Anda di halaman 1dari 11

HUKUM OTONOMI DAERAH

PERBANDINGAN Undang-Undang TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH


YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA
(UU No. 5 Tahun 1974, UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 32 Tahun 2004).

UU No. 5/1974. Pokok Pokok Pemerintahan di Daerah

PENGERTIAN-PENGERTIAN
(psl 1)
1. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah : perangkat NKRI yang terdiri dari
Presiden beserta pembantu-pembantunya.
2. Desentralisasi : penyerahan urusan pemerintah dari Pemerintah atau Daerah tingkat
atasnya kepada Daerah menjadi urusan rumah tangganya.
3. Dekonsentrasi : pelimpahan wewenang dari Pemerintah atau Kepala Wilayah atau Kepala
Instansi Vertikal tingkat atasnya kepada Pejabat-pejabat di daerah.
4. Tugas pembantuan : tugas untuk turut serta dalam melaksanakan urusan pemerintahan
yang ditugaskan kepada pemerintah Daerah oleh Pemerintah oleh Pemerintah Daerah atau
Pemerintah Daerah tingkat atasnya dengan kewajiban mempertanggungjawabkan kepada
yang menugaskannya.
5. Otonomi Daerah : hak, wewenang dan kewajiban Daerah untuk mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang2an yang berlaku.
6. Daerah Otonom selanjutnya disebut Daerah : kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas wilayah tertentu yang berhak, berwenang dan berkewajiban mengatur
dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam ikatan NKRI sesuai dengan peraturan
perundang2an yang berlaku.
7. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah dan DPRD (psl 13 ayat 1).
8. Peraturan tentang Pemerintahan Desa ditetapkan dengan UU (psl 88)

PEMBAGIAN WILAYAH
(psl 2, 3 dan 11)
1. Wilayah NKRI dibagi dalam Daerah-daerah Otonom dan Wilayah-wilayah Administratip.
2. Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II.
3. Titik berat Otonomi Daerah diletakkan pada Daerah Tingkat II.

WILAYAH ADMINISTRATIP
(psl 72)
1. Dalam rangka pelaksanaan asas dekonsentrasi, Wilayah NKRI dibagi dalam Wilayah-wilayah
Propinsi dan Ibukota Negara.
2. Wilayah Propinsi dibagi dalam Wilayah-wilayah Kabupaten dan Kotamadya.
3. Wilayah Kabupaten dan Kotamadya dibagi dalam Wilayah-wilayah Kecamatan.
4. Apabila dipandang perlu, sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya, dalam
Wilayah kabupaten dapat dibentuk Kota Administratip yang pengaturannya ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah.
1|Page
CALON KEPALA DAERAH
(psl 14)
Syarat Calon Kepala Daerah :
a. WNI.
b. Tagwa kepada Tuhan YME.
c. Setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945.
d. Setia dan taat kepada Negara dan Pemerintah.
e. Tidak pernah terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam setiap kegiatan yang
menghianati NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, seperti gerakan G-30-
S/PKI atau Organisasi terlarang lainnya.
f. Mempunya rasa pengabdian terhadap Nusa dan Bangsa.
g. Mempunyai kepribadian dan kepemimpinan.
h. Berwibawa dan Jujur.
i. Cerdas, kemampuan, terampiln dan adil.
j. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan Pengadilan yang mempunyai
kekuatan pasti.
k. Sehat jasmani dan rohani.
l. Berumur sekurang2nya 35 thn bagi Kepala Daerah Tingkaat I dan 30 thn bagi Kepala
Daerah Tingkat II.
m. Mempunyai kecakapan dan pengalaman pekerjaan yang cukup dibidang pemerintahan.
n. Berpengetahuan yang sederajat dengan Perguruan Tinggi atau sekurang-kurangnya
berpendidikan yang dapat dipersamakan dengan Sarjana Muda bagi Kepala Daerah
Tingkat I dan berpengetahuan yang sederajat dengan Akademi atau sekurang-
kurangnya berpendidikan yang dapat dipersamakan dengan SLA bagi Kepala Daerah
Tingkat II.

Syarat sebagaimana tersebut di atas juga berlaku terhadap Calon Wakil Kepala Daerah.

PENCALONAN DAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH


(psl 15 dan 16)
Kepala Daerah dicalonkan dan dipilih oleh DPRD dari sedikit2nya 3 orang dan
sebanyak2nya 5 orang calon. Calon Kepala Daerah adalah calon yang telah dimusyawarkan
dan disepakati bersama antara Pimpinan DPRD/Pimpinan Fraksi2 dengan Menteri Dalam
Negeri untuk Tingkat I dan dengan Gubernur untuk Tingkt II.

HASIL PEMILIHAN
(psl 15,16 dan 17)
Hasil pemilihan diajukan DPRD kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri untuk
Tingkat I dan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur untuk tingkat II sedikit-
dikitnya 2 orang untuk diangkat salah seorang diantaranya.

Presiden dan Menteri Dalam Negeri tidak terikat pada jumlah suara yang diperoleh
masing2 calon.

2|Page
Kepala Daerah diangkat untuk masa jabatan 5 tahun, dan dapat diangkat kembali untuk 1
masa jabatan berikutnya.

HAK, WEWENANG DAN KEWAJIBAN KEPALA DAERAH


(psl 22)
1. Kepala Daerah menjalankan hak, wewenang dan kewajiban pimpinan Pemerintah Daerah.
2. Kepala Daerah menurut hirarki bertanggungjawab kepada Presiden melalui Menteri Dalam
Negeri.
3. Kepala Daerah berkewajiban memberikan keterangan pertanggungjawaban kepada
DPRD sekurang-kurangnya sekali setahun, atau jika dipandang perlu olehnya, atau apabila
diminta oleh DPRD.

WAKIL KEPALA DAERAH


(psl 24, 24 dan 26)
1. Wkl Kepala Daerah Tingkat I diangkat oleh Presiden dari Pegawai Negeri yang memenuhi
persyaratan.
2. Dengan persetujuan DPRD tanpa melalui pemilihan, Gubernur mengajukan calon Wkl
Kepala Daerah Tingkat I kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri.
3. Wkl Kepala Daerah Tingkat II diangkat oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden dari
Pegawai Negeri yang memenuhi persyaratan.
4. Dengan persetujuan DPRD tanpa melalui pemilihan, Bupati/Walikotamadya mengajukan
calon Wkl Kepala Daerah Tingkat II kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur.
5. Pengisian Jabatan Wakil Kepala Daerah dilakukan menurut kebutuhan.
6. Apabila Kepala Daerah berhalangan, Wakil Kepala Daerah menjalankan tugas dan
wewenang Kepala Daerah sehari-hari.
7. Apabila kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berhalangan, maka Menteri Dalam Negeri
ditugasi untuk mengatur tentang pejabat yang mewakili Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah.

KEPALA WILAYAH
(psl 76, 77 , dan 80 )
1. Setiap Wilayah dipimpij oleh seorang Kepala Wilayah.
2. Kepala Wilayah Propinsi dan Ibukota Negara disebut Gubernur.
3. Kepala Wilayah Kabupaten disebut Bupati.
4. Kepala Wilayah Kotamadya disebut Walikotamadya.
5. Kepala Wilayah Administratip disebut Walikota.
6. Kepala Wilayah Kecamatan disebut Camat.
7. Kepala Wilayah sebagai Wakil Pemerintah adalah Penguasa Tunggal dibidang
pemerintahan dalam wilayahnya dalam arti memimpin pemerintahan mengkoordinasikan
pembangunan dan membina kehidupan masyarakat di segala bidang.

