Anda di halaman 1dari 22

Makalah Karya Ilmiah

Teks Debat

Nama : Elfira Chan

Kelas : XI A 10

SMA NEGERI 4 MEDAN


T.A : 2020/2021

0
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, kami hantarkan puji syukur atas
kehadiratNya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelasaikan makalah Karya Ilmiah mengenai “Debat”.

Terimakasih kepada bapak Hari Syahputra Gultom selaku guru Bahasa Indonesia penulis,
atas bimbingannya dalam menjelaskan materi mengenai Karya Ilmiah. Tidak lupa juga penulis
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Harapan penulis semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengelaman. Penulis yakin masih banyak


kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan,10 Maret 2020

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................1

Daftar Isi.................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................3

1.1 Latar Belakang.........................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................5

2.1 Pengertian Debat.....................................................................................5

2.2 Tujuan Debat............................................................................................7

2.3 Struktur Debat..........................................................................................7

2.4 Ciri-ciri Debat............................................................................................8

2.5 Jenis-jenis Debat.....................................................................................8

2.6 Unsur-unsur Debat...................................................................................9

2.7 Tata Cara Debat.....................................................................................10

Pertanyaan............................................................................................................11

BAB III PENUTUP..................................................................................................18

3.1 KESIMPULAN..........................................................................................18

3.2 SARAN.....................................................................................................18

Daftar Pustaka......................................................................................................19

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perbedaan pendapat merupakan hal yang pasti ada dalam kehidupan bermasyarakat, baik itu mengenai
isu agama, negara, ekonomi, budaya, politik, hukum, atau yang lainnya. Oleh karena itu, manusia tidak
bisa menghindari pertentangan dan silang pendapat dengan orang lain. Penyampaian pendapat dengan
terstruktur dan logis merupakan jalan terbaik untuk memberikan pendapat yang kita yakini sebagai
kebenaran.

Teknik argumetasi inilah yang kemudian menjadi landasan debat. Dalam beberapa konteks
ketatanegaraan, berdebat menjadi praktik yang dianut berbagai sistem pemerintahan. Banyak negara
demokrasi yang menekankan musyawarah mufakat dimana masing-masing pihak harus memberikan
argumen sebelum kemudian disetujui oleh forum. Kita bisa mengambil contoh pemerintahan polis
Athena di era sebelum masehi sampai dengan Negara tercinta Republik Indonesia yang dibentuk dan
hidup di era modern ini. Dalam contoh pemerintahan tersebut, debat menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam pemerintahan dan ketatanegaraan.

Di tingkat kehidupan bernegara tingkat tinggi, debat telah menjadi bagian yang sangat penting. Namun
tanpa anda sadari, debat juga sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anda sehari-
hari. Lihat situasi berikut:

 Seorang anak berdebat dengan orang tuanya minta ijin menonton konser musik sampai tengah
malam dan ditemani dengan teman lawan jenis

 Seorang pelanggar marka jalan berdebat dengan petugas polisi untuk meminta keringanan denda
atau hukuman.

 Seorang pacar yang sedang berdebat untuk tidak diputuskan cintanya karena berbagai alasan.

Sehubungan dengan situasi tersebut, secara sadar maupun tidak sadar peserta debat tersebut telah
melakukan kegiatan berbahasa dengan berposisi sebagai penutur dan mitra tutur. Penutur adalah orang
yang bertutur, yaitu orang yang menyatakan fungsi pragmatis tertentu di dalam peristiwa komunikasi.
Sementara itu, mitra tutur adalah orang yang menjadi sasaran sekaligus kawan penutur didalam
pentuturan. Peran penutur dan mitra tutur dilakukan silih berganti dalam sebuah tindak tutur. Pelaku
tuturan yang semula berperan sebagai penutur pada tahap tuturan berikutnya dapat menjadi mitra
tutur begitu juga sebaliknya (Rustono, 1999: 27).

Pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa peristiwa itu dapat dikaji dalam ilmu kebahasaan/linguistik
umum. Pragmatik sebagai cabang linguistik memiliki pengertian sebagai cabang ilmu bahasa yang
mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yaitu bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan di
dalam komunikasi (Wijana dan Rohmadi, 2009: 4).

3
Sebuah tuturan tertentu yang diujarkan dapat dikatakan sebagai melakukan tindakan (mempengaruhi,
menyuruh), disamping memang mengucapkan atau mengujarkan tuturan itu. Kegiatan melakukan
tindakan mengujarkan tuturan itulah yang merupakan tindak tutur atau tindak ujar (Rustono, 1999: 32).
Tindak tutur (speech act) merupakan entitas yang bersifat sentral dalam pragmatik. Karena sifatnya yang
sentral, tindak tutur bersifat pokok dalam pragmatik (Rustono, 1999: 33).

Debat merupakan kegiatan adu argumenasi antara dua pihak atau lebih (perorangan atau kelompok)
dalam berusaha mendiskusikan dan memutuskan masalah serta mengkaji perbedaan. Secara formal,
debat banyak dilakukan dalam institusi kenegaraan seperti badan legislatif, terutama di negara-negara
yang menggunakan sistem oposisi. (Hendi Pratama dkk, 2018: 6)

Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa debat adalah sebuah metode untuk
mempengaruhi orang lain, agar ia memahami, menyetujui hingga terpengaruh oleh berbagai argumen
yang disampaikan.Dalam debat membutuhkan kekuatan pondasi asumsi, sudut pandang, dan
kesimpulan yang kuat.Dalam berdebat, seringkali ada upaya untuk menjatuhkan dan mengalahkan
lawan debat lewat berbagai argumentasi dan simpulan kalimat yang sahih.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian debat?

2. Jelaskan tujuan debat?

3. Jelaskan struktur debat?

4. jelaskan ciri-ciri debat?

5. Jelaskan jenis-jenis debat?

6. jelaskan unsur-unsur debat?

7. Bagaimana tata cara dalam debat?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian debat

2. Mengetahui tujuan debat

3. Mengetahui struktur debat

4. Mengetahui ciri-ciri debat

5. Mengetahui jenis-jenis debat

4
6. Mengetahu unsur-unsur debat

7. Mengetahui tata cara berdebat

BAB II

PEMBAHASAN

5
2.1 Pengertian Debat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) debat ialah pembahasan dan pertukaran
pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat
masing-masing. Istilah debat berasal dari bahasa Inggris, yaitu debate. Istilah tersebut identik dengan
istilah sawala yang ebrasal dari bahasa Kawi yang berarti berpegang teguh pada argumen tertentu
dalam strategi bertengkar atau beradu pendapat untuk saling mengalahkan atau memenangkan lidah.
Jadi, definisi dari debat sendiri adalah suatu cara untuk menyampaikan ide secara logika dalam
bentuk argumen disertai bukti.
Berdasarkan beberapa kajian dan kasus yang dihadapi pada berbagai kondisi, dapat
disimpulkan bahwa debat memiliki pengertian sebagai berikut:
1. Debat adalah kegiatan argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara individual maupun
kelompok dalam mendiskusikan dan memecahkan suatu masalah. Debat dilakukan menuruti
aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri
2. Debat adalah suatu diskusi antara dua orang atau lebih yang berbeda pandangan, dimana antara
satu pihak dengan pihak yang lain saling menyerang (opositif).
3. Debat terjadi dimana unsur emosi banyak berperan. Pesertanya kebanyakan hanya hendak
mempertahankan pendapat masing-masing dibandingkan mendengar pendapat dari orang lain
dan berkehendak agar peserta lain menyetujui pendapatnya. Oleh karena itu, dalam debat
terdapat unsur pemaksaan kehendak.
4. Debat adalah aktivitas utama dari masyarakat yang mengedepankan demokratik.
5. Sebuah kontes antara dua orang atau grup yang mempresentasikan tentang argumen mereka dan
berusaha untuk mengembangkan argumen dari lawan mereka.
Adapula debat yang diselenggarakan secara formal adalah debat antar kandidat

legislatif dan debat antar calon presiden/wakil presiden yang umum dilakukan menjelang
pemilihan umum.
Debat kompetitif adalah debat dalam bentuk permainan yang biasa dilakukan di tingkat
sekolah dan universitas. Dalam hal ini, debat dilakukan sebagai pertandingan dengan aturan
("format") yang jelas dan ketat antara dua pihak yang masing-masing mendukung dan menentang
sebuah pernyataan. Debat disaksikan oleh satu atau beberapa orang juri yang ditunjuk untuk
menentukan pemenang dari sebuah debat. Pemenang dari debat kompetitif adalah tim yang berhasil
menunjukkan pengetahuan dan kemampuan debat yang lebih baik.
Debat kompetitif dalam pendidikan tidak seperti debat sebenarnya di parlemen, debat
kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan namun lebih diarahkan untuk

