Cara kerja:
1. Dedak gandum/ beras diletakkan ke dalam baskom dan diberi air, kemudian diremas-
remas hingga basah dan homogen
2. Dikukus selama 15 menit kemudian diangkat dan diangin- anginkan
3. Setelah dingin dedak beras/ bekatul diberi chlorampenicol 200 ml/ kg (0,1%) dan
diaduk hingga merata
4. Kemudian dimasukkan dalam plastik 0,5 kg sebanyak 100 g/ kantong plastik,
kemudian dilipat
5. Setelah itu dimasukkan dalam otoklaf untuk disterilkan selama 15 menit, tekanan 1
atm dan suhu 121oC
6. Medium yang sudah disterilkan dibiarkan didalam otoklaf dan diinkubasi selama 24
jam
7. Medium disterilkan lagi dalam otoklaf untuk disterilkan selama 15 menit, tekanan 1
atm dan suhu 121oC
8. Medium dedak gandum/ beras diangkat dan didinginkan dalam ruang inokulasi, siap
untuk diinokulasi
b. Medium Jagung
Bahan- bahan yang diperlukan:
1. Jagung 1 kg
2. Akuades 500 ml
3. Chlorampenicol (0,1%) 200 ml
Cara kerja:
1. Jagung dicuci sampai bersih, kemudian ditiriskan dan dimasukkan kedalam dandang
2. Dikukus dan disiram air yang mendidih sebanyak 4 kali atau sampai jagung matang
dan diangkat diangin- anginkan
3. Setelah dingin jagung diberi chlorampenicol 200 ml/ kg (0,1%) dan diaduk hingga
merata
4. Kemudian dimasukkan dalam plastik 0,5 kg sebanyak 100 g/ kantong plastik,
kemudian dilipat
5. Setelah itu dimasukkan dalam otoklaf untuk disterilkan selama 15 menit, tekanan 1
atm dan suhu 121oC
6. Medium yang sudah disterilkan dibiarkan didalam otoklaf dan diinkubasi selama 24
jam
7. Medium disterilkan lagi dalam otoklaf untuk disterilkan selama 15 menit, tekanan 1
atm dan suhu 121oC
8. Medium jagung diangkat dan didinginkan dalam ruang inokulasi, siap untuk
diinokulasi
c. Medium Beras
Bahan- bahan yang diperlukan:
1. Beras 1 kg
2. Akuades 500 ml
3. Chlorampenicol (0,1%) 200 ml
Cara kerja:
1. Beras dicuci sampai bersih, tiriskan dan masukkan kedalam dandang
2. Dikukus dan disiram air mendidih 2 kali atau sampai beras matang kemudian diangkat
dan diangin- anginkan
3. Setelah dingin beras diberi Chlorampenicol 200 ml/ kg (0,1%) dan diaduk hingga
merata
4. Kemudian dimasukkan dalam plastik 0,5 kg sebanyak 100 g/ kantong plastik,
kemudian dilipat
5. Setelah itu dimasukkan dalam otoklaf untuk disterilkan selama 15 menit, tekanan 1
atm dan suhu 121oC
6. Medium yang sudah disterilkan didalam otoklaf dan diinkubasi selama 24 jam
7. Medium disterilkan lagi dalam otoklaf untuk disterilkan selama 15 menit, tekanan 1
atm dan suhu 121oC
8. Medium beras diangkat dan didinginkan dalam ruang inokulasi, siap untuk
diinokulasi
Cara kerja:
1. Menyalakan lampu Bunsen
2. Jarum ose dicelupkan dalam desinfektan dan dipanaskan diatas lampu Bunsen
3. Jamur diambil dengan menggunakan jarum ose dengan didekatkan pada lampu
Bunsen
4. Jamur yang sudah diambil lalu diinokulasikan pada medium dedak gandum dan
jagung yang sudah ada
5. Medium diratakan dan plastik dilipat dibentuk segitiga, kemudian distepler dan
diisolasi
6. Kemudian bibit jamur yang sudah diinokulasi, diinkubasi selama 21 hari sampai
terbentuk spora jamur
7. Jamur yang diinkubasi dipelihara dengan disemprot menggunakan alkohol 70% setiap
2 hari sekali.
Amati:
a. Berat miselia
Berat miselia diperoleh dari hasil penimbangan berat awal media inokulum dikurangi
berat akhir inokulum setelah inkubasi
c -a
x 100%
b-a
Keterangan: a = berat mangkok kosong
b = berat mangkok dan inokulum basah
c = berat mangkok dan inokulum setelah
pengeringan
c. Spora
Penghitungan jumlah spora dengan Haemacytometer dengan
rumus:
txd
S= x 106
n x 0,25
S = Jumlah spora per gram
t = Banyaknya spora yang dihitung perkotak perhitungan
d = Tingkat pengenceran
n = Banyaknya kotak kecil yang diamati
d. Viabilitas spora
Dihitung dengan metode plate count pada PDA + chlorampenicol 0,1% dengan
pengenceran 105, 106, 107 dan ditentukan dengan rumus :