Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN ACARA Ia.

PRODUKSI INOKULUM JAMUR UNTUK BIOPESTISIDA

Jamur Spicaria sp., Beauveria bassiana Metarhizium sp.adalah agensia mempunyai


sifat patogenik sehingga menyebabkan hama yang diserang menjadi sakit bahkan dapat
mengalami kematian. Jamur Spicaria sp. Mempunyai koloni berwarna putih hifa tumbuh
dengan diameter 2- 3 mm. Konidiosfornya bercabang- cabang dengan membentuk sekat-
sekat pendek yang panjangnya 2- 4 mm. Jamur ini mempunyai pysidium dengan bentuk
seperti botol yang tumbuh pada ujung hifa. Metarhizium sp. Mempunyai hifa bersekat dan
terletak diluar atau didalam tubuh inangnya. Konidiosfornya berbentuk lonjong, tunggal,
membentuk bunga dan muncul pada ujung hifa. Konidia sebagai alat perkembangbiakan
muncul pada ujung konidiofornya berbentuk bulat telur panjang, silindris, berantai, terdiri
dari satu sel berwarna cerah dan massanya berwarna hijau olive.
Untuk menumbuhkan dan mengembangkan jamur diperlukan substrat dengan
persyaratan: steril, pH, serta tekanan osmosa yang sesuai dan mengandung semua unsur hara
yang diperlukan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam inokulasi mikrobia, antara lain:
1. Sifat- sifat mikrobia yang akan diinokulasi
2. Tempat hidup atau asal mikrobia tersebut
3. Substrat yang sesuai untuk pertumbuhannya
4. Cara menanam mikrobia tersebut
5. Cara inkubasi mikrobia tersebut
6. Cara memelihara agar mikrobia yang diinokulasi tetap tumbuh dengan baik

A. Pembuatan media inokulum

a. Medium Dedak Beras/ bekatul


Bahan- bahan yang diperlukan:
1. Dedak beras/ bekatul 1 kg
2. Akuades 500 ml
3. Chlorampenicol (0,1%) 200 ml

Cara kerja:
1. Dedak gandum/ beras diletakkan ke dalam baskom dan diberi air, kemudian diremas-
remas hingga basah dan homogen
2. Dikukus selama 15 menit kemudian diangkat dan diangin- anginkan
3. Setelah dingin dedak beras/ bekatul diberi chlorampenicol 200 ml/ kg (0,1%) dan
diaduk hingga merata
4. Kemudian dimasukkan dalam plastik 0,5 kg sebanyak 100 g/ kantong plastik,
kemudian dilipat
5. Setelah itu dimasukkan dalam otoklaf untuk disterilkan selama 15 menit, tekanan 1
atm dan suhu 121oC
6. Medium yang sudah disterilkan dibiarkan didalam otoklaf dan diinkubasi selama 24
jam
7. Medium disterilkan lagi dalam otoklaf untuk disterilkan selama 15 menit, tekanan 1
atm dan suhu 121oC
8. Medium dedak gandum/ beras diangkat dan didinginkan dalam ruang inokulasi, siap
untuk diinokulasi
b. Medium Jagung
Bahan- bahan yang diperlukan:
1. Jagung 1 kg
2. Akuades 500 ml
3. Chlorampenicol (0,1%) 200 ml

Cara kerja:
1. Jagung dicuci sampai bersih, kemudian ditiriskan dan dimasukkan kedalam dandang
2. Dikukus dan disiram air yang mendidih sebanyak 4 kali atau sampai jagung matang
dan diangkat diangin- anginkan
3. Setelah dingin jagung diberi chlorampenicol 200 ml/ kg (0,1%) dan diaduk hingga
merata
4. Kemudian dimasukkan dalam plastik 0,5 kg sebanyak 100 g/ kantong plastik,
kemudian dilipat
5. Setelah itu dimasukkan dalam otoklaf untuk disterilkan selama 15 menit, tekanan 1
atm dan suhu 121oC
6. Medium yang sudah disterilkan dibiarkan didalam otoklaf dan diinkubasi selama 24
jam
7. Medium disterilkan lagi dalam otoklaf untuk disterilkan selama 15 menit, tekanan 1
atm dan suhu 121oC
8. Medium jagung diangkat dan didinginkan dalam ruang inokulasi, siap untuk
diinokulasi

c. Medium Beras
Bahan- bahan yang diperlukan:
1. Beras 1 kg
2. Akuades 500 ml
3. Chlorampenicol (0,1%) 200 ml

Cara kerja:
1. Beras dicuci sampai bersih, tiriskan dan masukkan kedalam dandang
2. Dikukus dan disiram air mendidih 2 kali atau sampai beras matang kemudian diangkat
dan diangin- anginkan
3. Setelah dingin beras diberi Chlorampenicol 200 ml/ kg (0,1%) dan diaduk hingga
merata
4. Kemudian dimasukkan dalam plastik 0,5 kg sebanyak 100 g/ kantong plastik,
kemudian dilipat
5. Setelah itu dimasukkan dalam otoklaf untuk disterilkan selama 15 menit, tekanan 1
atm dan suhu 121oC
6. Medium yang sudah disterilkan didalam otoklaf dan diinkubasi selama 24 jam
7. Medium disterilkan lagi dalam otoklaf untuk disterilkan selama 15 menit, tekanan 1
atm dan suhu 121oC
8. Medium beras diangkat dan didinginkan dalam ruang inokulasi, siap untuk
diinokulasi

B. Inokulasi pada medium dedak beras, bekatul, beras dan jagung


Bahan- bahan yang diperlukan:
1. Jamur spicaria sp. , Beauveria bassiana, Metarhizium sp.
2. Medium dedak gandum
3. Medium dedak beras
4. Medium jagung
5. Medium beras
6. Desinfektan

Alat- alat yang digunakan:


1. Jarum ose
2. Lampu Bunsen
3. Isolasi
4. Stepler
5. Gunting
6. Korek api

Cara kerja:
1. Menyalakan lampu Bunsen
2. Jarum ose dicelupkan dalam desinfektan dan dipanaskan diatas lampu Bunsen
3. Jamur diambil dengan menggunakan jarum ose dengan didekatkan pada lampu
Bunsen
4. Jamur yang sudah diambil lalu diinokulasikan pada medium dedak gandum dan
jagung yang sudah ada
5. Medium diratakan dan plastik dilipat dibentuk segitiga, kemudian distepler dan
diisolasi
6. Kemudian bibit jamur yang sudah diinokulasi, diinkubasi selama 21 hari sampai
terbentuk spora jamur
7. Jamur yang diinkubasi dipelihara dengan disemprot menggunakan alkohol 70% setiap
2 hari sekali.

Amati:
a. Berat miselia
Berat miselia diperoleh dari hasil penimbangan berat awal media inokulum dikurangi
berat akhir inokulum setelah inkubasi

b. Kadar air inokulum


Penghitungan kadar air dilakukan dengan cara penimbangan setelah pengeringan oven
pada suhu 40oC selama 1 jam dengan 3 kali pengovenan, dengan rumus:

c -a
x 100%
b-a
Keterangan: a = berat mangkok kosong
b = berat mangkok dan inokulum basah
c = berat mangkok dan inokulum setelah
pengeringan
c.  Spora
Penghitungan jumlah spora dengan Haemacytometer dengan
rumus:
txd
S= x 106
n x 0,25
S = Jumlah spora per gram
t = Banyaknya spora yang dihitung perkotak perhitungan
d = Tingkat pengenceran
n = Banyaknya kotak kecil yang diamati
d. Viabilitas spora
Dihitung dengan metode plate count pada PDA + chlorampenicol 0,1% dengan
pengenceran 105, 106, 107 dan ditentukan dengan rumus :

jumlah spora viable per gram bahan x faktor pengenceran.

Anda mungkin juga menyukai