6
mengembangkan kemampuan-kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, seperti kemampuan
untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan terstruktur, mendengarkan pendapat yang
berbeda, dan kemampuan berbahasa asing (bila debat dilakukan dalam bahasa asing).
Namun demikian, beberapa format yang digunakan dalam debat kompetitif didasarkan atas
debat formal yang dilakukan di parlemen. Dari sinilah muncul istilah "debat parlementer" sebagai
salah satu gaya debat kompetitif yang populer. Ada berbagai format debat parlementer yang masing-
masing memiliki aturan dan organisasinya sendiri.

2.2 Tujuan Debat


Debat memiliki beberapa tujuan yaitu meraih kemenangan atas argumentasi demi
mendukung sesuatu yang ingin ditegakkan atau dijalankan. Tujuan dilakukannya debat juga
untuk menunjukkan kebenaran atas sesuatu yang sedang dipermasalahkan, menimbulkan pro
dan kontra, dan sebagainya. Tujuan yang ingin dicapai dengan debat bergantung pada
peserta dan anggota yang diundang, mosi atau permasalahan, waktu, dan tempat debat.

2.3 Struktur Debat


Debat yang baik harus memenuhi struktur debat yang telah disepakati bersama. Berikut ini adalah
struktur debat yang baik dan benar.
1. Perkenalan harus dilakukan oleh masing-masing tim atau pihak (afirmasi, oposisi, dan netral)
2. Penyampaian argumentasi. Dalam debat, masing-masing tim pro maupun kontra
menyampaikan argumentasi atau gagasan tentang mosi yang telah diberikan. Penyampaian
argumentasi ini dimulai dari tim pro, lalu tim kontra, kemudian diakhiri oleh tim netral.
3. Melakukan debat merupakan hal utama. Masing-masing tim diharuskan menyampaikan
argumentasi maupun sanggahan kepada lawan.
4. Kesimpulan merupakan hasil akhir debat yang sebelumnya diawali dengan penutup yang
disampaikan oleh masing-masing tim.
5. Keputusan diambil dari hasil voting, mosi, resolusi, dan sebagainya. Jenis keputusan ada tiga
yaitu keputusan oleh para pendengar atau decision by the audience, keputusan oleh hakim
atau decision by judges, dan keputusan dengan kritik atau decision by critique.

2.4 Ciri-ciri Debat


Terdapat beberapa ciri-ciri debat yaitu sebagai berikut.

7
1. Debat memiliki pihak yang mengarahkan jalannya debat. Biasanya yang melakukan tugas ini
adalah seorang moderator.
2. Hasil akhir atau kesimpulan debat didapat dengan cara voting maupun keputusan juri debat.
3. Terdapat hanya dua sudut pandang yaitu pro dan kontra.
4. Terjadi kegiatan saling beradu argumentasi untuk memperoleh kemenangan salah satu pihak.
5. Terdapat suatu proses untuk saling mempertahankan argumentasi di antara kedua belah pihak
yang sedang berdebat (pihak pro dan kontra).
6. Di sesi tertentu terdapat kegiatan tanya jawab antar pihak yang berdebat dengan dipimpin
oleh moderator.