Penguasa tunggal – wakil Pemerintah – Kepala Wilayah – pejabat tertinggi di Wilayahnya


di bidang pemerintahan lepas dari persoalan pangkat.

3|Page
DPRD
(psl 27, 36 dan 37)
1. Susunan, keanggotaan dan pimpinan DPRD, begitu juga sumpah /janji masa keanggotaan
dan larangan rangkap jabatan bagi anggota-anggotanya diatur dalan UU.
2. Sekretariat DPRD adalah unsur staf yang membantu DPRD dalam menyelenggarakan tugas
dan kewajibannya.
3. Sekretariat DPRD dipimpin seorang Sekretaris DPRD.
4. Dengan memperoleh persetujuan DPRD, tanpa melalui pemilihan, Gubernur mengajukan
calon Sekretaris DPRD Tingkat I Kepada Menteri Dalam Negeri, Bupati/Walikotamadya
mengajukan calon Sekretaris DPRD Tingkat II kepada Gubernur,

PERDA
(psl 38, 40 dan 44)
1. Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD menetapkan Perda.
2. Perda diundangkan dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah.
3. Perda mempunyai kekuatan hukum dan mengikat setelah diundangkan dalam Lembaran
Daerah.

UU No. 22/1999. Pemerintahan Daerah.

PENGERTIAN-PENGERTIAN
(psl 1)
1. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah : perangkat NKRI yang terdiri dari
Presiden beserta para menteri.
2. Pemerintah Daerah : Kepala Daerah beserta perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai
badan eksekutif daerah.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disebut DPRD : Badan Legislatif Daerah.
4. Pemerintahan Daerah : penyelenggaraan pemerintahan Daerah Otonom oleh Pemerintah
Daerah dan DPRD menurut asas desentralisasi.
5. Desentralisasi : penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Daerah
Otonom dalam kerangka NKRI.
6. Dekonsentrasi : pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil
Pemerintah dan/atau perangkat pusat di daerah.
7. Tugas Pembantuan : penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan desa dan dari daerah
ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaan, sarana dan
prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan
mempertanggungjawabkannya kepada yang menugaskan.
8. Otonomi Daerah : kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat sesuai dengan peraturan perundang2an.
9. Daerah Otonom selanjutnya disebut Daerah : kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas daerah tertentu, berwenang mengatur dan mengurus kepentingan

4|Page
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam
ikatan NKRI.
10. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa : kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistim
Pemerintahan Nasional dan beradaa di daerah kabupaten.

PEMBAGIAN DAERAH
(psl 2 dan 4)
1. Wilayah NKRI dibagi dalam Daerah Propinsi, Daerah Kabupaten, dan Daerah Kota yang
bersifat otonom.
- Masing-masing daerah berdiri sendiri dan tidak mempunyai hubungan hirarki satu
sama lain.
- Daerah dapat dimekarkan menjadi lebih dari satu daerah.
- Kriteria tentang penghapusan, penggabungan dan pemekaran daerah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah
- Penghapusan, penggabungan dan pemekaran daerah ditetapkan dengan UU.

KEWENANGAN DAERAH
(psl 7)
1. Kewenangan Daerah mencakup kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan kecuali :
- politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiscal, agama.
- Perencanaan nasional, pengendalian pembangunan nasional secara makro, dana
perimbangan keuangan, sistim administrasi Negara, lembaga perekonomian Negara,
pembinaan dan pemberdayaan SDM, pendayagunaan SDA, teknologi tinggi yang
strategis, konservasi dan standardrisasi nasional.

DPRD
(psl 15, 16, 20 dan 29)
1. Kedudukan, susunan, tugas, wewenang, hak, keanggotaan, pimpinan dan alat kelengkapan
DPRD diatur dalam UU.
2. DPRD sebagai Badan Legislatif Daerah berkedudukan sejajar dan menjadi mitra dari
Pemerintah Daerah.
3. DPRD dalam melaksanakan tugasnya berhak meminta pejabat Negara, pejabat
pemerintah atau warga masyarakat untuk memberikan keterangan tentang suatu hal
yang perlu ditangani demi kepentingan negara, bangsa, pemerintahan dan pembangunan.
4. Sekretariat DPRD membantu DPRD dalam menyelenggarakan tugas dan kewenangnnya.
5. Sekretariart DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRD dari PNS yang memenuhi syarat
atas persetujuan pimpinan DPRD.

KEPALA DAERAH
(psl 31 dan 32)
1. Kepala Daerah Provinsi disebut Gubernur.
2. Kepala Daerah kabupaten disebut Bupati.

5|Page
3. Kepala Daerah Kota disebut Walikota.

Dalam menjalankan tugas dan kewenangannya selaku Kepala Daerah : Gubernur


bertanggungjawab kepada DPRD Provinsi, Bupati/Walikota bertanggungjawab kepada DPRD
Kabupaten/ Kota

PENCALONAN DAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH


(psl 33, 36, 38, 40)
1. Syarat calon Kepala Daerah :
a. Warga Negara RI
b. Bertaqwa kepada TYME
c. Setia dan taat kepada NKRI dan Pemerintah yang sah.
d. Tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang menghianati NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 yang dinyatakan dengan surat keterangan Ketua PN.
e. Berpendidikan sekurang-kurangnya SLTA dan/atau sederajat.
f. Berumur sekurang-kurangnya 30 thn.
g. Sehat jasmani dan rohani.
h. Nyata-nyata tidak terganggu jiwa/ingatannya.
i. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana.
j. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan PN.
k. Mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di daerahnya.
l. Menyerahkan daftar kekayaan pribadi.
m. Bersedia dicalonkan menjadi Kepala Daerah.

Syarat sebagaimana tersebut di atas juga berlaku terhadap Calon Wakil Kepala Daerah.

2. Pengajuan bakal calon.


a. Setiap Fraksi di DPRD melakukan kegiatan penyaringan pasangan bakal calon.
b. Setiap Fraksi menetapkan pasangan bakal calon dan menyampaikannya dalam rapat
paripurna kepada pimpinan DPRD
c. Pimpinan DPRD dan pimpinan Fraksi-fraksi melalui musyawarah atau pemungutan
suara menetapkan sekurang-kurangnya dua pasang calon yang memenuhi syarat.

3. Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.


a. Nama-nama calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur yang telah ditetapkan oleh
pimpinan DPRD dikonsultasikan dengan Presiden.
b. Nama-nama calon Bupati dan calon Wakil Bupati serta calon Walikota dan calon Wakil
Walikota yang akan dipilih DPRD ditetapkan dengan keputusan pimpinan DPRD dan
diberitahukan kepada Gubernur.
c. Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dilakukan DPRD dalam Rapat
Paripurna DPRD.
d. Setiap anggota DPRD dapat memberikan suaranya kepada satu pasang calon.
e. Pasangan calon terpilih : yang memperoleh suara terbanyak

6|Page
f. Kepala Daerah mempunyai masa jabatan lima tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan.

KEWAJIBAN KEPALA DAERAH


(psl 44, 45, dan 46)
1. Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, Kepala Daerah bertanggungjawab kepada
DPRD.
2. Kepala Daerah wajib menyampaikan pertanggungjawaban kepada DPRD pada setiap akhir
tahun anggaran.
3. Kepala Daerah wajib memberikan pertanggungjawaban kepada DPRD untuk hal tertentu
atas permintaan DPRD.
4. Kepala Daerah yang ditolak pertanggungjawabannya, harus melengkapi dan/atau
menyempurnakannya dalam jangka waktu 30 hari.
5. Setelah disempurnakan dan/atau dilengkapi, menyampaikannya kemabli kepada DPRD.
6. Apabila ditolak untuk yang kedua kalinya, DPRD dapat mengusulkan pemberhentian Kepala
Daerah kepada Presiden.

WAKIL KEPALA DAERAH


(psl 56, 57, dan 58)

1. Wakil Kepala Daerah dilantiik bersamaan dengan pelantikan Kepala Daerah.


2. Membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan kewajibannya.
3. Bertanggungjawab kepada Kepala Daerah.
4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Daerah.
5. Melaksanakan tugas dan wewenang Kepala Daerah apabila Kepala Daerah berhalangan.
6. Mengganti jabatan Kepala Daerah sampai habis masa jabatannya, apabila Kepala Daerah
berhalangan tetap.
7. Apabila berhalangan tetap, jabatan Wakil Kepala Daerah tidak diisi.
8. Apabila Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berhalangan tetap, maka Sekretaris
Daerah melaksanakan tugas Kepala Daerah untuk sementara waktu dan dalam waktu 3
bulan DPRD menyelenggarakan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

PERDA
(psl 69 dan 73)
1. Kepala Daerah menetapkan Perda atas persetujuan DPRD.
2. Perda diundangkan dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah.

Perda ditandatangani oleh Kepala Daerah, dan tidak ditandatangani oleh pimpinan DPRD,
karena DPRD bukan bagian dari Pemerintah Daerah.

UU No. 32/2004. Pemerintahan Daerah.

PENGERTIAN-PENGERTIAN
(psl 1)
7|Page
1. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah : Presiden RI yang memegang kekuasaan
pemerintahan Negara RI sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara RI Tahun 1945.
2. Pemerintahan daerah : penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah
dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistim dan prinsip NKRI sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara RI Tahun
1945.
3. Pemerintah daerah : Gubernur, Bupati, atau Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD : lembaga perwakilan
rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
5. Otonomi daerah : hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang2an.
6. Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah : kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas2 wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistim NKRI
7. Desentralisasi : penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistim NKRI.
8. Dekonsentrasi : pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur
sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.
9. Tugas pembantuan : penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah
kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
10. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa : kesatuan masyarakat
hukum yang memeiliki batas2 wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam sistin Pemerintahan NKRI.

PEMBAGIAN DAERAH
(psl 2)
1. NKRI dibagi atas daerah2 provinsi dan daerah provinsi dibagi atas kabupaten dan kota yang
masing2 mempunyai pemerintahan daerah.
2. Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan
dengan Pemerintah dan dengan pemerintahan daerah lainnya.
3. Hubungan dimaksud meliputi hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum,
pemanfaatan SDA dan sumber daya lainnya.
4. Hubungan dimaksud menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan antar susunan
pemerintahan.

PEMBENTUKAN DAERAH DAN KAWASAN KHUSUS


(psl 4, 6, dan 9)

8|Page
1. Pembentukan daerah dapat berupa penggabungan beberapa daerah atau bagian daerah
yang bersandingan atau pemekaran dari satu daerah menjadi dua daerah atau lebih.
2. Daerah dapat dihapus dan digabung dengan daerah lain apabila daerah yang bersangkutan
tidak mampu menyelenggarakan otonomi daerah.
3. Untuk menyelenggarakan fungsi pemerintahan tertentu yang bersifat khusus bagi
kepentingan nasional, Pemerintah dapat menetapkan kawasan khusus dalam wilayah
provinsi dan/atau kabupaten/kota.

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PENYELENGGARA PEMERINTAHAN


(psl 10 DAN 19)
1. Urusan Pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah meliputi : politik luar negeri,
pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiscal nasional dan agama.
2. Penyelenggara pemerintahahan adalah Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden
dan oleh menteri Negara.
3. Penyelenggara pemerintahan daerah dalah pemerintah daerah dan DPRD.

KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH


(psl 24, 26, dan 27)
1. Kepala daerah Provinsi disebut Gubernur, utk Kab/Kota disebut Bupati/Walikota.
2. Kepala daerah dibantu oleh satu orang Wakil Kepala daerah, disebut : Wakil Gubernur,
Wakil Bupati/Walikota.
3. Kepala daerah dan Wakil Kepala daerah dipilih dalam satu apasangan secara langsung oleh
rakyat di daerah yang bersangkutan.
4. Dalam melaksanakan tugasnya, Wakil Kepala daerah bertanggungjawab kepada Kepala
daerah.
5. Kepala daerah mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan
pemerintahan daerah kepada Presiden.
6. Kepala daerah berkewajiban memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada
DPRD, serta menginformasikannya kepada masyarakat.

DPRD
(psl 40 dan 41)
1. DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsure
penyelenggara pemerintahan daerah.
2. DPRD memiliki fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan.

PENCALONAN DAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH


(psl 58)
1. Syarat calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah :
a. Warga Negara RI.
b. Bertaqwa kepada TYME.
9|Page
c. Setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, UUD Negara RI Tahun 1945, cita-cita
Proklamasi 17 Agustus 1945, dan kepada NKRI serta Pemerintah.
d. Pendidikan sekurang-kurangnya SLTA dan/atau sederajat.
e. Berusia sekurang-kurangnya ……………………
f. Sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan menyeluruh dari
tim dokter.
g. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap, karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau lebih.
h. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
i. Mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di daerahnya.
j. Menyeraahkan daftar kekayaan pribadi dan bersedia untuk diumumkan.
k. Tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara badan
l. hukum yang menjadi tanggungjawabnya yang merugikan keuangan Negara.
m. Tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
n. Memiliki NPWP atau bagi yang belum mempunyai NPWP wajib mempunyai bukti
pembayaran pajak.
o. Menyerahkan daftar riwayat hidup lengkap yang memuat antara lain riwayat
pendidikan dan pekerjaan serta keluarga kandung, suami atau istri.
p. Belum pernah menjabat sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah selama 2 (dua)
kali masa jabatan dalam jabatan yang sama.
q. Tidak dalam status sebagai penjabat kepala daerah.
2. Pengajuan – pendaftaran Pasangan Calon.
a. Partai Politik atau gabungan Partai Politik.
b. Perseorangan.
3. Kampanye (psl 75).
a. Dilakukan tim kampanye.
b. Dilakukan selama 14 hari dan berakhir 3 hari sebelum hari pemungutan suara.
4. Pemilihan Kepala Daeah dan Wakil Kepala Daerah.
a. Penyelenggara pemilihan : KPUD (psl 57)
b. Pemilih : Warga Negara RI (psl 68)
 Berusi minimal 17 tahun atau sudah/pernah kawin.
 Terdaftar sebagai pemilih,
 Tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya.
 Tidak sedang dicabut hak pilihnya.

HASIL PEMILIHAN
(psl 107 dan 109)
1. Pasangan calon terpilih :
a. Memperoleh suara sah lebih dari 50 %, atau
b. Memperoleh suara sah lebih dari 25 %, atau
10 | P a g e
c. Putaran kedua (oleh pemenang pertama dan kedua).
2. Pengusulan Pasangan calon terpilih.
a. Gubernur dan Wakil Gubernur oleh DPRD Provinsi kepada Presiden melalui Menteri
Dalam Negeri berdasarkan berita acara penetapan pasangan calon terpilih dari KPU
Provinsi.
b. Bupati dan Wakil Bupati/ Walikota dan Wakil Walikota oleh DPRD Kab/Kota kepada
Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur berdasarkan berita acara penetapan pasangan
calon terpilih dari KPU Kab/Kota.
3. Pengesahan-pengangkatan.
a. KPUD Kab/Kota – DPRD Kab/Kota – Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur.
b. KPUD Prov – DPRD Prov – Presiden melalui Menteri Dalam Negeri.

PERDA
(psl.......
1. Perda ditetapkan Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan bersama DPRD.
2. Perda berlaku setelah diundangkan dalam lembaran daerah.

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai