJO PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA

IMD (INISIASI MENYUSU DINI)

1. Pengertian Prinsip pemberian ASI adalah dimulai sedini mungkin, eksklusif


selama 6 bulan diteruskan sampai 2 tahun dengan makanan
pendamping ASI sejak usia 6 bulan.

2. Tujuan a. Meningkatkan ikatan kasih sayang (ASIH)


b. Memberikan nutrisi terbaik (ASUH)
c. Melatih reflex dan motoric bayi (ASAH)
3. Referensi JNPK-KR. Asuhan Persalinan Normal. 2008.

4. Langkah – Langkah

1. Penatalaksanaan :
A. Langkah I : Lahirkan lakukan penilaian pada bayi, keringkan : Saat bayi lahir, catat waktu
kelahiran
a) Sambil meletakkan bayi diperut bawah ibu lakukan penilaian apakah bayi perlu
resusitasi atau tidak
b) Jika stabil tidak memerlukan resusitasi, keringkan tubuh bayi, mulai dari muka,
kepala dan bagian tubuh lainnya dengan lembut tanpa menghilangkan verniks.
Verniks akan membantu menyamankan dan menghangatkan bayi. Setelah
dikeringkan, selimuti bayi dengan kain kering untuk menunggu 2 menit sebelum
tali pusat di klem
c) Hindari mengeringkan punggung tangan bayi, bau cairan amnion pada tangan bayi
membantu bayi mencari putting ibunya yang berbau sama.
d) Periksa uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal)
kemudian suntikkan oksitosin 10 IU intramuskuler pada ibu.

B. Langkah II : Lakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi selama paling sedikit 1 jam
a) Setelah tali pusat dipotong dan ikat , letakkan bayi tengkurep di dada ibu .
Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel didada ibu. Kepala bayi harus
berada diantara payudara ibu tapi lebih rendah dari putting
b) Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan topi kepala bayi
c) Lakukan kontak kulit bayi ke kulit ibu di dada ibu paling sedikit 1 jam. Mintalah
ibu untuk memeluk dan membelai bayinya, jika perlu letakkan bantal di bawah
kepala ibu untuk mempermudah kontak visual antara ibu dan bayi. Hindari
membersihkan payudara ibu
d) Selama kontak kulit bayi ke kulit ibu tersebut, lakukan Manajemen Aktif Kala III
Persalinan

C. Biarkan bayi mencari dan menemukan putting ibu dan mulai menyusu
a) Biarkan bayi mencari, menemukan putting dan mulai menyusu
b) Anjurkan ibu dan orang lainnya untuk tidak menginterupsi menyusu misalnya
memindahkan bayi dari satu payudara ke payudara yang lain. Menyusu pertama
biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu
payudara. Sebagian besar bayi akan berhasil menemukan putting ibu dalam waktu
30-60 menit tapi tetap biarkan kontak kulit bayi dengan ibu setidaknya 1 jam
walaupun bayi sudah menemukan putting kurang dari 1 jam

5. Hal-hal yang perlu Kehangatan tubuh bayi


diperhatikan
6. Dokumen terkait Inform consent Inisiasi Menyusu Dini
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
PRAKTEK MANDIRI BIDAN KUSWATININGSIH, AMD. KEB
DEMANGAN MADUREJO PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA

PEMERIKSAAN HB SAHLI

1. Pengertian Pemeriksaan Haemoglobin metode Sahli adalah pemeriksaan


laboratorium yang dilakukan untuk mengetahui kadar Haemoglobin di
dalam sampel darah sebagai penentu tingkat anemia pada pasien
2. Tujuan Menjadi pedoman baku analis atau petugas laboratorium dalam
pelaksanaan pemeriksaan Haemoglobin
3. Referensi a. Petunjuk pemeriksaan Laboratorium Puskesmas DepKes 1998
b. Modul Pelatihan Teknis Tenaga Laboratorium Puskesmas, BLKM
Pulau Lombok Tahun 2015
4. Prosedur Alat- alat
1) Pipet sahli.
2) Tabung hemometer.
3) Pipet Pasteur
4) Standar HB
5) Pengaduk kaca
6) Tissu
Bahan.
1) Darah vena / kapiler.
2) HCL 0,1 N
3) Aquades
5. Langkah – langkah a. Cocokkan identitas pasien dengan blangko permintaan
b. Siapkan Alat dan Bahan
c. Isi tabung hemometer dengan larutan HCL 0,1 N sampai tanda 2
d. Darah dipipet dengan pipet sahli sampai tanda 0,02
e. Bagian luar pipet dilap dengan tissue
f. Masukkan darah dalam tabung hemometer dan bilas pipetnya
dengan larutan HCL 0,1 N yang ada dalam tabung sampai bersih
g. Aduk dengan pengaduk kaca dan diamkan sampai 5 menit agar
terbentuk asam Hematin.
h. Asam Hematin yang terbentuk diencerkan dengan aquades setetes
demi setetes sambil diaduk sampai didapatkan warna yang sama
dengan standart
i. Minikus dari larutan dibaca, dinyatakan dalam gram persen (gr %)
6. Bagan Alur
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
PRAKTEK MANDIRI BIDAN KUSWATININGSIH, AMD. KEB
DEMANGAN MADUREJO PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA

IMUNISASI DPT/ PENTABIO

1. Pengertian DPT/ pentabio agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit Dipteri,
Pertusis, Tetanus dan Hepatitis B

2. Tujuan Menjadi pedoman baku petugas kesehatan dalam melakukan imunisasi

3. Ruang lingkup Semua pasien yang akan melakukan imunisasi DPT di Posyandu pada anak
berumur 2-8 bulan

4. Referensi
5. Prosedur Alat- alat dan Bahan.
a. Vaksin DPT/ pentabio
b. Spuit disposable
c. Kapas DTT
6. Langkah – langkah a. Petugas mencuci tangan

b. Pastikan vaksin yang akan di gunakan

c. Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak (2-8bulan) jumlah


suntikan 3x untuk imunisasi DPT/ pentabio

d. Ambil 0,5 cc vaksin DPT/ pentabio

e. Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril (air panas)

f. Suntikan secara intra muskuler (im)

g. Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT, berikan
obat penurun panas / antipiretik kepada ibu anak tersebut.

h. Anjurkan kompres hangan di lokasi penyuntikan.

i. Rapikan alat-alat

j. Petugas mencuci tangan

k. Mencatat dalam buku

7. Bagan Alur
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
PRAKTEK MANDIRI BIDAN KUSWATININGSIH, AMD. KEB
DEMANGAN MADUREJO PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA

IMUNISASI POLIO

1. Pengertian Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi polio agar anak mempunyai daya
tahan terhadap penyakit polio.  

2. Tujuan Menjadi pedoman petugas kesehatan dalam melakukan imunisasi

3. Ruang lingkup Semua pasien yang akan melakukan imunisasi DPT di Posyandu pada anak
berumur 2-8 bulan

4. Referensi
5. Prosedur Alat- alat dan Bahan.
a. Vaksin DPT/ pentabio
b. Spuit disposable
Kapas DTT
a. Langkah – langkah a. Petugas mencuci tangan

b. Pastikan vaksin yang akan di gunakan

c. Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak (2-8 bulan) jumlah
suntikan 3x untuk imunisasi polio

d. Ambil 0,5 cc vaksin DPT/ pentabio

e. Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril (air panas)

f. Suntikan secara intra muskuler (im)

g. Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT,


berikan obat penurun panas / antipiretik kepada ibu anak tersebut.

h. Anjurkan kompres hangan di lokasi penyuntikan.

i. Rapikan alat-alat

j. Petugas mencuci tangan

k. Mencatat dalam buku

l. Bagan Alur
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
PRAKTEK MANDIRI BIDAN KUSWATININGSIH, AMD. KEB
DEMANGAN MADUREJO PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA

IMUNISASI BCG

1. Pengertian Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi Bacillus Calmette Guerin (BCG )
agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit Tuberkulosis (TBC)

2. Tujuan Menjadi pedoman baku petugas kesehatan dalam melakukan imunisasi

3. Ruang lingkup Semua pasien yang akan melakukan imunisasi DPT di Posyandu pada anak
berumur 0 – 2 bulan

4. Uraian Umum a. Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycrobacterium


tuberculosa.

b. Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 3 jam

5. Referensi
6. Prosedur Alat- alat dan Bahan.
Pelarut vaksin

a. Spuit disposible 0,05 cc

b. Disposibel 5 cc untuk melarutkan

c. Kapas steril (air panas)

d. Kartu imunisasi

1. Langkah – langkah a. Petugas mencuci tangan

b. Pastikan vaksin dan spuit yang akan di gunakan

c. Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul ( 4 cc )

d. Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada orang


tua anak tersebut

e. Ambil 0.05 cc vaksin BCG yang telah kita larutkan tadi

f. Bersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi air bersih,


jangan menggunakan alkohol / desinfektan sebab akan merusak
vaksin tersebut

g. Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas


(tepatnya pada insertio musculus deltoideus) secara intrakutan (ic) /
dibawah kulit

h. Rapikan alat-alat

i. Petugas mencuci tangan

j. Mencatat dalam buku

2. Bagan Alur

Anda mungkin juga menyukai