Anda di halaman 1dari 10

Penyempitan dan Kenaikan Dasar Saluran Terjadi Bersama

(Aliran pada Bendung)


Prinsip Analisisnya sama dengan penyempitan saja atau
kenaikan dasar saja, yaitu ada 4 kemungkinan
1. Jika saluran tidak mengalami penyempitan dan kenaikan dasar, maka kedalaman
dan kecepatannya tetap

2. Jika saluran lebarnya disempitkan dan dasarnya dinaikkan di titik 2, dengan


penyempitan dan kenaikan dasarnya belum mengakibatkan terjadinya kedalaman
kritik di titik 2, maka di bagian penyempitan dan kenaikan tersebut akan mengalami
penurunan kedalaman dan kecepatan naik.

3 Jika saluran lebarnya disempitkan dan dasarnya dinaikkan di titik 2, dengan


penyempitan dan kenaikan dasarnya tepat mengakibatkan terjadinya kedalaman kritik
di titik 2 maka di bagian penyempitan dan kenaikan dasar tersebut akan mengalami
kedalaman kritik (hkr) dan kecepatannya adalah kecepatn kritik

4. Jika saluran lebarnya disempitkan dan dasarnya dinaikkan di titik 2, dengan


penyempitan dan kenaikan dasarnya telah mengakibatkan mengakibatkan terjadinya
kedalaman kritik di titik 2 dan Es2 > Es1 maka di bagian penyempitan dan kenaikan
dasar tersebut akan terjadi kedalaman kritik (hkr) dan kecepatan kritik, sedangkan di
bagian hulu akan terjadi kenaikan kedalaman (pembendungan) (h1’)
Tampak atas Tampak samping

b1 b2 h2
h1

b1 b2
h1 ΔZ
h2

b1 b2= bc h1 (ΔZ = ΔZc) ΔZ


hkr

b2
hkr
b1 h1’ h1 ΔZ
Langkah perhitungan
 V2   Q2 
1.Hitunglah Es1  h1    atau Es1  h1   
2 
 2g   2g A 
U
2.Hitunglah bilangan Froude Fr  g D

3.Dicek apakah Fr < 1 , jika ok lanjutkan.


Jika tidak maka kondisi aliran superkritik, analisis berbeda.
4.Hitunglah Es2 = Es1 - ΔZ
5.Hitunglah h2 dengan persamaan berikut
 Q2 

Es 2  h 2   
2 
 2g b 2 .h 2 
6.JIka h2 pada no 5 diperoleh nilainya berarti hitungan selesai (kasus no2), jika
tidak ketemu kemungkinan sudah terjadi kedalaman kritik dan terjadi
pembendungan (kasus no 4). Ke 4 kasus bisa dilihat pada slide no 3
Langkah hitungan
7.Hitunglah Es2 = ΔZ + 3/2 hkr dengan

2
Q  1
h kr  
3 
 b2  g

8.Jika Es2 = E1 maka tepat terjadi h2 = hkr.

9.Jika Es2 > Es1 maka dianggap Es1 menyesuaikan menjadi Es1 dengan
nilai baru yaitu = Es2 dan dihitung h1 dengan dengan harga Es1 baru
tersebut dan berarti terjadi pembendungan di hulu.
Suatu saluran h1 = 2m b1 = 4 m dan V1= 1,5 m/s, maka Q = 12m3/s E1 = 2,115 m
1. Hitunglah h2 jika saluran disempitkan lebarnya b2 = 3m dan dasarnya
dinaikkan ΔZ = 0,3 m
Es2 = Es1 – ΔZ = 2,115 – 0,3 = 1,815
 Q2 
Selanjutnya h3 dihitung dengan persamaan berikut Es 2  h 2   2

2 
 2g b 2 .h 2 
Dengan coba-coba diperoleh (h2 = 1 m), (ini adalah contoh kasus ke 2)
Coba bandingkan dengan kasus yang sama tanpa penyempitan

2. Hitunglah h2 jika saluran disempitkan lebarnya b2 = 2,5 m dan dasarnya


dinaikkan ΔZ = 0,5 m
Es2 = Es1 – ΔZ = 2,115 – 0,5 = 1,615

Selanjutnya h3 dihitung dengan persamaan berikut Es  h   Q 2


2 2  2g b 2 .h 2 
 2 2 

Dengan coba-coba ternyata tidak ada nilai h2 yang diperoleh.


Karena h2 tidak ada yang memenuhi persamaan, maka kemungkinan ini adalah kasus ke 4 .
Selanjutnya dicoba menghitung Es2 = ΔZ + 3/2 hkr dengan
2
Q 1
h kr   
3

 b2  g
Diperoleh hkr = 1,33 dan Es2 = ΔZ + 3/2.hkr = 0,5 + 1,5.1,33 = 0,5 + 1,995 = 2,495m.

Es2 > Es1 maka dianggap Es1 menyesuaikan menjadi Es1 dengan nilai baru yaitu = Es2 dan
dihitung h1 dengan dengan harga Es1 baru tersebut dan berarti terjadi pembendungan di hulu.
E1 = E2 = 2,495 m

E1 = h1' + Q2 / (2.h1‘2 . b12 .g)

2,495 m = h1' + 122/ (2.h1'2 .2,52 . 9,81)

dengan coba coba diperoleh h1' = 2,21 m


Contoh aplikasi analisis aliran di atas
Ambang

hkr
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai