Anda di halaman 1dari 2

POTENSI BENCANA ALAM DI WILAYAH KANTOR PENCARIAN DAN PERTOLONGAN

LAMPUNG

1. Identifikasi Isu

Secara geografis Provinsi Lampung berada di ujung selatan Pulau Sumatera tepatnya
terletak antara 3045’ Lintang Selatan dan 103050’- 105050’ Bujur Timur; di sebelah utara
berbatasan dengan Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatera Selatan, di sebelah timur
berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah selatan berbatsan dengan Selat Sunda dan di
sebelah barat dengan Samudera Indonesia.

Keadaan alam Lampung, di sebelah barat dan selatan di sepanjang pantai merupakan
daerah yang berbukit- bukit sebagai sambungan dari jalur Bukit Barisan di Pulau Sumatera.
Di tengah-tengah merupakan dataran rendah. Sedangkan ke dekat pantai di sebelah timur,
di sepanjang tepi Laut Jawa terus ke utara, merupakan perairan yang luas.

Berdasarkan data tersebut di atas, Provinsi Lampung merupakan wilayah dengan potensi
alam yang luar biasa dan menjadi sentral penghubung antara Pulau Jawa dan Pulau
Sumatera. Namun disamping itu, Provinsi lampung juga memiliki potensi bahaya dan resiko
tinggi yang dapat menimbulkan bencana alam.

2. Faktor- Faktor Penyebab Isu

Mengutip hasil kajian dan penelitian yang dilakukan Direktorat Pemetaan dan Risiko
Bencana Badan Nasional Pengangulangan Bencana di tahun ini, wilayah Lampung
setidaknya memiliki tiga potensi risiko yang dapat memicu terjadinya bencana alam.

Pertama adalah aktivitas Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda. Sebagaimana
diketahui bahwa aktivitas erupsinya hingga saat ini masih terus terjadi dan masuk pada
Level III atau Siaga.

Adapun aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terakhir telah memicu terjadinya peristiwa
Tsunami Selat Sunda pada 2018 akibat longsoran bawah laut, dengan total korban pada
saat itu mencapai kurang lebih 430 jiwa.

Selanjutnya, potensi ancaman kedua adalah adanya Sesar Sunda yang berada di selatan
Lampung dan Pulau Jawa bagian barat. Dimana segmen Sesar Sunda dapat melepaskan
energi hingga sebesar 9 magnitudo.Dalam pemodelan yang dilakukan, pelepasan maksimal
energi tersebut juga dapat memicu terjadinya gelombang tsunami dengan ketinggian hingga
8-10 meter.
Kemudian, potensi ancaman yang ketiga adalah adanya sesar lain yang dapat memicu
gempa darat, Ada beberapa sesar aktif yang dapat melepaskan energi dan memicu gempa
dengan skala estimasi magnitudo 6,9 hingga magnitudo 7,3.

Adapun sesar tersebut terbagi menjadi beberapa bagian yakni, Sesar Enggano, Kumering
Selatan, Kumering Utara, Barumun, Ujung Kulon, Semangko Timur, Semangko Barat,
Semangko Graben.

Sesar Semangko Barat diduga menjadi pemicu terjadinya peristiwa gempa bumi Liwa di
Kabupaten Lampung Barat pada tahun 1994 yang menyebabkan sedikitnya 196 jiwa
menjadi korban dan kurang lebih 2.000 lainnya mengalami luka-luka.

3.

Anda mungkin juga menyukai