Anda di halaman 1dari 2

DISTOSIA BAHU (05.10-05.

30 WIB)

SUBJEKTIF
- Ibu mengatakan lelah dan tidak kuat untuk mengedan lagi

OBJEKTIF
- Kepala sudah lahir namun bahu belum juga lahir
ASSESMENT
Diagnosa          : Ibu P2A0 kala II dengan distosia bahu
Masalah           : Bahu belum dapat dilahirkan
Kebutuhan        : Teknik pertolongan persalinan distosia bahu

PLANNING
 Melakukan anestesi lokal dan episiotomy
  Memberitahu ibu tentang tindakan yang akan dilakukan yaitu penyuntikan untuk dilakukan
episiotomi dan bantu ibu utnutk tetap rileks
 Memberi suntikan lidokain 1 % pada perineum, dengan cara meletakkan jari telunjuk dan jari
tengah dari tangan kiri antara kepala bayi dan perinium. Masukkan jarum secara subkutan, mulai
dari komisura posterion, menelusuri sepanjang perinium yang akan dilakukan episiotomi.
Aspirasi untuk memastikan ujung jari tidak memasuki pembuluh darah, tarik jarum perlahan
sambil menyuntikkan 5 – 10 ml likodan 1 %.
 Tekan tempat infiltrasi agar anestesi menyebar. Tunggu selama 1 – 2 menit sebelum melakukan
episiotomy
 Melakukan episiotomi yaitu pasang gunting episiotomi dengan tangan kanan, sedangkan jari
tengah dan jari telunjuk dari tangan kiri melindungi kepala janin dan perineum, searah dengan
sayatan.
 Tunggu puncak His kemudian selipkan gunting dalam keadaan terbuka diantara jari telunjuk dan
jari tengah.
 Guntuing perineum dengan posisi mediolateral kiri, taruh gunting kelarutan klorin untuk
direndam.
 Lakukan manuver Mc. Robert yaitu dengan meminta ibu untuk melipat kedua pahanya sehingga
kedua lutut berada sedekat mungkin dengan dada. Lahirkan bahu depan dengan menarik kepala
curam kearah bawah.
 Meminta bantuan orang lain untuk melakukan penekanan pada suprapubis   (diatas simfisis).
Kemudian tarik keatas sehingga bahu belakang dapat dilahirkan.
 Lakukan sangga susur untuk melahirkan seluruh tubuh bayi.
 Lakukan penilaian kepada bayi baru lahir secara cepat dengan tiga pertanyaan, yaitu : apakah
bayi menangis spontan, apakah warna kulit bayi kemerahan, dan apakah tonus otot bayi baik.
 . Segera keringkan bayi dan bungkus dengan kain bersih dan kering untuk mencegah terjadinya
hiportemi.
 Lakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat dengan cara memasang klem pertama dengan
jarak 2 – 3 cm dari pusat dan klem kedua dengan jarak 2 – 3 cm dari klem pertama. Kemudian
potong tali pusat diantara dua klem dengan tangan kiri melindungi perut bayi.
 Berikan bayi kepada ibunya untuk disusui
 Periksa kelengkapan tubuh bayi pakah terdapat cacat atau tidak
 Seluruh tubuh bayi telah dilahirkan

Anda mungkin juga menyukai