2.5 Jenis-jenis Debat


Debat memiliki beberapa macam atau jenis yang dikelompokkan berdasarkan tujuan, bentuk
maupun metode yang dilakukan. Berikut ini adalah macam atau jenis debat yang sering kita kenal.
1. Debat pemeriksaan ulangan atau cross-examination debating

Debat pemeriksaan ulangan dilakukan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan yang telah
dilakukan sebelumnya. Dalam debat ini, diajukan beberapa pertanyaan dari saling memiliki
hubungan sehingga menyebabkan individu yang diberi pertanyaan dapat mendukung posisi
yang ingin ditegakkan maupun diperkokoh oleh pihak yang memberi pertanyaan

2. Debat Parlementer atau Assembly or Parlementary Debating

Debat parlementer juga dikenal dengan sebutan debat Majelis. Fungsi debat perlementer ini
yaitu untuk memberikan maupun menambah dukungan pada suatu undang-undang tertentu.
Di dalam debat parlementer seluruh anggota debat berhak mengajukan pendapat dan
gagasannya apakah ia mendukung ata menentang usul yang telah disampaikan setelah
diizinkan oleh majelis debat engan disertai alasan yang kuat.
3. Debat Formal

Debat formal juga dikenal dengan sebutan debat konfensional atau debat pendidikan. Debat
formal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masing-masing tim pembicara
untuk menyampaikan kepada audiens atau peserta debat tentang beberapa argumen maupun
gagasan yang dapat menunjang atau menolak usulan. Argumen yang disampaikan harus masuk
akal, jelas, dan menyangkut kebutuhan bersama.

8
2.6 Unsur-unsur Debat
Suatu kegiatan dapat disebut debat jika memiliki beberapa unsur-unsur di bawah ini:
1. Memiliki mosi. Emosi adalah topik atau bahasan yang akan diperdebatkan dan mempunyai
sifat konvensional. Adanya mosi sangat penting karena di dalam sebuah debat terdapat pihak
pro dan kontra.
2. Debat harus memiliki pihak pro atau pihak afirmatif yang setuju terhadap mosi yang telah
diberikan. Pihak pro akan memberikan pidatonya terlebih dahulu mengenai alasan mengapa
mendukung pernyatan di dalam mosi.
3. Selain pihak pro, juga terdapat pihak oposisi atau pihak kontra yang tidak setuju dengan mosi
yang sudah diberikan. Pihak kontra akan menyanggah pernyataan dari pihak afirmatif.
4. Sebagai penengah antara pihak pro dan kontra, debat harus mempunyai pihak netral atau
pihak yang tidak menaruh dukungan dan tidak condong terhadap salah satu pihak.
5. Dalam debat harus ada moderator yang bertugas mempin dan mengatur jalannya debat. Tata
tertib debat, memperkenalkan masing-masing pihak, dan penyampaian mosi akan dilakukan
oleh moderator.
6. Debat juga harus memiliki peserta debat yang nantinya berhak menentukan keputusan akhir
bersama juri debat. Dalam beberapa debat, peserta tidak ikut andil dalam penentuan
keputusan akhir namun jika dibutuhkan voting, maka biasanya peserta akan diperhitungkan
suaranya.
7. Unsur yang terakhir yaitu adanya penulis atau notulen acara yang bertugas mencatat hal-hal
terkait debat yang sedang berlangsung misalnya mosi debat, pernyataan moderator,
penyampaian masing-masing tim atau pihak, dan hasil keputusan akhir.

2.7 Tata Cara Debat


Bagaimana tata cara melakukan debat yang baik dan benar? Berikut ini adalah tata cara yang dapat anda
lakukan.
1. Memahami dan menjalankan peraturan debat yang telah disepakati oleh peserta dan anggota
debat. Jika seorang anggota debat melanggar peraturan maka akan berpengaruh kepada
timnya.

9
2. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya disampaikan dengan profesional, tidak menghina,
menguji, maupun merendahkan lawan, pertanyaan juga tidak boleh menyerang lawan secara
pribadi namun fokus ke permasalahan yang sedang dibahas.
3. Ajukan argumen dengan analisis yang kritis, masuk akal, dan runtut. Ketiga hal ini akan lebih
baik jika dilakukan dengan kemampuan retorika yang baik.
4. Dalam menyampaikan gagasan kenali dan pahami kelemahan maupun kelebihan yang dimiliki
lawan. Hal ini sangat penting untuk menyusun strategi debat sehingga efektif dalam
menyangkal dan mempengaruhi lawan bahkan seluruh peserta debat.
5. Argumen yang disampaikan tidak perlu terlalu banyak karena waktu yang terbatas. Susun
argumen ke dalam poin-poin yang singkat dan lugas yang merujuk langsung ke permasalahan
yang sedang didebatkan.
6. Memahami dengan baik tentang kesalahan-kesalahan dalam berpikir terutama pada
penyelesaian masalah. Hal ini juga berfungsi untuk mengetahui kelemahan argumentasi yang
diberikan oleh lawan.
7. Menyajikan gagasan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sertakan juga data-data
yang valid yang dapat mendukung argumen atau gagasan.
8. Buatlah kesimpulan yang menunjukkan pernyataan final dengan kalimat yang lugas dan
langsung menuju ke titik celah lawan. Penyampaian kesimpulan tidak perlu terlalu panjang
cukup poin-poin yang menegaskan argumentasi dan disampaian dengan tegas untuk
menunjukkan rasa percaya diri bahwa argumentasi tersebut benar.

10
PERTANYAAN

A. PILIHAN GANDA

1. Pada dasarnya, menulis menulis kerangka sebuah debat tidak jauh berbeda dengan kerangka dasar
jurnal atau pidato. Namun, dalam membuat kerangka debat harus .... dengan baik.

a. terlihat

b. terstruktur

c. terakomodir

d. terencana

e. teramati

jawaban: b

2. Dalam kegiatan debat, kita diberi kesepakatan untuk menyampaikan pendapat atau sanggahan yang
ditujukan pada....

a. narasumber

b. lawan debat

c. moderator

d. pembicara

e. penengah

jawaban: b

3. Dalam kegiatan debat, moderator layaknya seorang wasit dalam pertandingan. Untuk itu, moderator
yang dipilih harus....

a. baik

b. memihak salah satu peserta

c. tidak mau peduli terhadap jalannya debat

d. memebuat suasana memanas

e. netral atau tidak memihak salah satu peserta debat

11
jawaban: e

4. Kegiatan adu argumentasi dalam memutuskan masalah dan perbedaan, yang dilakukan dua pihak
atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok. Pernyataan tersebut merupakan pengertian
dari....

a. debat

b. argumen

c. diskusi

d. seminar

e. simposium

jawaban: a

5. Kegiatan debat yang dilakukan oleh anggota parlemen termasuk jenis debat....

a. informal

b. formal

c. terstruktur

d. ada aturannya

e. terencana

jawaban: b

6. Mungkin sebagian dari kita berfikir bahwa debat merupakan kegiatan mematahkan pendapat lawan.
Sebenarnya debat adalah bagaimana cara kita (debater) membuat orang lain....

a. membela kita

b. memberikan yang terbaik

c. terpengaruh dan setuju dengan argumen yang disampaikan

d. membuat audiens terpukau karna kita mampu menjatuhkan lawan debat

e. membuat lawan debat mengamuk.

12
Jawaban: c

7. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam debat adalah metode....

a. langka

b. menjatuhkan lawan

c. mengkritik lawan

d. terpatahkan

e. logika

jawaban: e

8. Salah satu manfaat membuat kerangka debat adalah....

a. memudahkan menjatuhkan lawan debat

b. menilai kerja lawan

c. membuat argumen-argumen yang tepat

d. memudahkan dalam menentukan sebuah topik

e. memilih cara damai

jawaban: d

9. Dapat digunakan jika diperlukan pemahaman dan keterampilan dalam bertanya. Berdasarkan
pernyataan tersebut, metode yang digunakan dalam kegiatan debat adalah....

a. metode debat

b. metode logika

c. metode dialektika

d. metode tanya jawab

e. metode impromtu

jawaban: c

13
10. Pada dasarnya, menulis kerangka sebuah debat tidak jauh berdeba dengan kerangka dasar jurnal
atau pidato. Namun, dalam membuat kerangka debat harus....

a. rapi dan bijaksana

b. terstruktur dengan baik

c. terorganisir dan dipresentasikan

d. adanya tanya jawab dengan narasumber

e. dapat mengajukan gagasan atau sanggahan yang sesuai dengan topik

jawaban: b

11. Perlu disadari bahwa adanya perbedaan pendapat lumrah dalam suatu debat. Kedua belah pihak
harus menyadari tujuan mengikuti debat, yaitu....

a. mengikuti ajang bergengsi dari setiap sekolah.

b. mematikan lawan debat dengan sempurna.

c. menilai jalannya kegiatan debat.

d. menyimpulkan hasil debat.

e. menyampaikan pendapat masing-masing.

Jawaban: e

12. Salah satu hal yang tidak dibenarkan dalam kegiatan debat adalah....

a. menilai baik lawan debat

b. berdiskusi dengan lawan debat

c. melakukan perlawanan terhadap dewan juri

d. tidak menghina lawan debat

e. memberikankeleluasaan kaepada lawan debat

jawaban: c

14
13. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membuat lawan debat tidak berkutik saat adu argumen
adalah....

a. katakan dengan kata fakta dan data.

b. baut suasana debat tegang.

c. lakukan debat dengan ikhlas.

d. matikan lawan dengan berbagai cara.

e. buat lawan bertekuk lutut.

Jawaban: a

14. Dalam melakukan debat, jumlah peserta dari kedua kelompok tersebut harus sama. Dalam debat
terdapat dua kelompok ,yaitu....

a. positif dan negatif

b. pro dan kontra

c. pasif dan aktif

d. afirmatif dan negatif

e. plus dan minus

jawaban: d

15. Sebelum debat dimulai, harus menentukan topik yang akan diperdebatkan. Topik debat harus
dapat....

a. dipertentangkan

b. dipertanyakan

c. ditanya-jawab

d. dianalisis

e. diambil hikmatnya

jawaban: a

15
B. ESSAI

1. Jelaskan pengertian debat menurut KBBI!

Jawaban : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) debat ialah pembahasan dan
pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk
mempertahankan pendapat masing-masing. Istilah debat berasal dari bahasa Inggris, yaitu
debate. Istilah tersebut identik dengan istilah sawala yang ebrasal dari bahasa Kawi yang berarti
berpegang teguh pada argumen tertentu dalam strategi bertengkar atau beradu pendapat untuk
saling mengalahkan atau memenangkan lidah.

2. Apa yang dimaksud dengan cross-examination debating?

Jawaban : Debat pemeriksaan ulangan dilakukan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan


yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam debat ini, diajukan beberapa pertanyaan dari saling
memiliki hubungan sehingga menyebabkan individu yang diberi pertanyaan dapat mendukung
posisi yang ingin ditegakkan maupun diperkokoh oleh pihak yang memberi pertanyaan.

3. Sebutkan unsur-unsur yang terdapat pada debat!

Jawaban : Suatu kegiatan dapat disebut debat jika memiliki beberapa unsur-unsur di bawah
ini:
a. Memiliki mosi. Emosi adalah topik atau bahasan yang akan diperdebatkan dan mempunyai
sifat konvensional. Adanya mosi sangat penting karena di dalam sebuah debat terdapat pihak
pro dan kontra.
b. Debat harus memiliki pihak pro atau pihak afirmatif yang setuju terhadap mosi yang telah
diberikan. Pihak pro akan memberikan pidatonya terlebih dahulu mengenai alasan mengapa
mendukung pernyatan di dalam mosi.
c. Selain pihak pro, juga terdapat pihak oposisi atau pihak kontra yang tidak setuju dengan mosi
yang sudah diberikan. Pihak kontra akan menyanggah pernyataan dari pihak afirmatif.
d. Sebagai penengah antara pihak pro dan kontra, debat harus mempunyai pihak netral atau
pihak yang tidak menaruh dukungan dan tidak condong terhadap salah satu pihak.
e. Dalam debat harus ada moderator yang bertugas mempin dan mengatur jalannya debat. Tata
tertib debat, memperkenalkan masing-masing pihak, dan penyampaian mosi akan dilakukan
oleh moderator.
f. Debat juga harus memiliki peserta debat yang nantinya berhak menentukan keputusan akhir
bersama juri debat. Dalam beberapa debat, peserta tidak ikut andil dalam penentuan

16
keputusan akhir namun jika dibutuhkan voting, maka biasanya peserta akan diperhitungkan
suaranya.
g. Unsur yang terakhir yaitu adanya penulis atau notulen acara yang bertugas mencatat hal-hal
terkait debat yang sedang berlangsung misalnya mosi debat, pernyataan moderator,
penyampaian masing-masing tim atau pihak, dan hasil keputusan akhir.

4. Jelaskan peran masing-masing unsur manusia dalam debat!

Jawaban : Unsur-unsur manusia yang terdapat dalam debat adalah

a. Tim afirmasi (pendukung).

b. Tim oposisi (penentang).

c. Tim netral.

d. Moderator yaitu pemimpin debat.

e. Penulis yaitu orang yang merangkum hasil debat.

5. Jelaskan berbagai metode yang dapat digunakan dalam kegiatan debat!

Jawaban: ada beberapa metode yang dapat diterapkan dalam debat, yaitu sebagai berikut.

a. Metode logika dapat digunakan jika diperlukan pemahaman dan keterampilan di dalam menggunakan
ilmu logika.

b. Metode dialektika dapat digunakan jika diperlukan pemahaman dan keterampilan di dalam bertanya.
Kegiatan debat dilakukan dengan menentukan penanya dan penjawab bergantaian.

6. Apa yang dimaksud dengan debat kompetitf?

Jawaban : Debat kompetitif adalah debat dalam bentuk permainan yang biasa dilakukan di tingkat
sekolah dan universitas. Dalam hal ini, debat dilakukan sebagai pertandingan dengan aturan ("format")
yang jelas dan ketat antara dua pihak yang masing-masing mendukung dan menentang sebuah
pernyataan. Debat disaksikan oleh satu atau beberapa orang juri yang ditunjuk untuk menentukan
pemenang dari sebuah debat. Pemenang dari debat kompetitif adalah tim yang berhasil menunjukkan
pengetahuan dan kemampuan debat yang lebih baik.

7. Jelaskan tujuan tujuan debat?

Jawaban : Debat memiliki beberapa tujuan yaitu meraih kemenangan atas argumentasi demi
mendukung sesuatu yang ingin ditegakkan atau dijalankan. Tujuan dilakukannya debat juga
untuk menunjukkan kebenaran atas sesuatu yang sedang dipermasalahkan, menimbulkan pro dan
kontra, dan sebagainya. Tujuan yang ingin dicapai dengan debat bergantung pada peserta dan
anggota yang diundang, mosi atau permasalahan, waktu, dan tempat debat.

17
8. Sebutkan ciri-ciri debat?

Jawaban : Terdapat beberapa ciri-ciri debat yaitu sebagai berikut.


1. Debat memiliki pihak yang mengarahkan jalannya debat. Biasanya yang melakukan tugas ini
adalah seorang moderator.
2. Hasil akhir atau kesimpulan debat didapat dengan cara voting maupun keputusan juri debat.
3. Terdapat hanya dua sudut pandang yaitu pro dan kontra.
4. Terjadi kegiatan saling beradu argumentasi untuk memperoleh kemenangan salah satu pihak.
5. Terdapat suatu proses untuk saling mempertahankan argumentasi di antara kedua belah pihak
yang sedang berdebat (pihak pro dan kontra).
6. Di sesi tertentu terdapat kegiatan tanya jawab antar pihak yang berdebat dengan dipimpin
oleh moderator.

9. Tuliskan contoh perdebatan di kehidupan sehari-hari!

Jawaban :  Seorang anak berdebat dengan orang tuanya minta ijin menonton konser musik sampai
tengah malam dan ditemani dengan teman lawan jenis

 Seorang pelanggar marka jalan berdebat dengan petugas polisi untuk meminta keringanan denda atau
hukuman.

 Seorang pacar yang sedang berdebat untuk tidak diputuskan cintanya karena berbagai alasan.

10. Tuliskan tata cara berdebat?

Jawaban : 1. Memahami dan menjalankan peraturan debat yang telah disepakati oleh
peserta dan anggota debat. Jika seorang anggota debat melanggar peraturan maka akan
berpengaruh kepada timnya.
2. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya disampaikan dengan profesional, tidak menghina,
menguji, maupun merendahkan lawan, pertanyaan juga tidak boleh menyerang lawan secara
pribadi namun fokus ke permasalahan yang sedang dibahas.
3. Ajukan argumen dengan analisis yang kritis, masuk akal, dan runtut. Ketiga hal ini akan lebih
baik jika dilakukan dengan kemampuan retorika yang baik.
4. Dalam menyampaikan gagasan kenali dan pahami kelemahan maupun kelebihan yang dimiliki
lawan. Hal ini sangat penting untuk menyusun strategi debat sehingga efektif dalam
menyangkal dan mempengaruhi lawan bahkan seluruh peserta debat.

18
5. Argumen yang disampaikan tidak perlu terlalu banyak karena waktu yang terbatas. Susun
argumen ke dalam poin-poin yang singkat dan lugas yang merujuk langsung ke permasalahan
yang sedang didebatkan.
6. Memahami dengan baik tentang kesalahan-kesalahan dalam berpikir terutama pada
penyelesaian masalah. Hal ini juga berfungsi untuk mengetahui kelemahan argumentasi yang
diberikan oleh lawan.
7. Menyajikan gagasan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sertakan juga data-data
yang valid yang dapat mendukung argumen atau gagasan.
8. Buatlah kesimpulan yang menunjukkan pernyataan final dengan kalimat yang lugas dan
langsung menuju ke titik celah lawan. Penyampaian kesimpulan tidak perlu terlalu panjang
cukup poin-poin yang menegaskan argumentasi dan disampaian dengan tegas untuk
menunjukkan rasa percaya diri bahwa argumentasi tersebut benar.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

19
Metode pembelajaran debat termasuk metode pembelaran yang interaktif dan memaksa
siswanya untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.Metode pembelajaran debat
efektif dalam meningkatkan partisipasi belajar siswa.
Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara pihak yang berpandangan affirmatif
(mendukung topik) dan negatif (tidak mendukung topik), baik secara perorangan maupun
kelompok, terhadap permasalahan yang dibahas, sehingga salah satu pihak dapat
memperoleh kemenangan. Sementara diskusi adalah metode untuk memecahkan
permasalahan dengan proses berpikir secara berkelompok atau bersama-sama sehingga
menghasilkan penyelesaian atau penjelasan secara mufakat.

3.2 SARAN
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, untuk itu penulis
mengharapkan agar pembaca bersedia memberikan kritik dan sarannya yang bisa menjadi
acuan atau pedoman untuk penulis agar lebih baik lagi dalam pembuatan makalah.

20
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Henry Guntur.1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:


Angkasa.
http://makalahkomplit.blogspot.com/2012/10/makalah-debat.html

Pogung baru Blok F28 Sleman-Yogyakarta 0814-5606-0279 | www.erhakautama.com CV.


Bumi Maheswari | Pratama Residence Kav C23/B19 Plosogeneg-Jombang | 0857-4666-
6795 | IG@erhakautama |@bookterrace |@broden_taraka | Fb erhaka utama Yogyakarta

Bayu, I Gusti Ngurah Agung,.et al. 2016. Analisis Wacana Kritis Tentang Isu Reklamasi Teluk Benoa
Dalam Website Bali.Tribunnews.Com. e-proceeding management: Vol.3, No.3

Dr. Haryatmoko. 2016. Critical Discourse Analysis: Landasan Teori, Metodologi, dan Penerapan.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Fatmawati. Strategi Komunikasi Pada Kampanye Politik (Studi Fenomenologi Pengalaman Strategi
Komunikasi Karsa dan Tim Sukses Pada Kampanye Politik dalam Memenangkan Pilkada Jawa Timur.
Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

Fitriyani, Amalia. 2011. Analisis Wacana Kritis Pencitraan Susilo Bambang Yudhoyono Sebagai
Politikus Dalam Buku Pak Beye dan Politiknya. Terbitan PT.Kompas Media Nusantara. UPN Veteran:
Yogyakarta

Jayanti. Fitria Anugrah. 2014. Analisis Wacana Pada Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan Periode
2013-2018 di Kota Makassar. Universitas Hasanudin : Makassar

21

Anda mungkin juga menyukai