Askep Trauma Thorax
Askep Trauma Thorax
Disusun Oleh :
TEGAR WANDARIANTO
203203072
A. PENGKAJIAN
Sumber Data : Primer dan Sekunder
Tanggal masuk IGD : 5 Juli 2021
Tanggal/jam pengkajian : 5 Juli 2020 / 09.00 WIB
Diagnosa Medis : Trauma dada
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Sopir Travel
Alamat : Sleman yogyakarta
No. Reg : 1354xxx
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. D
Umur : 28 tahun
Alamat : sleman
Hubungan : Istri
1. Pengkajian Primer
Airway: Pernapasan ada , napas ronchi, cepat dan dangkal dengan
RR 35x/menit, tampak gelisa dan sesak, ketidakefektifan
bersihan jalan napas.
Breathing Pernapasan cuping hidung, pasien perokok aktif,
penggunaan otot – otot pernapasan, pasien sesak dengan
RR 35x/menit, gangguan pola napas.
Circulation Ada nadi, nadi 110x/menit, TD : 120/80 mmHg, akral
teraba dingin dan tampak sianosis, gangguan perfusi
jaringan
Dissability Penurunan kesadaran, kesadaran sopor GCS 8 (E2V2M4)
Exposure Terdapat bengkak dan jejas di bagian dada sebelah kiri,
akral teraba dingin, tampak sianosis dan bagian tubuh lain
nya baik.
2. Pengkajian Skunder
a. SAMPLE
3. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 5 Juli 2021
Rambut : rambut bersih, pertumbuhannya merata rambut
berwarna hitam dan putih.
Kulit kepala : tampak bersih, tidak terdapat jejas maupun lesi.
Muka :Warna kulit sawo matang dan warna kulit merata
Mata : Konjungtiva berwarna merah muda, pupil kiri dan kanan 2
mm bereaksi positif terhadap cahaya, sclera berwarna putih.
Kepala
Hidung : Lubang hidung kiri dan kanan simetris. Terpasang O2
sungkup RM 15 Lpm
Mulut :Mulut tampak bersih, cukup lembab, tidak ada stomatitis.
Gigi : bersih dan masih utuh
Telinga :tampak bersih dan tidak tampak ada sekresi telinga.
Pasien tidak ada perubhan dalam pendengan
Tidak ada pembesaran kelenjar Thyroid, tidak ada jejas dan luka.
Leher
Warna merata sawo mateng
Paru:
I = Pengembangan dada tidak simetris, menggunakan otot bantu
nafas tambahan, ada cuping hidung.
P = ada jejas, ada nyeri tekan (femitus kiri dan kanan getaran
sama)
P = Ronchi
A = Bunyi napas dangkal
Dada
Jantung:
I = terdapat jejas dan pembengkana, dada simteris tidak ada luka
(Tidak tampak Ictus cordis)
P = Ictus cordis teraba di ICS 5 midklavikula kiri (area apical)
Terdapat nyeri tekan dan ada pembengkakan
P= Terdengar bunyi snoring, , RR 35 x/menit
A = Suara jantung S1 lub dan S2 lup dup
Abdomen I = Supel, bentuk simetris, tdak ada pembesaran pada keempat
kuadran
A = Peristaltik usus normal (5 x/menit)
Per = Terdengar suara usus ( timpani )
Pal = Tidak teraba massa dan tidak memiliki nyeri tekan
Genetalia Pasien tampak terpasang cateter urine
Kekuatan otot :
5 5
5 Ekstermitas
5
ANALISA DATA
N
DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
O
1. DO: Ketidakefektifan secret yang
Tanda-tanda vital bersihan jalan berlebih,
TD : 120/80 mmHg nafas gumpalan
N :110x/menit darah yang
RR : 35x/menit menghalangi
- suara napas ngorok pernapasan
- Terdapat lendir dan gumpalan darah di
mulut pasien
- Frekuensi napas 35x/menit
DS:
Penolong mengatakan pasien muntah darah
2. DO: Ketidakefektifan Hiperventlasi
Tanda-tanda vital pola napas
TD : 120/80 mmHg
N :110x/menit
RR : 35x/menit
menggunakan alat bantu nafas
nafas cepat dan dangkal
nafas cuping hidung
DS:
Pasien mengatakan nafas sesak
3. DO: Nyeri akut Agen cedar
- Tampak ada bengkak dan jejas di dada fisik
pasien
- Pengkajian PQRST
P : Nyeri dada
Q : Nyeri terasa sengkring
R : Pada dada sebelah kiri
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri terus menerus
- Region : Tampak ada bengkak dan
jejas didada pasien sebelah kiri.
DS:
- Penolong mengatakan ada bengkak
dan jejas di bagian dada pasien
- Penolong mengatakan dada pasien
membentur stir
4. DO Resiko infeksi Pertahanan
- Terdapat bengkak dan jejas di dada tubuh primer
sebelah kiri , tidak
- teraba panas pada area pembengkakan. adekuat(gangg
uan integritas
DS
pasien mengeluh nyeri pada area jaringan ,
pembengkakan seperti adanya
jejas ,teraba
panas, dan
pembengkakan
)
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d secret yang berlebih, gumpalan darah yang
menghalangi pernapasan
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi
3. Nyeri akut berhubungan dengan Agen cedera fisik (benturan benda tumpul)
4. Resiko infeksi b/d Pertahanan tubuh primer tidak adekuat(gangguan integritas jaringan
, seperti adanya jejas ,teraba panas, dan pembengkakan)
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas (3140)
bersihan jalan nafas keperawatan selama 3x24 jam a. Pertahankan kepatenan jalan napas
b/d secret yang diharapkan pola napas pasien teratasi b.Monitor pernapasan dan status oksigenasi
berlebih, gumpalan dengan kriteria hasil : c. Posisikan pasien semi fowler pada pasien
darah yang Status Pernapasan (0415) d.Anjurkan pasien untuk mengatur napasnya
menghalangi a. Frekuensi pernapasan pasien dari e. Kolaborasikan dengan tenaga kesehatan untuk
pernapasan cukup berat 2 menjadi normal 5 pemberian obat bronkodilator
b. Irama pernapasan pasien dari cukup
berat 2 menjadi ringan 4 Terapi Oksigen (3320)
c. Restreksi dinding dada dari cukup a. Pertahankan kepatenan jalan napas
berat 2 menjadi ringan 4 b.Sediakan oksigen
d. Saturasi oksigen dari cukup berat 2 c. Monitor aliran oksigen
menjadi ringan 4 d.Anjurkan keluarga dan pasien mengenai penggunaan
e. Gangguan kesadaran dari cukup oksigen dirumah
berat 2 menjadi ringan 4 e. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan lain untuk
f. Suara nafas tambahan dari cukup penggunaan oksigen tambahan selama kegiatan dan
berat 2 menjadi ringan 4 tidur
g. Mendengkur dari cukup berat 2
menjadi ringan 4
h. Pernafasan cuping hidung dari cukup
berat 2 menjadi ringan 4
i. Demam dari cukup berat 2 menjadi
ringan 4