Anda di halaman 1dari 6

situation where these decisions should, in principle, be within the power of these actors to

achieve” (serangkaian keputusan yang saling berkaitan, yang diambil oleh seorang aktor politik
atau sekelompok aktor politik berkenaan dengan tujuan yang telah dipilih beserta cara-cara untuk
mencapainya dalam suatu situasi dimana keputusan-keputusan tersebut ingin dicapai oleh para
aktor tersebut).

Kebijakan negara, bagaimanapun rumusannya pada hakekatnya mengarah pada kepentingan


publik (public interest), dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang ada. Seseorang atau
sekelompok orang aktor politik (administator publik) harus senantiasa memasukkan pikiran-
pikiran publik dalam wacana politiknya, dan bukan hanya pikirannya atau kemauannya semata-
mata sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan demikian, kebijakan negara dapat
disimpulkan yaitu serangkaian tindakan yang dilakukan ataupun tidak dilakukan pemerintah,
baik yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yang berorientasi pada kepentingan masyarakat (publik). Berkaitan dengan pengertian kebijakan
negara, Islamy (1997: 20) merumuskan beberapa elemen penting

tentang kebijakan negara (public policy), yaitu:

1. Bahwa kebijakan negara itu dalam

bentuk perdananya berupa penetapan

tindakan-tindakan pemerintah.

2. Bahwa kebijakan negara itu tidak cukup hanya dinyatakan tetapi dilaksanakan

dalam bentuknya yang nyata.

3. Bahwa kebijakan negara baik untuk

melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu itu mempunyai dan dilandasi dengan
maksud dan tujuan tertentu.

4. Bahwa kebijakan negara itu harus senantiasa ditujukan bagi kepentingan seluruh anggota
masyarakat.

situation where these decisions should, in principle, be within the power of these actors to
achieve” (serangkaian keputusan yang saling berkaitan, yang diambil oleh seorang aktor politik
atau sekelompok aktor politik berkenaan dengan tujuan yang telah dipilih beserta cara-cara untuk
mencapainya dalam suatu situasi dimana keputusan-keputusan tersebut ingin dicapai oleh para
aktor tersebut).

Kebijakan negara, bagaimanapun rumusannya pada hakekatnya mengarah pada kepentingan


publik (public interest), dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang ada. Seseorang atau
sekelompok orang aktor politik (administator publik) harus senantiasa memasukkan pikiran-
pikiran publik dalam wacana politiknya, dan bukan hanya pikirannya atau kemauannya semata-
mata sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan demikian, kebijakan negara dapat
disimpulkan yaitu serangkaian tindakan yang dilakukan ataupun tidak dilakukan pemerintah,
baik yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yang berorientasi pada kepentingan masyarakat (publik). Berkaitan dengan pengertian kebijakan
negara, Islamy (1997: 20) merumuskan beberapa elemen penting

tentang kebijakan negara (public policy), yaitu:

1. Bahwa kebijakan negara itu dalam

bentuk perdananya berupa penetapan

tindakan-tindakan pemerintah.

2. Bahwa kebijakan negara itu tidak cukup hanya dinyatakan tetapi dilaksanakan

dalam bentuknya yang nyata.

3. Bahwa kebijakan negara baik untuk

melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu itu mempunyai dan dilandasi dengan
maksud dan tujuan tertentu.

4. Bahwa kebijakan negara itu harus senantiasa ditujukan bagi kepentingan seluruh anggota
masyarakat.

situation where these decisions should, in principle, be within the power of these actors to
achieve” (serangkaian keputusan yang saling berkaitan, yang diambil oleh seorang aktor politik
atau sekelompok aktor politik berkenaan dengan tujuan yang telah dipilih beserta cara-cara untuk
mencapainya dalam suatu situasi dimana keputusan-keputusan tersebut ingin dicapai oleh para
aktor tersebut).

Kebijakan negara, bagaimanapun rumusannya pada hakekatnya mengarah pada kepentingan


publik (public interest), dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang ada. Seseorang atau
sekelompok orang aktor politik (administator publik) harus senantiasa memasukkan pikiran-
pikiran publik dalam wacana politiknya, dan bukan hanya pikirannya atau kemauannya semata-
mata sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan demikian, kebijakan negara dapat
disimpulkan yaitu serangkaian tindakan yang dilakukan ataupun tidak dilakukan pemerintah,
baik yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yang berorientasi pada kepentingan masyarakat (publik). Berkaitan dengan pengertian kebijakan
negara, Islamy (1997: 20) merumuskan beberapa elemen penting

tentang kebijakan negara (public policy), yaitu:

1. Bahwa kebijakan negara itu dalam


bentuk perdananya berupa penetapan

tindakan-tindakan pemerintah.

2. Bahwa kebijakan negara itu tidak cukup hanya dinyatakan tetapi dilaksanakan

dalam bentuknya yang nyata.

3. Bahwa kebijakan negara baik untuk

melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu itu mempunyai dan dilandasi dengan
maksud dan tujuan tertentu.

4. Bahwa kebijakan negara itu harus senantiasa ditujukan bagi kepentingan seluruh anggota
masyarakat.

situation where these decisions should, in principle, be within the power of these actors to
achieve” (serangkaian keputusan yang saling berkaitan, yang diambil oleh seorang aktor politik
atau sekelompok aktor politik berkenaan dengan tujuan yang telah dipilih beserta cara-cara untuk
mencapainya dalam suatu situasi dimana keputusan-keputusan tersebut ingin dicapai oleh para
aktor tersebut).

Kebijakan negara, bagaimanapun rumusannya pada hakekatnya mengarah pada kepentingan


publik (public interest), dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang ada. Seseorang atau
sekelompok orang aktor politik (administator publik) harus senantiasa memasukkan pikiran-
pikiran publik dalam wacana politiknya, dan bukan hanya pikirannya atau kemauannya semata-
mata sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan demikian, kebijakan negara dapat
disimpulkan yaitu serangkaian tindakan yang dilakukan ataupun tidak dilakukan pemerintah,
baik yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yang berorientasi pada kepentingan masyarakat (publik). Berkaitan dengan pengertian kebijakan
negara, Islamy (1997: 20) merumuskan beberapa elemen penting

tentang kebijakan negara (public policy), yaitu:

1. Bahwa kebijakan negara itu dalam

bentuk perdananya berupa penetapan

tindakan-tindakan pemerintah.

2. Bahwa kebijakan negara itu tidak cukup hanya dinyatakan tetapi dilaksanakan

dalam bentuknya yang nyata.

3. Bahwa kebijakan negara baik untuk


melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu itu mempunyai dan dilandasi dengan
maksud dan tujuan tertentu.

4. Bahwa kebijakan negara itu harus senantiasa ditujukan bagi kepentingan seluruh anggota
masyarakat.

situation where these decisions should, in principle, be within the power of these actors to
achieve” (serangkaian keputusan yang saling berkaitan, yang diambil oleh seorang aktor politik
atau sekelompok aktor politik berkenaan dengan tujuan yang telah dipilih beserta cara-cara untuk
mencapainya dalam suatu situasi dimana keputusan-keputusan tersebut ingin dicapai oleh para
aktor tersebut).

Kebijakan negara, bagaimanapun rumusannya pada hakekatnya mengarah pada kepentingan


publik (public interest), dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang ada. Seseorang atau
sekelompok orang aktor politik (administator publik) harus senantiasa memasukkan pikiran-
pikiran publik dalam wacana politiknya, dan bukan hanya pikirannya atau kemauannya semata-
mata sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan demikian, kebijakan negara dapat
disimpulkan yaitu serangkaian tindakan yang dilakukan ataupun tidak dilakukan pemerintah,
baik yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yang berorientasi pada kepentingan masyarakat (publik). Berkaitan dengan pengertian kebijakan
negara, Islamy (1997: 20) merumuskan beberapa elemen penting

tentang kebijakan negara (public policy), yaitu:

1. Bahwa kebijakan negara itu dalam

bentuk perdananya berupa penetapan

tindakan-tindakan pemerintah.

2. Bahwa kebijakan negara itu tidak cukup hanya dinyatakan tetapi dilaksanakan

dalam bentuknya yang nyata.

3. Bahwa kebijakan negara baik untuk

melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu itu mempunyai dan dilandasi dengan
maksud dan tujuan tertentu.

4. Bahwa kebijakan negara itu harus senantiasa ditujukan bagi kepentingan seluruh anggota
masyarakat.

situation where these decisions should, in principle, be within the power of these actors to
achieve” (serangkaian keputusan yang saling berkaitan, yang diambil oleh seorang aktor politik
atau sekelompok aktor politik berkenaan dengan tujuan yang telah dipilih beserta cara-cara untuk
mencapainya dalam suatu situasi dimana keputusan-keputusan tersebut ingin dicapai oleh para
aktor tersebut).

Kebijakan negara, bagaimanapun rumusannya pada hakekatnya mengarah pada kepentingan


publik (public interest), dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang ada. Seseorang atau
sekelompok orang aktor politik (administator publik) harus senantiasa memasukkan pikiran-
pikiran publik dalam wacana politiknya, dan bukan hanya pikirannya atau kemauannya semata-
mata sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan demikian, kebijakan negara dapat
disimpulkan yaitu serangkaian tindakan yang dilakukan ataupun tidak dilakukan pemerintah,
baik yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yang berorientasi pada kepentingan masyarakat (publik). Berkaitan dengan pengertian kebijakan
negara, Islamy (1997: 20) merumuskan beberapa elemen penting

tentang kebijakan negara (public policy), yaitu:

1. Bahwa kebijakan negara itu dalam

bentuk perdananya berupa penetapan

tindakan-tindakan pemerintah.

2. Bahwa kebijakan negara itu tidak cukup hanya dinyatakan tetapi dilaksanakan

dalam bentuknya yang nyata.

3. Bahwa kebijakan negara baik untuk

melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu itu mempunyai dan dilandasi dengan
maksud dan tujuan tertentu.

4. Bahwa kebijakan negara itu harus senantiasa ditujukan bagi kepentingan seluruh anggota
masyarakat.

situation where these decisions should, in principle, be within the power of these actors to
achieve” (serangkaian keputusan yang saling berkaitan, yang diambil oleh seorang aktor politik
atau sekelompok aktor politik berkenaan dengan tujuan yang telah dipilih beserta cara-cara untuk
mencapainya dalam suatu situasi dimana keputusan-keputusan tersebut ingin dicapai oleh para
aktor tersebut).

Kebijakan negara, bagaimanapun rumusannya pada hakekatnya mengarah pada kepentingan


publik (public interest), dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang ada. Seseorang atau
sekelompok orang aktor politik (administator publik) harus senantiasa memasukkan pikiran-
pikiran publik dalam wacana politiknya, dan bukan hanya pikirannya atau kemauannya semata-
mata sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan demikian, kebijakan negara dapat
disimpulkan yaitu serangkaian tindakan yang dilakukan ataupun tidak dilakukan pemerintah,
baik yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yang berorientasi pada kepentingan masyarakat (publik). Berkaitan dengan pengertian kebijakan
negara, Islamy (1997: 20) merumuskan beberapa elemen penting

tentang kebijakan negara (public policy), yaitu:

1. Bahwa kebijakan negara itu dalam

bentuk perdananya berupa penetapan

tindakan-tindakan pemerintah.

2. Bahwa kebijakan negara itu tidak cukup hanya dinyatakan tetapi dilaksanakan

dalam bentuknya yang nyata.

3. Bahwa kebijakan negara baik untuk

melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu itu mempunyai dan dilandasi dengan
maksud dan tujuan tertentu.

4. Bahwa kebijakan negara itu harus senantiasa ditujukan bagi kepentingan seluruh anggota
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai